Alexander Andries Maramis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k koreksi tanda baca |
|||
(32 revisi perantara oleh 16 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Nama Minahasa|'[[Maramis]]'}}
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = <
| name = A. A. Maramis
| image = Alexander andries maramis.jpg
| imagesize =
| caption =
| office = Menteri Keuangan Indonesia
| order = Ke-2
| term_start = 26 September 1945
| term_end = 14 November 1945
| president = [[Soekarno]]
| predecessor = [[Samsi Sastrawidagda]]
| successor = [[Soenarjo Kolopaking]]
| term_start2 = 3 Juli 1947
| term_end2 = 29 Januari 1948
| president2 = [[Soekarno]]
| primeminister2 = [[Amir Sjarifuddin]]
| predecessor2 = [[Sjafruddin Prawiranegara]]
| term_start3 = 29 Januari 1948
| term_end3 = 19 Desember 1948
| president3 = [[Soekarno]]
| primeminister3 = [[Mohammad Hatta]]
| successor3 = [[Lukman Hakim]]
| term_start4 = 13 July 1949
| term_end4 = 4 August 1949
| president4 = [[Soekarno]]
| primeminister4 = [[Mohammad Hatta]]
| predecessor4 = [[Lukman Hakim]]
| successor4 = [[Lukman Hakim]]
| office5 = Menteri Luar Negeri Indonesia
| term_start5 = 19 Desember 1948
| term_end5 = 13 Juli 1949
| president5 = [[Soekarno]]
| predecessor5 = [[Agus Salim]]
| successor5 = [[Agus Salim]]
| office6 = Duta Besar Indonesia untuk Filipina
| order6 = 1
| term_start6 = 1 Februari 1950
| term_end6 = 10 April 1953
| president6 = [[Soekarno]]
| office7 = Duta Besar Indonesia untuk Jerman Barat
| order7 = 1
| term_start7 = 1 Mei 1953
| term_end7 = 1 Maret 1956
| president7 = [[Soekarno]]
| successor7 = [[Zairin Zain]]
| office8 = [[Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia|Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet]]
| term_start8 = 1 Oktober 1956
| term_end8 = November 1959
| president8 = [[Soekarno]]
| predecessor8 = [[L.N. Palar]]
| successor8 = [[Adam Malik]]
| office9 = Duta Besar Indonesia untuk Finlandia
| term_start9 = 10 Juni 1958
| term_end9 = 1960
| president9 = [[Soekarno]]
| birth_date = {{birth date|1897|6|20}}
| birth_place =
| death_date = {{death date and age|1977|7|31|1897|6|20}}
| death_place =
| party
| spouse = Elizabeth Marie Diena Veldhoedt
| children =
| residence =
| alma_mater = [[Universitas Leiden]], [[Belanda]]
| occupation = Pejuang Kemerdekaan, <br/> Ekonom, <br/> Diplomat
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
| nationality = <!-- Hanya untuk warga negara asing -->
}}
[[Doktor honoris causa|Dr. (H.C.)]] [[Mr.]] '''Alexander Andries Maramis''' atau lebih dikenal dengan '''A.A. Maramis''' ({{lahirmati|[[Manado]], [[Sulawesi Utara]]|20|6|1897|[[Jakarta]]|31|7|1977}}) adalah pejuang kemerdekaan [[Indonesia]] dan [[Pahlawan Nasional Indonesia|pahlawan nasional]]. Dia pernah menjadi anggota [[BPUPKI]] dan [[KNIP]]. Ia juga pernah menjadi [[Daftar Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan Indonesia]] dan merupakan orang yang menandatangani [[Oeang Republik Indonesia]] pertama. Keponakan [[Maria Walanda Maramis]] ini menyelesaikan pendidikannya
==
=== Kehidupan awal ===
Alexander Andries Maramis lahir di [[Kota Manado|Manado]], [[Sulawesi Utara]] pada tanggal 20 Juni 1897. Ayahnya bernama Andries Alexander Maramis (nama pertama dan tengah dibalik) dan ibunya bernama Charlotte Ticoalu.<ref>[[#Sulistiyo2012|Sulistiyo (2012)]].</ref> Tantenya adalah [[Pahlawan Nasional Indonesia]] [[Maria Walanda Maramis]].<ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 5.</ref> Alex Maramis belajar di sekolah dasar bahasa [[Belanda]] (''[[Europeesche Lagere School]]'', ELS) di Manado.<ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 10.</ref> Dia kemudian masuk sekolah menengah Belanda (''Hogere burgerschool'', HBS) di [[Batavia]] (sekarang Jakarta) di mana dia bertemu dan berteman dengan [[Arnold Mononutu]] yang juga dari [[Minahasa]] dan [[Achmad Soebardjo]].<ref>[[#Idris1982|Idris (1982)]], p. 160.</ref><ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 15.</ref>
Pada tahun 1919, Maramis berangkat ke Belanda dan belajar hukum di [[Universitas Leiden]].<ref>[[#Massier2008|Massier (2008)]], p. 139.</ref> Selama di [[Leiden]], Maramis terlibat dalam organisasi mahasiswa [[Perhimpunan Indonesia]] (''Indische Vereeniging''). Pada tahun 1924, ia terpilih sebagai sekretaris perhimpunan tersebut.<ref>[[#Nalenan1981|Nalenan (1981)]], p. 47.</ref> Maramis lulus dengan gelar "[[Meester in de Rechten]]" (Mr.) pada tahun 1924.<ref>[[#Otterspeer1989|Otterspeer (1989)]], p. 261.</ref> Ia kemudian kembali ke Indonesia dan memulai kariernya sebagai pengacara di [[Pengadilan Negeri]] di [[Kota Semarang|Semarang]] pada tahun 1925.<ref>[[#Lev2000|Lev (2000)]], p. 260.</ref><ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 42.</ref> Setahun kemudian ia pindah ke Pengadilan Negeri di [[Kota Palembang|Palembang]].<ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 43.</ref>
=== Persiapan kemerdekaan Indonesia ===
[[Berkas:KITLV - 25245 - Vooraanstaande Indonesiers te Batavia.jpg|jmpl|kiri|200px|Maramis (tengah) di belakang Soekarno]]
Maramis diangkat sebagai anggota [[Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan]] (BPUPK) yang dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945.
=== Menteri Keuangan ===
[[Berkas:Hatta 1 Cabinet KR 2 Feb 1948 p1.jpg|jmpl|kiri|200px|Foto Kabinet Hatta I]]
[[Berkas:AA Maramis with Sam Ratulangi.jpg|jmpl|ka|200px|Maramis bersama [[Sam Ratulangi|Ratulangi]]]]
Maramis diangkat sebagai [[Daftar Menteri Keuangan Indonesia|Menteri Keuangan]] dalam [[Kabinet Presidensial|kabinet Indonesia pertama]] pada tanggal 26 September 1945. Ia menggantikan [[Samsi Sastrawidagda]] yang pada awalnya diberi jabatan tersebut pada waktu kabinet dibentuk pada tanggal 2 September 1945. Sastrawidagda mengundurkan diri setelah hanya menjabat selama dua minggu karena
Sebagai Menteri Keuangan, Maramis berperan penting dalam pengembangan dan pencetakan [[Uang kertas rupiah|uang kertas]] Indonesia pertama atau [[Oeang Republik Indonesia]] (ORI). Dibutuhkan waktu satu tahun sebelum uang kertas ini bisa dikeluarkan secara resmi pada tanggal 30 Oktober 1946.<ref name="GNFI2020">[[#GNFI2020"|GNFI (2020)]]</ref> Nota-nota ini menggantikan uang kertas Jepang yang diedarkan oleh pemerintah Hindia Belanda ([[NICA]]).<ref>[[#Anwar2009|Anwar (2009)]], p. 116.</ref><ref>[[#Lindblad2008|Lindblad (2008)]], p. 62.</ref> Uang dikeluarkan untuk denominasi 1, 5, dan 10 sen, dengan ditambah ½, 1, 5, 10, dan 100 rupiah. Tanda tangan Maramis sebagai Menteri Keuangan terdapat dalam cetakan uang-uang kertas ini.
Maramis menjabat sebagai Menteri Keuangan beberapa kali lagi, secara berurutan dalam [[Kabinet Amir Sjarifuddin I]] pada tanggal 3 Juli 1947,<ref>[[#Anderson1972|Anderson (1972)]], p. 398.</ref> [[Kabinet Amir Sjarifuddin II]] pada tanggal 12 November 1947,<ref>[[#Finch1965|Finch and Lev (1965)]], p. 12.</ref> dan [[Kabinet Hatta I]] pada tanggal 29 Januari 1948.<ref>[[#Aritorang2008|Aritorang and Steenbrink (2008)]], p. 192.</ref> Pada tanggal 19 Desember 1948, Belanda memulai [[Agresi Militer Belanda II]] pada saat pemerintahan Hatta. Soekarno, Hatta, dan pejabat pemerintahan lainnya yang berada di [[Yogyakarta]] ditangkap dan diasingkan ke [[Pulau Bangka]]. Maramis pada saat itu sedang berada di [[New Delhi]], [[India]]. Dia menerima kawat dari Hatta sebelum Hatta ditangkap dengan instruksi untuk membentuk pemerintahan darurat di pengasingan di India seandainya [[Sjafruddin Prawiranegara]] tidak dapat membentuk pemerintahan darurat di [[Sumatra]].<ref>[[#Pour2010|Pour (2010)]], p. 70.</ref> Prawiranegara mampu membentuk [[Pemerintah Darurat Republik Indonesia]] dan [[Kabinet Darurat]] di mana Maramis diangkat sebagai [[Menteri Luar Negeri]]. Setelah Soekarno dan Hatta dibebaskan, Prawiranegara mengembalikan pemerintahan kepada Hatta pada tanggal 13 Juli 1949 dan Maramis kembali menjabat sebagai Menteri Keuangan.
=== Duta Besar ===
Di antara tahun 1950 dan 1960, Maramis pernah mewakili Indonesia sebagai Duta Besar untuk empat negara: [[Filipina]], [[Finlandia]], [[Jerman Barat]], dan [[Uni Soviet]]. Sebelumnya pada tanggal 1 Agustus 1949, ia diangkat sebagai Duta Istimewa yang bertanggung jawab untuk mengawasi perwakilan-perwakilan Indonesia di luar negeri.<ref>[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 80.</ref> Pada saat itu, perwakilan Indonesia terdapat di [[Bangkok]], [[Canberra]], [[Kabul]], [[Kairo]], [[Karachi]], [[London]], [[Manila]], [[New Delhi]], [[Penang]], [[Rangoon]], [[Singapura]], [[Washington, D.C.]], dan di kantor [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)]] di [[Lake Success, New York|Lake Success]] di [[Amerika Serikat]]. Karena Maramis dalam tugas pengawasannya terus berada di luar negeri, ia diikutsertakan dalam delegasi Republik Indonesia untuk [[Konferensi Meja Bundar]] sebagai penasehat.<ref name="Parengkuan 1982 p. 83">[[#Parengkuan1982|Parengkuan (1982)]], p. 83.</ref>
Pada tanggal 25 Januari 1950, Maramis diangkat sebagai [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Filipina|Duta Besar Indonesia untuk Filipina]] terhitung mulai tanggal 1 Februari 1950.<ref
== Wafat ==
[[Berkas:A.A. Maramis - TMP Kalibata 1.jpg|jmpl|Batu nisan makam A.A. Maramis di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata, Jakarta]]
Setelah hampir 20 tahun tinggal di luar Indonesia, Maramis menyatakan keinginannya untuk kembali ke Indonesia. Pemerintah Indonesia mengatur agar ia bisa kembali dan pada tanggal 27 Juni 1976 ia tiba di Jakarta.<ref name="TEMPO 1977">[[#TEMPO1977|TEMPO (1977)]].</ref> Di antara para penyambut di bandara adalah teman-teman lamanya Soebardjo dan Mononutu, dan juga [[Siti Rahmawati Hatta|Rahmi Hatta]] (istri Mohammad Hatta).<ref name="TEMPO 1976">[[#TEMPO1976|TEMPO (1976)]].</ref> Pada bulan Mei 1977, ia dirawat di rumah sakit setelah mengalami
== Penghargaan ==
Baris 109:
[[Berkas:Gedung Departemen Keuangan RI.jpg|jmpl|ka|200px|Kantor Kementerian Keuangan yang dinamakan Gedung "A.A. Maramis"]]
Pada saat menjabat sebegai Duta Besar Indonesia untuk Filipina, Maramis menerima gelar Doktor ''Honoris Causa'' dari [[Universitas Far Eastern]] di Manila pada tahun 1950.<ref>[[#Perpusnas1950|Perpusnas (1950)]].</ref> Pada tanggal 15 Februari 1961, Maramis dianugerahi penghargaan [[Bintang Mahaputra Utama]] dan pada tanggal 5 Oktober 1963 ia dianugerahi penghargaan [[Bintang Gerilya]].<ref
Pada tanggal 8 November 2019, Alexander Andries Maramis dianugerahi gelar Pahlawan Nasional oleh [[Joko Widodo|Presiden Joko Widodo]] dalam sebuah upacara di [[Istana Negara]].<ref>[[#CNN2019|CNN Indonesia (2019)]].</ref> Yang menerima penghargaan mewakili keluarga ahli waris adalah Joan Maramis, cucu dari A. A. Maramis.<ref>[[#SetNeg2019|Kementerian Sekretariat Negara (2019)]].</ref>
Baris 123:
{{refbegin|32em}}
* {{cite book|last=Anderson|first=Benedict|date=1972|title=Java in a Time of Revolution: Occupation and Resistance 1944–1946|url=https://archive.org/details/javaintimeofrevo0000ande|trans-title=Jawa pada saat Revolusi: Pendudukan dan Perlawanan 1944–1946|language=Inggris|location=Ithaca, N.Y.|publisher=Cornell University Press|isbn=978-080-140-687-4|ref=Anderson1972|url-status=live}}
* {{cite book|last=Anwar|first=Rosihan|date=2009|title=Sejarah Kecil "Petite Histoire" Indonesia, Jilid 3|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-429-4|ref=Rosihan2009|url-status=live}}
* {{cite book|last1=Aritorang|first1=Jan|last2=Steenbrink|first2=Karel|date=2008|title=A History of Christianity in Indonesia|trans-title=Sejarah Kekristenan di Indonesia|location=Leiden|language=Inggris|publisher=Brill|isbn=978-900-417-026-1|ref=Aritorang2008|url-status=live}}
* {{cite book|last=Careers Institute|first=|date=1953|title=Current Affairs, Issue 8|trans-title=Urusan Terkini, No. 8|location=New Delhi|language=Inggris|publisher=Careers Institute|ref=Careers1953|url-status=live}}
* {{Cite news|date=2019-11-09|title=Haru dan Bangga Keluarga atas Gelar Pahlawan Nasional|url=https://cnnindonesia.com/nasional/20191108201206-20-446795/haru-dan-bangga-keluarga-atas-gelar-pahlawan-nasional|work=[[CNN Indonesia]]|access-date=2019-11-09|ref=CNN2019|last=Tim}}
* {{cite journal
| last = Elson
Baris 190 ⟶ 135:
| url = https://archive.org/details/sim_indonesia_2009-10_88/page/105
| trans-title = Melihat Kembali Kontroversi Piagam Jakarta 1945
| language =
| journal = Indonesia
| volume =
Baris 198 ⟶ 143:
}}
* {{cite book|last1=Finch|first1=Susan|last2=Lev|first2=Daniel|date=1965|title=Republic of Indonesia Cabinets: 1945–1965|trans-title=Kabinet-Kabinet Republik Indonesia: 1945–1965|language=Inggris|location=Ithaca, N.Y.|publisher=Cornell University|ref=Finch1965|url-status=live}}
* {{cite thesis|type=Ph.D.|last=Idris|first=Safwan|date=1982|title=Tokoh-tokoh Nasional: Overseas Education and the Evolution of the Indonesian Educated Elite|trans-title=Tokoh-tokoh Nasional: Pendidikan Di Luar Pulau dan Evolusi Kaum Terpelajar Indonesia|location=Madison, WI|publisher=University of Wisconsin-Madison|ref=Idris1982}}
* {{cite book|last=|first=|date=1977|title=Alexander Andries Maramis|language=Inggris|location=Arlington, VA.|publisher=Joint Publications Research Service|ref=JPRS1977|url-status=live}}
* {{cite web|date=2019-11-08|title=Presiden Jokowi Anugerahkan Gelar Pahlawan Nasional kepada 6 Tokoh|url=https://setneg.go.id/baca/index/presiden_jokowi_anugerahkan_gelar_pahlawan_nasional_kepada_6_tokoh_2|work=Kementerian Sekretariat Negara Republik Indonesia|access-date=2019-11-09|ref=SetNeg2019}}
* {{cite book|last=Khrushchev|first=Nikita|date=2007|title=Memoirs of Nikita Khrushchev, Volume 3|trans-title=Memoar Nikita Khrushchev, Volume 3|editor-last=Khrushchev|editor-first=Sergei|translator-last=Shriver|translator-first=George|location=University Park|publisher=The Pennsylvania State University Press|language=Inggris|isbn=978-027-103-317-4|ref=Krushchev2007|url-status=live}}
* {{cite book|editor-last=Lev|editor-first=Daniel|date=2000|title=Legal Evolution and Political Authority in Indonesia|trans-title=Evolusi Hukum dan Otoritas Politik di Indonesia|location=The Hague|language=Inggris|publisher=Kluwer Law International|isbn=9-0411-1421-1|ref=Lev2000|url-status=live}}
* {{cite book|last=Lindblad|first=J. Thomas|date=2008|title=Bridges to New Business: The Economic Decolonization of Indonesia|url=https://archive.org/details/bridgestonewbusi0000lind|trans-title=Jembatan ke Usaha yang Baru: Ekonomu Dekolonisasi di Indonesia|language=Inggris|location=Leiden|publisher=KITLV Press|isbn=978-906-718-290-4|ref=Lindblad2008|url-status=live}}
* {{cite book|last=Massier|first=AB|date=2008|title=The Voice of the Law in Transition: Indonesian Jurists and Their Languages|trans-title=Suara Hukum dalam Transisi: Jaksa-Jaksa Indonesia dan Bahasa Mereka|translator-last=Wouters|translator-first=Michaela|language=Inggris|location=Leiden|publisher=KITLV Press|isbn=978-906-718-271-3|ref=Massier2008|url-status=live}}
* {{cite book|last=Nalenan|first=R.|date=1981|title=Arnold Mononutu: Potret Seorang Patriot|location=Jakarta|publisher=Gunung Agung|ref=Nalenan1981|url-status=live}}
* {{cite book|editor-last=Otterspeer|editor-first=Willem|last=|first=|date=1989|title=Leiden Oriental Connections 1850–1940|trans-title=Hubungan Oriental Leiden 1850–1940|ref=Otterspeer1989|url-status=live|location=Leiden|language=Inggris|publisher=Brill|isbn=9-0040-9022-3}}
* {{cite book|last=Parengkuan|first=Fendy E. W.|date=1982|title=A.A. Maramis, SH.|location=Jakarta|publisher=Departemen Pendidikan dan Kebudayaan|ref=Parengkuan1982|url-status=live}}
* {{cite web|date=1950|title=Mr. A.A. Maramis menerima anugerah gelar Doktor H.C. untuk Hukum dari Far Eastern University Manila tahun 1950|url=https://opac.perpusnas.go.id/DetailOpac.aspx?id=384999|location=Manila|publisher=Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|ref=Perpusnas1950}}
* {{cite book|last=Pour|first=Julius|date=2010|title=Doorstoot naar Djokja: Pertikaian Pemimpin Sipil-Militer|location=Jakarta|publisher=Penerbit Buku Kompas|isbn=978-979-709-454-6|ref=Pour2010|url-status=live}}
* {{cite magazine
| last = Raharjo
Baris 398 ⟶ 199:
| ref = TEMPO1977
}}
* {{Cite news|date=2020-10-25|title=Alexander Andries Maramis, Penanda Tangan Mata Uang RI Pertama|url=https://www.goodnewsfromindonesia.id/2020/10/25/alexander-andries-maramis-penanda-tangan-mata-uang-ri-pertama|work=Good News From Indonesia (GNFI)|access-date=2023-11-07|ref=GNFI2020|last=Indrajaya|first=Dimas Wahyu}}
{{refend}}
{{clr}}
Baris 406 ⟶ 208:
{{s-gov}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]]|pendahulu=[[Samsi Sastrawidagda]]|pengganti=[[Sunarjo Kolopaking]]|tahun=1945}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan]]|pendahulu=[[Syafruddin Prawiranegara]]|pengganti=[[Lukman Hakim (birokrat)|Lukman Hakim]]|tahun=
{{Kotak_suksesi|jabatan = [[Daftar Menteri Luar Negeri Indonesia|Menteri Luar Negeri Indonesia]] |tahun = 1949 |pendahulu = [[Agus Salim]] |pengganti =[[Agus Salim]]}}
{{s-dip}}
{{Kotak_suksesi|jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Jerman|Duta Besar Indonesia untuk Jerman Barat]] |tahun =
{{Kotak_suksesi|jabatan = [[Duta Besar Indonesia untuk Federasi Rusia|Duta Besar Indonesia untuk Uni Soviet]] |tahun =
{{kotak selesai}}
{{Menteri Keuangan Indonesia}}{{Menteri Luar Negeri Indonesia}}{{Pancasila Indonesia}}
Baris 418 ⟶ 220:
{{DEFAULTSORT:Maramis, Alexander Andries}}
[[Kategori:Pejuang kemerdekaan Indonesia]]
[[Kategori:Pahlawan nasional Indonesia]]
[[Kategori:Pejuang Pemerintahan Darurat Republik Indonesia]]
[[Kategori:Anggota BPUPKI]]
[[Kategori:BPUPKI]]
Baris 431 ⟶ 233:
[[Kategori:Tokoh Orde Lama]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Filipina]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Jerman]]
Baris 445 ⟶ 246:
[[Kategori:Penerima Bintang Republik Indonesia Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Utama]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Daftar pahlawan nasional Indonesia yang beragama Kristen]]
|