Lembah gerun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
+ pranala
 
(2 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan)
Baris 5:
 
== Etimologi ==
Terkait dengan teknik robotika, profesor robotika Masahiro Mori pertama kali memperkenalkan konsep ini pada tahun 1970 dari bukunya yang berjudul ''Bukimi No Tani'' (不気味の谷), yang diutarakannya sebagai ''bukimi no tani genshō'' (不気味の谷現象, secara harafiah "fenomena lembah luar biasa").<ref name="Mori2012">{{cite journal | last = Mori | first = M. | translator1-last = MacDorman | translator1-first = K. F. | translator2-last = Kageki | translator2-first = Norri | year = 2012 | title = The uncanny valley | journal = IEEE Robotics and Automation | publisher=[[Institute of Electrical and Electronics Engineers]]|location=New York City|volume = 19 | issue = 2 | pages = 98–100 | doi = 10.1109/MRA.2012.2192811 }}</ref> ''Bukimi no tani'' diterjemahkan secara harfiah dalam bahasa Inggris sebgai ''uncanny valley'' ("lembah gerun" atau "lembah luar biasa") dalam buku ''Robots: Fact, Fiction, and Prediction'' yang ditulis oleh Jasia Reichardt pada tahun 1978. Seiring waktu, terjemahan ini menciptakan asosiasi yang tidak disengaja antara konsep tersebut dengan konsep psikoanalitik Ernst Jentsch tentang keanehan yang ditetapkan dalam esainya tahun 1906, yang berjudul "Mengenai Psikologi Gerun" ([[bahasa Jerman|Jerman]]: ''Zur Psychologie des Unheimlichen''), yang kemudian dikritik dan diperluas dalam esai [[Sigmund Freud]] tahun 1919 danyang berjudul ''Das Unheimliche'').
 
== Hipotesis ==
[[Berkas:Repliee_Q2.jpg|thumb| Dalam percobaan yang melibatkan robot Repliee Q2, yang kelihatan seperti manusia (gambar di atas), struktur robot yang ditemui di bawah Repliee, dengan manusia asli yang menjadi model Repliee, kesamaan rupa robot yang seperti manusia menimbulkan aktivitas neuron cermin pada tahap tertinggi.<ref name="Tinwell2014">{{Cite book|url=https://books.google.com/books?id=0pLNBQAAQBAJ&pg=PA165|title=The Uncanny Valley in Games and Animation|last=Tinwell|first=Angela|date=4 December 2014|publisher=CRC Press|isbn=9781466586956|pages=165–|access-date=13 January 2015}}</ref>]]
 
Hipotesis asal Mori menyatakan bahwa apabila rupa robot menjadi lebih dekat dengan manusia, beberapa reaksi emosional pemirsa balas terhadap robot menjadi semakin positif dan [[Empati|berempati]], sampai objek tersebut nyaris menjadi manusia sejati, pada titik di mana secara cepat berubah menjadi rasa kejijikan yang kuat. Walau demikian, apabila penampilan robot itu terus menjadi kurang dapat dibedakan dengan manusia, reaksi emosi itu menjadi positif sekali lagi dan mendekati tahap empati yang wujud sesama manusia.<ref name="mori33">
{{Cite journal|last=Mori|first=M|year=2012|orig-year=1970|title=The uncanny valley|url=https://spectrum.ieee.org/automaton/robotics/humanoids/the-uncanny-valley|journal=IEEE Robotics & Automation Magazine|volume=19|issue=2|pages=98–100|doi=10.1109/MRA.2012.2192811}}
</ref> Apabila diplot pada sebuah grafik, reaksi tersebut ditunjukkan sebagai jurang yang mendalam (inilah asalnya nama "lembah" yang dinyatakan pada nama fenomena tersebut) di kawasan yang sifat antropomorfisme paling dekat dengan realita.
 
Kawasan reaksi menjijikkan yang dirangsang oleh robot dengan rupa dan gerakan yang berada di antara "mirip manusia" dan "manusia sepenuhnya" merupakan lembah gerun. Nama itu mewakili gagasan bahwa robot yang hampir kelihatan seperti manusia kelihatan terlalu "aneh" bagi beberapa orang, mengakibatkan perasaan kegerunan atau merinding, dan dengan itu gagal menimbulkan reaksi empati yang diperlukan untuk interaksi manusia-robot yang produktif.<ref name="mori33">
{{Cite journal|last=Mori|first=M|year=2012|orig-year=1970|title=The uncanny valley|url=https://spectrum.ieee.org/automaton/robotics/humanoids/the-uncanny-valley|journal=IEEE Robotics & Automation Magazine|volume=19|issue=2|pages=98–100|doi=10.1109/MRA.2012.2192811}}
</ref>
 
== Referensi ==