| traded_as = {{IDX|TOWR}}
| industry = [[Telekomunikasi]]
| foundation = {{Start date and age|df=yes|20062008|0906|2702}}
| fate =
| founder =
| location = [[Kudus]], [[Indonesia]]
| locations =
| key_people = [[Ferdinandus Aming Santoso]]<ref name="direksi">{{Cite web|url=https://stptowerwww.comptsmn.co.id/about-us/tentangcompany-kamiprofile/management|title=Komisaris & Direksi|publisher=PT Sarana Menara Nusantara Tbk|language=id|access-date=24 Juli 2022}}</ref><br/>([[Direktur Utama]])<br/>[[Tonny Kusnadi]]<ref name="direksi"/><br/>([[Komisaris Utama]])
| brands =
| products = Menara telekomunikasi dan jaringan kabel [[serat optik]]|
| services =
| revenue = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 8,635 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| net_income = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 3,417 triliun <small>(2021)</small><ref name="annual">{{Cite web|url=https://stptowermedia.comptsmn.co.id/wp-content/uploadsgeneral/Laporan-Tahunan-STP-202126709850_AR_SMN_2021___LK.pdf|title=Laporan Tahunan 2021|publisher=PT Sarana Menara Nusantara Tbk|language=id|access-date=24 Juli 2022}}</ref>
| owner = PT [[Sapta Adhikari Investama]] (54,3642%) <br/> PT [[Dwimuria Investama Andalan]] (5,00%) <br/> [[Publik]] (40,58%)
| assets = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 65,829 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| equity = [[Rupiah Indonesia|Rp]] 12,062 triliun <small>(2021)</small><ref name=annual/>
| homepage = {{URL|www.ptsmn.co.id}}
}}
'''PT Sarana Menara Nusantara Tbk''' adalah sebuah perusahaan penyedia infrastruktur [[telekomunikasi]] yang berkantor pusat di [[Kudus]], [[Jawa Tengah]]. Hingga akhir tahun 2021, melalui [[Protelindo]], perusahaan ini mengoperasikan 28.698 unit menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia.<ref name="annual"/><ref name="profil"/> Perusahaan ini adalah bagian dari [[Djarum Group]].
== Sejarah ==
Perusahaan ini didirikan pada bulan Juni 2008, dan dua bulan kemudian, perusahaan ini mengakuisisi 99,999% saham [[Protelindo]]. Pada bulan Maret 2010, perusahaan ini resmi melantai di [[Bursa Efek Indonesia]]. Pada tanggal 19 Desember 2012, [[Protelindo Towers]] B.V. menyelesaikan akuisisi terhadap 261 unit menara telekomunikasi milik [[KPN]] di [[Belanda]]. Pada bulan Juli 2015, Protelindo mengakuisisi 100% saham PT [[iForte Solusi Infotek]], yang memiliki PT [[iForte Global Internet]]. Pada tahun 2016, Protelindo menyelesaikan penjualan seluruh saham [[Protelindo Luxembourg]] dalam [[Protelindo Netherlands]] ke [[Cellnex Telecom]] S.A. Protelindo kemudian juga menyelesaikan pembelian 2.500 unit menara telekomunikasi milik [[XL Axiata]], dengan XL Axiata menyewa 2.433 unit menara telekomunikasi di antaranya untuk jangka waktu 10 tahun. Pada tanggal 30 Mei 2018, Protelindo mengakuisisi 100% saham PT [[Komet Infra Nusantara]], yang sebelumnya dipegang oleh PT [[Telekom Infranusantara]] dan PT [[Menara Telekomunikasi Indonesia]], dengan harga Rp. 1,4 triliun. Lebih dari 50% menara telekomunikasi milik PT Komet Infra Nusantara terletak di luar Pulau Jawa.<ref name="akuisisikin">{{cite web |date= 4 Juni 2018|url =https://amp.kontan.co.id/news/sarana-menara-nusantara-towr-rampungkan-akuisisi-komet-infra-nusantara|title=Sarana Menara Nusantara (TOWR) rampungkan akuisisi Komet Infra Nusantara|publisher=KKontancoKontan.co.id| accessdate = 16 Januari 2020}}</ref> Pada tanggal 14 Oktober 2019, Protelindo resmi membeli 1.000 unit menara telekomunikasi milik [[Indosat|Indosat Ooredoo]] dengan harga Rp. 1,95 triliun. Indosat Ooredoo kemudian juga resmi menyewa seluruh menara telekomunikasi yang telah mereka jual tersebut untuk jangka waktu 10 tahun.<ref name="akuisisiisat">{{cite web |date= 1 Desember 2019|url =https://investor.id/market-and-corporate/grup-djarum-tuntaskan-akuisisi-menara-telekomunikasi-indosat|title=Grup Djarum Tuntaskan Akuisisi Menara Telekomunikasi Indosat|publisher=Investor Daily Indonesia| accessdate = 16 Januari 2020}}</ref> Pada tanggal 21 Desember 2019, Protelindo mengakuisisi 51% saham PT [[Istana Kohinoor]]. Pada tanggal 30 September 2020, Protelindo juga menyelesaikan akuisisi terhadap 1.646 unit menara telekomunikasi milik [[XL Axiata]]. Pada tanggal 1 Oktober 2021, Protelindo menyelesaikan akuisisi terhadap 94,03% saham PT [[Solusi Tunas Pratama]] Tbk dengan harga Rp 16,7 triliun.<ref name="annual"/><ref name="profil">{{Cite web|url=https://www.ibstower.com/id/apps/ibs_milestones|title=Sekilas Perusahaan|publisher=PT Sarana Menara Nusantara Tbk|language=id|access-date=24 Juli 2022}}</ref>
== Catatan laba ==
== Pemegang saham ==
PemegangHingga sahamtahun SMN2013, hinggapemegang padasaham tahunperusahaan 2013ini diantara antaranyalain adalahPT [[Tricipta Mandhala Gumilang]] sebesar (16.,68%,) dan PT [[Caturguwiratna Sumapala]] sebesar (16,03%), [[Pershingyang Ltdmana Mainkeduanya Custodyadalah Account]]bagian sebesardari 6.32%,[[Djarum dan publik di bawah 5% sebesar 61,73%Group]].<ref name="liputan6">{{cite news|url = http://bisnis.liputan6.com/read/778606/transaksi-saham-sarana-menara-capai-rp-1-triliun-di-pasar-nego|title = Transaksi Saham Sarana Menara Capai Rp 1 Triliun di Pasar Nego|publisher = [[Liputan 6]]}}</ref> Pada tahun 2014, terjadi [[restrukturisasi]] pemegang saham perusahaan ini.<ref name="okezone" /> PT Tricipta Mandhala Gumilang dan PT Caturguwiratna Sumapala menjual semua saham perusahaan ini yang mereka pegang masing-masing dengan harga Rp 6,979 triliun dan Rp 6,7 triliun.<ref name="okezone" /> Pada tahun 2014 juga, Djarum Group mengkonsolidasi saham perusahaan ini yang mereka pegang ke PT [[Sapta Adhikari Investama]].<ref name="okezone">{{cite news|url = http://economy.okezone.com/read/2014/09/12/278/1037990/dua-pemilik-towr-jual-saham-rp13-68-t|title = Dua Pemilik TOWR Jual Saham Rp 13,68 Triliun|publisher = [[Okezone]]|date = 12/09/2014}}</ref>
Namun, pada tahun 2014 terdapat perubahan pemegang saham disebabkan restrukturisasi pemegang saham.<ref name="okezone" /> Dua pemegang saham utama SMN telah menjual sahamnya dengan total nilai mencapai Rp13,68 triliun.<ref name="okezone" /> Perusahaan itu adalah pertama PT Tricipta Mandhala Gumilang yang menjual 1,7 miliar lembar saham di harga Rp 4.100 per saham.<ref name="okezone" /> Berarti total yang dijual ke dalam rupiah adalah Rp 6,979 triliun.<ref name="okezone" /> Kedua adalah PT Caturguwiratna Sumapala yang menjual sebanyak 1,64 miliar lembar saham (16,03 persen) dengan harga sama.<ref name="okezone" /> Dengan demikian, total transaksi Caturguwiratna mencapai Rp6,7 triliun.<ref name="okezone" /> Baik Caturguwiratna maupun Tricipta adalah dua perusahaan milik [[Djarum|Djarum Group]].<ref name="okezone" /> Dan mulai pada tahun 2014, Djarum melakukan konsolidasi saham kepada PT [[Sapta Adhikari Investama]].<ref name="okezone">{{cite news|url = http://economy.okezone.com/read/2014/09/12/278/1037990/dua-pemilik-towr-jual-saham-rp13-68-t|title = Dua Pemilik TOWR Jual Saham Rp 13,68 Triliun|publisher = [[Okezone]]|date = 12/09/2014}}</ref>
== Referensi ==
{{Djarum Group}}
{{Perusahaan-Indonesia-stub}}
[[Kategori:Perusahaan telekomunikasi Indonesia]]
|