Kesultanan Kota Pinang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Arya Tanjung (bicara | kontrib)
k Info added
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(15 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name =
| conventional_long_name = Kesultanan Kota Pinang<br>
کسلطانن کوتا ڤينڠ
ᯄ᯦ᯩᯚᯞᯮ᯲ᯖᯉᯉ᯲ ᯄ᯦ᯬᯖ ᯇᯪᯉ^
|common_name = Kesultanan Kota Pinang
|continent common_name = AsiaKesultanan Kota Pinang
|region continent = [[Asia Tenggara]]
|country region = [[IndonesiaAsia Tenggara]]
|religion country = [[IslamIndonesia]]
|image_flag religion = [[Islam]]
|image_coat image_flag =
|symbol_type image_coat =
|p1 symbol_type = Kerajaan Pagaruyung
|p2 p1 = Kerajaan = Pagaruyung
|s1 p2 = Kesultanan Asahan
|s2 s1 = Indonesia
| flag_p1 = Flag of Minang.svg
|flag_s1 flag_s2 = Flag of AsahanIndonesia.svg
|flag_s2 year_start = Flag of Indonesiaca.svg1540
|year_start year_end = 16301946
|year_end date_start = 1946
|date_start date_end =
|date_end event_start =
|event_start event_end = [[Revolusi Sosial Sumatra Timur]]
|event_end image_map = [[Revolusi Sosial Sumatera= Timur]]
|image_map image_map_caption =
| capital = [[Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan|Kota Pinang]]
|image_map_caption =
|capital common_languages = [[KotaBahasa PinangMelayu|Melayu]], Labuhanbatu[[Bahasa SelatanMandailing|Kota PinangMandailing]]
|common_languages government_type = [[BahasaMonarki]] Melayu|Melayu[[Kesultanan]]
| title_leader = Sultan
|government_type = [[Monarki]] [[Kesultanan]]
| leader1 = Batara Guru Pinayungan Gelar Batara Sinomba
|title_leader = Sultan
|leader1 year_leader1 = Sultanca. 1540 - Bataraca. Sinomba1590
| leader2 = Sultan Sinomba Mangkuto Alam Gelar Marhum Mangkat di Jambu
|year_leader1 = 1630
|leader2 year_leader2 = Sultanca. 1590 Mangkuto- Alam1618
| leader3 = Maharaja Awan Gelar Marhum Mangkat di Tasik
|year_leader2 =
|leader3 year_leader3 = Sultan= Syahirca. Alam1630
|year_leader3 leader4 = Sultan Kohar
|leader4 leader5 = SultanYang di-Pertuan Gelar Marhum MustafaMangkat Perkasadi AlamsyahHadundung
|year_leader4 leader6 = 1905-1946Sultan Tua
|currency leader7 = Sultan Muda
|footnotes leader8 = Sultan Bungsu Gelar Marhum Mangkat di Pulau Biramata
| leader9 = Sultan Mustafa I Gelar Yang di-Pertuan Besar Kota Pinang
| leader10 = Sultan Ismail Gelar Yang di-Pertuan Sakti
| leader11 = Sultan Mustafa II Gelar Yang di-Pertuan Ma'mur Perkasa Alamsyah
| year_leader11 = 1905-1946
|year_leader1 currency = 1630
|year_leader2 footnotes =
| today = {{flag|Indonesia}}
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Paleis van de Yang di Pertuan TMnr 60048773.jpg|jmpl|250px|Istana Yang Dipertuan di Kota Pinang pada tahun 1931-1934.]]
'''Kesultanan Kota Pinang''' berdiri pada sekitar tahun 16301540 (sebagai Kerajaan Pinang Awan) di wilayah yang sekarang menjadi [[Kabupaten Labuhanbatu Selatan]], [[Sumatera Utara]]. Kesultanan ini dikuasaimenjadi olehprotektorat [[Hindia Belanda]] pada tahun 18371864, sebelum akhirnya melebur ke dalam negara [[Indonesia]] pada tahun 1946.
 
== Sejarah ==
Baris 49 ⟶ 56:
Sultan Batara Sinomba kemudian menikah dengan seorang puteri setempat. Ia memperoleh dua orang putra dan seorang putri yang bernama Siti Ungu Selendang Bulan. Kemudian ia menikah lagi dengan seorang putri setempat lainnya dan memperoleh seorang putra. Istrinya yang kedua berusaha mempengaruhi Batara Sinomba agar putranyalah yang kelak menggantikannya sebagai raja, sehingga kedua orang putra raja dari istri yang pertama itu diusir. Setelah membunuh Batara Sinomba berkat bantuan tentara [[Kerajaan Aceh]], maka Sultan Mangkuto Alam putra dari istri yang pertama, naik tahta menjadi sultan Kota Pinang. Sebagai balas jasa, Siti Ungu dinikahkan kepada raja Aceh, [[Sultan Iskandar Muda]]. Kelak keturunan Mangkuto Alam dan Siti Ungu inilah kemudian yang menjadi raja-raja di [[Kesultanan Asahan]], [[Kerajaan Pannai|Pannai]], dan Bilah.
 
Setelah [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] meninggalkan Indonesia pada tahun 1945, para sultan di SumateraSumatra Timur menghendaki kedudukannya sebagai raja kembali dipulihkan. Namun setahun kemudian, pergerakan anti-kaum bangsawan dalam sebuah Revolusi Sosial SumateraSumatra Timur yang didukung oleh kamu komunis dengan menggerakan para buruh, tak menginginkan adanya pemulihan sistem feodalisme tersebut. Akibatnya kesultanan-kesultanan yang ada di SumateraSumatra Timur, seperti Deli, Langkat, Serdang, Bilah, Panai, Kualuh, dan Kota Pinang, dipaksa untuk berakhir dan bergabung dengan Republik Indonesia.<ref>Anthony Reid, The Blood of the People: Revolution and the End of Traditional Rule in Northern Sumatra, Kuala Lumpur: 1986</ref>
 
Sebagian besar keluarga kesultanan di SumateraSumatra Timur di tangkap, diasingkan bahkan hingga dibunuh, beberapa keluarga kesultanan Asahan berhasil melarikan diri dan mengungsi ke Belanda, namuntetapi sebagian lainnya dibunuh termasuk sultan Kesultanan Bilah
 
== Daftar Sultan ==
Baris 58 ⟶ 65:
# Sultan Syahir Alam
# Sultan Mustafa Perkasa Alamsyah
# Tuanku Sultan Irvan Bahran Ma’moer Perkasa Alamsyah I
 
== Lihat pula ==
Baris 67 ⟶ 75:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://melayuonline.com/ind/collection/dig/394/istana-kerajaan-kota-pinang Istana Kerajaan Kota Pinang di MelayuOnline.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140810154552/http://melayuonline.com/ind/collection/dig/394/istana-kerajaan-kota-pinang |date=2014-08-10 }}
 
{{Kerajaan di SumateraSumatra}}
{{indo-sejarah-stub}}