Kesultanan Kota Pinang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Farras (bicara | kontrib)
k fix
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(28 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name =
| conventional_long_name = Kesultanan Kota Pinang<br>
کسلطانن کوتا ڤينڠ
|common_name = Kesultanan Kota Pinang
ᯄ᯦ᯩᯚᯞᯮ᯲ᯖᯉᯉ᯲ ᯄ᯦ᯬᯖ ᯇᯪᯉ^
|continent = Asia
|region common_name = [[AsiaKesultanan Tenggara]]Kota Pinang
|country continent = [[Indonesia]]Asia
|religion region = [[IslamAsia Tenggara]]
|image_flag country = [[Indonesia]]
|image_coat religion = [[Islam]]
|symbol_type image_flag =
|p1 image_coat = Kerajaan Pagaruyung
|p2 symbol_type =
|s1 p1 = KesultananKerajaan AsahanPagaruyung
|s2 p2 = Indonesia
|flag_p1 s1 = Flag of Minang.svgIndonesia
|flag_s1 flag_p1 = Flag of AsahanMinang.svg
| flag_s2 = Flag of Indonesia.svg
| year_start = 1630ca.1540
| year_end = 1946
| date_start =
| date_end =
| event_start =
| event_end = [[Revolusi Sosial SumateraSumatra Timur]]
| image_map =
| image_map_caption =
| capital = [[Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan|Kota Pinang]]
| common_languages = [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Mandailing|Mandailing]]
| government_type = [[Monarki]] [[Kesultanan]]
| title_leader = Sultan
| leader1 = SultanBatara Guru Pinayungan Gelar Batara Sinomba
| year_leader1 = 1630ca. 1540 - ca. 1590
| leader2 = Sultan Sinomba Mangkuto Alam Gelar Marhum Mangkat di Jambu
| year_leader2 = ca. 1590 - 1618
| leader3 = SultanMaharaja Awan Gelar Marhum Mangkat Syahirdi AlamTasik
| year_leader3 = ca. 1630
| leader4 = Sultan Mustafa Perkasa AlamsyahKohar
| leader5 = Yang di-Pertuan Gelar Marhum Mangkat di Hadundung
|year_leader4 = 1905-1946
|currency leader6 = Sultan Tua
|footnotes leader7 = Sultan Muda
| leader8 = Sultan Bungsu Gelar Marhum Mangkat di Pulau Biramata
| leader9 = Sultan Mustafa I Gelar Yang di-Pertuan Besar Kota Pinang
| leader10 = Sultan Ismail Gelar Yang di-Pertuan Sakti
| leader11 = Sultan Mustafa II Gelar Yang di-Pertuan Ma'mur Perkasa Alamsyah
|year_leader4 year_leader11 = 1905-1946
|continent currency = Asia
| footnotes =
| today = {{flag|Indonesia}}
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Paleis van de Yang di Pertuan TMnr 60048773.jpg|thumbjmpl|250px|Istana Yang Dipertuan di Kota Pinang pada tahun 1931-1934.]]
'''Kesultanan Kota Pinang''' berdiri pada sekitar tahun 16301540 (sebagai Kerajaan Pinang Awan) di wilayah yang sekarang menjadi [[Kabupaten Labuhanbatu Selatan]], [[Sumatera Utara]]. Kesultanan ini dikuasaimenjadi olehprotektorat [[Hindia Belanda]] pada tahun 18371864, sebelum akhirnya melebur ke dalam negara [[Indonesia]] pada tahun 1946.
 
== Sejarah ==
Kesultanan Kota Pinang pada mulanya bernama Kesultanan Pinang Awan. Kesultanan ini didirikan oleh Batara Sinomba atau [[Batara Gurga Pinayungan Tuanku Raja Nan Sakti]], putra Sultan Alamsyah Syaifuddin yang berasal dari [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref name="bunga rampai">Tengku Ferry Bustamam, Bunga Rampai Kesultanan Asahan, 2003</ref>
 
Sultan Batara Sinomba kemudian menikah dengan seorang puteri setempat. Ia memperoleh dua orang putra dan seorang putri yang bernama Siti Ungu Selendang Bulan. Kemudian ia menikah lagi dengan seorang putri setempat lainnya dan memperoleh seorang putra. Istrinya yang kedua berusaha mempengaruhi Batara Sinomba agar putranyalah yang kelak menggantikannya sebagai raja, sehingga kedua orang putra raja dari istri yang pertama itu diusir. Setelah membunuh Batara Sinomba berkat bantuan tentara [[Kerajaan Aceh]], maka Sultan Mangkuto Alam putra dari istri yang pertama, naik tahta menjadi sultan Kota Pinang. Sebagai balas jasa, Siti Ungu dinikahkan kepada raja Aceh, [[Sultan Iskandar Muda]]. Kelak keturunan Mangkuto Alam dan Siti Ungu inilah kemudian yang menjadi raja-raja di [[Kesultanan Asahan]], [[Kerajaan Pannai|Pannai]], dan Bilah.
 
Setelah [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] meninggalkan Indonesia pada tahun 1945, para sultan di SumateraSumatra Timur menghendaki kedudukannya sebagai raja kembali dipulihkan. Namun setahun kemudian, pergerakan anti-kaum bangsawan dalam sebuah Revolusi Sosial SumateraSumatra Timur yang didukung oleh kamu komunis dengan menggerakan para buruh, tak menginginkan adanya pemulihan sistem feodalisme tersebut. Akibatnya kesultanan-kesultanan yang ada di SumateraSumatra Timur, seperti Deli, Langkat, Serdang, Bilah, Panai, Kualuh, dan Kota Pinang, dipaksa untuk berakhir dan bergabung dengan Republik Indonesia.<ref>Anthony Reid, The Blood of the People: Revolution and the End of Traditional Rule in Northern Sumatra, Kuala Lumpur: 1986</ref>
 
Sebagian besar keluarga kesultanan di Sumatra Timur di tangkap, diasingkan bahkan hingga dibunuh, beberapa keluarga kesultanan Asahan berhasil melarikan diri dan mengungsi ke Belanda, tetapi sebagian lainnya dibunuh termasuk sultan Kesultanan Bilah
 
== Daftar Sultan ==
Baris 55 ⟶ 65:
# Sultan Syahir Alam
# Sultan Mustafa Perkasa Alamsyah
# Tuanku Sultan Irvan Bahran Ma’moer Perkasa Alamsyah I
 
== Lihat pula ==
Baris 64 ⟶ 75:
 
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://melayuonline.com/ind/collection/dig/394/istana-kerajaan-kota-pinang Istana Kerajaan Kota Pinang di MelayuOnline.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140810154552/http://melayuonline.com/ind/collection/dig/394/istana-kerajaan-kota-pinang |date=2014-08-10 }}
 
{{Kerajaan di SumateraSumatra}}
{{indo-sejarah-stub}}
 
|common_name = [[Kategori:Kesultanan Kota Pinang| ]]
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara|Kota Pinang]]
[[Kategori:Kerajaan di Sumatera Utara|Kota Pinang]]