Joni Hermana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Added {{Like resume}}, {{Tone}}, and {{Peacock}} tags
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(4 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Tone|date=Juli 2022}}
{{Peacock|date=Juli 2022}}
[[File:Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D..jpg|thumb|Joni Hermana]]
Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.ES., Ph.D. dilahirkan di ({{lahirmati|Bandung, |18 Juni |06|1960. Prof Joni Hermana}}) adalah Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang ke-11 padauntuk periode kepemimpinan 2015 – 2019.<ref>{{Cite web|last='Dadang'|first="Dadang"|date=2015-02-04|title=Joni Hermana Terpilih Jadi Rektor ITS|url=https://www.its.ac.id/news/2015/02/04/joni-hermana-terpilih-jadi-rektor-its/|website=ITS News|access-date=2022-04-25}}</ref> Sebelumnya beliau menjabat sebagai Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP) pada periode 2007 – 2011.<ref>{{Cite web|last='Prastyo'|first="Eddy"|date=2007-08-24|title=Lima Dekan Baru ITS Dilantik|url=https://www.suarasurabaya.net/kelanakota/2007/Lima-Dekan-Baru-ITS-Dilantik/|website=Suara Surabaya|access-date=2022-04-25}}</ref> Menjalani masa kepemimpinan di antara masa transisi ITS dari Perguruan Tinggi Negeri – Badan Layanan Umum (PTN-BLU) menuju status Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN-BH) menjadi kisah panjang kesuksesan perjuangan Prof. Ir. Joni Hermana M.Sc.ES., PhD sebagai Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember periode 2015 – 2019.<ref>{{Cite web|last='itsmis'|first="itsmis"|date=2019-05-10|title=Akhiri Kepemimpinan, Rektor ITS Bagi Pengalaman Lewat Closing Lecture|url=https://www.its.ac.id/news/2019/04/10/akhiri-kepemimpinan-rektor-its-bagi-pengalaman-lewat-closing-lecture/|website=ITS News|access-date=2022-04-25}}</ref>
 
 
== KeluargaRiwayat dan PendidikanHidup ==
 
=== Keluarga ===
Prof Joni Hermana merupakan anak ke delapan dari sebelas bersaudara. Ayahnya S. Budisunjoto pada awalnya berkarir sebagai prajurit Angkatan Laut RI (ALRI) Pangkalan IV Corps. Armada Tegal, pada masa kemerdekaan RI (1945-1949), lalu beralih menjadi PNS di Kantor Gubernur Provinsi Jawa Barat tahun 1949, sebelum kemudian mengundurkan diri dan menjadi pengusaha hingga akhir hayatnya di tahun 1971. Sang Ibu, yang berasal dari keturunan [[Keraton Kasepuhan|Kasepuhan Cirebon]], adalah ibu rumah tangga yang fasih berbahasa Jawa halus karena pernah mengenyam Pendidikan di Taman Siswa Yogyakarta.<ref name=":0">{{Cite web|last=Amilia|first=Dinda Lisna|date=2015-02-21|title=Profesor Berhati Lembut Ini Menangis saat Cerita tentang Ibunya|url=https://www.jpnn.com/news/profesor-berhati-lembut-ini-menangis-saat-cerita-tentang-ibunya|website=JPNN|access-date=2022-04-25}}</ref>
 
=== Pernikahan ===
Prof Joni Hermana menikah dengan Dra. Devi Prasasti alumnus Fakultas Ilmu Komunikasi [[Universitas PadjajaranPadjadjaran]], saat melanjutkan Pendidikan S2 di [[Universitas Gent|Ghent University]], Belgia. Dari pernikahannya, mereka dikaruniai 4 anak yaitu Shaffira Diraprana Gayatri, Indiraprana Katnia Amani, Muhammad Java Budhi, dan Muhammad Salman Budhi.<ref name=":0" />
 
=== Perjalanan Pendidikan ===
Mengawali sekolah di SD Kristen BPPK Bandung, kemudian pindah ke SDN VI Moh. Toha Bandung lulus tahun 1973 sebagai lulusan terbaik. Melanjutkan studi ke SMPN I Bandung pada tahun 1974 dan aktif sebagai ketua OSIS. Pada tahun 1976 ia lulus,juga dengan predikat sebagai siswa terbaik. Jenjang selanjutnya ditempuh di [[SMA Negeri 3 Bandung|SMAN 3 Bandung]] tahun 1977 dan diterima di FTSP ITB tahun 1980 setelah lulus. Obsesinya masuk ITB adalah untuk menapaktilasi perjalanan Bung Karno, yang saat itu menjadi idolanya yaitu dengan memilih Departemen Teknik Sipil. Namun dalam perjalanannya, ia malah banting setir ke Departemen Teknik Penyehatan, karena ia berangggapan bahwa itu adalah ilmu "masa depan", walaupun awalnya ditentang keluarganya. Saat tahun kedua menjadi mahasiswa TP (kemudian menjadi TL), ia mengambil kredit nol untuk mengikuti program pertukaran pemuda Indonesia - Canada (''Canada World Youth''/CWY) selama 7 bulan di Alberta, Canada (1982/1983). Ia menyelesaikan program S1 bulan Oktober 1986, dan memutuskan untuk jadi dosen karena ingin melanjutkan studi sampai jenjang doktorat.
 
Sesuai dengan keinginan, Prof Joni berkesempatan melanjutkan studi Master Sanitasi Lingkungan di Universiteit Gent. Selama studi master ini, ia beserta keluarganya, yang saat itu telah dikaruniai anak pertama, Shaffira, sempat berpetualang ke delapan negara Eropa sampai ke Italia, mengendarai mobil dengan menempuh jarak total 6200 km dalam waktu 2 minggu di bulan Agustus 1991. Perjalanan ini terinspirasi oleh kisah Dr, HOK Tanzil yang dibacanya dalam majalah Intisari.
Baris 22 ⟶ 23:
Merasa sudah cukup lama delay waktu studinya, ia kemudian berusaha untuk "ngebut" menyelesaikan studinya. Pada Oktober 1997, atau dalam waktu 3 tahun, beliau berhasil lulus studi S3-nya di University of Newcastle, UK. Setelah itu ia memutuskan untuk kembali mengabdi di ITS.
 
=== Pekerjaan dan Karir ===
Mengawali karir sebagai dosen di Departemen TL ITS Surabaya bulan Februari 1987. Ia merasa nyaman dengan lingkungan Surabaya yang juga keras, namun akrab dan ramah terhadap pendatang.
 
Baris 37 ⟶ 38:
Pada akhir tahun 2014, Prof Joni dihubungi beberapa dosen dan karyawan ITS yang memintanya untuk ikut dalam pemilihan Rektor. Awalnya ia menolak karena sudah merasa nyaman dengan perannya yang dapat mengaplikasikan ilmunya secara langsung melalui Kementerian PU. Namun karena terus didesak, bahkan mereka telah mengisi formulir kesediaan pencalonan, akhirnya beliau menerima permintaan tersebut. Pertimbangannya adalah pertama karena ia tidak mau mengecewakan para pihak yang telah mendorongnya, dan keduanya karena kemungkinan terpilih sangat tipis mengingat ia sudah lama tidak aktif sama sekali dalam manajemen struktural kampus dan juga karena sudah lama (sejak 1995) ITS dipimpin oleh Rektor yang "produk" ITS. Hanya ada satu syarat darinya waktu itu, kalaupun terpilih jadi Rektor maka hanya bersedia untuk memimpin satu periode saja. Tugas Rektor terpilih waktu itu memang berat, karena bersamaan waktunya dengan mentransformasi ITS BLU menjadi ITS PTNBH yang dari perpektif ilmu maneaemen organisasi termasuk dalam perubahan atau transformasi Orde ke - 3,yaitu perubahan menyeluruh dari fungsi, struktur dan budaya.
 
=== Masa Kepemimpinan sebagai Rektor ===
Menjabat tepat bersamaan dengan masa transisi ITS dari PTN-BLU menjadi PTN-BH membuat periode kepemimpinannya menghadapi lebih banyak tantangan daripada sebelumnya. Berbagai target telah diminta langsung oleh Kemenristekdikti kala itu membuatnya ia harus   mempersiapkan berbagai strategi untuk membangun ITS. Karena sadar bahwa melakukan transformasi Orde ke-3 tidak mudah, kecuali dengan sinergi dari semua sivitas akademika dan para stakeholders, maka ia mencanangkan kesadaran untuk membangun nilai kebersamaan "Bukan saya, tapi kita", dan nilai keberkahan "Lebih baik memberi daripada menerima" dalam hal bekerja, atau "Belajar yang terbaik adalah dengan cara mengajarkannya" dalam hal proses belajar-mengajar.
 
Apa yang menjadi sumber landasan kerja di atas, semuanya bersumber dari hati. Karena itu ia mendasarkan jejak kepemimpinan dengan menggunakan hati sebagai landasannya. Ia sering menyebut sendiri model kepemimpinannya dengan istilah ''leadership by heart''. Hal itu tercermin bukan saja dalam kata-kata tetapi sudah menjadi tindakan nyata.<ref>{{Cite book|last="TIM ITS Online"|first="TIM ITS Online"|date=2001|title=Jejak Kaki Joni “Kilas Kepemimpinan Rektor ITS 2015 - 2019"|location=Surabaya|url-status=live}}</ref> Amat panjang kisah yang dilalui ITS di masa kepemimpinan Prof Joni. Kisah-kisah unik yang dilakoni di masa jabatannya ini amat menarik untuk disimak bersama. Mulai dari proses pemilihan, usaha menyatukan visi sivitas akademika, hingga beragam strategi yang dimunculkan dalam perjuangannya, menjadi sosok Prof Joni sebagai pahlawan bagi kampus pahlawan. Bukti kesuksesan kepimimpinan Prof Joni untuk ITS sebagai PTNBH adalah dengan didapatkannya Rapor Terbaik ke-1 dalam Pelaksanaan Program, Kegiatan, dan Anggaran Tahun 2018 dari Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) RI.<ref>{{Cite web|last='ITSMIS'|first="ITSMIS"|date=2019-04-24|title=ITS Peringkat Pertama PTN-BH Terbaik Nasional|url=https://www.its.ac.id/news/2019/04/24/its-peringkat-pertama-ptn-bh-terbaik-nasional/|website=ITS News|access-date=2022-05-04}}</ref>
Baris 44 ⟶ 45:
Banyak sekali kisah-kisah berupa langkah-langkah yang diambilnya untuk memajukan ITS maupun dalam mendidik mahasiswa. Prof Joni menekankan bahwa dalam mendidik, fokusnya bukan semata supaya menjadi pintar namun yang lebih penting adalah menjadi baik. Dalam rangka membentuk moral mahasiswa, berikut beberapa kisah unik semasa kepemimpinan Prof Joni diantaranya yaitu: Gerakan Sholat Subuh Berjamaah; Canangkan 3S (Sapa, Sopan, Santun) Cegah Degradasi Moral Anak Bangsa; Bekali Wisudawan dengan Makna Karakter; dan lain sebagainya.
 
=== Pasca Kepemimpinan sebagai Rektor ===
Sesuai dengan komitmen awalnya, Prof Joni tidak lagi bersedia untuk dicalonkan untuk jabatan kedua. Ia lebih memilih untuk kembali menjadi dosen biasa yang mempunyai waktu lebih banyak dalam menekuni bidang keilmuan yang sudah cukup lama dikesampingkannya. Prof Joni juga tidak ingin menjabat apapun lagi saat kembali ke Fakultas Teknik Sipil, Perencanaan, dan Kebumian (FTSPK) tempat asalnya. Prof Joni juga memilih ''off'' sama sekali dari manajemen kampus agar rektor yang baru punya keleluasaan dan bebas berkreasi dengan keinginannya.<ref>{{Cite web|last=Mashita|first=Nani|last2=Istiawan|first2=Hari|date=2019-04-11|title=Lepas Jabatan Rektor ITS, Joni Tak Ambisi Jadi Menteri|url=https://jatimnet.com/lepas-jabatan-rektor-its-joni-tak-ambisi-jadi-menteri|website=Jatimnet|access-date=2022-05-04}}</ref> Ia mengungkapkan dirinya tidak merasa berbeda saat menjadi dosen biasa dengan saat statusnya menjadi rektor. Sebab selama kepemimpinannya, ia juga telah melakukan "desakralisasi" jabatan rektor, yang awalnya seolah jauh dari mahasiswa, karyawan dan dosen, menjadi dekat dan bagian dari keluarga besar. Sebab ia menyadari bahwa rektor hanyalah tugas tambahan dari tugas utamanya sebagai dosen. Dan suatu saat, ia akan kembali mengabdi menjadi dosen biasa, sama hak dan kewajibannya dengan para dosen lainnya.
 
Baris 50 ⟶ 51:
 
* ''Ganesa Widya Jasa Adiutama'', Penghargaan bagi Alumni ITB, mereka yang dinilai memiliki prestasi dan kontribusi yang luar biasa bagi pembangunan negara dan khususnya kepada ITB, Bandung, 3 Julyi2019
* Satya Lencana[[Satyalancana Karya Satya]] 30 tahun, Presiden Indonesia, 2018
* Penghargaan Kalpataru dari Walikota Surabaya sebagai Pembina Lingkungan Terbaik, 2018
* Penghargaan ''Dwija Widya Abiyasa'' dari Universitas Dharma Persada, Jakarta, 2018
Baris 57 ⟶ 58:
* Penghargaan "Indonesia Education Award: Best Education & Lecturing Program of the Year", 2017
* Penghargaan dari Walikota Surabaya atas perannya dalam Pembangunan Kota Surabaya, 2014
* Penghargaan 25 tahun pengabdian, Rektor  ITS, 2013
* Satya Lencana[[Satyalancana Karya Satya]] 20 yearstahun, Presiden Indonesia, 2011
* Penghargaan 20 tahun pengabdia, Rektor ITS, 2009
* BRITS AWARD for Poverty Alleviation (III), British Embassy and ITS Rector, 2006
* Satya Lencana[[Satyalancana Karya Satya]] 10 yearstahun, Presiden   Indonesia, 2006.
* Penghargaan Dosen Tebaik II ITS, 2005
* National Research Council, Taiwan, Honorary Lecturer, National Taiwan University, August 2005 and 2009
Baris 90 ⟶ 91:
 
* '''99 Inspirasi Kehidupan'''. ''Edition for ITS Endowment Fund''. Joni Hermana Self Publishing “JH Book”. 2019.
* '''Keberadaan dan Perubahan Kontaminan di Lingkungan'''. ITS Press - MNC  Publishing, Surabaya. 2021. ISBN: 978-602-462-703-4
* Chapter 15. Sustainability of water supply by PDAM as social capital for the cities in Indonesia (Book Chapter), Community Based Management and Social Capital, Kiyoshi Kabayashi, Ibnu Syabri, Ismu Rini Dwi Ari and Hayeong Jeing (Eds), 2014. IWA Publishing, London SW1H OQS, UK.
* '''Catatan dan Pesan Blackberry Professor''': Buah Pemikiran untuk Mahasiswa dan Bangsa yang Unggul, Edisi ke-1 dan Edisi ke-2. Buku, ITS Press, Surabaya, 2012. ISBN: 978-602-9494-06-8.
Baris 103 ⟶ 104:
 
== Referensi ==
[[Kategori:Insinyur Indonesia]]
 
[[Kategori:Insinyur teknik lingkungan Indonesia]]
[[Kategori:Dosen Indonesia]]
[[Kategori:Profesor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Indonesia]]
[[Kategori:Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember]]
[[Kategori:Alumni Universitas Gent]]
[[Kategori:Alumni Institut Teknologi Bandung]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 3 Bandung]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Timur]]
[[Kategori:Tokoh dari Bandung]]
[[Kategori:Penerima Satyalancana Karya Satya]]