Ahmad Syafi'i Ma'arif: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: gambar rusak Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k koreksi tanda baca
 
(45 revisi perantara oleh 29 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Kotak info pemegang jabatan
{{Pp-semi-indef}}
| honorific-prefix = [[Buya]] [[Profesor|Prof.]] [[Doktor|Dr.]] [[Kiai|K.]][[Haji (gelar)|H.]]
{{Infobox_Officeholder
| name = K.H. = Ahmad Syafi'iSyafii Ma'arif<br>احمد شافعي معارف
| native_name = {{Script|Arab|احمد شافعي معارف}}
| residence =
| other_names =
| image = Buya = Ahmad Syafii Maarif Julyofficial 2019portrait.jpgpng
| imagesize = 220px200px
|caption = Ahmad Syafii Maarif, 2019.
|birth_name caption =
|title birth_name =
| birth_date = {{Birth date andtanggal agelahir|1935|05|31|}}
| birth_place = {{flagicon|Belanda}} = [[Sumpur Kudus, Sijunjung|Sumpurkudus]], [[KabupatenSumatera Sijunjung|SijunjungBarat]], [[SumatraHindia BaratBelanda]]
|death_date =
| death_date = {{tanggal kematian dan umur|2022|05|27|1935|05|31}}
|death_place =
| death_place = [[Gamping, Sleman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], Indonesia
|death_cause =
|known death_cause =
| known =
|occupation = [[Dosen]]<br />[[Aktivis]]<br />[[Sejarawan]]<br />[[Negarawan]]
| occupation = {{hlist|[[Ulama]]|[[dosen]]|[[aktivis]]|[[sejarawan]]|[[negarawan]]}}
|title =
|salary title =
| salary =
| office = Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah
| order = ke-13
| term_start = 1998
| term_end = 7 Juli 2005
| predecessor = [[Amien Rais|Prof. Dr. H. = [[Amien Rais]]
|president =
| successor = [[Din Syamsuddin|Prof. Dr. K.H. = [[Din Syamsuddin]]
|predecessor = [[Amien Rais|Prof. Dr. H. Amien Rais]]
| party =
|successor = [[Din Syamsuddin|Prof. Dr. K.H. Din Syamsuddin]]
|party =
<!--unknown template parameter
| boards = Maarif Institute for Culture and Humanity
| religion = Islam
-->
| spouse = {{menikah|Nurchalifah|1965|2022}}<ref name=":0">{{Cite news|date=2022-05-27|title=Kisah Buya Syafii Maarif, Menikahi Bunga Desa Tanpa Modal |url=https://www.liputan6.com/news/read/3286953/kisah-buya-syafii-maarif-menikahi-bunga-desa-tanpa-modal|access-date=2022-06-27|publisher=Liputan6|author=Yanuar H|last=H|first=Yanuar|language=id|work=[[Liputan6.com]]|editor-last1=Ali|editor-first1=Muhammad|editor-last2=Sunariyah|editor-first2=}}</ref>
|spouse = Hj. Nurchalifah
| nationality = [[Indonesia]]
| partner =
| children =
| alma_mater = {{unbulleted list|[[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|Madrasah Mu'allimin Muhammadiyah Yogyakarta]] (1956)<br />|[[Universitas Cokroaminoto Yogyakarta|Universitas Cokroaminoto Surakarta]] (1964)<br />|[[Universitas Negeri Yogyakarta|IKIP Yogyakarta]] (1968)<br />|[[Universitas Negeri Ohio|Ohio State University]]<br />|[[Chicago University]] (1993)}}
| relations =
| website =
| footnotes =
| employer =
| height =
| weight =
}}
{{Infobox scientist
|field = [[Sejarah]]
|work_institutions = [[Universitas Negeri Yogyakarta]]
|influences = [[Fazlur Rahman]]<br{{unbulleted />list|[[AmienMuhammad RaisIqbal]]<br />|[[NurcholishFazlur MadjidRahman]]}}
|influenced = {{unbulleted list|[[Raja Juli Antoni]]|Denny Siregar}}
|thesis_title = Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia
|thesis_url = https://www.worldcat.org/title/islam-as-the-basis-of-state-a-study-of-the-islamic-political-ideas-as-reflected-in-the-constituent-assembly-debates-in-indonesia/oclc/28794848
|thesis_year = 1983
|awards = [[Ramon Magsaysay Award]] ([[2008]])
|prizes =
}}
 
'''[[Buya]] [[Profesor|Prof.]] [[DrKiai|K.]] [[Haji (gelar)|KH.H]]. '''Ahmad Syafii Maarif''', [[Sarjana|S.S.]], M.A., [[Ph.D.]], ({{lang-ar|احمد شافعي معارف}}; {{lahirmati|[[Sumpur Kudus, Sijunjung|Sumpurkudus]], [[KabupatenSumatera SijunjungBarat]]|Sijunjung31|5|1935|[[Gamping, Sleman]], [[SumatraDaerah BaratIstimewa Yogyakarta|Yogyakarta]]|3127|5|19352022}})<ref>{{Cite news|date=2022-05-27|title=Buya Syafii Maarif Meninggal Dunia, Muhammadiyah dan Indonesia Berduka|url=https://nasional.kompas.com/read/2022/05/27/10492191/buya-syafii-maarif-meninggal-dunia-muhammadiyah-dan-indonesia-berduka|work=[[Kompas.com]]|access-date=2022-05-27|last=Fauzia|first=Mutia|editor-last=Prabowo|editor-first=Dani}}</ref> atau akrab disapa '''Buya SyafiiSyafi'i''' adalah seorang ulama dan cendekiawan [[Indonesia]]. Ia pernah menjabat [[Daftar Ketua Umum PengurusPimpinan Pusat Muhammadiyah|Ketua Umum Pimpinan Pusat [[Muhammadiyah]], Presiden World Conference on Religion for Peace (WCRP) dan pendiri Maarif Institute.<ref>{{Cite web |url=http://maarifinstitute.org/id/tentang-kami/profil#.UXOWKKI0yyo |title=Situs ResmiTentang Maarif Institute |access-date=2013-04-21 |archive-date=2013-05-11 |archive-url=https://web.archive.org/web/20130511010233/http://maarifinstitute.org/id/tentang-kami/profil#.UXOWKKI0yyo |dead-url=yes }}</ref>. Buya Syafii Maarif ialah seorang tokoh yang tidak pernah mengenal istilah lelah untuk berfikir dan berbuat bagi umat dan bangsa, sehingga banyak orang yang memberinya gelar Bapak Bangsa<ref>https://nasional.tempo.co/read/1595739/mengenang-buya-syafii-maarif-anwar-abbas-orang-memberinya-gelar-bapak-bangsa/full&view=ok{{Pranala mati|date=Januari 2023 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref>. Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif wafat pada Jumat, 27 Mei 2022.
 
== Kehidupan ==
Baris 62:
 
=== Merantau ke Jawa ===
Pada tahun 1953, dalam usia 18 tahun, ia meninggalkan kampung halamannya untuk [[merantau]] ke [[Jawa]]. Bersama dua adik sepupunya, yakni Azra'i dan Suward, ia diajak belajar ke [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]] oleh [[Mohammad Sanusi Latief|M. Sanusi Latief]].{{sfn|Maarif|2009|pp=81–100}} Namun, sesampai di Yogyakarta, niatnya semula untuk meneruskan sekolahnya ke Madrasah [[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|Muallimin]] di kota itu tidak terwujud, karena pihak sekolah menolak menerimanya di kelas empat dengan alasan kelas sudah penuh.{{sfn|Maarif|2009|pp=81–100}} Tidak lama setelah itu, ia justru diangkat menjadi guru [[bahasa Inggris]] dan [[bahasa Indonesia]] di sekolah tersebut tetapi tidak lama. Pada saat bersamaan, ia bersama Azra'i mengikuti sekolah montir sampai akhirnya lulus setelah beberapa bulan belajar.{{sfn|Maarif|2009|pp=81–100}} Setelah itu, ia kembali mendaftar ke Muallimin dan akhirnya ia diterima tetapi ia harus mengulang kuartal terakhir kelas tiga. Selama belajar di sekolah tersebut, ia aktif dalam organiasi kepanduan [[Hizbul Wathan]] dan pernah menjadi pemimpin redaksi majalah ''Sinar'' (Kini Dibawahi oleh [[Lembaga Pers Mu'allimin]]), sebuah majalah pelajar [[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|Muallimin]] di Yogyakarta.
 
Setelah ayahnya meninggal pada 5 Oktober 1955, kemudian ia tamat dari [[Madrasah Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta|Muallimin]] pada 12 Juli 1956, ia memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolahnya, terutama karena masalah biaya.{{sfn|Maarif|2009|pp=101–110}} Dalam usia 21 tahun, tidak lama setelah tamat, ia berangkat ke [[Pulau Lombok|Lombok]] memenuhi permintaan Konsul Muhammadiyah dari Lombok untuk menjadi guru. Sesampai di [[Kabupaten Lombok Timur|Lombok Timur]], ia disambut oleh pengurus Muhammadiyah setempat, lalu menuju sebuah kampung di [[Pohgading, Pringgabaya, Lombok Timur|Pohgading]] tempat ia ditugaskan sebagai guru.{{sfn|Maarif|2009|pp=101–110}} Setelah setahun lamanya mengajar di sebuah sekolah Muhammadiyah di Pohgading, sekitar bulan Maret 1957, dalam usia 22 tahun, ia mengunjungi kampung halamannya,{{sfn|Maarif|2009|pp=111–140}} kemudian kembali lagi ke Jawa untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di [[Kota Surakarta|Surakarta]].{{sfn|Maarif|2009|pp=111–140}} Sesampai di Surakarta, ia masuk ke [[Universitas Cokroaminoto Yogyakarta|Universitas Cokroaminoto]] dan memperoleh gelar sarjana muda pada tahun 1964.{{sfn|Maarif|2009|pp=141–160}} Setelah itu, ia melanjutkan pendidikannya untuk tingkat sarjana penuh (doktorandus) pada Fakultas Keguruan Ilmu Sosial, IKIP (sekarang [[Universitas Negeri Yogyakarta]]) dan tamat pada tahun 1968.{{sfn|Maarif|2009|pp=161–171}} Selama kuliah, ia sempat menggeluti beberapa pekerjaan untuk melangsungkan hidupnya. Ia pernah menjadi guru mengaji dan buruh sebelum diterima sebagai pelayan toko kain pada 1958.{{sfn|Maarif|2009|pp=111–140}} Setelah kurang lebih setahun bekerja sebagai pelayan toko, ia membuka dagang kecil-kecilan bersama temannya, kemudian sempat menjadi guru honorer di [[Baturetno, Wonogiri|Baturetno]] dan [[Kota Surakarta|Solo]].{{sfn|Maarif|2009|pp=111–140}}{{sfn|Maarif|2009|pp=141–160}} Selain itu, ia juga sempat menjadi redaktur ''[[Suara Muhammadiyah]]'' dan anggota [[Persatuan Wartawan Indonesia]].{{sfn|Maarif|2009|pp=161–171}}
Baris 69:
Selanjutnya bekas aktivis [[Himpunan Mahasiswa Islam]] ini, terus meneruskan menekuni [[sejarah|ilmu sejarah]] dengan mengikuti Program Master di Departemen Sejarah Universitas Ohio, AS. Sementara gelar doktornya diperoleh dari Program Studi Bahasa dan Peradaban Timur Dekat, [[Universitas Chicago]], AS, dengan disertasi: ''Islam as the Basis of State: A Study of the Islamic Political Ideas as Reflected in the Constituent Assembly Debates in Indonesia''.
 
Selama di [[Chicago]] inilah, anak bungsu dari empat bersaudara ini, terlibat secara intensif melakukan pengkajian terhadap [[Al-Qur'an|Al-Quran]], dengan bimbingan dari seorang tokoh pembaharu pemikiran [[Islam]], [[Fazlur Rahman]]. Di sanaDisana pula, ia kerap terlibat diskusi intensif dengan [[Nurcholish Madjid]] dan [[Amien Rais]] yang sedang mengikuti pendidikan doktornya.
 
Penulis DamiemDamien DemantraDematra membuat sebuah novel tentang masa kecil Ahmad Syafi'i Maarif, yang berjudul 'Si Anak Kampung'.{{sfn|Ismail|2010}} Novel ini telah difilmkan dan meraih penghargaan pada [[America International Film Festival]] (AIFF).{{sfn|Kusumadewi & Rachmawati|2011}}
 
=== Aktivitas ===
Setelah meninggalkan posisinya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah, kini ia aktif dalam komunitas Maarif Institute. Di samping itu, [[profesor|guru besar]] IKIP Yogyakarta ini, juga rajin menulis, di samping menjadi pembicara dalam sejumlah seminar. Sebagian besar tulisannya adalah masalah-masalah Islamkeislaman, dan dipublikasikan di sejumlah media cetak. Di harian ''[[Republika (surat kabar)|Republika]]'', ia kerap menulis opininya di kolom "Resonansi". Selain itu ia juga menuangkan pikirannya dalam bentuk buku. Bukunya yang sudah terbit antara lain berjudul: ''Dinamika Islam'' dan ''Islam, Mengapa Tidak?'', kedua-duanya diterbitkan oleh Shalahuddin Press, [[(1984]]). Kemudian ''Islam dan Masalah Kenegaraan'', yang diterbitkan oleh [[LP3ES]], [[(1985]]) dan ''Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia'' (1993). Atas karya-karyanya, pada tahun 2008 Syafii mendapatkan penghargaan [[Ramon Magsaysay Award|Ramon Magsaysay]] dari pemerintah [[Filipina]].{{sfn|Fauzi|2008}}
 
Pada tahun 2017, Buya Syafii diangkat sebagai Anggota Dewan Pengarah [[Badan Pembinaan Ideologi Pancasila]] (BPIP). Melalui BPIP inilah Buya selalu menyumbangkan pemikiran-pemikirannya baik melalui tulisan maupun diskusinya dengan pihak pemerintah.
 
=== Wafat ===
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Buya Ahmad Syafii Maarif meninggal dunia di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta, pukul 10.15 WIB, Jumat (27/5/2022). Sebelumnya, Buya masuk ke rumah sakit itu sejak Sabtu (14/5) karena mengeluh sesak napas akibat jantung. Bahkan pada awal Maret lalu, Buya Syafii juga sempat menjalani perawatan medis di RS PKU Gamping. Buya hampir dua pekan menjalani perawatan sampai kondisinya membaik dan diperkenankan untuk pulang.{{Cn}}
 
Jenazah almarhum disemayamkan di [[Masjid Gede Kauman]], [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], sebelum dimakamkan.{{[https://karyakarsa.com/AjiSetiawan1/me-185487]}} Buya Syafii dimakamkan di Taman Makam Husnul Khotimah Muhammadiyah di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.<ref>{{Cite web|date=2022-05-27|title=Taman Makam Husnul Khotimah, Lokasi yang Dipilih Sendiri Buya Syafii Maarif|url=https://republika.co.id/share/rcjdee320|website=Republika Online|language=id|access-date=2022-05-29}}</ref>
 
== Kontroversi ==
=== Islam liberal ===
Cendekiawan muslim [[Adian Husaini]] mengkategorikan Ahmad Syafii Maarif sebagai tokoh Muhammadiyah pendukung gagasan Islam Liberal (neomodernisme) yang diusung oleh [[Fazlur Rahman]].<ref name=jil>https://books.google.co.id/books?id=1EoVNA-_cWgC&pg=PA6</ref> Adian mencatat bahwa Syafii memuji setinggi-tingginya Fazlur Rahman yang merupakan dosennya.<ref> https://books.google.co.id/books?id=1EoVNA-_cWgC&pg=PA20</ref> Ia juga mencatat penyataan Syafii pada 2001 yang menolak kembalinya [[Piagam Jakarta]] ke dalam konstitusi.<ref name=jil/><ref>https://books.google.co.id/books?id=1EoVNA-_cWgC&pg=PA146</ref> Zuly Qadir mencatat Syafii dan [[Hasyim Muzadi]] menolak pemberlakuan syariat Islam secara formal di Indonesia.<ref>https://books.google.co.id/books?id=NWxoDwAAQBAJ&pg=PA279</ref>
 
Syafii ditulis oleh Budi Handrianto sebagai kelompok senior dalamDalam buku berjudul ''50 Tokoh Islam Liberal Indonesia: Pengusung Ide Sekulerisasi, Pluralisme, dan Liberalisasi Agama'' karya Budi Handrianto, Syafii dikelompokkan sebagai kelompok senior.<ref>https://books.google.co.id/books?id=mNQvEAAAQBAJ&pg=PA4</ref> Budi Munawar Rachman mengelompokkan Syafii termasuk ke dalam golongan neo-modernis Islam bersama Nurcholish Madjid dan tokoh-tokoh lainya.<ref> https://books.google.co.id/books?id=1EoVNA-_cWgC&pg=PA33</ref>
 
Muhamad Afif Bahaf menuliskan bahwa gerakan Islam Liberal tumbuh subur di Muhammadiyah semasa dipimpin Syafii. Hal ini ditandai dengan berdirinya tiga komunitas intelektual yaitu Pusat Studi Agama dan Peradaban (PSAP), Maarif Institute, dan Jaringan Intelektual Muda Muhammadiyah (JIMM).<ref>https://books.google.co.id/books?id=uNQvEAAAQBAJ&pg=PA7</ref>
 
=== Pembelaan kasus Ahok ===
Pada November 2016, ia membela [[Basuki Tjahaja Purnama]] alias Ahok dengan mengatakan bahwa Ahok tidak melakukan penistaan agama. Pandangannya ini melawan pendapat mayoritas tokoh Islam lainnya termasuk [[Majelis Ulama Indonesia]] (MUI) yang telah memfatwakan bahwa Ahok melakukan penistaan agama islamIslam dan para ulama.<ref>[https://jogja.suara.com/read/2022/05/28/140030/ahok-kenang-buya-syafii-maarif-publik-teringat-saat-bela-terkait-penistaan-agama Ahok Kenang Buya Syafii Maarif, Publik Teringat Saat Bela Terkait Penistaan Agama]. ''Jogja - Suara''. Diakses 29 Mei 2022.</ref> Dalam pembelaannya, Buya Syafii sempat menulis di ''[[Koran Tempo]]'' dan menyatakan: "jika dalam proses pengadilan nanti terbukti terdapat unsur pidana dalam tindakan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada 27 September 2016 itu, saya usulkan agar dia dihukum selama 400 tahun atas tuduhan menghina Al-Quran, kitab suci umat Islam, sehingga pihak-pihak yang menuduh terpuaskan tanpa batas", ia menambahkan: "biarlah generasi yang akan datang yang menilai berapa bobot kebenaran tuduhan itu, sebuah generasi yang diharapkan lebih stabil dan lebih arif dalam membaca politik Indonesia yang sarat dengan dendam kesumat ini".<ref>[https://nasional.tempo.co/read/824797/buya-syafii-maarif-penjarakan-ahok-selama-400-tahun Buya Syafii Maarif: Penjarakan Ahok Selama 400 Tahun]</ref>
 
== Pendidikan ==
 
Baris 94 ⟶ 102:
== Karya tulis ==
 
* ''Mengapa Vietnam Jatuh Seluruhnya ke Tangan Komunis'', Yayasan FKIS-IKIP, [[Daerah Istimewa Yogyakarta|Yogyakarta]], [[1975]]
* ''Dinamika Islam'', Shalahuddin Press, [[1984]]
* ''Islam, Mengapa Tidak?'', Shalahuddin Press, [[1984]]
* ''Percik-percik Pemikiran Iqbal'', Shalahuddin Press, [[1984]]
* ''Islam dan Masalah Kenegaraan'', [[LP3ES]], [[1985]]
* ''Peta Bumi Intelektualisme Islam di Indonesia'', 1993
* ''Islam, Kekuatan Doktrin, dan Kegamangan Umat'', 1997
* ''Titik-titik Kisar di Perjalananku : Autobiografi Ahmad Syafii Maarif, 2009
* ''Islam Dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan : Sebuah Refleksi Sejarah, 2009
* ''Politik Identitas dan Masa Depan Pluralisme Kita'', 2010
* ''Memoar Seorang Anak Kampung'', 2013
* ''Fikih Kebhinekaan'', 2015
* ''Krisis Arab dan Masa Depan Dunia Islam'', 2018
* ''Membumikan Islam'', 2019
* ''Percaturan Islam dan Politik'', 2021
 
== Keterangan ==
Baris 155 ⟶ 173:
{{refend}}
 
Mengenang Prof Dr. Ahmad Syafii Maarif, https://karyakarsa.com/AjiSetiawan1/me-185487
== Pranala luar ==
 
Baris 161 ⟶ 180:
{{kotak mulai}}
{{s-islam}}
{{kotak suksesi|jabatan= [[Muhammadiyah#Daftar Ketua Umum|Ketua Umum Muhammadiyah]] |tahun=1998—20051998–2005|pendahulu=[[Amien Rais]] |pengganti=[[Din Syamsuddin]]}}
{{kotak selesai}}
 
{{DEFAULTSORT:Maarif, Ahmad Syafii}}
<!--Lihat: Kategori:Semua artikel biografi tokoh muslim -->
{{Lifetime-Tokoh-Muslim
Baris 175 ⟶ 193:
|thn_lahir_m = 1935
|tempat_lahir = Sumpurkudus
|status_hidup_wafat = HIDUPWAFAT
}}
 
{{Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah}}{{Islam di Indonesia}}
 
{{DEFAULTSORT:Maarif, Ahmad Syafii}}
[[Kategori:Tokoh Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ketua Umum Muhammadiyah|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Guru Indonesia]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh HMI|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Alumni Universitas Chicago|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:SejarawanAlumni IslamUniversitas Indonesia|AhmadNegeri Syafii MaarifOhio]]
[[Kategori:Alumni Universitas Negeri Yogyakarta]]
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh Minangkabau|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh dari Sijunjung|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ulama|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ulama Minangkabau|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ulama Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:AlumniUlama UniversitasMinangkabau|Ahmad NegeriSyafii YogyakartaMaarif]]
[[Kategori:TokohSejarawan HMIIslam Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Tokoh Muhammadiyah|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Ketua Umum Muhammadiyah|Ahmad Syafii Maarif]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]