Bun upas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
k koreksi tanda baca
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
KarminBun syarifuddinupas (artinya menurut penduduk [[Dieng]] adalah '''embun racun''') atau bisa juga disebut sebagai ''embun upas'' merupakan sebuah fenomena, ketika suhu menjadi sejuk, lantas turunlah [[embun]]-embun yang dingin lagi beku. Embun inilah yang menyelimuti tanaman [[kentang]]. Dinamai "upas" karena memang efeknya membuat kentang mati tersiakan
 
== Selayang pandang ==
Baris 5:
Secara garis besar, dataran tinggi Dieng terletak pada koordinat 109° 41’ 00’’—109° 58’ 00’’ Bujur Timur dan 07° 09’ 30’’—07° 17’ 00’’ Lintang Selatan, yang meliputi 6 kabupaten, 18 kecamatan dan 109 desa.<ref name=dieng>{{cite web |url=http://dieng.org/#profil_dieng |title=Profil Dieng |publisher=dieng.org |accessdate=12 Juli 2018}}</ref>
 
Kentang (''Solanum tuberosum'') sendiri merupakan kentang yang dapat ditanam pada ketinggian 500 [[mdpl]]. Namun demikian, tempat yang terbaik adalah jika ia ditanam pada ketinggian 1000—20001000–2000 mdpl dengan suhu 20°[[Celsius|C]]. Karena itulah, Tengger masuk ke dalam daerah penanaman kentang.<ref name="sunarjono">{{aut|Sunarjono, Hendro}} (2015). ''Bertanam 36 Jenis Sayur''. hal.48. [[Jakarta]]: Penebar Swadaya. ISBN 979-002-579-3.</ref> Penanaman kentang di Dieng bermula pada tahun 1980an. Ketika [[Gunung Galunggung]] di [[Jawa Barat]] banyak menghancurkan pertanian daerah setempat, banyak petani sana yang berpindah dan sampai ke Dieng. Di situlah awal diperkenalkannya kentang ke Dieng. Perlahan tapi pasti, petani yang semula menanam [[tembakau]] dan [[jagung]] kemudian berpindah menanam kentang.<ref name=kompas>{{citeCite news |url=https://regional.kompas.com/read/2013/06/07/19581798/Buah.Simakalama.Dieng.Bernama.Kentang |title=Buah Simalakama Dieng Bernama Kentang |author=Hardoko, Ervan |editor=Assifa, Farid |websitework=[[Kompas.com]] |date=7 Juni 2013 |accessdate=12 Juli 2018|editor-last=Assifa |editor-first=Farid |first=Ervan |last=Hardoko }}</ref> Kentang mengalami kejayaan pada tahun '80an. Menurut sebuah berita, 1 &nbsp;kg bibit kentang menghasilkan 20 &nbsp;kg panen, dan diketahui menurut sebuah laporan pada tahun 2012 bahwa sekilo kentang hanya menghasilkan panen 6-7 6–7&nbsp;kg saja.<ref name=tempo>{{citeCite news |url=https://nasional.tempo.co/read/450319/lahan-rusak-wonosobo-batasi-penanaman-kentang |title=Lahan Rusak, Wonosobo Batasi Penanaman Kentang |author=Maharani, Shinta |websitework=[[Tempo.co]]|date=25 Desember 2012 |accessdate=12 Juli 2018|language=id }}</ref>
 
Selain kentang, Dieng juga mempunyai potensi pertanian dari tanaman lain berupa [[kubis]], [[wortel]], [[Pepaya gunung|carica]], dan lain-lain.<ref name=dieng/>
 
== Tentang embun dan dampaknya ==
Mengenai bun upas, embun ini adalah embun salju nan dingin yang menyelimuti dataran tinggi Dieng, di daerah [[Kabupaten Wonosobo]]. Embun ini berlangsung ketika [[musim kemarau]] memasuki puncaknya antara [[Juli]]-[[Agustus]]. Tanda-tandanya adalah akan adanya muncul uap di dataran, dan berlangsung pada pukul 04.00-05.30. Masyarakat sekitar tidaklah sakit karena embun ini, namuntetapi yang paling dikhawatirkan adalah keadaan kentang yang rawan mati.<ref name=tempo1>{{citeCite news |url=https://nasional.tempo.co/read/1104637/fenomena-bun-upas-warga-dieng-sebut-belum-sampai-suhu-ekstrem |title=Fenomena Bun Upas, Warga Dieng Sebut Belum Sampai Suhu Ekstrem |author=Wicaksono, Pribadi |editor=Chairunnisa, Ninis |websitework=[[Tempo.co]]|date=7 Juli 2018 |accessdate=12 Juli 2018|language=id }}</ref> Kentang menjadi basah, mengeras, kering, dan mati. Meskipun es akan mencair selepas terbit matahari, tetap saja ia meninggalkan dampak: daun kentang tiada lagi biru, tapi sudah coklat. Biasa keadaan mengeringnya daun akan diikuti mengeringnya batang, dan jika ia menyerang kentang yang di bawah 60 hari, maka akan dipastikan ''[[puso]]''. Tapi jika lebih dari itu, tanaman akan kuat saja tapi jelas akan ada penurunan produksi. Fenomena embun upas ini biasa di kalangan petani setempat.<ref name=ponpost>Yunizar, Sahrul. "Dataran Tinggi Dieng setelah Diselimuti Bun Upas: Petani Kentang Pasrah, Produsen Carica Panen Berkah" ''[[Pontianak Post]]''. Rabu, 11 Juli 2018. hal.1 & 7. Jawa Post Group.</ref><ref name=mongabay>{{cite web |url=https://www.mongabay.co.id/2018/07/10/embun-beku-bisa-terjadi-lagi-di-dieng-petani-kentang-rugi-kenapa/ |title=Embun Beku Bisa Terjadi Lagi di Dieng, Petani Kentang Rugi. Kenapa? |website=[[Mongabay|Mongabay.co.id]] |author=Darmawan, L |date=10 Juli 2018 |accessdate=12 Juli 2018}}</ref> Selain merusak kentang, embun upas ini juga merugikan petani sayuran karena membuat bibit tanaman menguning dan mati.<ref name=republika1/>
 
Embun ini terjadi pada musim kemarau, di saat peluang turunnya hujan itu kecil, karena tiada banyaknya tutupan awan hujan di sekitar. Di saat seperti ini, [[energi panas]] [[matahari]] yang ada pada muka bumi terlepas begitu saja ke angkasa sehingga tiada pantulan panas yang diserap balik oleh [[bumi]]. Jika hal ini terus terjadi, udara akan tambah dingin dan embun upas bisa terjadi akibat pengaruh suhu yang signifikan. Kondisi yang amat dingin ini bisa mencapai 0&nbsp;°C. Masyarakat Jawa juga mengenal perubahan kondisi suhu yang signifikan ini sebagai "[[musim bediding]]".<ref name=mongabay/><ref name=republika1>{{cite news |url=https://m.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/07/06/pbg0ik284-bmkg-embun-upas-di-dieng-akibat-penurunan-suhu |title=BMKG: Embun Upas di Dieng Akibat Penurunan Suhu |website=Republika |date=6 Juli 2018 |accessdate=12 Juli 2018}}</ref><ref name=mongabay/>Ada yang mencoba mengaitkan fenomena ini dengan [[aphelion]] bumi, namuntetapi ketua [[LAPAN]] [[Thomas Djamaluddin]] menegaskan tidak adanya pengaruh signifikan aphelion dengan fenomena ini. Fenomena serupa inipun, juga terjadi [[Gunung Semeru]] dan [[Pegunungan Jayawijaya]].<ref name=bbc1>{{cite news |url=https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-44748809 |title=Cuaca dingin landa sejumlah kota di Indonesia, ada hubungan dengan jarak Bumi ke Matahari? |website=BBC Indonesia |date=7 Juli 2018 |accessdate=12 Juli 2018}}</ref>
 
Fenomena ini menjadi terkenal dari Dieng lantaran potongan foto dan video fenomena ini menyebar lewat [[dunia maya]]. Banyak yang kaget ketika Dieng seakan terselimuti es.<ref name=ponpost/>
Baris 18:
== Referensi ==
{{reflist}}
 
{{pertanian-stub}}
 
[[Kategori:Kentang]]
[[Kategori:Pertanian di Indonesia]]
[[Kategori:Fenomena alam]]
 
 
{{pertanian-stub}}