Benito Mussolini: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k Hungaria
k Mengembalikan suntingan oleh Agus Damanik (bicara) ke revisi terakhir oleh DayakSibiriak
Tag: Pengembalian
 
(10 revisi perantara oleh 8 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 128:
Mussolini pada awalnya merupakan seorang politikus [[Sosialisme|sosialis]] dan wartawan koran berjudul [[Avanti! (koran)|Avanti!]]. Pada tahun 1912, ia menjadi anggota Direktorat Nasional [[Partai Sosialis Italia]] (PSI),<ref>{{Cite book|author=Anthony James Gregor|year=1979|title=Young Mussolini and the Intellectual Origins of Fascism|url=https://archive.org/details/youngmussoliniin0000greg|publisher=University of California Press|isbn=978-0520037991}}</ref> tetapi ia dikeluarkan dari partai karena menyokong intervensi militer dalam Perang Dunia I, yang berlawanan dengan sikap partai yang netral. Pada tahun 1914, Mussolini mendirikan sebuah terbitan baru, ''[[Il Popolo d'Italia]]'', dan sempat menjadi tentara dalam [[Tentara Kerajaan Italia]] pada masa perang, hingga ia mengalami cedera dan dilepaskan pada tahun 1917. Setelah itu, Mussolini mencela PSI dan pemikirannya kini berpusat pada [[nasionalisme Italia]], bukan lagi [[sosialisme]]. Ia kemudian menciptakan gerakan fasis yang justru menentang [[egalitarianisme]]<ref name="Simonetta Falasca-Zamponi 1997 45">{{cite book|author=Simonetta Falasca-Zamponi|year=1997|url=https://books.google.com/books?id=_vcFQTOsRXgC&pg=PA45|title=Fascist Spectacle: The Aesthetics of Power in Mussolini's Italy|publisher=University of California Press|isbn=978-0520926158|page=45|access-date=11 Juni 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20200423103648/https://books.google.com/books?id=_vcFQTOsRXgC&pg=PA45|archive-date=23 April 2020|url-status=live}}</ref> dan [[konflik kelas]], malah sebaliknya: mendukung "[[nasionalisme revolusioner]]" yang [[Kolaborasi kelas|mentransendensi garis kelas]].{{sfn|Gregor|1979|p=191}} Pada 31 Oktober 1922, setelah [[Pawai ke Roma]] (28–30 Oktober), Mussolini diangkat sebagai Perdana Menteri oleh Raja [[Vittorio Emanuele III]]. Sampai saat itu, ia adalah orang termuda yang memegang jabatan tersebut. Setelah menghilangkan semua perlawanan politis melalui polisi rahasia serta pelarangan mogok kerja,{{sfn|Gregor|1979|p=191}} Mussolini dan pengikutnya kemudian menyatukan kekuasaan melalui pencanangan sejumlah hukum yang mengubah bangsa Italia menjadi [[kediktatoran satu partai]]. Dalam waktu lima tahun, Mussolini berhasil mendirikan otoritas kediktatoran baik dengan cara legal maupun ilegal. Setelah itu, ia berniat menciptakan sebuah negara [[Totaliterisme|totaliter]]. Pada tahun 1929, Mussolini menandatangani [[Perjanjian Lateran]] dengan [[Takhta Suci]], menciptakan [[Kota Vatikan]].
 
Kebijakan luar negeri Mussolini berpusat pada upaya pengembalian keagungan [[Imperium Romawi]] kuno, dengan cara memperbanyak koloni Italia serta memperluas zona pengaruh fasis. Pada tahun 1920an, ia memerintahkan [[Pasifikasi Libya]], pengeboman [[Kerkira]] akibat [[Insiden Kerkira|sebuah insiden dengan Yunani]], pendirian [[Perjanjian Tirana Pertama dan Kedua|protektorat di Albania]], serta memasukkan kota [[Fiume]] ke dalam negara Italia melalui sebuah perjanjian dengan Yugoslavia. Pada tahun 1936, [[Etiopia]] berhasil ditaklukkan setelah kalah dalam [[Perang Italia-Etiopia Kedua|Perang Italia–EtiopiaItalia-Ethiopia Kedua]]. Daerah tersebut kemudian disatukan ke dalam [[Afrika Timur Italia]] dengan [[Eritrea]] dan [[Somalia]]. Pada tahun 1939, tentara Italia [[Invasi Italia ke Albania|menganeksasi Albania]]. Antara tahun 1936 dan 1939, Mussolini memerintahkan [[intervensi militer Italia di Spanyol]], yang akhirnya sukses, menempatkan [[Francisco Franco]] di tampuk kepemimpinan pada masa [[Perang Sipil Spanyol]]. Italia di bawah Mussolini pada awalnya mencoba mencegah perang dunia kedua dengan mengirim tentara ke [[jalur gunung Brenner]] untuk memperlambat [[Anschluss]]. Negara ini juga terlibat dalam [[Front Stresa]], [[Laporan Lytton]], [[Perjanjian Lausanne]], [[Pakta Empat Kekuatan]], dan [[Persetujuan München]]. Akan tetapi, Italia kemudian menjauhkan diri dari [[Britania Raya|Britania]] dan [[Prancis]], dan bersikap lebih dekat dengan [[Jerman Nazi|Jerman]] dan [[Jepang]]. Jerman [[Penyerbuan Polandia|menginvasi Polandia]] pada 1 September 1939, yang menimbulkan deklarasi perang oleh [[Perancis|Prancis]] dan [[Britania Raya]], dengan demikian memulai [[Perang Dunia II]].
 
Pada 10 Juni 1940, Mussolini memutuskan untuk masuk dalam perang dari sisi [[Blok Poros|Poros]]. Meskipun pada awalnya ia sukses, kegagalan Poros dalam berbagai front dan [[Invasi Sekutu ke Sisilia|invasi Sekutu di Sisilia]] menyebabkan Mussolini kehilangan dukungan masyarakat dan anggota Partai Fasis. Sebagai hasilnya, pada dini hari 25 Juli 1943, [[Dewan Agung Fasisme]] mencanangkan mosi tidak percaya pada Mussolini. Di hari yang sama, Raja [[Vittorio Emanuele III]] memecatnya dari jabatan kepala pemerintahan, menahannya, lalu menggantikannya dengan [[Pietro Badoglio]]. Setelah raja setuju melakukan gencatan senjata dengan Sekutu, pada 12 September 1943, Mussolini diselamatkan dari penjara dalam [[serangan Gran Sasso]] oleh para [[Fallschirmjäger|parasutis Jerman]] dan [[komando]] ''[[Waffen-SS]]'' yang dipimpin oleh Mayor [[Otto-Harald Mors]]. Setelah bertemu dengan mantan diktator yang diturunkan itu, [[Adolf Hitler]] menempatkan Mussolini sebagai pimpinan rezim boneka di utara Italia bernama [[Republik Sosial Italia]] ({{Lang-it|Repubblica Sociale Italiana}}, RSI),{{sfn|Moseley|2004|p=}} yang secara tidak resmi dikenal sebagai Republik Salo. Sebagai akibatnya, [[Perang Sipil Italia|perang sipil]] meletus. Pada akhir bulan April 1945, sebelum akhirnya kalah secara total, Mussolini dan simpanannya [[Clara Petacci]] mencoba kabur ke Swiss, tetapi keduanya tertangkap oleh [[Gerakan pemberontakan Italia|partisan]] komunis Italia dan [[Kematian Benito Mussolini|langsung dieksekusi]] di hadapan regu tembak pada 28 April 1945 di dekat [[Danau Como]]. Jenazah Mussolini dan simpanannya kemudian dibawa pergi ke [[Milan]], dan di sana kedua jenazah itu digantung terbalik di sebuah [[stasiun pengisian bahan bakar]] agar semua orang bisa melihat bahwa mereka sudah mati.{{sfn|Moseley|2004|p=}}
Baris 179:
Potongan tulisan di bawah ini adalah potongan laporan polisi yang dibuat oleh Inspektur Jenderal Keamanan Umum di Milan, G. Gasti, yang menggambarkan latar belakang dan posisi Mussolini terhadap perang dunia I yang berujung pada pemecatannya dari Partai Sosialis Italia. Sang Inspektur Jenderal menulis bahwa:
 
{{bquote|Profesor Benito Mussolini, ... 38, seorang sosialis revolusioner, memiliki rekaman kejahatan di polisi; kualifikasi sebagai guru sekolah dasar untuk mengajar di sekolah menengah; mantan sekretaris pertama dewan perwakilan di [[Cesena]], [[Forli]], dan [[Ravenna]]; setelah 1912, penyunting koran "Avanti!" yang dia terlihat kasar dan dikenal keras kepala. Pada bulan Oktober 1914, ia berselisih dengan direktorat partai Sosialis Italia karena ia mengadvokasikan posisi netralitas aktif sebagai bagian dari Italia dalam Perang Bangsa-bangsa, melawan sikap partai yang memilih absolut netra. Tanggal 12 bulan itu, ia menyatakan keluar dari direktorat ''Avanti!'' Kemudian pada tanggal 15 November 1915, ia mendirikan koran ''Il Popolo d'Italia'', yang dia sokong —  yang sifatnya sangat kontras dengan ''Avanti!'' dan di tengah polemik pahit terhadap koran itu dan para pendukung utamanya —  yang berisi pendapat bahwa Italia harus terlibat dalam perang melawan militerisme Imperium-imperium Pusat. Untuk alasan ini, ia dianggap tidak cocok secara moral dan politik, dan partai kemudian memutuskan untuk memecatnya ... Kemudian ia ... sangat aktif mengampanyekan keterlibatan Italia dalam perang, yaitu dengan berpartisipasi dalam berbagai unjuk rasa di piazza dan menulis artikel-artikel kasar di koran Popolo d'Italia ...{{Sfn|Delzell|1971|p=4}}}}
 
Dalam ringkasannya, sang Inspektur juga mencatat:
 
{{bquote|Ia adalah penyunting ''Avanti!'' yang ideal bagi para Sosialis. Dalam bidang pekerjaannya, ia amat dihormati dan dicintai. Beberapa mantan kamerad dan pengagumnya masih mengakui bahwa tidak ada orang lain yang lebih memahami cara menginterprestasikan jiwa proletariat dan tidak ada orang yang memandang pengkhianatannya dengan senang hati. Kemampuannya ini tidak didasarkan pada egoisme atau uang. Ia benar-benar seorang advokat yang tulus dan bersemangat, awalnya netral yang waspada dan penuh pertahanan, kemudian saat perang. Ia tidak percaya bahwa ia sedang berkompromi dengan kejujuran pribadil dan politiknya kalau ia harus menggunakan segala cara —  tidak peduli cara seperti apa pun atau dari mana pun ia dapatkan cara itu — untuk mendanai korannya, programnya, dan aksinya. Ini adalah sikapnya. Sulit mengatakan sejauh apa kepercayaan sosialisnya (yang tidak pernah ia sangkal secara terbuka atau tertutup) telah dikorbankan demi mendapatkan kesepakatan-kesepakatan finansial penting yang tidak bisa dilepaskan kalau ia ingin meraih hasil perjuangannya ... Tetapi kalau diasumsikan bahwa pengorbanan itu terjadi ... Ia tetap selalu ingin menampilkan dirinya sebagai seorang sosialis, dan ia membohongi dirinya sendiri dengan berpikir ia masih seorang sosialis.{{Sfn|Delzell|1971|p=6}}}}
 
=== Awal mula Fasisme dan jasa dalam Perang Dunia I ===
Baris 191:
Pada 5 Desember 1914, Mussolini mencela [[Marxisme ortodoks|sosialisme ortodoks]] karena gagal menyadari bahwa perang telah membuat identitas dan kesetiaan nasional lebih penting daripada perbedaan kelas.{{sfn|Gregor|1979|p=191}} Ia menggambarkan perubahan sikapnya dalam sebuah pidato yang mengakui negara sebagai sebuah entitas. Sebelum perang, ia menolak ide ini. Ia berkata:
 
{{bquote|Negara belum hilang. Dulu kita berpikir bahwa konsep ini benar-benar tidak ada maknanya. Kini, kita tahu bahwa negara muncul sebagai realitas jelas di depan mata kita! ... Kelas tidak dapat menghancurkan negara. Kelas menampilkan dirinya sendiri sebagai sekumpulan kepentingan —  tetapi negara adalah sentimen sejarah, tradisi, bahasa, budaya, dan ras. Kelas dapat menjadi bagian penting negara, tetapi tidak sebaliknya.{{sfn|Gregor|1979|pp=191–92}}<br />Perjuangan kelas adalah rumusan yang gagal, tidak efektif dan tidak menghasilkan apa-apa dalam sebuah masyarakat yang belum terintegrasi ke dalam batasan-batasan linguistik dan rasialnya — dalam sebuah masyarakat yang belum menyelesaikan masalah nasional secara tegas. Dalam masyarakat seperti itu, pergerakan kelas akan amat terbatasi oleh iklim sejarah yang tidak kondusif.{{sfn|Gregor|1979|p=192}}}}
 
Mussolini terus menggaungkan pendapatnya tentang kebutuhan sebuah elit yang berada di garda depan revolusioner untuk memimpin masyarakat. Ia tidak lagi mendukung garda depan proletar karena kini ia lebih mendukung sebuah garda depan yang dipimpin oleh orang-orang dinamis dan revolusioner dari kelas sosial apa pun.{{sfn|Gregor|1979|p=192}} Meski ia tidak mendukung sosialisme ortodoks maupun perjuangan kelas, ia tetap mengatakan bahwa dirinya adalah seorang sosialis nasionalis dan seorang pendukung warisan tokoh-tokoh sosialis nasionalis dalam sejarah Italia, seperti [[Giuseppe Garibaldi]], [[Giuseppe Mazzini]], dan [[Carlo Pisacane]]. Terkait Partai Sosialis Italia itu sendiri dan dukungannya terhadap sosialisme ortodoks, ia mengklaim bahwa kegagalannya sebagai seorang anggota partai untuk meremajakan dan mengubah partai tersebut untuk menyadari realitas kontemporer yang menunjukkan keputusasaan dari sosialisme ortodoks yang dia anggap kuno dan gagal.{{sfn|Gregor|1979|p=193}} Persepsi ini, bahwa sosialisme ortodoks sudah gagal sejak Perang Dunia I meletus, tidak hanya dipegang oleh Mussolini. Sosialis Italia yang mendukung keterlibatan perang lainnya seperti [[Filippo Corridoni]] dan [[Sergio Panunzio]] juga menolak Marxisme dan lebih mendukung keterlibatan perang.{{sfn|Gregor|1979|p=195}}
Baris 379:
=== Menuju kekalahan ===
[[Berkas:Mussolini mezzobusto.jpg|al=official portrait of Mussolini in uniform with crossed arms|jmpl|Potret resmi Mussolini]]
Pada bulan September 1940, [[Tentara Kesepuluh Italia]] dipimpin oleh Jendral [[Rodolfo Graziani]] bergerak dari Libya Italia menuju Mesir. Di sana, mereka bertemu dengan tentara Inggris. Kampanye ini kemudian disebut dengan [[Kampanye Gurun Timur]]. Perlawanan Italia berhasil, tetapi mereka berhenti di [[Sidi Barrani]] untuk menunggu suplai logistik. Pada 24 Oktober 1940, Mussolini mengirimkan korps angkatan udara Italia ke Belgia untuk berpartisipasi dalam [[The Blitz|Blitz]] sampai Januari 1941.<ref>{{Cite book|last=Mollo|first=Andrew|year=1987|title=The Armed Forces of World War II|url=https://archive.org/details/armedforcesofwor0000moll|publisher=I.B. Tauris & Co Ltd|isbn=978-0-517-54478-5}}</ref> Pada bulan Oktober, Mussolini juga mengirim tentara Italia ke Yunani dan memulai [[Perang Yunani-Italia]]. [[Angkatan Udara Britania Raya]] kemudian berhasil menggagalkan invasi Italia di Yunani dan membantu tentara Yunani mendorong tentara Italia ke Albania. Akan tetapi, kontra-ofensif Yunani di Albania Italia menemui jalan buntu.<ref>{{Cite book|last1=Delve|first1=Ken Delve|date=31 Maret 2017|url=https://books.google.com/books?id=IoIlDwAAQBAJ&q=Italian+forces+in+Greece+british+air+force&pg=PT85|title=The Desert Air Force in World War II: Air Power in the Western Desert, 1940-1942|isbn=9781526703798|access-date=3 Juni 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200925055442/https://books.google.com/books?id=IoIlDwAAQBAJ&pg=PT85&dq=Italian+forces+in+Greece+british+air+force|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref>
 
Situasi Afrika berubah pada awal 1941 ketika [[Operasi Compass]] mendorong Italia kembali ke Libya dan [[Angkatan Bersenjata Italia]] mengalami kekalahan hebat. Dalam [[Kampanye Afrika Timur (Perang Dunia II)|Kampanye Afrika Timur]], mereka mengalami serangan-serangan dahsyat. Meskipun melawan, mereka tetap mengalami kekalahan dalam [[Pertempuran Keren]] dan pertahanan Italia kalah sampai habis dalam [[Pertempuran Gondar]]. Mussolini selalu terbuka mengenai situasi di Afrika. Ia mengatakan: "Kita menyebut roti sebagai roti dan anggur sebagai anggur, dan kalau musuh menang dalam perang tentunya tidak berguna dan konyol kalau kita menyangkal atau menggampangkannya, sebagaimana dilakukan orang Inggris dalam kemunafikannya yang tiada batas."<ref>{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=Speech Delivered by Premier Benito Mussolini|url=http://www.ibiblio.org/pha/policy/1941/410223a.html|publisher=IlBiblio.org|archive-url=https://web.archive.org/web/20080516054119/http://www.ibiblio.org/pha/policy/1941/410223a.html|archive-date=16 Mei 2008|access-date=3 Mei 2008|url-status=live}}</ref> Sebagian komentarnya ini berhubungan dengan kesuksesan Italia sebelumnya di Afrika sebelum dikalahkan Sekutu. Ancaman kehilangan semua koloni Italia di Afrika menyebabkan Jerman akhirnya mengirimkan [[Korps Afrika]] untuk mendukung Italia. Dalam invasi Poros ke Yugoslavia dan Balkan, Italia menganeksasi Ljubljana, Dalmatia, dan Montenegro, dan mendirikan negara-negara boneka [[Kroasia]] dan [[Negara Hellenik (1941–1944)|Negara Hellenik]].
Baris 452:
 
== Kehidupan pribadi ==
Istri pertama Mussolini adalah [[Ida Dalser]], yang ia nikahi di [[Trento]] pada tahun 1914. Pasangan ini memiliki anak lelaki pada tahun berikutnya yang diberi nama [[Benito Albino Mussolini]] (1915–1942). Pada bulan Desember 1915, Mussolini kembali menikah dengan [[Rachele Guidi]], yang sebenarnya sudah menjadi pacarnya sejak 1910. Setelah kenaikan karier politiknya, informasi mengenai pernikahan pertamanya ini ditekan dan istri dan anak lelaki pertamanya juga dipersekusi. Dengan Rachele, Mussolini mendapatkan dua orang anak perempuan, [[Edda Mussolini|Edda]] (1910–1995) dan Anna Maria (1929–1968). Anak keduanya ini menikah di [[Ravenna]] pada 11 Juni 1960 dengan Nando Pucci Negri. Ia juga mendapat tiga orang anak laki-laki, [[Vittorio Mussolini|Vittorio]] (1916–1997), [[Bruno Mussolini|Bruno]] (1918–1941) dan [[Romano Mussolini|Romano]] (1927–2006). Mussolini memiliki beberapa simpanan, antara lain [[Margherita Sarfatti]] dan partner terakhirnya, [[Clara Petacci]]. Mussolini banyak berhubungan seksual dengan pendukung perempuannya, sebagaimana dituliskan oleh biografernya, Nicholas Farrell.<ref>{{Cite book|author=Peter York|year=2006|title=Dictator Style|url=https://archive.org/details/dictatorstylelif0000york|location=San Francisco|publisher=Chronicle Books|isbn=978-0-8118-5314-9|pages=17–18[https://archive.org/details/dictatorstylelif0000york/page/17 17]–18}}</ref>
 
Mussolini mengidap [[klaustrofobia]] yang mungkin didapatkan akibat penjeblosan ke penjara. Ia menolak masuk ke [[Grotta Azzurra]] (sebuah goa laut di pantai [[Capri]]) dan lebih menyukai ruangan-ruangan besar seperti kantor 18 m x 12 m x 12 m yang ia miliki di [[Palazzo Venezia]].<ref name="gunther1940">{{cite book|last=Gunther|first=John|year=1940|url=https://archive.org/stream/in.ernet.dli.2015.149663/2015.149663.Inside-Europe#page/n257/mode/2up|title=Inside Europe|location=New York|publisher=Harper & Brothers|pages=236–37, 239–41, 243, 245–49|author-link=John Gunther}}</ref>
Baris 680:
[[Kategori:Kritik Marxisme]]
[[Kategori:Pemimpin totalitarian]]
[[Kategori:Pendiri partai politik Italia]]
[[Kategori:Tokoh Republik Sosial Italia]]
[[Kategori:Tokoh yang dihukum mati]]