Sanca: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Aleirezkiette (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(32 revisi perantara oleh 18 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{infobox spesies}}
{{Tentang|biologi|arti lain|Sanca (disambiguasi)}}
'''Sanca,''' '''Sawa''' atau '''Piton''' adalah sebutan umum untuk semua jenis ular pembelit yang diklasifikasikan sebagai familia '''Pythonidae'''. Sanca tersebar luas di daerah beriklim panas dan tropis [[Afrika]], [[Asia]], dan [[Australia]]. Salah satu spesies sanca, yaitu [[sanca kembang]] (''Malayopython reticulatus'') merupakan ular terpanjang di dunia.
{{Taxobox
| name = Pythonidae
| image = Python molurus molurus 2.jpg
| image_caption = Sanca india, ''[[Python molurus]]''
| regnum = [[Animalia]]
| phylum = [[Chordata]]
| subphylum = [[Vertebrata]]
| classis = [[Reptilia]]
| ordo = [[Squamata]]
| subordo = [[Serpentes]]
| infraordo = [[Alethinophidia]]
| familia = '''Pythonidae'''
| familia_authority = [[Leopold Fitzinger|Fitzinger]], 1826
| synonyms = * Pythonoidea - Fitzinger, 1826
* Pythonoidei - Eichwald, 1831
* Holodonta - Müller, 1832
* Pythonina - Bonaparte, 1840
* Pythophes - Fitzinger, 1843
* Pythoniens - A.M.C. Duméril & Bibron, 1844
* Holodontes - A.M.C. Duméril & Bibron, 1844
* Pythonides - A.M.C. Duméril & Bibron, 1844
* Pythones - Cope, 1861
* Pythonidae - Cope, 1864
* Peropodes - Meyer, 1874
* Chondropythonina - Boulenger, 1879
* Pythoninae - Boulenger, 1890
* Pythonini - Underwood & Stimson, 1990
* Moreliini - Underwood & Stimson, 1990<ref name="McD99">{{aut|McDiarmid RW, JA Campbell, T Touré}}. 1999. ''Snake Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference'', vol. 1. Herpetologists' League. 511 pp. ISBN 1-893777-00-6 (series). ISBN 1-893777-01-4 (volume).</ref>
}}
 
== Penyebaran dan habitat ==
'''Sanca''' adalah nama umum bagi sekelompok [[ular|ular-ular]] pembelit dari suku '''Pythonidae'''. Dikenal umumnya sebagai ''pythons'' dalam [[bahasa Inggris]], kata ini sesungguhnya dipinjam dari [[bahasa Gerika]] ''python'' (πυθων), yang mengacu pada ular yang sama. Sanca diketahui menyebar luas di [[Afrika]], [[Asia]] dan [[Australia]]; beberapa jenisnya diketahui sebagai ular yang terpanjang di dunia. Meskipun umumnya publik mengenal jenis-jenis sanca sebagai ular yang tak ber[[bisa]], sejatinya pada kadar tertentu masih terdapat kandungan bisa pada liurnya.
Sanca tersebar luas di [[Afrika Sub-Sahara]], [[Nepal]], [[India]], [[Sri Lanka]], [[Myanmar]], [[Tiongkok]] selatan, [[Asia Tenggara]], serta dari [[Filipina]] ke selatan hingga [[Indonesia]], [[Papua Nugini]], dan [[Australia]].<ref name="McD99">{{cite book|last1=McDiarmid|first1=Roy W. |last2=Campbell|first2=Jonathan A. |last3=Touré|first3=T'Shaka A. |title=Snake Species of the World: A Taxonomic and Geographic Reference|url=https://books.google.com/books?id=GQOuswEACAAJ|volume=Volume 1|year=1999|publisher=Herpetologists' League|isbn=978-1-893777-01-9}}</ref>
 
Di [[Amerika Serikat]], terdapat populasi terintroduksi dari [[sanca bodo]] (''Python bivittatus'') yang menjadi spesies invasif semenjak akhir tahun 1990-an.<ref name="NGeo">{{cite web | url = http://news.nationalgeographic.com/news/2004/06/0603_040603_invasivespecies.html | title = Huge, Freed Pet Pythons Invade Florida Everglades | work = National Geographic News | access-date = 16 September 2007 }}</ref>
Saat ini diketahui delapan [[genus|genera]] dan 26 [[spesies]] yang diakui dunia ilmiah tergabung dalam suku ini.<ref name="ITIS">{{ITIS |id=563893 |taxon=Pythonidae |accessdate=15 September 2007}}</ref>
 
==Agihan geografisPerilaku ==
[[Berkas:Retic3.jpg|jmpl|kiri|240px|[[Sanca kembang]] (''Malayopython reticulatus'')]]
Jenis-jenis sanca menyebar luas mulai dari Afrika [[sub-Sahara]], [[Nepal]], [[India]], [[Burma]], [[Cina]] selatan, [[Asia Tenggara]], [[Filipina]] tenggara, Kepulauan [[Indonesia]] hingga [[Nugini]] dan Australia.<ref name="McD99"/>
Sebagian besar spesies sanca adalah predator penyergap, yang mana biasanya tidak bergerak dalam posisi menyamarkan diri (kamuflase), dan kemudian menyerang mangsa yang lewat secara tiba-tiba. Serangan sanca pada manusia, meskipun diketahui pernah terjadi, sangat jarang. Namun dapat terjadi jika sanca tersebut merasa terancam.<ref name="Wang">{{cite news |last1=Wang |first1=Amy B. | name-list-format = vanc |title=An Indonesian man disappeared. Villagers found his body inside a 23-foot-long python. | url = https://www.washingtonpost.com/news/worldviews/wp/2017/03/29/an-indonesian-man-disappeared-villagers-found-his-body-inside-a-23-foot-long-python/ |access-date=17 June 2018 |work=Washington Post |date=29 March 2017}}</ref><ref>{{cite news |last1=Selk |first1=Avi | name-list-format = vanc |title=A woman went to check her corn — and was swallowed by a python |url=https://www.washingtonpost.com/news/worldviews/wp/2018/06/16/a-woman-went-to-check-her-corn-and-was-swallowed-by-a-python/?wpisrc=nl_most&wpmm=1 |access-date=17 June 2018 |work=Washington Post |date=16 June 2018 |language=en}}</ref>
Di [[Amerika Serikat]], suatu populasi [[sanca bodo]] (''Python bivittatus'') lepasan yang meliar diketahui berkembang di [[Taman Nasional Everglades]] di [[Florida]] sebagai spesies [[invasi|invasif]] semenjak akhir 1990an.<ref name="NGeo">[http://news.nationalgeographic.com/news/2004/06/0603_040603_invasivespecies.html "Huge, Freed Pet Pythons Invade Florida Everglades]", ''National Geographic News''. Accessed 16 September 2007.</ref>
 
==Kebiasaan= Makanan ===
Sanca menggunakan giginya yang tajam, melengkung ke belakang, empat baris di rahang atas, dua di bawah, untuk menangkap mangsa yang kemudian dibunuh dengan lilitan (''constriction''); setelah seekor binatang ditangkap untuk ditahannya, sanca dengan cepat membalutkan sejumlah lilitan di sekelilingnya. Kematian terjadi terutama karena berhentinya detak jantung. Namun tujuan yang sebenarnya dari lilitan tersebut adalah untuk menekan saluran darah yang menuju ke otak, agar darah yang menuju ke otak terhenti dan mangsa menjadi lemas.<ref>{{cite journal | last1 = Hardy | first1 = David L | name-list-format = vanc | year = 1994 | title = A re-evaluation of suffocation as the cause of death during constriction by snakes | url = | journal = Herpetological Review | volume = 25|issue=22 | pages = 45–47 }}</ref><ref>{{cite journal | vauthors = Boback SM, McCann KJ, Wood KA, McNeal PM, Blankenship EL, Zwemer CF | title = Snake constriction rapidly induces circulatory arrest in rats | journal = The Journal of Experimental Biology | volume = 218 | issue = Pt 14 | pages = 2279–88 | date = July 2015 | pmid = 26202779 | doi = 10.1242/jeb.121384 | doi-access = free }}</ref>
[[Image:Blackheaded python2.jpg|left|240px|thumb|Sanca kepala-hitam,<br/>''[[Aspidites melanocephalus]]'']]
Kebanyakan jenis sanca merupakan [[predator]] penyergap, yang sabar menanti mangsanya sambil menyamar di antara dedaunan atau [[serasah]], dan secara tiba-tiba menyerang mangsa yang lalu di hadapannya. Pada umumnya ular-ular ini tidak menyerang manusia jika tidak diganggu atau diprovokasi lebih dahulu; meskipun ular betina yang sedang melindungi telur-telurnya bisa berlaku agresif. Dahulu cukup sering terjadi serangan sanca pada manusia, sebagaimana dilaporkan dari Asia Selatan dan Tenggara, namun kini telah banyak berkurang.
 
Spesimen yang lebih besar biasanya memakan hewan seukuran kucing rumah, tetapi diketahui menyukai mangsa yang lebih besar; beberapa spesies sanca besar Asia diketahui mampu menjatuhkan rusa dewasa, dan sanca batu Afrika, diketahui mampu memakan kijang atau antelop. Pada tahun 2017, diketahui sebuah kasus manusia dimangsa oleh sanca di [[Sulawesi]], [[Indonesia]].<ref>{{cite news|url=https://www.theguardian.com/world/2017/mar/29/giant-python-swallows-indonesian-farmer-in-one-go|title=Giant python swallows Indonesian farmer whole |author = France-Presse Agence |date=29 March 2017|publisher=|via=www.theguardian.com|newspaper=The Guardian}}</ref> Semua mangsa ditelan secara utuh, dan mungkin butuh beberapa hari atau bahkan berminggu-minggu untuk dicerna sepenuhnya dan sanca tersebut langsung mati secara tiba-tiba.
Sanca menggigit dan memegang mangsanya dengan gigi-giginya yang tajam melengkung ke belakang, empat deret di rahang atas dan dua deret di rahang bawah, sebelum pada akhirnya membelit dalam beberapa lilitan untuk membunuh mangsanya itu. Berlawanan dengan pendapat umum, sanca --sekalipun yang berukuran besar seperti [[sanca kembang]] -- tidaklah meremuk mangsanya dengan belitan itu. Alih-alih, mangsa yang dibelitnya itu mati karena tak bisa bernafas, akibat tulang-tulang iganya tak bisa meregang tertahan oleh belitan yang semakin lama semakin mengetat.<ref name="Meh87">{{aut|Mehrtens JM.}} 1987. ''Living Snakes of the World in Color''. New York: Sterling Publishers. 480 pp. ISBN 0-8069-6460-X.</ref><ref name="Sti74">{{aut|Stidworthy J.}} 1974. ''Snakes of the World''. Grosset & Dunlap Inc. 160 pp. ISBN 0-448-11856-4.</ref><ref name="Car63">{{aut|Carr A.}} 1963. ''The Reptiles''. Life Nature Library. Time-Life Books, New York. 192 pp. LCCCN 63-12781.</ref>
 
== Reproduksi ==
Ular-ular berukuran besar diketahui biasa memangsa hewan hingga seukuran [[kucing rumah]], namun pernah tercatat pula mangsa-mangsa yang berukuran lebih besar. Sanca Asia diketahui pernah memangsa [[rusa]] dewasa, dan sanca afrika ''[[Python sebae]]'' tercatat pernah memangsa [[antelop]]. Mangsa-mangsa ini ditelan bulat-bulat, dan diperlukan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu hingga ular itu dapat mencerna tubuh mangsa seluruhnya.
Sanca adalah ular ovipar, atau dengan kata lain, berkembangbiak dengan bertelur. Hal ini membedakannya dari familia [[Boidae]] (ular boa), yang sebagian besar berkembangbiak dengan "seperti melahirkan" (ovovivipar), karena yang sebenarnya terjadi telur dibiarkan didalam perut sampai menetas, dan setelah menetas barulah anak ular keluar dari bagian kloaka, hal ini yang menyebabkan ular boa berkembang biak seperti melahirkan (ovovivipar). Setelah bertelur, ular betina biasanya mengeraminya sampai menetas. Hal tersebut dicapai dengan menyebabkan otot-otot "menggigil", yang meningkatkan suhu tubuh hingga tingkat tertentu, dan demikian juga pada telur. Menjaga telur pada suhu yang konstan sangat penting untuk perkembangan embrio yang sehat. Selama masa inkubasi, ular betina tidak makan dan hanya meninggalkan telur-telurnya untuk berjemur demi meningkatkan suhu tubuhnya.
 
== Sebagai peliharaan ==
==Bisa==
Sebagian besar spesies sanca merupakan hewan peliharaan eksotik. Akan tetapi, perlu kewaspadaan dalam memelihara spesies berukuran besar, karena ular tersebut bisa menjadi berbahaya. kasus-kasus langka di mana spesimen besar membunuh pemiliknya pernah didokumentasikan.<ref name="Anapsid">{{cite web | url = http://www.anapsid.org/coloburm.html | title = The Keeping of Large Pythons | work = Anapsid | access-date = 16 September 2007 }}</ref><ref>{{cite web | title = Large Constrictor Snake Attacks | url = http://m.humanesociety.org/assets/pdfs/wildlife/captive/constrictor-snake-attacks.pdf | publisher = The Humane Society of The United States | date = July 2012 | access-date = 2020-05-22 | archive-date = 2015-09-22 | archive-url = https://web.archive.org/web/20150922015025/http://m.humanesociety.org/assets/pdfs/wildlife/captive/constrictor-snake-attacks.pdf | dead-url = yes }}</ref>
[[File:Python skull rotation.gif|thumb|alt=Python skull|[[Tengkorak]] seekor sanca]]
Riset yang dilakukan Bryan G. Fry dkk. (2006) menyimpulkan bahwa semua jenis ular, termasuk sanca, berasal dari nenek moyang yang berbisa<ref name="fry">{{cite journal|author=Bryan G. Fry, Nicolas Vidal, Janette A. Norman, Freek J. Vonk, Holger Scheib, S. F. Ryan Ramjan, Sanjaya Kuruppu, Kim Fung, S. Blair Hedges, Michael K. Richardson, Wayne. C. Hodgson, Vera Ignjatovic, Robyn Summerhayes, Elazar Kochva|year=2006|title=Early evolution of the venom system in lizards and snakes|journal=Nature|volume = 439|issue=7076|pages=584–588|doi=10.1038/nature04328|pmid=16292255}}</ref>. Kajian yang lebih mutakhir oleh Fry dkk. (2013) memperoleh bukti bahwa meskipun utamanya kelenjar-kelenjar di rahang sanca memproduksi lendir, kelenjar ludah itu juga menghasilkan beberapa jenis bisa dalam jumlah kecil, termasuk 3FTx (''three-finger toxins''), serta racun-racun lektin dan vefikolin; sebagaimana biasa didapati pula pada bisa ular-ular ''[[caenophidia]]'' dan [[kadal|kadal-kadal]] berbisa. Adanya kandungan bisa, bukan hanya racun-racun yang telah disebutkan itu, melainkan juga jenis-jenis racun yang lain, pada ludah [[ular kepala-dua]] (''Cylindrophis ruffus'') dan juga pada [[iguana]] dan [[biawak]], mengindikasikan bahwa adanya sejumlah kecil bisa pada ludah sanca merupakan relik (sisa-sisa) perkembangan sistem kelenjar bisa pada nenek moyang sanca dan [[boa]], yang kemudian menyusut karena tidak lagi dibutuhkan senyampang ular-ular besar itu mengembangkan sistem otot pembelit untuk membunuh mangsanya.<ref>{{cite journal|author=Bryan G. Fry, Eivind A. B. Undheim, Syed A. Ali, Jordan Debono, Holger Scheib, Tim Ruder, Timothy N. W. Jackson, David Morgenstern, Luke Cadwallader, Darryl Whitehead, Rob Nabuurs, Louise van der Weerd, Nicolas Vidal, Kim Roelants, Iwan Hendrikx, Sandy Pineda Gonzalez, Alun Jones, Glenn F. King, Agostinho Antunes, Kartik Sunagar|year=2013|title=Squeezers and leaf-cutters: differential diversification and degeneration of the venom system in toxicoferan reptiles|journal=Molecular & Cellular Proteomics|volume=12|issue=7|pages=1881–1899|doi=10.1074/mcp.M112.023143}}</ref>
 
== Penggunaan nama ==
==Reproduksi==
Nama ular ini dipakai ke dalam nama [[Kereta api Sancaka]] dan [[Kereta api Sancaka Utara]].
Ular-ular sanca ber[[telur]] (ovipar); dan ini yang membedakannya dengan ular-ular [[boa]] (suku Boidae) yang kebanyakan [[ovovivipar]]. Telur-telur ini kemudian dierami oleh induk sanca hingga menetas. Meskipun jenis-jenis ular dikenal sebagai ‘berdarah dingin’, induk sanca diketahui dapat meningkatkan suhu lingkungan di sekitar telur-telurnya. Sembari bergelung melingkari kumpulan telur-telurnya, ular betina menggerakkan otot-otot tubuhnya agar berkontraksi membangkitkan bahang untuk menghangatkan telur-telur dan udara di sekitarnya. Menjaga agar sedapat mungkin telur-telur itu berada pada temperatur yang konstan, adalah sangat penting bagi pertumbuhan [[embrio]] yang sehat. Selama masa mengerami itu, induk sanca tidak makan dan hanya meninggalkan telur-telurnya untuk berjemur di bawah matahari, untuk menaikkan suhu tubuhnya.
 
==Konservasi Klasifikasi ==
* ''[[Antaresia]]'' Wells & Wellington, 1984
Banyak jenis-jenis sanca yang menjadi sasaran perburuan manusia; yang berukuran besar untuk diambil kulitnya yang berharga tinggi, dan yang berukuran kecil untuk dijadikan hewan timangan. Beberapa jenisnya telah menjadi langka dan bahkan terancam kepunahan, seperti jenis-jenis [[sanca india]] (''Python molurus''), [[sanca bodo]] (''P. bivittatus''), dan di beberapa daerah juga [[sanca kembang]] (''P. reticulatus'').
* ''[[Aspidites]]'' Peters, 1877
* ''[[Bothrochilus]]'' Fitzinger, 1843
* ''[[Liasis]]'' Gray, 1842 - [[Sanca air]]
* ''[[Malayopython]]'' Reynolds, 2014 - Sanca Melayu
* ''[[Morelia]]'' Gray, 1842
* ''[[Python (genus)|Python]]'' Daudin, 1803 - Sanca sejati
* ''[[Simalia]]'' Gray, 1849
 
== Referensi ==
Sanca termasuk salah satu reptil timangan yang populer. Beberapa jenisnya telah berhasil ditangkarkan dan dikembangkan perdagangannya sebagai hewan timangan (pet). Akan tetapi jenis-jenis tertentu dapat tumbuh besar hingga mencapai ukuran yang dapat melukai atau membunuh manusia, sehingga pemeliharanya perlu berhati-hati menanganinya. Ada, meskipun jarang, catatan mengenai kasus terbunuhnya pemilik sanca oleh ular peliharaannya<ref name="Anapsid">[http://www.anapsid.org/coloburm.html "The Keeping of Large Pythons"] at [http://www.anapsid.org/ Anapsid]. Accessed 16 September 2007.</ref>.
{{reflist}}
 
==[[Genus|Marga]] Pranala luar ==
* {{ITIS|id=563893|taxon=Pythonidae}}
{|cellspacing=0 cellpadding=2 border=1 style="border-collapse: collapse;"
* {{NRDB family|family=Pythonidae}}
!bgcolor="#f0f0f0"|Marga<ref name="ITIS"/>
* [http://www.answers.com/topic/pythons-pythonidae-biological-family Pythons (Pythonidae)] at [http://www.answers.com/ Answers.com]. Accessed 3 November 2008.
!bgcolor="#f0f0f0"|Author<ref name="ITIS"/>
!bgcolor="#f0f0f0"|Spesies<ref name="ITIS"/>
!bgcolor="#f0f0f0"|Subsp.*<ref name="ITIS"/>
!bgcolor="#f0f0f0"|Nama umum
!bgcolor="#f0f0f0"|Agihan geografis<ref name="McD99"/>
|-
|''[[Antaresia]]''
|Wells & Wellington, 1984
|align="center"|4
|align="center"|0
|Children's Pythons
|style="width:40%"|Australia, di wilayah [[tropis]] dan kering
|-
|''[[Apodora]]''
|Kluge, 1993
|align="center"|1
|align="center"|0
|Sanca papua
|Kebanyakan wilayah [[Nugini]], dari [[Misool]] hingga [[Pulau Fergusson]]
|-
|''[[Aspidites]]''
|[[Wilhelm Peters|Peters]], 1877
|align="center"|2
|align="center"|0
|Shield Pythons
|Australia, kecuali bagian selatan benua
|-
|''[[Bothrochilus]]''
|[[Leopold Fitzinger|Fitzinger]], 1843
|align="center"|1
|align="center"|0
|Sanca cincin Bismarck
|Pulau-pulau di [[Kepulauan Bismarck]]<!--, including [[Umboi Island|Umboi]], [[New Britain]], Gasmata (off the southern coast), [[Duke of York Island, Papua New Guinea|Duke of York]] and nearby Mioko, [[New Ireland (island)|New Ireland]] and nearby Tatau (off the east coast), the [[New Hanover Island]]s and [[Nissan Island]]-->
|-
|''[[Sanca bibir-putih|Leiopython]]''
|[[Ambrosius Arnold Willem Hubrecht|Hubrecht]], 1879
|align="center"|1
|align="center"|0
|Sanca bibir-putih
|Kebanyakan wilayah Nugini (di bawah 1.200&nbsp;m), termasuk pulau-pulau [[Salawati]] dan [[Biak]], [[Pulau Normanby|Normanby]], [[Pulau Mussau|Mussau]], juga beberapa pulau di [[Selat Torres]]
|-
|''[[Liasis]]''
|[[John Edward Gray|Gray]], 1842
|align="center"|3
|align="center"|2
|Sanca air
|[[Indonesia]], dari [[Nusa Tenggara]], ke timur hingga Nugini, ke selatan hingga Australia utara dan barat
|-
|''[[Morelia (genus)|Morelia]]''
|Gray, 1842
|align="center"|7
|align="center"|5
|Sanca pohon
|Dari [[Kepulauan Maluku]], ke timur ke wilayah Nugini, termasuk Kep. Bismarck, dan juga Australia
|-
|''[[Python (genus)|Python]]''<span style="font-size:100%;"><sup>T</sup></span>
|[[François Marie Daudin|Daudin]], 1803
|align="center"|7
|align="center"|4
|Sanca sejati
|Afrika tropis di selatan [[Sahara]] (tidak termasuk [[Madagaskar]] selatan dan barat daya), [[Bangladesh]], Pakistan, India, [[Sri Lanka]], [[Kepulauan Nikobar]], [[Burma]], [[Indocina]], Cina selatan, [[Hong Kong]], [[Hainan]], Indonesia bagian barat dan [[Filipina]]
|-
|}
''*) Tidak termasuk subspesies pemegang nama.''<br>
<span style="font-size:100%;"><sup>T</sup></span>) [[Marga tipe]].<ref name="McD99"/>
 
{{Wikispecies}}
==Catatan taksonomis==
Ular-ular sanca berkerabat erat dengan boa, lebih dekat ketimbang suku-suku ular lainnya. [[George Albert Boulenger|Boulenger]] (1890) memasukkan kelompok sanca sebagai anak suku (Pythoninae) dari suku ular-ular boa ([[Boidae]]).<ref name="McD99"/>
 
 
==Catatan kaki==
{{Reflist|2}}
 
==Pranala luar==
{{wikispecies}}
{{Commons}}
* [http://www.answers.com/topic/pythons-pythonidae-biological-family Pythons (Pythonidae)] at [http://www.answers.com/ Answers.com]. Diakses 3 November 2008.
 
{{Taxonbar|from=Q184018}}
 
[[Kategori:Ular]]
[[Category:Pythonidae| ]]
[[Kategori:Reptil]]
[[Kategori:Reptilia]]
[[Kategori:Squamata]]