Miosis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Menambah Kategori:Mata menggunakan HotCat |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(11 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox medical condition (new)|name=|risks=|deaths=|frequency=|prognosis=|medication=|treatment=|prevention=|differential=|diagnosis=|causes=|synonyms=Myosis|types=|duration=|onset=|complications=|symptoms=|field=|caption=Miosis
'''Miosis''' adalah pengecilan [[pupil]] mata yang berlebihan secara tidak terkendali. Istilah miosis berasal dari [[Yunani Kuno|Yunani kuno]] yaitu μύειν ''mūein'', yang berarti "menutup mata". Pupil mata yang mengalami miosis ukurannya akan mengecil hingga kurang dari 2
== Penyebab ==
Ukuran pupil dikontrol oleh dua otot yang bekerja berlawanan yaitu otot dilator pupilae dan otot sfingter pupilae. Permasalahan miosis biasanya disebabkan oleh gangguan pada otot sfingter atau saraf yang mengontrol otot tersebut. Saraf yang mengontrol otot sfingter berasal dari otak yang merupakan bagian dari [[sistem saraf parasimpatis]]
=== Usia ===
Baris 9:
=== Penyakit ===
Penyakit yang dapat menyebabkan kondisi miosis adalah [[sindrom Horner]] yang dapat terjadi karena diturunkan oleh orang tua atau setelah mengalami trauma atau operasi pada daerah leher.<ref name=":1">{{Cite web|last=Ellis|first=Rachel Reiff|title=What Is Eye Miosis?|url=https://www.webmd.com/eye-health/eye_miosis_facts|website=WebMD|access-date=24 Februari 2022}}</ref> Neurosifilis (infeksi bakteri pada otak yang disebabkan karena sifilis) yang tidak diobati akan menyebabkan pupil Argyll Robertson. Pupil Argyll Robertson adalah kondisi yang ditandai dengan bentuk pupil yang mengalami miosis dan ireguler yang tidak memberikan respons terhadap cahaya. Kondisi ini disebabkan oleh gangguan di daerah otak tengah yang timbul karena lesi di bagian dorsal nukleus Edinger-Westphal. [[Lesi]] di nukleus ini akan menghambat proses dilasi pupil dan relaksasi sfingter pupilae.<ref name=":1" /><ref name=":7">{{Cite book|last=Dichter|first=Sarah L.|last2=Shubert|first2=Greggory S.|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK537179/|title=Argyll Robertson Pupil|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=30725864}}</ref>
Meskipun pupil Argyll Robertson adalah tanda klasik pada neurosifilis, kondisi ini juga dapat timbul pada penyakit diabetes melitus,<ref name=":8">{{Cite web|last=Burlak|first=Kateryna|title=Argyll Robertson pupil|url=https://radiopaedia.org/articles/argyll-robertson-pupil|website=Radiopaedia|language=en-US|access-date=2022-03-04}}</ref> strok,<ref name=":0" /><ref name=":8" /> alkoholisme kronis,<ref name=":8" /> ensefalitis,<ref name=":8" /> [[sklerosis multipel]],<ref name=":0" /><ref name=":2" /> [[penyakit Lyme]],<ref name=":0" /> nyeri kepala trigeminal,<ref name=":2" /><ref>{{Cite journal|last=Balthazar|first=Marcio Luiz Figueredo|last2=França Jr|first2=Marcondes Cavalcante|last3=Castro|first3=Rafael de|last4=Costa|first4=Alberto Luiz Cunha|last5=Maciel Jr|first5=Jayme Antunes|date=2008-12|title=Trigemino autonomic cephalalgia and Argyll Robertson pupil|url=http://www.scielo.br/j/anp/a/bxfv4KhszwqZbMyhtrf8PQf/?lang=en|journal=Arquivos de Neuro-Psiquiatria|language=en|volume=66|pages=901–902|doi=10.1590/S0004-282X2008000600028|issn=0004-282X}}</ref> dan herpes zoster.<ref name=":7" />
[[Kekurangan vitamin D]] yang berat akan menyebabkan uveitis dan iridosiklitis (inflamasi pada iris).<ref name=":2">{{Cite web|last=Stöppler|first=Melissa Conrad|date=10 Desember 2020|title=Pinpoint Pupils (Miosis): Symptoms & Signs|url=https://www.medicinenet.com/pinpoint_pupils_miosis/symptoms.htm|website=www.medicinenet.com|access-date=24 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|title=Vitamin D and the Eye: Uveitis, Macular Degeneration, and Dry Eye|url=https://www.lvcenter4sight.com/vitamin-d-and-the-eye-uveitis-macular-degeneration-and-dry-eye/,%20https://www.naturaleyecare.com/blog/vitamin-d-uveitis-macular-degeneration-dry-eye/|website=www.lvcenter4sight.com|access-date=4 Maret 2022}}{{Pranala mati|date=Desember 2022 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Uveitis dengan nyeri hebat akan memicu spasme otot siliaris yang akan menyebabkan miosis.<ref name=":0" /><ref>{{Cite journal|last=Agrawal|first=Rupesh V|last2=Murthy|first2=Somasheila|last3=Sangwan|first3=Virender|last4=Biswas|first4=Jyotirmay|date=2010|title=Current approach in diagnosis and management of anterior uveitis|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2841369/|journal=Indian Journal of Ophthalmology|volume=58|issue=1|pages=11–19|doi=10.4103/0301-4738.58468|issn=0301-4738|pmc=2841369|pmid=20029142}}</ref>
[[Pendarahan intrakranial|Perdarahan intrakranial]],<ref name=":3">{{Cite web|title=Pinpoint Pupils Adalah? - Tanda, Penyebab, Gejala, Cara Mengobati|url=https://www.honestdocs.id/pinpoint-pupils|website=HonestDocs|language=|access-date=24 Februari 2022}}</ref> trauma pada kepala,<ref name=":4">{{Cite web|last=Han|first=Seunggu|date=15 Maret 2018|title=Pinpoint pupils: Causes, symptoms, and treatment|url=https://www.medicalnewstoday.com/articles/321209|website=www.medicalnewstoday.com|access-date=24 Februari 2022}}</ref><ref name=":5">{{Cite web|title=Why Do I Have Pinpoint Pupils? 6 Causes|url=https://www.nvisioncenters.com/eye-health/pinpoint-pupils/|website=NVISION Eye Centers|access-date=24 Februari 2022}}</ref> dan tumor di daerah otak tengah yang memengaruhi sistem saraf simpatis akan menyebabkan miosis.<ref name=":5" />
Penderita diabetes melitus dengan katarak yang menjalani prosedur fakoemulsifikasi memiliki potensi besar untuk mengalami miosis yang disebabkan karena tindakan operasi. Hal ini disebabkan karena ukuran pupil pada penderita diabetes lebih kecil bila dibandingkan dengan orang normal. Pada tahun 1965, Ambache dan kawan-kawan menemukan asam hidroksi tidak jenuh (yang kini disebut dengan prostaglandin) yang menyebabkan miosis setelah tindakan operasi pada daerah mata. Miosis setelah operasi katarak ini berhubungan erat dengan trauma pada iris, uveitis, robeknya kapsul anterior, dan robeknya kapsul posterior yang menyebabkan hilangnya struktur badan kaca (''corpus'' ''vitreuos'').<ref>{{Cite journal|last=Mirza|first=S. A.|last2=Alexandridou|first2=A.|last3=Marshall|first3=T.|last4=Stavrou|first4=P.|date=2003-03|title=Surgically induced miosis during phacoemulsification in patients with diabetes mellitus|url=https://www.nature.com/articles/6700268|journal=Eye|language=en|volume=17|issue=2|pages=194–199|doi=10.1038/sj.eye.6700268|issn=1476-5454}}</ref>
Penyakit-penyakit autoimun memberikan efek samping pada mata. Kelainan mata yang disebabkan karena penyakit autoimun ini adalah keratitis, keratokonjungtivitis, skleritis, episkleritis, uveitis, neuritis optik, dan eksoftalmus. Dari tujuh bentuk kelainan mata ini, uveitis (infeksi pada uvea) akan menyebabkan miosis. Uvea merupakan tempat otot siliaris yang berhubungan dengan sinyal parasimpatis nukleus Edinger-Westphal, sehingga infeksi pada uvea akan menyebabkan miosis.<ref name=":5" /><ref>{{Cite journal|last=Patel|first=Sayjal J.|last2=Lundy|first2=Diane C.|date=2002-09-15|title=Ocular Manifestations of Autoimmune Disease|url=https://www.aafp.org/afp/2002/0915/p991.html|journal=American Family Physician|volume=66|issue=6|pages=991|issn=0002-838X}}</ref>
Pada tumor Pancoast (tumor di daerah puncak atau apeks paru) yang telah mengalami penyebaran, salah satu tandanya adalah miosis yang timbul akibat sindrom Horner. Kondisi ini timbul berhubungan dengan iritasi ganglion simpatis yang ada di batang tubuh serta daerah servikal (tulang belakang) dan akibat reaksi hiperaktif simpatis yang bersifat kontralateral.<ref name=":5" /><ref>{{Cite book|last=Villgran|first=Vipin D.|last2=Chakraborty|first2=Rebanta K.|last3=Cherian|first3=Sujith V.|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK482155/|title=Pancoast Syndrome|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=29489146}}</ref>
Penyakit rubela kongenital juga menyebabkan miosis melalui dua mekanisme yaitu gangguan pembentukan iris dan badan siliaris yang menyebabkan otot sfingter tidak terbentuk dengan sempurna atau bahkan tidak terbentuk sama sekali dan adanya proses inflamasi pada otot siliaris akibat infeksi [[virus rubela]].<ref name=":5" /><ref>{{Cite journal|last=Wolff|first=Stewart MacKay|date=1972|title=The Ocular Manifestations of Congenital Rubella|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1310470/pdf/taos00029-0594.pdf|journal=Tr. Amer Ophtal|volume=LXX|pages=577-614}}</ref>
=== Obat ===
Obat golongan opioid seperti [[fentanil]], oksikontin, [[kodeina]], [[heroin]], [[morfin]], dan [[metadon]] akan merangsang otot sfingter pupilae. Selain itu, melalui mekanisme desaturasi oksigen obat-obatan ini akan menginduksi hiperkarbia atau [[hiperkapnia]] dan [[hipoksia]]. Pada kondisi ini pupil akan mengecil akibat aktivasi saraf parasimpatis.<ref>{{Cite journal|last=Rollins|first=Mark D.|last2=Feiner|first2=John R.|last3=Lee|first3=Jessica M.|last4=Shah|first4=Sameer|last5=Larson|first5=Merlin|date=2014-11-01|title=Pupillary Effects of High-dose Opioid Quantified with Infrared Pupillometry|url=https://doi.org/10.1097/ALN.0000000000000384|journal=Anesthesiology|volume=121|issue=5|pages=1037–1044|doi=10.1097/ALN.0000000000000384|issn=0003-3022}}</ref> Obat tetes mata yang digunakan untuk mengatasi glaukoma dan beberapa jenis pestisida<ref name=":9">{{Cite book|last=Robb|first=Erika L.|last2=Baker|first2=Mari B.|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK470430/|title=Organophosphate Toxicity|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=29261901}}</ref> menyebabkan miosis dengan cara menekan aktivitas saraf simpatis.<ref name=":0" /><ref>{{Cite journal|last=Kato|first=C. O. Sayaka|last2=Shimizu|first2=Kimiya|last3=Kamiya|first3=Kazutaka|last4=Ishikawa|first4=Hitoshi|last5=Igarashi|first5=Akihito|date=13 Juni 2018|title=Effects of brimonidine tartrate 0.1% ophthalmic solution on the pupil, refraction, and light reflex|url=https://www.nature.com/articles/s41598-018-27436-8|journal=Scientific Reports|language=en|volume=8|issue=1|pages=9003|doi=10.1038/s41598-018-27436-8|issn=2045-2322}}</ref>
Nikotin merupakan agonis nikotinik kolinergik nonselektif yang memiliki reseptor parasimpatis di terminal preganglion dan postganglion. Miosis akibat nikotin diawali dengan ikatan dengan reseptor kolinergik nikotinik di ganglia autonom, medula adrenal, dan [[sambungan neuromuskular]]. Kemudian impuls kolinergik akan menyebabkan otot sfingter mengalami kontraksi sehingga terjadi miosis.<ref name=":6" /><ref name=":5" />
Pada obat antidepresan serotonergik atau noradrenergik seperti mirtazapin, yang berperan terhadap terjadinya miosis adalah serotonin yang berfungsi sebagai efektor pada otot polos termasuk otot siliaris dan otot sfingter pupilae.<ref name=":5" /><ref>{{Cite web|date=2016|title=Ocular Effects of Serotonin Antidepresants|url=https://ww2.health.wa.gov.au/~/media/Files/Corporate/general-documents/WATAG/WAPDC/Serotonin-antidepressants-ocular-effects.pdf|website=ww2.health.wa.gov.au|access-date=4 Maret 2022}}</ref> Antidepresan seperti GHB atau [[asam gamma-hidroksibutirat]] memiliki mekanisme yang berbeda. GHB merupakan metabolit dan prekursor untuk penghambat neurotransmiter GABA. GHB menyebabkan inhibisi pelepasan GABA, mencegah neurotransmisi dopamin di beberapa bagian otak, dan modulasi jalur opioid dan serotonin sehingga terjadi miosis.<ref name=":5" /><ref>{{Cite web|title=GHB · California Poison Control System (CPCS)|url=https://calpoison.org/news/ghb|website=California Poison Control System (CPCS)|access-date=2022-03-04}}</ref>
* [[Obat kolinergik]] untuk pengobatan [[alzheimer]] seperti [[piridostigmin]].<ref name=":5" /><ref>{{Cite journal|last=Pula|first=John H.|last2=Kao|first2=Angela M.|last3=Kattah|first3=Jorge C.|date=November 2013|title=Neuro-ophthalmologic side-effects of systemic medications|url=https://www.mm3admin.co.za/documents/docmanager/35adad4c-d8f7-4f2e-8587-12d5c75ffda7/00058421.pdf|journal=Current Opinion in Ophthalmology|volume=24|issue=6|pages=540–549|doi=10.1097/01.icu.0000434557.30065.a7|issn=1531-7021|pmid=24100367}}</ref>▼
[[Agen saraf]] seperti [[sarin]], soman,<ref>{{Cite web|date=2021-07-08|title=Soman (GD): Nerve Agent|url=https://www.cdc.gov/niosh/ershdb/emergencyresponsecard_29750003.html|website=www.cdc.gov|language=en-us|access-date=2022-03-04}}</ref> tabun, dan [[VX (racun saraf)|VX]] menyebabkan miosis melalui mekanisme inhibisi enzim asetilkolinesterase. Inhibisi ini menyebabkan akumulasi neurotransmiter asetilkolin dan stimulasi berlebihan dari reseptor kolinergik. Efeknya pada mata adalah stimulasi berlebih dari reseptor muskarinik pada otot sfingter pupilae sehingga terjadi miosis.<ref>{{Cite journal|last=Dabisch|first=Paul A.|last2=To|first2=Filip|last3=Kerut|first3=Edmund K.|last4=Horsmon|first4=Michael S.|last5=Mioduszewski|first5=Robert J.|date=2007-09-01|title=Multiple Exposures to Sarin Vapor Result in Parasympathetic Dysfunction in the Eye but not the Heart|url=https://doi.org/10.1093/toxsci/kfm167|journal=Toxicological Sciences|volume=99|issue=1|pages=354–361|doi=10.1093/toxsci/kfm167|issn=1096-6080}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Figueiredo|first=Taiza H.|last2=Apland|first2=James P.|last3=Braga|first3=Maria F. M.|last4=Marini|first4=Ann M.|date=2018-10|title=Acute and long-term consequences of exposure to organophosphate nerve agents in humans|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6172147/|journal=Epilepsia|volume=59|issue=Suppl 2|pages=92–99|doi=10.1111/epi.14500|issn=0013-9580|pmc=6172147|pmid=30159887}}</ref> Mekanisme yang sama terjadi pada miosis akibat pestisida golongan organofosfat.<ref name=":9" /><ref>{{Cite web|title=Miosis: What causes constricted pupils?|url=https://www.allaboutvision.com/conditions/miosis/|website=All About Vision|access-date=24 Februari 2022}}</ref>
Obat [[antihipertensi]] seperti klonidin<ref name=":4" /><ref name=":5" /> adalah golongan agonis α<sub>2</sub>-adrenergik (termasuk obat simpatomimetik yang bekerja secara langsung).<ref name=":10">{{Cite journal|last=Phillips|first=M A|last2=Szabadi|first2=E|last3=Bradshaw|first3=C M|date=2000-7|title=Comparison of the effects of clonidine and yohimbine on pupillary diameter at different illumination levels|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2014975/|journal=British Journal of Clinical Pharmacology|volume=50|issue=1|pages=65–68|doi=10.1046/j.1365-2125.2000.00225.x|issn=0306-5251|pmc=2014975|pmid=10886121}}</ref><ref name=":11">{{Cite book|last=Horowitz|first=Alex J.|last2=Smith|first2=Travis|last3=Denault|first3=Deanna|last4=Frey|first4=David|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK546597/|title=Sympathomimetics|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=31536204}}</ref> Konsumsi obat ini akan menyebabkan interaksi dengan inhibitor α<sub>2</sub>-adrenoseptor yang ada di neuron noradrenergik sentral. Interaksi ini akan menurunkan impuls simparis ke iris sehingga akan terjadi miosis.<ref name=":10" /><ref name=":11" />
Obat penenang seperti [[diazepam]], [[barbiturat]], dan [[benzodiazepin]]e dapat menyebabkan miosis meskipun tidak berlaku secara umum.<ref name=":5" /><ref name=":12">{{Cite journal|last=Hou|first=Ruihua H|last2=Scaife|first2=Jessica|last3=Freeman|first3=Clare|last4=Langley|first4=Rob W|last5=Szabadi|first5=Elemer|last6=Bradshaw|first6=Chris M|date=2006-6|title=Relationship between sedation and pupillary function: comparison of diazepam and diphenhydramine|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1885114/|journal=British Journal of Clinical Pharmacology|volume=61|issue=6|pages=752–760|doi=10.1111/j.1365-2125.2006.02632.x|issn=0306-5251|pmc=1885114|pmid=16722841}}</ref> Diazepam tidak memiliki [[afinitas kimia]] untuk kolinoseptor muskarinik. Sehingga efek miosis yang ditimbulkan oleh diazepam berhubungan dengan penurunan aktivitas simpatis dan bukan sebagai akibat efek antikolinergik perifer.<ref name=":12" />
▲
Antipsikotik atipikal seperti olanzapin (merek Zyprexa)<ref name=":5" /><ref name="Koller 2051–2062">{{Cite journal|last=Koller|first=Dora|last2=Saiz‐Rodríguez|first2=Miriam|last3=Zubiaur|first3=Pablo|last4=Ochoa|first4=Dolores|last5=Almenara|first5=Susana|last6=Román|first6=Manuel|last7=Romero‐Palacián|first7=Daniel|last8=de Miguel‐Cáceres|first8=Alejandro|last9=Martín|first9=Samuel|date=2020-10|title=The effects of aripiprazole and olanzapine on pupillary light reflex and its relationship with pharmacogenetics in a randomized multiple‐dose trial|url=https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC7495280/|journal=British Journal of Clinical Pharmacology|volume=86|issue=10|pages=2051–2062|doi=10.1111/bcp.14300|issn=0306-5251|pmc=7495280|pmid=32250470}}</ref> merangsang kontraksi pupil dengan cara menghambat reseptor α1‐adrenergik. Selain itu, olanzapin menyebabkan miosis melalui afinitasnya untuk reseptor dopamin dan serotonin.<ref name="Koller 2051–2062"/>
=== Genetik ===
Seseorang yang lahir tanpa otot yang mengontrol pupil atau yang pembentukan ototnya tidak sempurna akan menderita miosis kongenital atau mikrokoria. Kondisi ini diwariskan dari satu atau kedua orang tua dan dapat terjadi pada satu atau kedua mata.<ref name=":1" /><ref name=":2" />
== Diagnosis ==
Diagnosis dibuat dengan melihat dan mengukur diameter pupil di dalam ruangan gelap. Yang dinilai pada pemeriksaan ini adalah bentuk dan ukuran [[pupil]], kesimetrisan antara pupil kiri dan kanan, letak pupil pada bola mata, dan reaksi pupil terhadap cahaya terang.<ref name=":0" /><ref name=":1" /><ref name=":1" /><ref>{{Cite book|last=Spector|first=Robert H.|date=1990|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK381/|title=The Pupils|location=Boston|publisher=Butterworths|isbn=978-0-409-90077-4|editor-last=Walker|editor-first=H. Kenneth|edition=3rd|pmid=21250222|editor-last2=Hall|editor-first2=W. Dallas|editor-last3=Hurst|editor-first3=J. Willis}}</ref>
Peralatan yang
'''Inspeksi'''. Pupil normal berukuran antara
'''Pemeriksaan refleks cahaya'''. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk melihat
== Pengobatan ==
Baris 72 ⟶ 64:
[[Kategori:Mata]]
[[Kategori:Oftalmologi]]
[[Kategori:Penyakit]]
[[Kategori:Penyakit mata]]
|