A.Z.R. Wenas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dnberg0503 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android
k koreksi tanda baca
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 6:
| image = DsAZR Wenas Ketua Sinode GMIM1.jpg
| imagesize = 200px
| caption = Ds. A. Z. R. Wenas (Domeni Wenas) / Dei
| birthdate = {{birthdate|1897|10|28}}
| birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Tombatu]], [[Sulawesi Utara]]
| birthname =Albertus Zacharias Roentoerambi Wenas
| othername =
| deathdate = {{death date and age|1967|10|12|1897|10|28}}
Baris 27:
| website =
}}
'''Ds. Albertus Zacharias Roentoerambi Wenas''' ({{lahirmati|[[Tombatu, Minahasa Tenggara|Tombatu]], [[Kabupaten Minahasa Tenggara]], [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]|28|10|1897|[[Kota Tomohon|Tomohon]], [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]|12|10|1967}}) adalah seorang [[pendeta]] dan tokoh masyarakat [[Minahasa]]. Ia menjabat sebagai ketua [[Sinode]] [[Gereja Masehi Injili di Minahasa]] pada [[1942]]-[[1967]].<ref name=yayasan>[http://gmimdsazrwenas.wordpress.com/tentang-yayasan/ Tentang] Yayasan Ds. A.Z.R. Wenas.</ref>
 
== Latar belakang ==
Wenas adalah seorang turunan dari penguasa [[Tomohon]] (Mayoor) pada masa [[Belanda]] berkuasa di [[Minahasa]]. Ayahnya Lodewijk Wenas, adalah Kepala Onderdistrik (Kumarua, Hukum Kedua atau kini [[Camat]]) Kakaskasen tahun 1895—19021895–1902. Kemudian dipindahkan ke [[Tombatu]] sebagai Hukum Kedua Tombatu.
 
Tokoh dan [[pendeta]] [[karismatik]] [[GMIM]]. Lulus Sekolah Pendeta ''Theologische School Oegstgeest'' Belanda 1921. Jadi pendeta di [[Kumelembuai]], lalu direktur sekolah pendeta [[STOVIL]], dan salah-satu pendiri GMIM tahun 1934. Menjadi Ketua Majelis Jemaat Tomohon, Wakil Am BP [[Sinode]], Wakil Ketua Sinode GMIM November 1941. Ketua Sinode GMIM 1942, menolak dipilih lagi 1951, tetapi sidang sinode tetap memilihnya sebagai Wakil Ketua, malah kelak ia menjalankan fungsi Ketua pada tahun 1955. Lalu pada 24 Mei 1957 dipilih lagi sebagai ketua. Hasil-hasil usaha di bidang sosial dan kemanusiaan membuatnya menjadi sangat disegani dan dihormati. Tahun 1946 ia dianugerahi Belanda tanda jasa ''Officier in the Orde van Oranje Nassau'', [[UKIT]] memberinya gelar doktor HC atas jasa-jasa di bidang gerejani, sosial, kebudayaan dan lain-lain. Ia juga berperan besar dalam penyelesaian [[Permesta]]. Ditawari [[Presiden]] [[Soekarno]] ke [[Jakarta]], dan Agustus 1959 ditunjuk menjadi anggota [[Dewan Pertimbangan Agung|DPA]], tetapi ditolak dengan alasan dibutuhkan masyarakat. Tahun 1965 turut jadi anggota delegasi [[PGI|DGI]] ke SR [[Dewan Gereja-gereja se-Dunia|DGD]] di [[New Delhi]]. Dari pemerintah [[Indonesia]] tahun 1968 menerima [[Satya Lencana Kebaktian Sosial]].