Ali Kalora: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan mengubah tanggal lahir atau meninggal [ * ]
k koreksi tanda baca
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 14:
| birth_date = {{birth date|1981|5|30}}
| birth_place = [[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]
| death_date = {{death date and age|20292021|9|18|1981|5|30}}
| death_place = [[Astina, Torue, Parigi Moutong]], [[Sulawesi Tengah]]
| death_cause = Kontak senjata oleh Tim [[Operasi Madago Raya]]
Baris 31:
| alma_mater =
| occupation =
| years_active = 2012—20292012–2021
| era =
| employer =
Baris 69:
| footnotes =
}}
'''Ali Ahmad''' ({{lang-ar|علي أحمد}}), yang lebih dikenal dengan nama '''Ali Kalora''' ({{lahirmati|[[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]|30|5|1981|[[Astina, Torue, Parigi Moutong]], [[Sulawesi Tengah]]|18|9|20292021}}) adalah seorang [[militan]] Islam [[Indonesia]] dan merupakan pemimpin [[Mujahidin Indonesia Timur]] (MIT) menggantikan [[Santoso (teroris)|Santoso]]. Ia diduga bersembunyi di hutan belantara di sekitar [[Kabupaten Poso]] dan [[Kabupaten Parigi Moutong]], [[Sulawesi Tengah]] bersama dengan sisa kelompok MIT.
 
Setelah Santoso tewas pada tanggal 18 Juli 2016, dirinya diduga menggantikan posisi Santoso sebagai pemimpin di kelompok MIT bersama dengan [[Muhammad Basri (teroris)|Basri]].<ref name=cnn>{{citeCite webnews|url=http://www.cnnindonesia.com/nasional/20160719143710-12-145619/polri-sebut-ali-kalora-jadi-pengganti-santoso/|title=Polri Sebut Ali Kalora Jadi Pengganti Santoso|websitework=[[CNN Indonesia]]|access-date=2015-07-19|first=Christie|last=Stefanie}}</ref> Setelah Basri ditangkap oleh Satgas Tinombala, [[Kapolri]] [[Tito Karnavian|Jenderal Pol. Tito Karnavian]] menetapkan Ali Kalora sebagai target utama dari [[Operasi Tinombala (2016)|Operasi Tinombala]].<ref name=AliTargetUtama>{{citeCite webnews|url=http://news.okezone.com/read/2016/09/20/337/1493906/kapolri-target-utama-kita-ali-kalora|title=Kapolri: Target Utama Kita Ali Kalora!|websitework=[[Okezone.com]]|access-date=21 September 2016|last=Fakhri|first=Fakhrizal}}</ref> Ali Kalora tewas pada tanggal 18 September 2021, setelah melakukan kontak senjata dengan Satgas [[Operasi Madago Raya]].<ref name=":2">{{Cite webnews|title=Pimpinan Teroris Poso Ali Kalora Dipastikan Tewas|url=https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210919094009-12-696300/pimpinan-teroris-poso-ali-kalora-dipastikan-tewas|access-date=19 September 2021|websitework=nasional[[CNN Indonesia]]|language=id-ID}}</ref>
 
== Kehidupan pribadi ==
Ali lahir di [[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]. Ia memiliki seorang istri yang bernama Tini Susanti Kaduka, alias Umi Farel. Nama "Kalora" pada namanya, diambil dari desa tempatnya berdomisili, sehingga nama Ali Kalora sering kali digunakan di media massa.<ref name=tribunnews>{{citeCite webnews|url=http://www.tribunnews.com/nasional/2016/07/19/mengenal-sosok-ali-kalora-pengganti-santoso-di-poso|title=Mengenal Sosok Ali Kalora, Pengganti Santoso di Poso|websitework=[[Tribunnews|Tribunnews.com]]|access-date=2016-07-19|first=Srihandriatmo|last=Malau|editor-last=Aco|editor-first=Hasanudin}}</ref>
 
== Keterlibatan dalam terorisme ==
Baris 81:
Ali merupakan salah satu pengikut senior Santoso di kelompok [[Mujahidin Indonesia Timur]]. Setelah kematian [[Daeng Koro]]—salah satu figur utama dalam kelompok MIT, Ali dipercayakan untuk memimpin sebagian kelompok teroris yang sebelumnya dipimpin oleh Daeng Koro. Faktor kedekatannya dengan Santoso dan kemampuannya dalam mengenal medan gerilya membuat ia diangkat menjadi pemimpin.
 
Peneliti di bidang terorisme intelijen dari [[Universitas Indonesia]], Ridwan Habib, berpendapat bahwa Ali Kalora adalah sosok penunjuk arah dan jalan di pegunungan dan hutan Poso. Ini karena Ali merupakan warga asli dari Desa Kalora, Poso, sehingga dirinya diyakini telah menguasai wilayah tempat tinggalnya.<ref name=tribunnews/> Menurut [[Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah|Kapolda Sulawesi Tengah]] saat itu, [[Rudy Sufahriadi|Brigjen. Pol. Rudy Sufahriadi]], Ali Kalora adalah sosok radikal senior di kalangan gerilyawan di Poso. Ia menyebut bahwa Ali Kalora berpotensi menjadi "Santoso baru" karena latar belakang pengalamannya yang cukup senior. Meski demikian, ia yakin kekuatan gerilya di bawah kepemimpinannya tidak akan sebegitu merepotkan dibandingkan Santoso.<ref name=ali>{{citeCite webnews|url=http://nasional.kompas.com/read/2016/07/19/14125981/setelah.santoso.tewas.polisi.duga.ali.kalora.lanjutkan.gerilya|title=Setelah Santoso Tewas, Polisi Duga Ali Kalora Lanjutkan Gerilya|websitework=[[Kompas.com|Kompas]]|access-date=19 Juli 2016|first=Fabian Januarius|last=Kuwado}}</ref>
 
[[Kapolri]] [[Tito Karnavian|Jenderal Pol. Tito Karnavian]] menilai bahwa Ali tidak memiliki kemampuan kepemimpinan yang sama dengan Santoso dan Basri, begitu pula dengan spesialisasi dan militansi. Tetapi dirinya berpendapat, kaderisasi anggota baru bisa terjadi apabila aparat dan pemerintah menghentikan operasi penanggulangan terorisme di Poso sehingga operasi harus terus dilakukan untuk menetralisir dan menangkal ideologi radikal pro-kekerasan di Poso.<ref name=statusaceh>{{cite web|url=http://www.statusaceh.net/2016/07/inilah-sosok-ali-kalora-yang-diduga.html|title=Inilah Sosok Ali Kalora yang Diduga Menggantikan Santoso|website=Status Aceh|access-date=19 Juli 2016}}</ref>