Revolusi Industri 4.0: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ikaiffah (bicara | kontrib)
←Membuat halaman berisi 'jmpl '''Revolusi Industri 4.0''' merupakan transformasi komprehensif<ref>{{Cite journal|date=2020-03-09|title=Komprehensif|url=h...'
Tag: tanpa kategori [ * ] VisualEditor
 
Blusjai (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(12 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Teknologi Informasi.jpg|jmpl]]
'''Revolusi Industri 4.0''' merupakan transformasi [[komprehensif]]<ref>{{Cite journal|date=2020-03-09|title=Komprehensif|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Komprehensif&oldid=16639818|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> dari keseluruhan aspek produksi di industri melalui penggabungan teknologi digital dan internet dengan industri konvensional menurut [[Angela Merkel]] (2014).<ref>{{Cite book|title=The Chancellor and Her World|last=Merkel|first=Angela|date=2014|publisher=Alma Books|isbn=9781846883187|location=|pages=300|url-status=live}}</ref>. sedangkan menurut [[Schlechtendahl]] dkk (2015) revolusi industri 4.0 menekankan definisi kepada unsur kecepatan dari ketersediaan informasi, yaitu sebuah lingkungan industri di mana seluruh entitasnya selalu terhubung dan mampu berbagi informasi satu dengan yang lain. Pengertian yang lebih teknis disampaikan oleh [[Kagermann]] dkk (2013) bahwa Industri 4.0 adalah integrasi dari ''Cyber Physical'' ''System'' (CPS) dan ''Internet of Things and Services'' (IoT dan IoS) ke dalam proses industri meliputi manufaktur dan logistik serta proses lainnya.
 
== Sejarah ==
== Perkembangan Revolusi Industri ==
[[Revolusi Industri]]<ref>{{Cite journal|last=Hamdan|first=Hamdan|year=2018|title=INDUSTRI 4.0: PENGARUH REVOLUSI INDUSTRI
PADA KEWIRAUSAHAAN DEMI KEMANDIRIAN EKONOMI|url=file:///C:/Users/DELL/Downloads/12142-Article%20Text-5939-1-10-20181021.pdf|journal=Nusamba|volume=3|issue=2|pages=1-8|doi=10.29407/nusamba.v3i2.12142|access-date=2021-03-05|archive-date=2013-08-12|archive-url=https://web.archive.org/web/20130812155911/http://c/|dead-url=yes}}</ref> adalah kondisi yang mempengaruhi banyak aspek kehidupan oleh perubahan global. Proses produksi atau jasa yang awalnya sulit, butuh waktu dan proses yang lama, butuh biaya atau modal yang mahal untuk menjadi lebih mudah, lebih cepat, dan lebih murah dalam prosesnya. Jauh sebelunmsebelum terjadi Revolusi Industri terjadi, manusia memproduksi barang atau jasa dengan mengandalkan tenaga otot, tenaga air, dan tenaga angin. Hal ini sangat memiliki kendala yang sangat besar, karena stenagatenaga - tenaga tersebut sangat terbatas oleh jumlah dan usia. Sebagai contoh tenaga otot yang digunakan untuk mengangkat barang berat akan membutuhkan waktu beristirahat secara berkala bahkan meskipun telah menggunakan katrol sebagai bentuk efisiensi waktu dan tenaga tetapi ternyata hal tersebut tidak dapat membantu proses pekerjaan itu. Keterbatasan tenaga otot tersebut akhirnya digantikan oleh tenagantenaga air atau tenaga angin sebagai sumber energi dalam proses penggilingan. Tetapi tenaga upauap dan anginpun terkendala dengan lokasi. tenagaTenaga tersebut hanya dapat diperoleh di daerah yang dekat dengan ar terjun dan di daerah yang berangin.
 
=== Revolusi Industri 1.0 ===
Revolusi ini dimulai pada tahun 1776 yaitu dengan ditemukannya mesin uap oleh [[James Watt]]<ref>{{Cite journal|date=2019-04-03|title=James Watt|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=James_Watt&oldid=14966299|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>. Mesin uap yang ditemukan oleh James Watt itu memiliki efesiensi yang jauh lebih murah dibandingkan mesin uap sebelum tahun 1776. Mesin uap ini menggunakan energi dari kayu dan batu bara. Sebagai bukti efisensinya, mesin uap tersebut mampu menggerakan kapal - kapal selama 24 jam penuh. Sejak ditemukan mesin uap tersebut , Negara - negara Imperialis di Eropa mulai melakukan ekspansi atau penjajahan di kerajaan - kerajaan Afrika dan Asia. Selain dampak penjajahan, dampak yang lain mulai terjadi pencemaran lingkungan yang dihasilkan dari penggunaan mesin - mesin uap tersebut sebagai penghasil berbagai produk.
 
=== Revolusi Industri 2.0 ===
[[Revolusi industriIndustri 2.0|Revolusi industri ke duaKedua]] tepatnya terjadi dipada awal abad ke-20. Revolusi industri ini ditandai dengan penemuan listrik oleh [[Thomas Alva Edison|Thomas Alfa Edison]].<ref>{{Cite book|title=Thomas alva edison saja juga pernah gagal / Wahyu Indra Permana|last=Nihar Awani|first=Wahyu Indra Permana|date=2015|publisher=FlashBooks|isbn=978-602-296-109-3|location=Yogyakarta|pages=228|url-status=live}}</ref>. Tenaga otot dan mesin uap sudah tergantikan oleh tenaga listrik. Walaupun begitu, masih ada beberapa kendala yang menghambat proses produksi di pabrik, yaitu masalah transportasi. Untuk mengatasi kendala tersebut maka di akhir 1800-an, mulai dikenal mobil dan mulai diproduksi secara massal. Produksi massal ini membutuhkan proses yang lama dalam penyelesaiannya karena dibutuhkanpada proses perakitan mobil membutuhkandibutuhkan banyak orang, artinya untuk proses perakitan masih membutuhkan tenaga manusia.
 
Seiring dengan perkembangan, mulai ditemukan dan sekaligus digunakan "ban berjalan" atau ''conveyor'' ''belt'' pada 1913. Ban berjalan mengakibatkan proses produksi berubah total karena untuk menyelesaikan satu mobil, tidak diperlukan satu orang untuk merakit dari awal hingga akhir. Setiap orang akan menajdimenjadi spesialis yang mengurus satu bagian saja. Para perakit tersebut juga dibantu oleh alat-alat yang menggunakan tenaga listrik, sehingga pekerjaan tersebut jauh lebih mudah dan murah daripada tenaga uap.
 
Revolusi industri 2.0 ini juga berdampak pada kondisi militer pada perang dunia II. Ribuan tank, pesawat, dan senjata diciptakan dari pabrik-pabrik yang menggunakan lini produksi dan ban berjalan. Hal ini mempermudah terjadinya [[produksi massal]]<ref>{{Cite journal|date=2018-11-28|title=Produksi massal|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Produksi_massal&oldid=14506415|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> (mass production). Perubahan lain yang terjadi adalah masyarakat [[Pertanian|agraris]]<ref>{{Cite journal|date=2018-05-09|title=Agraria|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Agraria&oldid=13891335|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> menjadi masyarakat industri boleh dibilang menjadi komplitkomplet.
 
=== Revolusi Industri 3.0 ===
Revolusi Industri 2.0, manusia masih diberi peran yang sangat vital dalam proses produksi berbagai macam jenis barang. Tetapi, pada Revolusi Industri 3.0, manusia tidak lagi memegang peranan penting karena peran manusia sudah digantikan oleh mesin bergerak yang mampu berfikirberpikir secara otomatis, yaitu komputer dan robot. Salah satu komputer pertama digunakan [[Perang Dunia II|perang dunia II]]<ref>{{Cite book|title=Kronik Perang Dunia II 1939-1945|last=Subiakto|first=Ari|date=2015|publisher=Matapadi pressindo|isbn=9786021634134|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref> yaitu mesin [[komputer Colossus]]<ref>{{Cite journal|date=2018-11-22|title=Komputer Colossus|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Komputer_Colossus&oldid=14464762|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> yang mampu memecahkan kode buatan Nazi Jerman. Komputer tersebut berupa mesin raksasa berukuran sebesar ruang tidur yang tidak memiliki [[RAM]]<ref>{{Cite journal|date=2019-12-08|title=Memori (komputer)|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Memori_(komputer)&oldid=16279546|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> sehingga tidak bisa diprogram untuk menerima perintah dari manusia melalui ''keyboard''. Komputer tersebut hanya mampu menerima perintah melalui pita kertas dengan daya listrik sangat besar, yaitu 8.500 watt.
 
Seiring berjalannya waktu, kemajuan teknologi komputer berkembang sangat pesat setelah selesainya perang dunia kedua. Penemuan [[transistor]]<ref>{{Cite journal|date=2020-01-13|title=Transistor|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Transistor&oldid=16445414|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>, [[semikonduktor]]<ref>{{Cite journal|date=2018-11-10|title=Semikonduktor|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Semikonduktor&oldid=14410767|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> dan dilanjutkan dengan penemuan ''integrated chip'' (IC) membuat ukuran komputer semakin kecil sehingga energi listrik yang dbutuhkan juga semakin kecil, serta kemampuan berhitungnya juga semakin canggih.
 
Semakin kecilnya ukuran komputer tersebut menyebabkan komputer - komputer tersebut dapat dipasang di mesin-mesin pengoperasian produk tertentu. Keberadaan komputer ini telah mengganti peran manusia baik sebagai operator maupun sebagai pengendali produksi industri. Mengecilnya ukuran membuat komputer bisa dipasang di mesin-mesin yang mengoperasikan lini produksi.
 
=== Revolusi Industri 4.0 ===
Inilah revolusiRevolusi yang sedang kita hadapidihadapi saat ini. MeskipunMeski masih dalam tahap proses pembenahan, tetapi dampaknya sudah dapat kita rasakandirasakan. Industri 4.0 adalah tren utama di dunia industri yang menggabungkan teknologi otomatisasi dengan teknologi [[Sibernetika|siber]]<ref>{{Cite journal|date=2017-11-26|title=Hukum siber|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Hukum_siber&oldid=13364374|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref>. Jerman merupakan Negaranegara pencetus adanya Industri 4.0 yang ditandai dengan strategi teknologi canggih pemerintah yang mengutamakan komputerisasi pabrik. Pada Revolusirevolusi Industriindustri ini, tenaga manufaktur sudah enjadimenjadi tren [[Teknik otomasi|otomasi]]<ref>{{Cite journal|date=2019-05-24|title=Teknik otomasi|url=https://wiki-indonesia.club/w/index.php?title=Teknik_otomasi&oldid=15096873|journal=Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas|language=id}}</ref> dan pertukaran data meliputi sistem cibersiber-fisik, ''cognitive computing'' dan lain - lain.
 
Tren tersebut telah mengubah pola pikir dan kehidupan manusia di berbagai bidang, termasuk dunia kerja, pendidikan bahkan gaya hidup masyarakatnya. Singkatnya, revolusi industri 4.0 menjadikan [[teknologi cerdas]] atau [[robot]]<ref>{{Cite journal|last=Arifin|first=M. Agus Syamsul|year=2017|title=Rancang Bangun Prototype Robot Lengan Menggunakan Flex Sensor dan Accelerometer Sensor pada Lab Mikrokontroler STMIK Musirawas|url=https://www.neliti.com/publications/258802/rancang-bangun-prototype-robot-lengan-menggunakan-flex-sensor-dan-accelerometer|journal=ILKOM Jurnal Ilmiah|volume=9|issue=3|pages=255|doi=}}</ref> sebagai pusat utama untuk menghubungkan berbagai bidang kehidupan manusia.
 
=Referensi=
manusia.
{{Reflist}}
<references />