Kepulauan Torres: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbaikan untuk PW:CW (Fokus: Minor/komestika; 1, 48, 64) + genfixes
Cendy00 (bicara | kontrib)
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan.
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 8:
Pada pertengahan 2004, Kepulauan Torres memiliki total populasi sekitar 950 orang, tersebar setidaknya di sepuluh pemukiman dengan berbagai ukuran. Semuanya terletak di atau dekat daerah pesisir. Nama-nama pemukiman ini adalah: Yögevigemëne (atau disingkat Yögemëne), Tinemēvönyö, Yawe dan Yakwane (di Hiw), Lotew (di Tegua; terkadang salah eja Lateu), Lungharegi, Telakwlakw dan Rinuhe (di Lo), dan Likwal dan Litew ( di Toga). Sebuah lapangan terbang kecil di Linua, dibuka pada tahun 1983, menyediakan satu-satunya jalur transportasi reguler antara Kepulauan Torres dan seluruh Vanuatu. Lungharegi adalah pusat administrasi untuk Kepulauan Torres, tetapi peran pemerintahannya minim. Ia memiliki telepon komunitas dan klinik medis, tetapi tidak ada bank atau kantor polisi, dan hanya terdapat dua toko dengan persediaannya yang sedikit.
==Etimologi dan Terminologi==
Nama "Torres" diberikan ke pulau-pulau itu oleh para kartografer Eropa, untuk mengenang navigator abad ke-16, [[Luís Vaz de Torres]], yang sempat mengunjungi pulau-pulau di Vanuatu Utara dan Tengah pada bulan April, Mei dan Juni 1606, sebagai bagian dari Ekspedisi Spanyol melintasi Pasifik, dari Amerika Selatan hingga Terra Australis. Nama navigator juga diberikan di [[Selat Torres]] yang penting, yang memisahkan daratan Australia dari pulau New Guinea. Ironisnya, Torres tidak pernah melihat atau bahkan mendengar tentang Kepulauan Torres. Namun komandannya, kapten Portugis [[Pedro Fernandes De Queiros]], yang melayani Mahkota Spanyol, berlayar di dekat Kepulauan Torres pada satu titik untuk mencari [[Kepulauan Santa Cruz]].<ref>{{cite web| last = Collingridge | first = George |title= The First Discovery of Australia and New Guinea| publisher = Project Gutenberg|url= http://www.gutenberg.org/files/17022/17022-h/17022-h.htm#maps-09| access-date= 7 June 2014}}</ref>
 
Jauh sebelum orang Eropa tiba, penduduk asli dan tetangga pulau-pulau ini telah memanggil mereka dengan berbagai nama. Yang paling terkenal adalah Vava [ˈβaβa] (Vave modern [ˈβaβə]), yang secara etimologis berarti "di atas". Namun, setelah nama "Torres" mulai muncul di peta, nama itu akhirnya melekat, dan pulau-pulau itu kini telah dikenal luas dengan nama itu selama hampir dua ratus tahun. Hari ini, bahkan penduduk pulau menggunakan nama itu, dan hanya yang tertua di antara mereka yang mengingat nama Vave. Mereka sekarang menyebut kelompok pulau mereka sebagai 'Torres', dan pada umumnya tidak peduli (atau tidak menyadari) cerita asal usul nama tersebut.
Baris 16:
Data arkeologi yang sedikit menunjukkan bahwa Kepulauan Torres pertama kali dihuni sekitar 3200 tahun yang lalu. Ada banyak bukti arkeologis dan lisan-sejarah bahwa, sebelum kontak Eropa, pola pemukiman di Kepulauan Torres sangat berbeda dari pola yang lazim di desa-desa pesisir saat ini. Tampaknya, saat itu, sebagian besar desa dan area keluarga besar (disebut nakamal, atau 'gemël') terletak di dataran yang lebih tinggi, jauh dari pantai, dan dihuni oleh lebih sedikit orang. Dengan demikian, pulau-pulau itu mungkin dipenuhi dengan lahan terbuka kecil, di tengahnya terdapat beberapa rumah tangga dan ruang publik.
 
Meskipun beberapa penjelajah Eropa mencapai pulau-pulau pada abad ke-19, pada awal tahun 1880-an penduduk pulau dengan cepat ditarik ke dalam lingkup pengaruh [[Misi Melanesia]], yang menekan penduduk Torres untuk berkonsentrasi di pemukiman pesisir yang lebih mudah diakses dan dikendalikan oleh misionaris. Sekitar waktu ini, seorang penduduk pulau Torres, yang sekarang dikenal dengan nama Kristennya Adams Tuwia, dipindahkan ke markas besar Misi di [[Pulau Norfolk]], di mana ia akhirnya ditahbiskan menjadi imam. Namun, orang Melanesia pertama yang ditahbiskan sebagai imam Kristen adalah George Sarawia, dari Kepulauan Banks. Karena Anglikan telah mendirikan pusat operasi regional mereka di Kepulauan Banks, kepemimpinan misi memutuskan untuk mengadopsi bahasa [[Bahasa Mota|Pulau Mota]] (dalam kelompok pulau Banks) sebagai bahasa pilihan untuk menerjemahkan dan mentransmisikan ajaran-ajaran Kristen di seluruh wilayah yang terdiri dari mereka kelompok pulau Banks, Torres dan Temotu. Akibatnya, menurut catatan setempat, bahasa Mota terus diajarkan di sekolah misi Torres hingga awal 1970-an. Masih ada kemungkin untuk menemukan penduduk Kepulauan Torres yang lebih tua yang sebagian fasih berbahasa Mota.
 
Terlepas dari keberadaan misionaris di Kepulauan Torres pada akhir abad kesembilan belas, seorang misionaris non-lokal hanya datang untuk tinggal di pulau-pulau itu untuk waktu yang lama pada dekade pertama abad ke-20. Dia Pendeta [[Walter John Durrad]] yang tinggal di Tegua dan kemudian pindah ke Lo antara tahun 1905 dan 1910.
Baris 45:
| isbn = 978-1-61451-058-1
| contribution-url = http://d1.scribdassets.com/ScribdViewer.swf?document_id=130845673&access_key=key-13h9k31k0nqcdse8m9iu&page=52&viewMode=scroll
}}.</ref>) dan lēh-temēt. Hukwe merupakan tradisi lokal berupa ritual perubahan status dimana laki-laki dapat memperoleh status dan kekuasaan yang lebih besar. Sedangkan lēh-temēt adalah nama yang diberikan kepada sekelompok kecil laki-laki yang telah diinisiasi ke dalam jenis pengetahuan ritual tertentu yang secara langsung relevan dengan manipulasi mana (potensi atau kekuatan generatif) dan, lebih khusus lagi, dengan hubungan antara yang hidup dan yang mati. Aspek yang paling mengesankan dan terlihat dari aktivitas para inisiat lēh-temēt adalah pembuatan dan penggunaan hiasan kepala ritual yang dikenal sebagai temēt (roh primordial) dan selama ritual upacara khusus mereka menyanyi dan menari. Faktanya, hiasan kepala tersebut dikenal sebagai temt karena dianggap sebagai manifestasi fisik sementara dari temt. Oleh karena itu, penggunaan penutup kepala dianggap sebagai operasi yang sangat rumit, di mana kemungkinan pencemaran spiritual harus dipantau dan dikendalikan secara ketat. Karena alasan inilah hiasan kepala selalu dihancurkan segera di akhir upacara. Terlepas dari kesinambungan praktik adat inti, banyak perubahan penting dan mendalam telah mengubah kehidupan dan [[pandangan dunia]] orang-orang ini sebagai hasil dari lebih dari satu abad kontak dan interpenetrasi oleh gereja Anglikan, administrator dan pedagang kolonial. Dan yang terbaru, pengaruh postkolonial negara-bangsa dan pasar dunia internasional - yang manifestasi langsung terbesarnya adalah dalam bentuk uang tunai, pelancong independen, kapal layar dan kapal pesiar mewah yang sering mengunjungi kelompok pulau ini.
==Referensi==
{{Reflist}}
== Pranala luar ==
* [http://www.positiveearth.org/bungalows/TORBA/torres.htm Tourism in the Torres Islands, including map]
* [http://www.findarticles.com/p/articles/mi_qa3654/is_200406/ai_n9453293 The traditional calendar of the islanders] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20080609184315/http://findarticles.com/p/articles/mi_qa3654/is_200406/ai_n9453293 |date=2008-06-09 }}
* [http://alex.francois.free.fr/AF-field.htm Detailed list and map of the north Vanuatu languages]
* [http://www.iht.com/articles/2007/01/29/news/climate.php International Herald Tribune article on sea level rise debate] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20070202191218/http://www.iht.com/articles/2007/01/29/news/climate.php |date=2007-02-02 }}