Islam di Korea: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dikembalikan ke revisi 24376785 oleh Nyilvoskt (bicara): Tanpa rujukan (TW)
Tag: Pembatalan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
jumlah umat islam yang menetap maupun pekerja asing di Korea Selatan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Islam by country}}
'''Islam di Korea''' mengalami pertumbuhan yang cepat tetapi jelas hanya dari imigrasi [[Asia Selatan]], [[Timur Tengah]] (yaitu [[diaspora Irak|Irak]]), [[Indonesia]] dan [[Malaysia]] ke Korea Selatan, mayoritas menjadi Muslim, selama 1990-an dan 2000-an, biasanya datang sebagai tenaga kerja [[ekspatriat]]. Secara keseluruhan ada sampai 180.000 Muslim di Korea Selatan.<ref>{{cite web|author=Bae Ji-sook|title=Life is Very Hard for Korean Muslims|publisher=''[[The Korea Times]]''|date=2023-08-10|url=http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2007/08/117_8104.html|accessdate=2023-08-19|archive-date=2023-01-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20090117070500/http://koreatimes.co.kr/www/news/nation/2023/08/117_8104.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Islam di Korea mengalami pertumbuhan yang cepat tetapi jelas hanya dari imigrasi [[Asia Selatan]], [[Timur Tengah]] (yaitu [[diaspora Irak|Irak]]), [[Indonesia]] dan [[Malaysia]] ke Korea Selatan, mayoritas menjadi Muslim, selama 1990-an dan 2000-an, biasanya datang sebagai tenaga kerja ekspatriat. Secara keseluruhan ada sampai 180.000 Muslim di Korea Selatan.<ref>{{cite web|author=Bae Ji-sook|title=Life is Very Hard for Korean Muslims|publisher=''[[The Korea Times]]''|date=2023-08-10|url=http://www.koreatimes.co.kr/www/news/nation/2007/08/117_8104.html|accessdate=2023-08-19|archive-date=2023-01-17|archive-url=https://web.archive.org/web/20090117070500/http://koreatimes.co.kr/www/news/nation/2023/08/117_8104.html|dead-url=yes}}</ref>
 
== Sejarah ==
=== Tiga Kerajaan ===
Selama pertengahan abad ke-7, [[ekonomi Islam di dunia|pedagang Muslim]] telah melintasi [[Asia Timur]] sejak [[Dinasti Tang]] dan membentuk kontak dengan [[Silla]], salah satu dari [[Tiga Kerajaan Korea]].<ref name=Grayson/> Pada tahun 751, seorang jenderal Cina keturunan [[Goguryeo]], [[Gao Xianzhi]], memimpin [[Pertempuran Talas]] untuk Dinasti Tang terhadap [[kekhalifahan Abbasiyah]] namun dikalahkan. Referensi paling awal ke Korea dalam kerja geografis non-[[Asia Timur]] muncul dalam ''General Survey of Roads and Kingdoms'' oleh [[Ibnu Khurdadbih]] pada pertengahan abad ke-9.<ref name="Baker">{{cite journal|last=Baker|first=Don|title=Islam Struggles for a Toehold in Korea |journal=Harvard Asia Quarterly|date=Winter 2006|url=http://www.asiaquarterly.com/content/view/167/|accessdate=2007-04-23}}</ref>
 
Kehadiran pertama [[Islam]] dapat diverifikasi di Korea berawal dari abad ke-9 selama periode [[Silla Bersatu]] dengan kedatangan pedagang dan navigator [[Persia]] dan [[Arab]]. Menurut banyak geografer Muslim, termasuk penjelajah dan ahli geografi Muslim Persia abad ke-9 [[Ibnu Khurdadhbih]], banyak dari mereka menetap secara permanen di Korea, mendirikan desa-desa Muslim.<ref name="Geographers">Lee (1991) reviews the writings of more than 15 Arabic geographers on Silla, which most refer to as ''al-sila'' or ''al-shila''.</ref> Beberapa catatan menunjukkan bahwa banyak dari pemukim berasal dari [[Irak]].<ref name="Iraq1">Lee (1991, pp. 27-28) cites the writings of [[Dimashqi]], [[Al-Maqrisi]], and [[Al-Nuwairi]] as reporting Alawi emigration to Silla in the late 7th century.</ref> Catatan lain menunjukkan bahwa sejumlah besar dariSyiahdari Syiah faksi [[Alawi]] menetap di Korea.<ref name="Alawi1">Lee (1991, p. 26) cites the 10th-century chronicler [[Abu al-Hasan 'Alī al-Mas'ūdī|Mas'udi]].</ref> Selanjutnya yang menunjukkan adanya masyarakat Muslim Timur Tengah di [[Silla]] adalah patung-patung wali kerajaan dengan karakteristik khas Persia.<ref name="Persian1">These were found in the tomb of [[Wonseong of Silla]], d. 798 (Kwon 1991, p. 10).</ref> Pada gilirannya, umat Islam banyak kemudian menikah dengan wanita Korea. Beberapa [[asimilasi budaya|asimilasi]] ke [[Buddhisme di Korea|Buddhisme]] dan [[Shamanisme di Korea|Shamanisme]] terjadi, karena isolasi geografis Korea dari [[dunia Muslim]].<ref>[http://english.pravda.ru/main/2002/11/06/39210_.html Islamic Korea - Pravda.Ru]</ref>
 
=== Dinasti Goryeo ===
Baris 14 ⟶ 13:
Kontak kecil dengan masyarakat mayoritas Muslim, khususnya [[orang Uighur|Uighur]], berjalan terus dan semakin dekat. Satu kata untuk Islam dalam [[bahasa Korea]], ''hoegyo'' (회교, 回敎) berasal dari ''huihe'' (回紇), nama [[bahasa Tionghoa]] tua untuk Uyghur. Selama akhir periode [[Goryeo]], ada masjid di ibu kota [[Gaeseong]].<ref name="Goryeo1">{{cite web|url=http://www.islamkorea.com/english/articlean1.html|work=Islam Korea|title=Islam takes root and blooms|accessdate=2006-03-20|archive-date=2006-05-02|archive-url=https://web.archive.org/web/20060502024205/http://www.islamkorea.com/english/articlean1.html|dead-url=yes}}</ref> Selama kekuasaan [[Kekaisaran Mongol|Mongol]] di Korea, Mongol sangat bergantung pada Uyghur untuk membantu mereka menjalankan kerajaan besar mereka karena orang Uighur berpengalaman dalam mengelola jaringan perdagangan yang diperluas. Setidaknya dua orang Uighur tinggal di Korea secara permanen dan menjadi nenek moyang dari dua klan Korea.<ref name="Baker"/><ref name="Goryeo2">{{cite web|url=http://www.rootsinfo.co.kr/name/n06/n060213.html|work=Rootsinfo.co.kr (Korean language)|title=덕수장씨|accessdate=2006-03-20|archive-date=2005-11-19|archive-url=https://web.archive.org/web/20051119133702/http://www.rootsinfo.co.kr/name/n06/n060213.html|dead-url=yes}}</ref>
 
Salah satu imigran [[Asia Tengah]] di Korea awalnya datang ke Korea sebagai asisten seorang putri Mongol yang telah dikirim untuk menikahi Raja [[Chungnyeol dari Goryeo|Chungnyeol.]] Dokumen [[Dinasti Goryeo|Goryeo]] mengatakan bahwa nama aslinya adalah Samga. Tetapi, setelah ia memutuskan untuk tinggal di Korea, raja menganugerahinya nama Korea [[Jang Sun-nyeong]]. Jang menikah dengan seorang Korea dan menjadi nenek moyang pendiri klan [[Deoksu Jang]]. Klannya menghasilkan banyak pejabat tinggi dan cendekiawan [[Konfusianisme]] yang dihormati selama berabad-abad. Dua puluh lima generasi kemudian, sekitar 30.000 warga Korea melihat kembali ke belakang Jang Sun-nyeong sebagai leluhur dari klan mereka. Mereka sadar bahwa ia bukan penduduk asli Korea. Banyak yang percaya bahwa ia adalah seorang Muslim Arab. Namun, tidak ada bukti pengaruh Islam pada tradisi keluarga Deoksu Jang. Hal yang sama juga terjadi pada keturunan Asia Tengah lain yang tinggal di Korea. Seorang Asia Tengah (mungkin Uighur) bernama [[Seol Son]] melarikan diri ke Korea ketika [[Pemberontakan Serban Merah]] meletus menjelang akhir dari [[Dinasti Yuan]]. Dia juga menikah dengan seorang Korea, menjadi leluhur klan [[Seol Gyeongju]] yang mengklaim sedikitnya 2.000 anggota di Korea saat ini tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda khusus dari pengaruh Muslim.<ref name="Baker"/>
 
=== Dinast Joseon ===
Baris 41 ⟶ 40:
* '''Korea Selatan '''
Populasi [[Muslim]] di [[Korea Selatan]] saat ini berjumlah
1.000100.000 dari populasi negara dengan mayoritas berasal dari imigran dari [[Asia Timur]] dan [[Asia Tenggara]].
 
* '''Korea Utara'''