Keluarga: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Deprilsalucky (bicara | kontrib)
Menambahkan dan merapikan
Tag: halaman dengan galat kutipan VisualEditor
 
(30 revisi perantara oleh 23 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Untuk|familikeluarga dalam ilmukonteks biologi|Famili (biologi)}}
[[Berkas:Muslim Couple.jpg|jmpl|249x249px|Potret keluarga]]
{{Hubungan Dekat}}
 
'''Keluarga''' atau '''famili''' adalah sekelompok orang yang terikat dengan hubungan darah, ikatan kelahiran, hubungan khusus, pernikahan, atau yang lainnya. Keluarga merupakan unit terkecil dari [[masyarakat]] yang terdiri atas [[kepala keluarga]] dan beberapa orang yang terkumpul dan serta orang orang yang selalu menerima kekurangan dan kelebihan orang yang ada di sekitarnya baik buruknya anggota keluarga, tetap tidak bisa mengubah kodrat yang ada, garis besarnya yang baik diarahkan dan yang buruk diperbaiki tanpa harus menghakimi.<ref>[http://www.poltekkes-malang.ac.id/DATA%20JPEG/ANAK%20DLM%20KELUARGA.pdf Sugeng Iwan, “Pengasuhan Anak dalam Keluarga”]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>
[[Berkas:Familia 3510.jpg|jmpl|400px|Potret sebuah keluarga yang terdiri dari [[ayah]], [[ibu]], [[anak]], [[menantu]], dan [[cucu]].]]
 
'''Keluarga''' adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.<ref>[http://www.poltekkes-malang.ac.id/DATA%20JPEG/ANAK%20DLM%20KELUARGA.pdf Sugeng Iwan, “Pengasuhan Anak dalam Keluarga”]</ref>
 
Menurut Salvicion dan Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang tergabung karena hubungan [[darah]], hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu [[kebudayaan]].<ref>Baron, R. A dan Donn Byrne. 2003. Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga</ref>
 
Berdasar Undang-Undang 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Bab I pasal 1 ayat 6 pengertian.
 
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami (Kepala keluarga), istri dan anaknya yang di sebut dengan Rumah Tangga atau dengan sebutan lainnya ialah keluarga kecil; sedangkan yang disebut dengan keluarga besar selain suami, istri dan anak-anaknya dirumah tangga tersebut terdapat orang tua atau disebut ayah dan ibu dari pihak suami dan juga terdapat anak-anaknya orang tua yang lain termasuk orang tua dari ayah (Kakek dan nenek), Menurut Paul B. Horton bahwa Masyarakat adalah kumpulan manusia yang memiliki kemandirian dengan bersama-sama untuk jangka waktu yang lama dan juga mendiami suatu daerah atau wilayah tertentu. Di mana dalam wilayah tersebut memiliki kebudayaan yang tidak namun memiliki adat yang berbeda di dalam wilayah, daerah tersebut<ref>https://www.merdeka.com/jateng/mengenal-pengertian-masyarakat-beserta-fungsinya-perlu-diketahui-kln.html</ref>.
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri; atau suami, istri dan anaknya; atau ayah dan anaknya (duda), atau ibu dan anaknya (janda).
 
== Jenis Keluarga ==
[[Berkas:Familia 3510.jpg|jmpl|250x250px|Potret sebuah keluarga yang terdiri dari [[ayah]], [[ibu]], [[anak]], [[menantu]], dan [[cucu]].]]Ada beberapa jenis keluarga, yakni:
* [[Keluarga inti]] atau keluarga inti adalah keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak.
*Keluarga Dyadic adalah keluarga yang terdiri dari suami dan istri, tetapi tidak memiliki anak.
* [[Keluarga konjugal]] yang terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak mereka yang terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.<ref name="ric">Richard R Clayton. 2003. The Family, Mariage and Social Change. hal. 58</ref>
*Keluarga besar adalah keluarga yang terdiri dari keluarga inti dan keluarga lainnya garis keturunan dari suami termasuk kakek dan nenek.
* [[Keluarga luas]] yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas keluarga aslinya.<ref>Anita L. Vangelis.2004.Handbook of Family Comunication.USA:Lawrence Elbraum Press. hal 349.</ref> Keluarga luas meliputi hubungan antara paman, bibi, keluarga kakek, dan keluarga nenek.<ref name="Jhonson">Jhonson, C.L. 1988. ''Ex Familia''. New Brunswick: Rutger University Press.</ref>
*Keluarga Kitnetwork, beberapa keluarga tinggal bersama dan menggunakan layanan bersama.
*Keluarga orang tua-anak yang belum menikah (Unmarried parent and child family) yaitu keluarga yang terdiri dari orang tua dan anak yang belum menikah.
 
Kita dapat mengamati bahwa anak mengalami proses pertumbuhan dan perkembangannya akan dipengaruhi oleh lingkungan dan pergaulannya, termasuk tipe keluarganya. Dalam tinjauan terhadap psikologi perkembangan, pandangan tentang hubungan orangtua-anak umumnya terkait dengan teori keterikatan yang pertama kali dikemukakan oleh John Bowlby. Ia kemudian mengidentifikasi dampak perilaku pengasuhan sebagai faktor penting dalam hubungan orangtua-anak yang telah terbentuk sejak masa kanak-kanak.<ref>{{Cite web|last=Halodoc|first=Redaksi|title=Serba-serbi Fungsi Keluarga yang Perlu Diketahui|url=https://www.halodoc.com/artikel/serba-serbi-fungsi-keluarga-yang-perlu-diketahui|website=halodoc|language=id|access-date=2024-01-16}}</ref>
=== Keluarga inti ===
Keluarga inti atau disebut juga dengan keluarga batih ialah yang terdiri atas ayah, ibu, dan anak. Keluarga inti merupakan bagian dari lembaga sosial yang ada pada masyarakat. Bagi masyarakat primitif yang mata pencahariaannya adalah berburu dan bertani, keluarga sudah merupakan struktur yang cukup memadai untuk menangani produksi dan konsumsi. Keluarga merupakan lembaga sosial dasar dari mana semua lembaga lainnya berkembangberkegsdmbang karena kebudayaan yang makin kompleks menjadikan lembaga-lembaga itu penting.<ref name="Horton">Paul B. Horton. 1987.''Sosiologi''. Jakarta:Erlangga. Hal 266</ref>
 
== Peranan ==
[[Berkas:Foto Keluarga Husin Ut Algaus.jpg|jmpl|249x249px|Potret keluarga di [[indonesia]]]]
Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, [[kelompok]] dan [[masyarakat]].<ref name="Jhonson"/>
 
Berbagai peranan yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
# [[Ayah]] sebagai [[suami]] dari [[istri]] dan ayah dari [[anak]]-anaknya, berperan sebagai pencari nafkah yang halal, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai [[kepala]] keluarga, sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya.<ref name="Jhonson" />
# [[Ibu]] sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peran untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya, di samping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya jika di restui oleh suami.<ref name="Jhonson" />
# [[Anak-anak]] melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik [[fisik]], [[mental]], [[sosial]], dan spiritual.<ref name="Jhonson" />
 
Baris 44 ⟶ 47:
* Fungsi [[Pendidikan]] dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.<ref name="ric"/>
* Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.<ref name="ric"/>
* Fungsi PerlindunganPerasaan dilihat dari bagaimana keluarga melindungisecara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak sehinggadan anggota keluargayang merasalain terlindungdalam berkomunikasi dan merasaberinteraksi amanantar sesama anggota keluarga.<ref name="ric"/>Sehing
 
* Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.<ref name="ric"/>
Faatga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.<ref name="ric"/>
* Fungsi [[Agama]] dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.<ref name="ric"/>
* Fungsi [[Ekonomi]] dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.<ref name="ric"/>
Baris 53 ⟶ 57:
 
== Bentuk keluarga ==
Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu berdasarkan berdasarkas
lokasi dan berdasarkan pola otoritas .<ref>Fr Tderique Holdert dan Gerrit Antonides, “Family Type Effects on Household Members Decision Making”, ''Advances in Consumer Research Volume 24'' (1997), eds. Merrie Brucks and Deborah J. MacInnis, Provo, UT: Association for Consumer Research, Pages: 48-54</ref>.
 
=== Berdasarkan lokasi ===
Baris 70 ⟶ 75:
 
== Subsistem sosial ==
Terdapat tiga jenis subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri, subsistem orang tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik).<ref name="Minuchin">{{cite book|last =Minuchin|first =S|authorlink =|coauthors =|title =Families and Family Therapy|publisher =Harvard University Press|date =1974|location = Cambridge, MA|pages =|url =https://archive.org/details/familiesfamilyth00minu|doi =|id = |isbn = }}</ref> Subsistem suami-istri terdiri dari seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit dalam membangun keluarga.<ref name="Minuchin"/> Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti subsistem-subsistem lain.<ref name="Minuchin"/> Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran seorang anak dalam keluarga, subsistem ini meliputi transfer nilai dan pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua dan anak.<ref name="Minuchin"/>
 
== Keluarga Sejahtera ==
Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat terdiri atas suami-istri atau suami-istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya atau ibu dan anaknya. Keluarga sejahtera adalah dibentuk berdasarkan perkawinan yang sah mampu memenuhikebutuhan hidup spiritual dan materiil yang layak, bertakwa kepada tuhan yang maha esa,memiliki hubungan yang sama, selaras, seimbang antara anggota keluarga dengan masyarakat dan lingkungan.
 
== Tahapan keluarga ==
Menurut [[Koentjaraningrat]] keluarga berkembang melalui empat tahapan, yaitu: <ref> {{cite book|title= Pengantar Antropologi: Sebuah Ikhtisar Mengenal Antropologi|authors= Gunsu Nurmansyah, Nunung Rodliyah, Recca Ayu Hapsari|publisher= Aura Publisher|isbn= 978-623-211-107-3|pages= 99-100|year= 2019|url= http://ubl.ac.id/monograph-ubl/index.php/Monograf/catalog/download/35/60/295-1?inline=1}} </ref>
;Keluarga Pra Sejahtera
Keluarga-keluarga yang belum dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal seperti pengajaran, agama, sandang, pangan, papan, kesehatan.
;Keluarga Sejahtera Tahap جرمب
1
Keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar secara minimal ( sesuai kebutuha ndasar pada keluarga pra sejahtera) tetapi belum dapat memenuhi keseluruhan kebutuhan sosial psikologis keluarga seperti pendidkan, KB, interaksi dalamkeluarga, interaksi dengan lingkungan
; Keluarga Sejahtera Tahap 2
Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan dasar, kebutuhan psikologis tetapi belum dapat memenuhi kebutuhan perkembangan (menabung dan memperoleh informasi).
;Keluarga Sejahtera Tahap 3
Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan pada tahapan keluarga 1 dan 2 namun belum dapat memberikan sumbangan (kontribusi) maksimal terhadap masyarakat dan berperan secara aktif dalam masyarakat.
;Keluarga Sejahtera Tahap 3 Plus
Keluarga-keluarga yang dapat memenuhi kebutuhan semua kebutuhan keluarga pada tahap 1 sampai dengan 3. Pelaksanaan pembangunan dalam keluarga sejahtera. Dalam PP No. 21 Th 1994, pasal 2: pembangunan keluarga sejahtera diwujudkan melalui pengembangan kualitas keluarga diselenggarakan secaramenyeluruh, terpadu oleh masyarakat dan keluarga.Tujuan Mewujudkan keluarga kecil bahagia, dejahtera bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, produktif, mandiri dan memiliki kemampuan untuk membangun dirisendiri dan lingkungannya.
 
== Pokok-pokok pembangunan keluarga sejahtera ==
* Pembinaan ketahanan fisik keluarga
keluargaKegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatkan ketahanan fisik keluarga.Contoh : pembinaan gizi keluarga termasuk gizi ibu hamil, stimulasi pertumbuhanbalita, pembinaan kesehatan lingkungan keluarga, usaha tanaman obat keluarga,dan lain-lain.
* Pembinaan ketahanan non fisik keluarga
Kegiatan-kegiatan yang bersifat meningkatkan ketahanan non fisik keluarga.Contoh : pembinaan kesehatan mental keluarga, stimulasi perkembangan balita,konseling keluarga, dan lain-lain.
 
== Pembinaan keluarga sejahtera ==
Pembinaan Keluarga Sejahtera Dalam Aspek Agama, Pendidikan, Sosial, Budaya,dan Ekonomi.
;Aspek agama
Agama memiliki peran penting dalam membina keluarga sejahtera. Agama yangmerupakan jawaban dan penyelesaian terhadap fungsi kehidupan manusia adalah ajaranatau system yang mengatur tata keimanan (kepercayaan) dan peribadatan kepada TuhanYang Maha Esa serta tata kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia danmanusia serta lingkungannya. Oleh karena itu, sebuah keluarga haruslah memiliki danberpegang pada suatu agama yang diyakininya agar pembinaan keluarga sejahtera dapat terwujud sejalan dengan apa yang diajarkan oleh agama
;Aspek pendidikan
Pendidikan keluarga sangat penting namun sering kali dianggap tidak penting.Etika yang benar harus diajarkan kepada anak semenjak kecil, sehingga ketika seoranganak menjadi dewasa, ia akan berperilaku baik. Tentu saja perilaku orang tua juga harusbaik dan benar sebagai contoh untuk anaknya. Jikalau semenjak kecil seorang anak diajarkan dengan baik dan benar maka keluarga tersebut akan harmonis. Dan seandainya setiap keluarga mengajarkan nilai-nilai etika yang benar maka semua manusia akan hidupberdampingan dan damai. Keluarga merupakan wahana pertama dan utama dalam pendidikan karakter anak.Apabila keluarga gagal melakukan pendidikan karakter pada anak-anaknya, maka akansulit bagi institusi-institusi lain di luar keluarga (sekolah) untuk memperbaikinya.Kegagalan keluarga dalam membentuk karakter anak akan berakibat pada tumbuhnyamasyarakat yang tidak berkarakter. Oleh karena itu, setiap keluarga harus memilkikesadaran bahwa karakter bangsa sangat tergantung pada pendidikan karakter anak dirumah.Keberhasilan keluarga dalam menanamkan nilai-nilai kebajikan (karakter) pada anak sangat tergantung pada jenis pola asuh yang diterapkan orang tua pada anaknya. Polaasuh dapat didefinisikan sebagai pola interaksi antara anak dan orang tua yang meliputipemenuhan kebutuhan fisik (seperti makan, minum, dll) dan kebutuhan psikologis(seperti rasa aman, kasih sayang, dll), serta sosialisasi norma-norma yang berlaku dimasyarakat agar anak dapat hidup selaras dengan lingkungannya. Dengan kata lain, polaasuh juga meliputi pola interaksi orang tua dengan anak dalam rangka pendidikankarakter anak
;Aspek ekonomi
pemerintah mengelompokkan keluarga diIndonesia ke dalam dua tipe :
keluarga pra-sejahtera
Yang kita bayangkan ketika mendengar keluarga tipe ini adalah keluarga yang masih mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya berupa sandang, pangan, danpapan. Keluarga pra-sejahtera identik dengan keluarga yang anaknya banyak, tidak dapatmenempuh pendidikan secara layak, tidak memiliki penghasilan tetap, belummemperhatikan masalah kesehatan lingkungan, rentan terhadap penyakit, mempunyaimasalah tempat tinggal dan masih perlu mendapat bantuan sandang dan pangan.
tipe keluarga sejahtera
Yang terbayang ketika mendengar keluarga tipe ini adalahsebuah keluarga yang sudah tidak mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya. Keluarga sejahtera identik dengan keluarga yang anaknya dua atau tiga,mampu menempuh pendidikan secara layak, memiliki penghasilan tetap, sudah menaruhperhatian terhadap masalah kesehatan lingkungan, rentan terhadap penyakit, mempunyaitempat tinggal dan tidak perlu mendapat bantuan sandang dan pangan.Selama ini konsentrasi pembinaan terhadap keluarga yang dilakukan oleh pemerintahadalah menangani keluarga pra-sejahtera. Hal itu terlihat dari program-program dasar pembinaan keluarga seperti perencanaan kelahiran (KB), Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU), pelayanan kesehatan gratis, pembinaan lansia, pengadaan rumah khususkeluarga pra-sejahtera dan sejenisnya
;Aspek sosial budaya
Perkembangan anak pada usia antara tiga-enam tahun adalah perkembangan sikapsosialnya. Konsep perkembangan sosial mengacu pada perilaku anak dalam hubungannyadengan lingkungan sosial untuk mandiri dan dapat berinteraksi atau untuk menjadimanusia sosial. Interaksi adalah komunikasi dengan manusia lain, suatu hubungan yangmenimbulkan perasaan sosial yang mengikatkan individu dengan sesama manusia,perasaan hidup bermasyarakat seperti tolong menolong, saling memberi dan menerima,simpati dan empati, rasa setia kawan dan sebagainya.
 
== Tiga elemen utama dalam keluarga ==
Terdapat tiga elemen utama dalam struktur internal keluarga yaitu di antaranya adalah status sosial
 
dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitubapak/suami, ibu/istri dan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi pentingkarena dapat memberikan identitas kepada individu serta memberikan rasa memiliki, karena ia merupakan bagian dari sistem tersebut. Kedua, peran sosial yang menggambarkan peran dari masing-masing individu atau kelompok menurut status sosialnya. Ketiga, Norma sosial
 
=== Tahapan promiskuitas ===
yaitu standar tingkah laku berupa sebuah peraturan yangmenggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam kehidupan social
Tahap ini adalah tahap dimana manusia hidup serupa sekawan binatang berkelompok, laki-laki dan wanita berhubungan bebas sehingga melahirkan keturunan tanpa ada ikatan, pada tahapan ini kehidupan manusia sama dengan kehidupan binatang yang hidup berkelompok. Pada tahapan ini, laki-laki dan perempuan bebas melakukan hubungan perkawinan dengan yang lain tanpa ada ikatan keluarga dan menghasilkan keturunan tanpa ada terjadi ikatan keluarga seperti sekarang ini.
 
=== Tahap matriarkat ===
== Ciri-ciri keluarga sejahtera ==
Pada tahap ini lambat laun manusia semakin sadar akan hubungan ibu dan anak, tetapi anak belum mengenal ayahnya melainkan hanya masih mengenal ibunya. Dalam keluarga inti, ibulah yang menjadi kepala keluarga dan yang mewarisi garis [[keturunan]]. Pada tahapan ini disebut tahapan matriarkat. Pada tahapan ini perkawinan ibu dan anak dihindari sehingga munculah adat [[eksogami]].
Ciri-ciri keluarga sejahtera adalah saling terbuka antar anggota keluarga, terciptanya rasa saling percaya, terpenuhinya segala kebutuhan, adanya saling kerja sama antar keluarga, adanya keseimbangan dalam memberikan pendidikan untuk bekal didunia dan akhirat, terciptanya keharmonisan dalam keluarga, terjalinnya komunikasi yang baik antar keluarga.
 
=== Tahap patriarkat ===
== Faktor agar Anak Betanggungjawab ==
Pada tahap ini ayah yang menjadi kepala keluarga serta ayah yang mewarisi garis keturunan. Perubahan dari matriarkat ke tingkat patriarkat terjadi karena laki-laki merasa tidak puas dengan situasi keadaan sosial yang menjadikan wanita sebagai kepala keluarga. Sehingga para pria mengambil calon istrinya dari kelompok-kelompok yang lain dan dibawanya ke kelompoknya sendiri serta menetap di sana. Sehingga keturunannya pun tetap menetap bersama mereka.
Faktor Yang perlu diberikan orang tua kepada anak agar anak mencapai dewasa yang bertanggung jawab moral :
* Aktif melakukan komunikasi dengan anak
* Memberikan teladan
* Melakukan sesuatu atas dorongan diri sendiri
* Mengejar prestasi
* Mengerjakan sesuatu tanpa bantuan orang lain
* Mampu berpikir
* Kreatif dan penuh inisiatif
* Mampu mengatasi masalah yang dihadapi
* Mampu mengendalikan tindakan-tindakan
* Mampu mempengaruhi lingkungan
* Percaya kepada diri sendiri
* Menghargai keadaan dirinya
* Memperoleh kepuasan dari usahanya
 
=== Tahap parental ===
Selain itu agar anak dapat bertanggung jawab moral, maka orang tua dapat melakukan :
Pada tahapan yang terakhir, patriarkat lambat laun hilang dan berubah menjadi susunan kekerabatan yang disebut Bachofen susunan parental. Pada tingkat terakhir ini perkawinan tidak selalu dari luar kelompok (eksogami) tetapi juga dari dalam kelompok yang sama ([[endogami]]). Hal ini menjadikan anak-anak bebas berhubungan langsung dengan keluarga ibu maupun ayah.
* Biarkan anak-anak membuat pilihan-pilihan masukan sendiri
* Tunjukkan rasa hormat terhadap upaya anak
* Jangan mengajukan terlalu banyak pertanyaan
* Jangan langsung menjawab pertanyaan anak
* Dorong anak-anak menggunakan sesuatu/bahan dari luar rumah
* Jangan menyirnakan harapan anak.
 
== Referensi ==
Baris 149 ⟶ 98:
 
[[Kategori:Keluarga| ]]
[[Kategori:Sosiologi]]