A.Z.R. Wenas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
k koreksi tanda baca
 
(19 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{dablink|Ini adalah nama [[patrilineal]] [[Marga Minahasa|Minahasa]], [[Marga Minahasa|marganya]] adalah ''[[Marga Minahasa|Wenas]] (rumpun dari [[Sulawesi Utara]])''}}
 
{{Unreliable sources|date=Juli 2021}}
{{Infobox tokoh indonesia
| name = AlbertusA. ZachariasZ. RoentoerambiR. Wenas
| image = DsAZR Wenas Ketua Sinode GMIM1.jpg
| imagesize = 200px
| caption = Ds. A. Z. R. Wenas (Domeni Wenas) / Dei
| birthdate = {{birth date and agebirthdate|1897|10|28}}
| birthplace = {{negara|Indonesia}} [[Tombatu]], [[Sulawesi Utara]]
| birthname =Albertus Zacharias Roentoerambi Wenas
| othername =
| deathdate = {{death date and age|1967|10|12|1897|10|28}}
| deathplace = {{negara|Indonesia}} [[Tomohon]], [[Sulawesi Utara]]
| yearsactive =
Baris 18 ⟶ 21:
* Ibu : Sarah Simban Rambi (Imba/Saartje) (meninggal 1902)
| sibling = * Kakak: 1. Petrus Lukas Wenas (opa Bro’), (±1895-±1915);<br>
* Adik: 2. Louisa Sarah Ester Wenas (±1899-±1919); <br>3. Herman Jacob Wenas (1901-1974)<br>
* Adik tiri (dari ibu tiri Poppy Lumanauw): 4. Jan Lambertus Supit Wenas (1906-1979)
| influences =
Baris 24 ⟶ 27:
| website =
}}
'''A.Z.RDs. Albertus Zacharias Roentoerambi Wenas''' ({{lahirmati|[[Tombatu, Minahasa Tenggara|Tombatu]], [[Kabupaten Minahasa Tenggara]], [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]|28|10|1897|[[Kota Tomohon|TomhonTomohon]], [[Sulawesi Utara]], [[Indonesia]]|12|10|1967}}) adalah seorang [[pendeta]] dan tokoh masyarakat [[Minahasa]]. Ia menjabat sebagai ketua [[Sinode]] [[Gereja Masehi Injili di Minahasa]] pada [[1942]]-[[1967]].<ref name=yayasan>[http://gmimdsazrwenas.wordpress.com/tentang-yayasan/ Tentang] Yayasan Ds. A.Z.R. Wenas.</ref>
 
== Latar belakang ==
Wenas adalah seorang turunan dari penguasa [[Tomohon]] (Mayoor) pada masa [[Belanda]] berkuasa di [[Minahasa]]. Ayahnya Lodewijk Wenas, adalah Kepala Onderdistrik (Kumarua, Hukum Kedua atau kini [[Camat]]) Kakaskasen tahun 1895—19021895–1902. Kemudian dipindahkan ke [[Tombatu]] sebagai Hukum Kedua Tombatu.
 
Tokoh dan [[pendeta]] [[karismatik]] [[GMIM]]. Lulus Sekolah Pendeta ''Theologische School Oegstgeest'' Belanda 1921. Jadi pendeta di [[Kumelembuai]], lalu direktur sekolah pendeta [[STOVIL]], dan salah-satu pendiri GMIM tahun 1934. Menjadi Ketua Majelis Jemaat Tomohon, Wakil Am BP [[Sinode]], Wakil Ketua Sinode GMIM November 1941. Ketua Sinode GMIM 1942, menolak dipilih lagi 1951, tapitetapi sidang sinode tetap memilihnya sebagai Wakil Ketua, malah kelak ia menjalankan fungsi Ketua dipada tahun 1955. Lalu pada 24 Mei 1957 dipilih lagi sebagai ketua. Hasil-hasil usaha di bidang sosial dan kemanusiaan membuatnya menjadi sangat disegani dan dihormati. Tahun 1946 ia dianugerahi Belanda tanda jasa ''Officier in the Orde van Oranje Nassau'', [[UKIT]] memberinya gelar doktor HC atas jasa-jasa di bidang gerejani, sosial, kebudayaan dan lain-lain. Ia juga berperan besar dalam penyelesaian [[Permesta]]. Ditawari [[Presiden]] [[Soekarno]] ke [[Jakarta]], dan Agustus 1959 ditunjuk menjadi anggota [[Dewan Pertimbangan Agung|DPA]], tapitetapi ditolak dengan alasan dibutuhkan masyarakat. Tahun 1965 turut jadi anggota delegasi [[PGI|DGI]] ke SR [[Dewan Gereja-gereja se-Dunia|DGD]] di [[New Delhi]]. Dari pemerintah [[Indonesia]] tahun 1968 menerima [[Satya Lencana Kebaktian Sosial]].
 
Ds. A.Z.R. Wenas dengan resmi mengambil alih tugas pimpinan dalam kapasitas sebagai wakil [[Locher]], dan kemudian dikukuhkan dalam sidang sinode Mei 1942. Ia menjadi Ketua Sinode GMIM orang Minahasa pertama, dengan Jurutulis [[H. Goni]] dan Bendahara [[Ds. Bertus Moendoeng]]. Ds. Bertus Moendoeng sempat menjadi Pejabat Ketua Sinode GMIM sementara selama 1 tahun ketika Wenas harus mendampingi istrinya yang sakit. Ia dipilih lagi dalam Sidang Sinode Oktober 1945.
Baris 39 ⟶ 42:
Tata Gereja baru dijalankan sejak tahun 1951 yang gunakan bentuk jemaat terdiri dari satu lingkaran beberapa bagian jemaat setempat. Tiap lingkaran jemaat dinyatakan dewasa dalm arti sanggup membiayai pendetanya dan segala keperluan jemaat dan sinode.
 
Ketika Sondakh terpilih sebagai anggota parlemen pada [[Pemilu 1955]], otomatis sejak tanggal 15 Mei 1956 Wenas menjalankan fungsi ketua sinode lagi. Sidang Sinode yang digelar memilih Ds [[R.M. Luntungan]], tapitetapi tidak terwujud, karena Sidang gereja Am [[GPI]] termasuk GMIM memilih Luntungan menjadi Ketua GPI. Karenanya Wenas ditugasi BPS GMIM memangku jabatan ketua di samping wakil ketua. Kemudian dalam Sidang Sinode berikutnya tanggal 26 Mei 1957 Wenas yang merupakan tokoh berkarisma, dipilih dengan suara bulat sebagai ketua sinode.
 
Perannya sangat besar ketika pergolakan Permesta dengan menjadi mediator antara pemerintah dengan para tokoh Permesta.
 
Putra Hukum Kedua Tombatu Lodewijk Wenas yang jadi pendeta sejak tanggal 25 Desember 1921 ini seusai pergolakan Permesta, oleh Presiden Soekarno ditawari menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung (DPA), tapitetapi ditolaknya, dengan alasan ia lebih diperlukan oleh masyarakat Minahasa.
 
Wenas memangku jabatannya hingga akhir hayat, dan ketika mangkat tanggal 11 Oktober 1967 dimakamkan di kompleks gereja Sion. Ia merupakan pendiri panti-panti yatim piatu dan orang jompo, balai-balai pengobatan, rumah bersalin, rumah sakit, sekolah mulai TK hingga perguruan tinggi (UKIT). [[Ratu Juliana]] dari Belanda memberikan tahun 1946 penghargaan ''Willems Orde'', dan oleh Presiden RI tanda kehormatan Satyalencana Kebaktian Sosial.
 
== Kepemimpinan ==
Masa-masa kepemimpinan Wenas diwarnai oleh tantangan-tantangan berat yang dihadapi oleh Gereja dan masyarakat Minahasa. Pada tahun 1942, pasukan-pasukan [[Jepang]] berhasil mengalahkan kekuasaan [[Belanda]] di [[Hindia- Belanda]]. DiPada masa yang berat ini Wenas berhasil menjaga hubungan yang cukup baik dengan penguasa Jepang sehingga masyarakat [[Kristen]] Minahasa tidak perlu menyangkal iman mereka.
 
Masa [[1957]]—[[1961]], ia harus menghadapi [[Perdjuangan Semesta]] serta akibat-akibatnya yang menimbulkan kehancuran yang hebat di seluruh Minahasa. Ketika pemerintah pusat mulai mengebomi daerah Minahasa, Badan Pekerja Sinode GMIM yang dipimpin oleh Pdt. A.Z.R. Wenas sebagai ketua Sinode dan Pdt. [[P.W. Sambouw]] sebagai sekretaris, umumnya mengeluarkan imbauan agar pertumpahan darah dihentikan. Dalam suratnya, BPS GMIM menyatakan:
Baris 54 ⟶ 57:
 
== Motto terhadap gereja Minahasa ==
'' ''' "Tanah dan Bangsa Minahasa adalah ciptaan dan anugerah Tuhan. [[Agama]]/Gereja di Minahasa harus menjalankan [[misi]]nya lepas dari pengaruh negara, sambil melaksanakan kesaksian kenabiannya
melalui perbuatan yang nyata dengan mencerdaskan manusia, menolong orang yang sakit dan mengangkat derajat kesejahteraan Bangsa Minahasa“
(Ds. A.Z.R. Wenas)" '''''
 
== Penghormatan ==
Nama A.Z.R. Wenas kini diabadikan sebagai nama yayasan pendidikan dan kesehatan milik [[Gereja Masehi Injili di Minahasa]] ([[GMIM]]) yang kantor pusatnya terletak di [[Kota Tomohon]], [[Sulawesi Utara]].
 
== Referensi ==
Baris 65 ⟶ 68:
 
== Pranala luar ==
 
* [http://www.reformiert-online.net/adressen/detail.php?id=1339&lg=eng Gereja Masehi Injili di Minahasa]
* [http://permesta.8m.net/relates/artikel_GMIM_selesaikan_pergolakan.html GMIM Berperan Besar Selesaikan Pergolakan Daerah]
* [http://gmimdsazrwenas.wordpress.com/ Yayasan] Ds. A.Z.R. Wenas.
 
{{DEFAULTSORT:Wenas, A.Z.R.}}
 
{{lifetime|1897|1967|}}
 
{{bio-stub}}
{{DEFAULTSORT:Wenas, A.Z.R.}}
[[Kategori:Tokoh Sulawesi Utara]]
[[Kategori:Tokoh Kristen Indonesia]]
[[Kategori:Pendeta Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Minahasa]]