Sugeng Teguh Santoso: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.9.5 |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(2 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Resume|date=Februari 2024}}
{{Infobox person
| name
| caption =
| image = File:KPU Sugeng Teguh Santoso.jpg |
|
|
|
|
|
| occupation = [[Advokat]]
|
|
|
|
|
}}
'''Sugeng Teguh Santoso'''
Ia pernah mengikuti [[Pemilihan umum Wali Kota Bogor 2018|Pemilihan Walikota Bogor 2018]] sebagai [[Wakil Walikota Bogor]] berpasangan dengan calon dari [[Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan|PDIP]] yaitu Dadang Iskandar Danubrata yang dikenal sebagai salah satu manajer PT. [[Persib Bandung]] Bermartabat.<ref>{{Cite web|last=digital|first=pikiran rakyat|title=Dadang Iskandar Danubrata, Hobi Burung Pekicau, dan Manajemen Persib|url=https://www.pikiran-rakyat.com/jawa-barat/2018/03/27/dadang-iskandar-danubrata-hobi-burung-pekicau-dan-manajemen-persib-421967 == Biografi ==
Mas Sugeng panggilan akrab Sugeng Teguh Santoso lahir di [[Semarang]], [[Jawa Tengah]], [[13 April]] [[1966]]. Ayah Sugeng sedianya merupakan pegawai di sebuah perusahaan di [[Kota Semarang|Semarang]], yang aktif sebagai aktivis buruh di perusahaan itu sedangkan ibunya seorang [[Guru]]. Akan tetapi, dirinya sempat berpisah dengan ayahnya ketika usianya masih belum lima tahun. Sang Ayah “menghilang” dari Semarang ketika terjadi [[Gerakan 30 September|pergolakan politik tahun 1965]].<ref name=":0">{{Cite web|url=https://mimbarkonstitusi.com/2018/05/21/sugeng-teguh-santoso-kiprah-advokat-sang-pembela/|title=Sugeng Teguh Santoso, Kiprah Advokat Sang Pembela|date=2018-05-21|website=Mimbar Konstitusi|language=en-US|access-date=2019-08-01|archive-date=2019-08-01|archive-url=https://web.archive.org/web/20190801195200/https://mimbarkonstitusi.com/2018/05/21/sugeng-teguh-santoso-kiprah-advokat-sang-pembela/|dead-url=yes}}</ref>▼
===
▲
Beberapa tahun setelah pergolakan politik mereda, Sugeng baru bertemu lagi ayahnya setelah ibunya memboyong keluarga hijrah ke Jakarta. Ayahnya yang dulu pegawai menengah di sebuah perusahaan didapati sudah menjadi tukang becak di kawasan di [[Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat]].<ref name="Sang Pembela" /> Di kawasan yang dikenal keras tersebut Sugeng menjalani masa kecilnya. Walaupun terbiasa tawuran ketika masih anak-anak, Sugeng sukses melalui pendidikan tingkat [[Sekolah Dasar]] di [[Jakarta]], [[SMP]] di [[Jakarta]], [[SMA]] di [[Jakarta]], bahkan berhasil masuk [[Fakultas Hukum Universitas Indonesia]] dan meraih gelar [[Sarjana Hukum]].<ref name="Tentang Sugeng Teguh Santoso">[http://bogor.tribunnews.com/tag/sugeng-teguh-santoso Tentang Sugeng Teguh Santoso] bogor.tribunnews.com</ref>▼
▲Beberapa tahun setelah pergolakan politik mereda, Sugeng baru bertemu lagi ayahnya setelah ibunya memboyong keluarga
▲Pengalaman pahit yang membuatnya mengubah cita-cita. Dia tak pernah lupa saat dirinya dan masyarakat [[Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat]] pada tahun 1985 menjadi korban penggusuran [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Pemerintah Provinsi DKI Jakarta]]. Setelah digusur, lahan bekas rumahnya lantas disulap jadi kawasan bisnis elite di tengah ibukota.<ref name=":0" /> Kegetiran menyaksikan rumahnya tergusur membuat Sugeng yang kelak membuatnya berhasil dalam membulatkan tekad sebagai [[Pengacara|advokat]] ternama, tetapi pro rakyat, khususnya menjadi pembela warga yang tergusur. Karena itu, ketika lulus SMA Sugeng memutuskan memilih sekolah hukum di Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia|Universitas Indonesia (UI)]].<ref name=":0" />
=== Karier ===
Sugeng tercatat bekerja sebagai
Selain itu Mas Sugeng juga aktif menulis berbagai
▲Selain aktif sebagai seorang pengacara dan mengurus kebunnya yang merupakan hobbi baginya, Mas Sugeng juga aktif di kegiatan sosial dengan mendirikan [[Lembaga Bantuan Hukum]] [[Keadilan]] [[Bogor]] Raya (LBH KBR). Bersama LBH KBR, Mas Sugeng sering menangani sejumlah kasus yang berhubungan dengan pembelaan terhadap masyarakat kecil. Sedemikian rupa kepedulian Mas Sugeng terhadap kepentingan orang miskin, hal ini membuktikan komitmennya yang kuat ingin menegakkan [[hukum]] tidak hanya runcing ke atas tetapi juga ke bawah. Komitmen itu pula yang membuatnya memperoleh julukan sebagai salah seorang pengacara pembela rakyat kecil.<ref name="Rakyat Kecil">[http://headlinebogor.com/kota-bogor/sugeng-teguh-santoso-sang-pembela-berpeci-hitam SUGENG TEGUH SANTOSO ; SANG PEMBELA BERPECI HITAM] headlinebogor.com</ref>
Pada tahun 2023, Sugeng yang tengah menjabat sebagai Ketua [[Indonesia Police Watch]] (IPW) melaporkan Wakil Menteri Hukum dan HAM [[Edward Omar Sharif Hiariej]] ke [[Komisi Pemberantasan Korupsi Republik Indonesia|Komisi Pemberantasan Korupsi]] atas dugaan gratifikasi. Dalam kasus ini, Sugeng mendapatkan perlindungan sementara dari [[Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban]].<ref>{{Cite web|date=2023-07-12|title=Laporkan Wamenkumham, Ketua IPW Sugeng Teguh Santoso Dilindungi LPSK|url=https://nasional.kompas.com/read/2023/07/12/09285241/laporkan-wamenkumham-ketua-ipw-sugeng-teguh-santoso-dilindungi-lpsk|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=2024-02-10}}</ref>
▲Selain itu Mas Sugeng juga aktif menulis berbagai [[artikel]] tentang [[hukum]] di berbagai sejumlah [[media massa]] dan mengasuh rubrik konsultasi hukum pada [[Majalah]] [[Kapital]] dan mengasuh kolom hukum di Harian [[Metropolitan]] [[Bogor]] serta sering menjadi [[narasumber]] sejumlah [[media cetak]], [[media elektronik]] dan [[media]] [[online]].<ref name="Sang Pembela">[https://www.kupasmerdeka.com/2017/07/kupas-kolom-episode-sang-pembela-aku-adalah-mereka-mereka-adalah-aku/ Sugeng Teguh Santoso Dalam Episode Sang Pembela “Aku Adalah Mereka, Mereka Adalah Aku”] www.kupasmerdeka.com</ref>
== Pengalaman Organisasi ==
Baris 53:
== Lihat pula ==
* [[Dewan Koperasi Indonesia]]
== Pranala luar ==
|