Surya Wonowidjojo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
→Daftar pustaka: kategori |
||
(9 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
| name = Surya Wonowidjojo
| image =
Baris 7:
| birth_date = {{Birth date|1923|08|15}}
| birth_place = [[Fujian]], Tiongkok
| death_date = {{Death date and age|1985|08|
| death_place = [[Auckland]], Selandia Baru
| nationality = [[Tionghoa-Indonesia]]
Baris 15:
| known_for = Pendiri [[Gudang Garam]]
}}
'''Tjoa Ing-Hwie''' (terkadang disebut sebagai '''Tjoa Jien-Hwie''',<ref>{{Cite book|last=Suryadinata|first=L.|date=2002|title=Negara dan etnis Tionghoa|location=Jakarta|publisher=LP3ES|pages=145|url-status=live}}</ref> {{Lang-zh|c=|p=càiyúnhuī|s=蔡云辉|t=蔡雲輝}}, {{lahirmati|[[Fujian]], [[Republik Rakyat Tiongkok]]|15|8|1923||28|8|1985}}) atau dikenal dengan nama '''Surya Wonowidjojo,''' adalah seorang [[pengusaha]] asal [[Indonesia]] yang merupakan pendiri dari [[Gudang Garam]], salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia.
== Biografi ==
Surya berimigrasi ke Indonesia pada umur 3 tahun bersama keluarganya. Di Indonesia, keluarganya pertama kali menetap di [[Sampang]], [[Pulau Madura|Madura]]. Sejak kecil, Surya sudah bergelut di industri [[rokok]]. Ia pun sempat bekerja di pabrik rokok "Tjap 93" milik pamannya, [[Tjoa Kok Jiang]]. Tjap 93 saat itu adalah salah satu pabrik rokok paling terkenal di [[Jawa Timur]]. Berkat kerja kerasnya, Tjoa Ing-Hwie pun terus mendapat promosi hingga akhirnya menjabat sebagai direktur di Tjap 93.<ref name="likaliku">[https://books.google.co.id/books?id=J63WDwAAQBAJ&pg=PA66&dq=gudang+garam+1958&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiepOjt3oz4AhUz73MBHWkIA8cQ6AF6BAgHEAI#v=onepage&q=gudang%20garam%201958&f=false Lika Liku Bisnis GudangLika Liku Bisnis Gudang Garam Menjadi Nomor Satu ...]</ref> Namun, kemudian muncul perselisihan di antara Tjoa Ing-Hwie dan Tjoa Kok Jiang, sehingga Tjoa Ing-Hwie akhirnya memutuskan untuk keluar dari Tjap 93 pada tahun 1956.<ref name="likaliku" />
Pada tahun [[1958]], saat masih berusia 35 tahun, Surya mendirikan perusahaannya sendiri, yakni [[Gudang Garam]] di [[Kediri]], [[Jawa Timur]]. Konon, ilham pemberian nama Gudang Garam diperolehnya dari mimpi.<ref name="str">[https://books.google.co.id/books?id=7jm2v03OKRYC&pg=PA227&dq=gudang+garam+1958&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiepOjt3oz4AhUz73MBHWkIA8cQ6AF6BAgLEAI#v=onepage&q=gudang%20garam%201958&f=false 100 tokoh yang mengubah Indonesia: biografi singkat seratus tokoh paling ...]</ref> Surya berusaha mengembangkan usaha barunya dengan tekun. Tidak pulang sampai tengah malam, ia fokus meramu bagaimana campuran resep kretek yang baik.<ref>[https://books.google.co.id/books?id=QQtSEAAAQBAJ&pg=PA64&dq=gudang+garam+1958&hl=id&newbks=1&newbks_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwiepOjt3oz4AhUz73MBHWkIA8cQ6AF6BAgDEAI#v=onepage&q=gudang%20garam%201958&f=false Para Pemancang Tiang Indonesia]</ref> Pada tahun 1966, Gudang Garam pun telah menjadi produsen kretek terbesar di Indonesia, dengan ribuan karyawan dan dapat memproduksi 50 juta batang rokok kretek per bulan.<ref name="str" /> Walaupun sempat terdampak oleh krisis politik di pertengahan 1960-an yang membuatnya kehilangan banyak karyawan, langkah cermat Surya berhasil membangkitkan bisnisnya kembali dalam waktu yang tidak terlalu lama.<ref>{{Cite web|title=Sejarah Gudang Garam yang Pernah Terdampak G30S PKI|url=https://voi.id/memori/116240/sejarah-gudang-garam-yang-pernah-terdampak-g30s-pk|archive-url=https://web.archive.org/web/20220616053855/https://voi.id/memori/116240/sejarah-gudang-garam-yang-pernah-terdampak-g30s-pk|archive-date=2022-06-16|dead-url=no|access-date=2022-06-01}}</ref>
Surya akhirnya meninggal pada tanggal 28 Agustus 1985 di [[Auckland]], Selandia Baru.<ref>{{Cite book|last=Kasali|first=R.|date=2005|title=Change!|location=Jakarta|publisher=Gramedia Pustaka Utama|isbn=9789792212327|pages=149-150|author-link=Rhenald Kasali|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite book|last=Kasali|first=R.|date=1989|title=Studi Kasus PT. Gudang Garam|location=Jakarta|publisher=Lembaga Managemen Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia|pages=5|quote=Hingga akhirnya, 28 Agustus 1985, ia pergi untuk selamanya dan kemudian para penerusnya menyebut Surya sebagai penganut ''falsafah lilin''.|url-status=live}}</ref> Pada tahun [[2001]], Gudang Garam telah memiliki enam unit pabrik di atas lahan seluas 100 hektare, mempekerjakan 40.000 buruh dan sekitar 3.000 karyawan tetap. [[Cukai]] rokok yang Gudang Garam bayarkan mencapai lebih dari Rp 100 miliar per tahunnya. Gudang Garam kini dilanjutkan oleh anaknya, [[Susilo Wonowidjojo]].
== Lihat pula ==
Baris 33 ⟶ 36:
{{lifetime|1923|1985|Wonowidjojo}}
▲[[Kategori:Pengusaha Indonesia|Wonowidjojo]]
[[Kategori:Tionghoa-Indonesia|Wonowidjojo]]
[[Kategori:Tokoh dari Fujian]]
{{Indo-bio-stub}}
|