Kesultanan Kota Pinang: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
|||
(27 revisi perantara oleh 15 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Former Country
| native_name =
| conventional_long_name = Kesultanan Kota Pinang<br>
کسلطانن کوتا ڤينڠ
|common_name = Kesultanan Kota Pinang▼
ᯄ᯦ᯩᯚᯞᯮ᯲ᯖᯉᯉ᯲ ᯄ᯦ᯬᯖ ᯇᯪᯉ^
|continent = Asia▼
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
| flag_s2 = Flag of Indonesia.svg
| year_start =
| year_end = 1946
| date_start =
| date_end =
| event_start =
| event_end = [[Revolusi Sosial
| image_map =
| image_map_caption =
| capital = [[Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan|Kota Pinang]]
| common_languages = [[Bahasa Melayu|Melayu]], [[Bahasa Mandailing|Mandailing]]
| government_type = [[Monarki]] [[Kesultanan]]
| title_leader = Sultan
| leader1 =
| year_leader1 =
| leader2 = Sultan Sinomba Mangkuto Alam Gelar Marhum Mangkat di Jambu
| year_leader2 = ca. 1590 - 1618
| leader3 =
| year_leader3 = ca. 1630
| leader4 = Sultan
| leader5 = Yang di-Pertuan Gelar Marhum Mangkat di Hadundung
|year_leader4 = 1905-1946▼
|
|
| leader8 = Sultan Bungsu Gelar Marhum Mangkat di Pulau Biramata
| leader9 = Sultan Mustafa I Gelar Yang di-Pertuan Besar Kota Pinang
| leader10 = Sultan Ismail Gelar Yang di-Pertuan Sakti
| leader11 = Sultan Mustafa II Gelar Yang di-Pertuan Ma'mur Perkasa Alamsyah
| footnotes =
| today = {{flag|Indonesia}}
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Paleis van de Yang di Pertuan TMnr 60048773.jpg|
'''Kesultanan Kota Pinang''' berdiri pada sekitar tahun
== Sejarah ==
Kesultanan Kota Pinang pada mulanya bernama Kesultanan Pinang Awan. Kesultanan ini didirikan oleh Batara Sinomba atau [[Batara Gurga Pinayungan Tuanku Raja Nan Sakti]], putra Sultan Alamsyah Syaifuddin yang berasal dari [[Kerajaan Pagaruyung]].<ref name="bunga rampai">Tengku Ferry Bustamam, Bunga Rampai Kesultanan Asahan, 2003</ref>
Sultan Batara Sinomba kemudian menikah dengan seorang puteri setempat. Ia memperoleh dua orang putra dan seorang putri yang bernama Siti Ungu Selendang Bulan. Kemudian ia menikah lagi dengan seorang putri setempat lainnya dan memperoleh seorang putra. Istrinya yang kedua berusaha mempengaruhi Batara Sinomba agar putranyalah yang kelak menggantikannya sebagai raja, sehingga kedua orang putra raja dari istri yang pertama itu diusir. Setelah membunuh Batara Sinomba berkat bantuan tentara [[Kerajaan Aceh]], maka Sultan Mangkuto Alam putra dari istri yang pertama, naik tahta menjadi sultan Kota Pinang. Sebagai balas jasa, Siti Ungu dinikahkan kepada raja Aceh, [[Sultan Iskandar Muda]]. Kelak keturunan Mangkuto Alam dan Siti Ungu inilah kemudian yang menjadi raja-raja di [[Kesultanan Asahan]], [[Kerajaan Pannai|Pannai]], dan Bilah.
Setelah [[Kekaisaran Jepang|Jepang]] meninggalkan Indonesia pada tahun 1945, para sultan di
Sebagian besar keluarga kesultanan di Sumatra Timur di tangkap, diasingkan bahkan hingga dibunuh, beberapa keluarga kesultanan Asahan berhasil melarikan diri dan mengungsi ke Belanda, tetapi sebagian lainnya dibunuh termasuk sultan Kesultanan Bilah
== Daftar Sultan ==
# Sultan Batara Sinomba atau [[Batara Gurga Pinayungan Tuanku Raja Nan Sakti]]
# Sultan Mangkuto Alam
# Sultan Syahir Alam
# Sultan Mustafa Perkasa Alamsyah
# Tuanku Sultan Irvan Bahran Ma’moer Perkasa Alamsyah I
== Lihat pula ==
Baris 58 ⟶ 75:
== Pranala luar ==
* {{id}} [http://melayuonline.com/ind/collection/dig/394/istana-kerajaan-kota-pinang Istana Kerajaan Kota Pinang di MelayuOnline.com] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20140810154552/http://melayuonline.com/ind/collection/dig/394/istana-kerajaan-kota-pinang |date=2014-08-10 }}
{{Kerajaan di
{{indo-sejarah-stub}}
[[Kategori:Kerajaan di Nusantara|Kota Pinang]]
[[Kategori:Kerajaan di Sumatera Utara|Kota Pinang]]
|