Banda Neira (grup musik): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~ref |
Mars Julian (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{infobox musical artist
| nama = Banda Neira
|
| asal = [[Bandung]], Indonesia
| aliran = Folk pop
Baris 12:
| associated_acts = [[Isyana Sarasvati]]
}}
'''Banda Neira''' merupakan grup musik yang dibentuk oleh Ananda Badudu dan [[Rara Sekar]]. Banda Neira berawal dari proyek iseng dua personelnya untuk bermusik bersama. Keisengan mereka ternyata melahirkan empat buah lagu yakni
== Karier ==
Baris 21:
Dua orang ini uji aksi bermain musik kecil-kecilan pada malam di bulan Februari 2012 di sebuah acara gigs kecil-kecilan di sekitar kampus [[Universitas Parahyangan]] untuk merayakan kelulusan teman.
Ananda Badudu dan Rara Sekar, yang pernah berkenalan di organisasi pers mahasiswa, mereka berdua uji aksi bermusik, Rara menyanyi dan Ananda Badudu bermain gitar akustik. Mereka berdua membawakan beberapa cover dari Bon Iver, Feist, Sore dan lagu Stars berjudul
Karena persiapan tak terlalu lengkap, ketika panitia bertanya nama band-nya, kebingungan muncul, maka nama sebuah pulau tempat pengasingan para pendiri bangsa mereka ambil: Banda Neira. Banda Neira adalah nama pulau yang berada di Maluku, bagian Timur Indonesia. Pada masa perjuangan kemerdekaan, beberapa pejuang dan bapak penemu bangsa sempat dibuang oleh Belanda ke sana. Di antaranya Sjahrir dan Hatta. Banyak cerita menarik yang ditulis Sjahrir tentang Banda Neira. Dari catatan hariannya orang bisa tahu ia tak merasa seperti orang buangan ketika diasingkan ke sana. Barangkali karena pulaunya luar biasa indah dan masyarakatnya menarik. Sementara Hatta sibuk baca buku, Sjahrir asik bermain dan mengajar anak-anak setempat. ”Di sini benar-benar sebuah firdaus”, tulisnya di awal Juni 1936. Dari pulau dan cerita inilah nama band ini diambil.<ref>{{Cite web|title=Berjalanlah Lebih Jauh, Banda Neira - Sorge Magazine|url=https://www.sorgemagz.com/berjalanlah-lebih-jauh-banda-neira/|language=en-US|access-date=2021-04-09}}</ref>
Baris 27:
=== ''Di Paruh Waktu'' (2012) ===
Iseng-iseng di sela-sela pulang kerja-Ananda Badudu, seorang wartawan dan
Hasil rekaman itu kemudian diunggah di soundcloud dan ternyata banyak yang mendengar. Dugaan awal mereka soal pendengar salah total. Ternyata, selain keluarga Badudu, keluarga Rara, dan anak-anak Media Parahyangan, ada juga yang mendengarkan album di Paruh Waktu Banda Neira. Lagu yang mereka unggah ke Soundcloud, sebelum kemudian dikenal banyak pecinta musik dan memiliki basis penggemar.<ref>{{Cite web|title=Sedikit tentang Banda Neira|url=https://dibandaneira.tumblr.com/tentang|website=Tumblr|language=en|access-date=2021-04-09}}</ref>
Baris 33:
=== ''Berjalan Lebih Jauh'' (2012–2013) ===
Pada akhir 2012 mereka sepakat meneruskan proyeknya. Mereka kembali ke dapur rekaman, kali ini untuk menggarap
Peluncuran Album ini dilaksanakan di Chinook Cafe and Resto Jalan R.E Martadinata no 191 Bandung pada tanggal 13 April 2013 dan Pesta Rilis di Jakarta Minggu, 26 Mei 2013 di Newseum Cafe Jl. Veteran 1 no.33, Jakarta, Indonesia 10110.<ref>{{Cite
<ref>{{Cite web|title=Pesta Rilis Album Banda Neira "Berjalan Lebih Jauh" - Sorge Magazine|url=https://www.sorgemagz.com/pesta-rilis-album-banda-neira-berjalan-lebih-jauh/|language=en-US|access-date=2021-04-09}}</ref>
=== ''Kita Sama-Sama Suka Hujan'' (2015) ===
Banda Neira, Gardika Gigih, dan Layur akan berkolaborasi menggabungkan warna musik yang mereka bawa dalam sebuah konser bertajuk
Konser kolaborasi ini dipicu oleh rasa saling kagum di antara Banda Neira, Gigih, dan Layur. Awalnya, pertemuan ketiga musikus ini awalnya hanya terjadi di Soundcloud, situs di mana ketiganya mengunggah karya. Saling komentar di dunia maya akhirnya berkembang menjadi pertemuan tatap muka. Setelah beberapa kali bertemu di Yogyakarta, mereka sepakat mengadakan konser kolaborasi.
Ada 10 lagu yang akan dibawakan dalam
Diawali dengan konser
Proyek Kita Sama-Sama Suka Hujan (KISSSH) yang digagas enam orang musisi, keberanian itu bisa dirayakan lewat sebuah album live yang mengabadikan beberapa pertunjukan kolektif ini yang mereka helat sepanjang tahun 2015. Proyek ini telah dipentaskan tiga kali; di Jogjakarta –dengan nama lain, Konser Suara Awan, Bandung (11 April 2015 di Dago Tea House
Hasil dari pendokumentasian konser ini dirilis dalam bentuk paket album live, Paket album live ini berisikan CD (2 disc), DVD, Kaset, T-shirt, dan Drawstring bag. Produk rilisan ini merupakan hasil kolaborasi antara Sorge Records, Sorge Visual, Nanaba Records, dan Koperasi Keluarga Besar Mahasiswa (KKBM) Unpar.<ref>{{Cite web|title=Konser Kolaborasi Kita Sama-Sama Suka Hujan - Sorge Magazine|url=https://www.sorgemagz.com/konser-kolaborasi-kita-sama-sama-suka-hujan/|language=en-US|access-date=2021-04-09}}</ref>
Baris 54:
=== ''Yang Patah Tumbuh, yang Hilang Berganti'' (2016) ===
Mereka semakin dikenal ketika merilis album kedua bertajuk
Proses album yang dibuat selama tiga tahun dapat diterima pendengarnya pertengahan Februari 2016. Proses rekaman album berisi 15 lagu ini berlangsung di Bali (November 2015) dan Yogyakarta (Januari 2016).
Dibanding album perdana
Di
Acara peluncuran album dilangsungkan dalam sebuah konser mini yang disebut duo yang digawangi Ananda Badudu dan Rara Sekar itu sebagai Pesta Rilis Kecil-Kecilan di PGP Cafe, Rempoa, Jakarta Selatan, Sabtu,30 Januari 2016. Dalam acara rilisnya, Banda Neira memainkan 13 nomor yang di antaranya ada dalam "Yang Patah Tumbuh Yang Hilang Berganti" seperti "Matahari Pagi", "Sebagai Kawan" dan "Pelukis Langit". Selain itu mereka juga menampilkan sejumlah lagu di album terdahulu seperti "Di Atas Kapal Kertas", "Senja Di Jakarta", "Esok Pasti Jumpa" dan "Di Beranda".
Baris 70:
Jauh sebelum pengumuman bubarnya disebar, Banda Neira memang sudah lama vakum. Band yang diisi oleh Ananda Badudu mengisi vokal dan gitar serta Rara Sekar pada vokal dan xylophone sudah hampir setahun vakum. Tapi sebelum perpisahan, Banda Neira sudah menyempatkan untuk membuat pesta perpisahan.
Pesta rilis album ''Yang Patah Tumbuh, Yang Hilang Berganti''
Banda Neira secara resmi membubarkan diri pada Jumat, 23 Desember 2016 dini hari. Hal tersebut disampaikan oleh kedua personelnya, Rara Sekar dan Ananda Badudu melalui akun Instagram resmi Banda Neira.
Selama empat tahun berkarya, Banda Neira telah merilis dua buah album yakni
== Anggota ==
|