Orang Mukomuko: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k fix
Super Hylos (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(4 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{ethnic group|
|group=Mukomuko
|native_name=Ughang Mukomuko, Muke-Muke
|image=[[File:Tarian Gandai Asli Mukomuko.jpg|275px]]
|caption=[[Tari Gandai]] khas masyarakat Mukomuko
Baris 11:
}}
 
'''Suku Mukomuko''' atau disebut juga '''Muke-Muke''' adalah [[kelompok etnis]] yang mendiami wilayah [[Kabupaten Mukomuko]], [[Bengkulu]] yang mendekatiterletak di perbatasan wilayah dengan [[SumatraSumatera Barat]] di utara.{{sfn|Pemerintah Kabupaten Mukomuko|8 Juli 2009}}{{sfn|Rismadona|2017|pp=670}}
 
Orang Mukomuko mempunyaibertutur bahasa sendiri yaitudengan [[bahasa Mukomuko]],. yangBahasa in memiliki persamaanpengaruh denganyang kuat dari [[bahasa Minangkabau]]. Selain bahasa, unsur-unsur kebudayaan Mukomuko juga banyak memilikidipengaruhi persamaan denganoleh [[Budaya Minangkabau|kebudayaan Minangkabau]]. Dalam sistem kekerabatan, mereka mengamalkan prinsip penarikan garis keturunan [[matrilineal]], sebagaimana yang berlaku di daerah ''[[MinangkabauRanah Minang]]''.{{sfn|Rismadona|2017|pp=670}}{{sfn|M. Junus Melalatoa|1995|pp=602–603}}{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=19}}{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=22}}
 
Daerah Mukomuko termasuk wilayah [[Rantau|rantau Minangkabau]] atau dalam [[tambo Minangkabau]] disebut ''ombak nan badabua'' yakni daerah sepanjang pesisir pantai barat dari Padang hingga Bengkulu Selatan. Daerah ini pernah menjadi bagian wilayah [[Kerajaan Inderapura]] yang berkedudukan di [[Kabupaten Pesisir Selatan]]. Sejak masa kolonial Inggris, Mukomuko dipisahkan menjadi bagian administratif Bengkulu, sebagaimana yang telah berlangsung setelah kemerdekaan Indonesia.{{sfn|Gushevinalti|2011|pp=18}}{{sfn|Pemerintah Kabupaten Mukomuko|8 Juli 2009}}
Baris 23:
 
== Populasi ==
Saat ini, daerah Mukomuko masuk ke dalam wilayah Bengkulu, berbatasan dengan dua provinsi yakni [[Jambi]] dan [[SumatraSumatera Barat]]. Penduduk asli Mukomuko terdiri dari dua suku, yaitu suku Mukomuko dan [[Suku Pekal|Pekal]]. Terbentuknya Mukomuko sebagai [[Kabupaten Mukomuko|kabupaten]] setelah [[Kemerdekaan Indonesia|kemerdekaan]] menyebabkan masyarakat yang mendiami Mukomuko semakin beragam.{{sfn|Pemerintah Kabupaten Mukomuko|8 Juli 2009}}
 
Jumlah orang Mukomuko belum diketahui secara pasti, tetapi ada perkiraan sekitar 60.000 jiwa. Pada masa akhir 1990-an, jumlah penduduk di daerah asalnya tadi, yaitu Kecamatan Mukomuko Utara sekitar 39.000 jiwa, dan Kecamatan Mukomuko Selatan sekitar 31.000 jiwa.{{sfn|M. Junus Melalatoa|1995|pp=602–603}} Sebagian besar orang Mukomuko hidup dari usaha pertanian, nelayan, dan berdagang. Sebagian lainnya berpenghidupan sebagai pedagang. Dalam pertanian, seperti yang dilakukan oleh penduduk Bengkulu Utara umumnya, mereka bercocok tanam di sawah dan di ladang. Dalam perkebunan, mereka bertanam kelapa, karet, kopi, dan cengkih.{{sfn|M. Junus Melalatoa|1995|pp=602–603}}
Baris 43:
Sehari-hari, orang Mukomuko menggunakan setidaknya dua bahasa yakni bahasa Mukomuko dan [[bahasa Pekal]] juga dengan [[bahasa Indonesia]] sebagai bahasa resmi. Situasi kebahasaan yang demikian telah berlangsung sejak lama sekali dengan sendirinya berpengaruh terhadap bahasa Mukomuko, baik mengenai kaidah bahasa maupun terhadap pemakaian bahasa.{{sfn|Umar Manan, dkk|1986}}
 
Dalam penelitian Umar Manan, dkk dalam ''Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah SumatraSumatera Barat'' yang diterbitkan [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]] pada 1983, disebutkan penutur asli bahasa Mukomuko diperkirakan sekitar 25.000 orang.{{sfn|Umar Manan, dkk|1986}}
 
Bahasa Mukomuko masih erat hubungannya dengan [[bahasa Minangkabau]],<ref>{{Cite web|url=http://118.98.223.79/petabahasa/infobahasa2.php?idb=38&idp=Bengkulu|title=Minangkabau - Peta Bahasa|website=118.98.223.79|access-date=2019-02-16}}{{Pranala mati|date=Maret 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> sehingga ahli-ahli linguistik masih menggolongkannya sebagai salah satu dialek dalam bahasa Minangkabau. Pada tahun 2008, ahli linguistik sudah menggabungkan kode bahasanya dengan Minangkabau.<ref>{{Cite web|url=https://iso639-3.sil.org/request/2007-181|title=2007-181 {{!}} ISO 639-3|website=iso639-3.sil.org|access-date=2019-05-01}}</ref> Bahasa ini mempunyai kemiripan dengan dialek Pancuang Soal (dituturkan di selatan [[Kabupaten Pesisir Selatan]], [[SumatraSumatera Barat]]) serta mempunyai wilayah sebar tutur di sebelah utara Kabupaten Mukomuko.{{sfn|Umar Manan, dkk|1986}}
 
== Referensi ==
Baris 83:
|author5 = Agustar Surin
|year = 1986
|work = Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah SumatraSumatera Barat
|publisher = [[Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|Departemen Pendidikan dan Kebudayaan]]
|ref = {{sfnRef|Umar Manan, dkk|1986}}