Tidjan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
GoglepinkNew (bicara | kontrib)
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Ariesmunandi (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
 
(11 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Unreferenced|date=Desember 2023}}
{{Infobox Person
|name = Tidjan
Baris 8 ⟶ 9:
|known_for = [[Pahlawan|Pejuang Kemerdekaan Indonesia]]
|death_date = 18 September 1948
|death_place = [[Gunung Putri]], [[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]]
|spouse =
|children =
Baris 20 ⟶ 21:
|religion = [[Islam]]
}}
'''Tidjan bin H. SyairinSjairin''' (atau dikenal sebagai '''Tidjan''' atau '''Tijan''') adalah seorang [[Pahlawan|pejuang kemerdekaan Indonesia]] yang berasal dari Kampung Cimanggu Lamping, [[Kota Bogor]] yang gugur dalam sebuah pertempuran melawan penjajah Belanda di daerah [[Gunung Putri, Bogor|Gunung Putri]], [[Kabupaten Bogor]].
 
==Keluarga==
Tidjan berasal dari keluarga yang terpandang, ayahnya bernama Hj. Syairin dan Ibunya Hjh. Khodijah. Ia lahir di Kampung Cimanggu Lamping, Desa Kedung Badak, Kecamatan [[Kedunghalang, Bogor Utara, Bogor|Kedunghalang]], Kabupaten Bogor yang kini berubah nama menjadi Gang Pahlawan Tidjan di Kedung Waringin, [[Tanah Sareal, Bogor|Tanah Sareal]], Kota Bogor.
 
==Kehidupan pribadi==
Sejak kecil, TijanTidjan tidak bersikap seperti anak lainnya. Ia dikenal sebagai seorang anak yang sangat pemberani. Bahkan ketika usianya masih berumur 10 tahun, TijanTidjan kecil sering membantu laskar pejuang kemerdekaan pimpinan SyahroniSjahroni dengan menjadi mata-mata untuk mengetahui pergerakan tentara Belanda yang masuk daerah Cimanggu. Setelah berusia 12 tahun, barulah Ia mulai berani berjuang dengan ikut bergabung dalam laskar rakyat. Tak jarang pula, TijanTidjan muda mencari-cari kesempatan untuk mencuri senjata musuh yang disimpan di pos-pos penjagaan milik serdadu Belanda. Akibat ulahnya pula, tentara Belanda kemudian kerap melakukan pemeriksaan ke tiap-tiap rumah penduduk untuk mencari keberadaan senjata mereka.
 
==Perjuangan==
Kebencian TijanTidjan pada para penjajah kian menjadi setelah mengetahui bahwa kedatangan Belanda ternyata ingin kembali menjadikan Indonesia yang baru merdeka sebagai negara jajahan. Kemarahannya kian memuncak setelah mengetahui [[Pembantaian Rawagede]], [[Kabupaten Karawang|Karawang]] pada akhir 1947, di mana lebih dari 400 rakyat tak berdosa dibantai dengan sadis oleh Belanda.
 
==Kematian==
TijanTidjan gugur dalam sebuah pertempuran di daerah Gunung Putri pada 18 September 1948 setelah beberapa peluru musuh bersarang di tubuhnya. Menurut rekan-rekan seperjuangannya, TijanTidjan diberondong tembakan tentara [[NICA]], sekitar 18 peluru bersarang di tubuhnya, bahkan jasad TijanTidjan pun sempat diinjak-injak oleh mereka.
 
Setelah kematiannya, jasad TijanTidjan kemudian dibawa rekan-rekan seperjuangan yang tergabung dalam laskar rakyat ke kampung halamannya di Cimanggu dan kemudian dimakamkan di pemakaman keluarga yang berada tidak jauh dari rumahnya.
 
Untuk mengenang jasa perjuangannya, kampung tempat kelahirannya kemudian diberi nama dengan nama Gang Pahlawan TijanTidjan, yang terletak di Kelurahan Kedung Waringin, Tanah Sareal, Kota Bogor.
 
==Dokumenter==
Kisah perjuangan TijanTidjan diabadikan pula dalam sebuah film layar lebar berjudul ''Laskar di Tapal Batas''.
 
== Referensi ==
{{Reflist}}
* [<ref>https://www.sejarahbogor.comid/20192024/0403/tidjantijan-pahlawan-muda-dari-kota-bogorcimanggu.html Sejarah Bogor Website]</ref>
==Pranala luar==
{{Uncategorized|date=Desember 2023}}
* [https://www.facebook.com/aries.munandi Aries Munandi]
* [https://www.sejarahbogor.com/2019/04/tidjan-pahlawan-muda-dari-kota-bogor.html Sejarah Bogor Website]