Konten dihapus Konten ditambahkan
Ariyanto (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Muhammad Anas Sidik (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
(2 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 21:
{{nutritional value|name=Madu|kJ=1272|protein=0.3 g|fat=0 g|carbs=82.4 g|sugars=82.12 g|fiber=0.2 g|sodium_mg=4|potassium_mg=52|vitC_mg=0.5|riboflavin_mg=0.038|niacin_mg=0.121|pantothenic_mg=0.068|folate_ug=2|iron_mg=0.42|magnesium_mg=2|phosphorus_mg=4|zinc_mg=0.22|calcium_mg=6|vitB6_mg=0.024|water=17.10 g|note=[http://ndb.nal.usda.gov/ndb/foods/show/6287?fg=&man=&lfacet=&count=&max=35&sort=&qlookup=honey&offset=&format=Full&new=&measureby= Full Link to USDA Database entry]}}
 
Madu adalah campuran dari gula dan senyawa lainnya. Sehubungan dengan karbohidrat, madu terutama fruktosa (sekitar 38,5%) dan glukosa (sekitar 31,0%),<ref name="NHB carbs"/> sehingga mirip dengan sirup gula sintetis diproduksi terbalik, yang sekitar 48% fruktosa, glukosa 47%, dan sukrosa 5%. Karbohidrat madu yang tersisa termasuk maltosa, sukrosa, dan karbohidrat kompleks lainnya. Seperti semua pemanis bergizi yang lain, madu sebagian besar mengandung gula dan hanya mengandung sedikit jumlah vitamin atau mineral.<ref name="Nutrient Data"/><ref name="sugaralliance">{{Cite book|title = Questions Most Frequently Asked About Sugar|publisher = American Sugar Alliance|url = http://shelf1.library.cmu.edu/cgi-bin/tiff2pdf/heinz/box00335/fld00030/bdl0029/doc0001/heinz.pdf }}</ref><ref name="Nutrient Data"/> Madu juga mengandung sejumlah kecil dari beberapa senyawa dianggap berfungsi sebagai antioksidan, termasuk [[chrysin]], [[pinobanksin]], [[vitamin C]], [[katalase]], dan [[pinocembrin]].<ref>{{cite journal |author=Martos I, Ferreres F, Tomás-Barberán F |title=Identification of flavonoid markers for the botanical origin of Eucalyptus honey |journal=J Agric Food Chem |volume=48 |issue=5 |pages=1498–502 |year=2000 |pmid=10820049 |doi=10.1021/jf991166q}}</ref><ref>{{cite journal |author=Gheldof N, Wang X, Engeseth N |title=Identification and quantification of antioxidant components of honeys from various floral sources |journal=J Agric Food Chem |volume=50 |issue=21 |pages=5870–7 |year=2002 |pmid=12358452 |doi=10.1021/jf0256135}}</ref> Komposisi spesifik dari sejumlah madu tergantung pada bunga yang tersedia untuk lebah yang menghasilkan madu.<ref name="sugaralliance"/>
 
Analisis kandungan senyawa yang te,dapat pada madu secara umum:<ref name="Comp">[http://www.beesource.com/resources/usda/honey-composition-and-properties/ Beesource Beekeeping » Honey Composition and Properties]. Beesource.com. Retrieved on 2011-02-06.</ref>
Baris 66:
 
== Standardisasi Madu Internasional ==
Dari banyaknyaBanyak produk-produk primer maupun sekunder terbuat dari madu, sehingga diperlukannya standar nasional maupun internasional untuk menjamin kualitas madu yang digunakan. Sudah terdapat standar Internasional madu yang dikeluarkan oleh ''Codex Alimentarius Standard''. Beberapa parameter mutu dari madu antara lain adalah [[kadar air]], [[Kontaminasi|kontaminan]], [[kadar gula]], [[kadar senyawa tak larut air]], [[kadar abu]], [[PH|tingkat keasaman (pH)]], aktivitas diastase, kadar [[Hidroksimetilfurfural|hidroksimetilfurfural (HMF)]], dan [[konduktivitas listrik]].<ref name=":0" />
 
Kualitas madu yang baik adalah madu yang tidak terdapat kandungan air tinggi. Beberapa kontaminan yang pada madu antara lain logam berat, dan residu pestisida harus kurang dari batas maksimal yang diperbolehkan. Selain itu kadar HMF tidak boleh lebih dari 40&nbsp;mg/kg yang menandakan bahwa bila madu sudah disimpan lama atau disimpan kurang baik, kadar HMF nya akan meningkat. Secara umum, madu yang baik adalah madu yang kadar airnya kurang dari 21%, memiliki aktivitas diastase diatas 3 dan kandungan HMF dibawah 40&nbsp;mg/kg.<ref>Bogdanov, S., Lüllmann, C., Martin, P., von der Ohe, W., Russmann, H., & Vorwohl, G. et al. (1999). Honey quality and international regulatory standards: review by the International Honey Commission. Bee World, 80(2), 61-69. doi: 10.1080/0005772x.1999.11099428</ref>
Baris 194:
{{Authority control}}
{{Hasil hutan non-kayu}}
[[Kategori:Lebah]]
 
[[Kategori:Pemanis]]
[[Kategori:Hasil hutan non-kayu]]
[[Kategori:Produk lebah]]
[[Kategori:Ternak lebah]]
[[Kategori:Obat]]