Anekdot: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Bulandari27 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
|||
(14 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{About||film tahun 1989|Anecdote (film)|perbandingan anekdot dengan jenis cerita yang lain|cerita tradisional}}
'''Anekdot''' adalah sebuah cerita singkat dan lucu atau menarik, yang mungkin menggambarkan kejadian atau orang sebenarnya.<ref>
== Etimologi ==
Baris 16 ⟶ 14:
== Struktur ==
Struktur pada [[teks]] anekdot yaitu:<ref>{{Cite web|last=Team|first=TeknoBae com|title=Pengertian Teks Anekdot, Struktur, Kaidah Kebahasaan dan Contoh Teks Anekdot|url=https://www.teknobae.com/2022/06/pengertian-teks-anekdot-struktur-kaidah-kebahasaan-dan-contohnya.html|website=TeknoBae.com|language=id|access-date=2022-07-05|archive-date=2022-07-05|archive-url=https://web.archive.org/web/20220705191527/https://www.teknobae.com/2022/06/pengertian-teks-anekdot-struktur-kaidah-kebahasaan-dan-contohnya.html|dead-url=yes}}</ref>
Struktur pada [[teks]] anekdot yaitu: abstraksi, orientasi, krisis, reaksi, koda. Abstraksi adalah bagian awal [[paragraf]] yang memberi gambaran tentang [[cerita]]. Fungsinya adalah memberikan gambaran tentang isi teks. Secara umum, bagian ini menunjukkan hal unik, kejadian yang tidak lumrah, tidak biasa, aneh, atau berupa rangkuman atas apa yang akan diceritakan atau dipaparkan dalam teks. Orientasi bertujuan untuk menunjukan latar belakang isi teks. Pada bagian ini, penulis bercerita secara detail, berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat. Pada bagian krisis mengandung kejadian, peristiwa, atau bagian terjadinya hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada [[penulis]] atau orang yang diceritakan. Setelah krisis muncullan reaksi, bagian ini menunjukkan cara penulis menyelesaikan masalah atau langkah yang diambil untuk merespon masalah yang timbul pada bagian krisis. Pada bagian koda memberi simpulan tentang kejadian yang dialami penulis atau orang yang ditulis. Biasanya perubahan yang terjadi pada tokoh dan pelajaran yang dapat dipetik dari cerita.<ref> {{cite journal|title= Struktur Teks Dan Unsur Konteks Anekdot Gus Dur Sebagai Alternatif Pemilihan Bahan Pembelajaran Bahasa Indonesia Di SMA|authors= Rochanda Wiradinata, Neneng Titin, Ahmad Zuhri|journal= Tutur|volume= 3|number= 2|issn= 2089-2616|page= 555|url= http://jurnal.unswagati.ac.id/index.php/jurnaltuturan/article/view/815}} </ref> <ref>{{Cite web|last=Angelina Grin|date=2021|title=How to Write an Anecdote and Win the Attention|url=https://studybay.com/blog/how-to-write-an-anecdote/|website=Studybay.com}}</ref> ▼
* Abstraksi, bagian awal [[paragraf]] yang memberi gambaran tentang [[cerita]]. Fungsinya adalah memberikan gambaran tentang isi teks. Secara umum, bagian ini menunjukkan hal unik, kejadian yang tidak lumrah, tidak biasa, aneh, atau berupa rangkuman atas apa yang akan diceritakan atau dipaparkan dalam teks.
* Orientasi, bertujuan untuk menunjukkan latar belakang isi teks. Pada bagian ini, penulis bercerita secara detail, berupa pengenalan tokoh, waktu, dan tempat.
* Krisis, mengandung kejadian, peristiwa, atau bagian terjadinya hal atau masalah yang unik atau tidak biasa yang terjadi pada [[penulis]] atau orang yang diceritakan.
* Reaksi, bagian ini menunjukkan cara penulis menyelesaikan masalah atau langkah yang diambil untuk merespons masalah yang timbul pada bagian krisis.
▲
== Kualifikasi sebagai bukti ==
Baris 26 ⟶ 30:
Bila digunakan dalam [[iklan]] atau promosi suatu produk, jasa, atau ide, bukti secara anekdot sering disebut dengan [[testimoni]] dan dilarang dalam beberapa yurisdiksi. {{Citation needed|date=July 2008}}
Istilah ini terkadang digunakan dalam konteks legal untuk menjelaskan beberapa bentuk kesaksian. Ahli Psikologi telah menemukan bahwa orang lebih memungkinkan mengingat contoh-contoh yang penting daripada contoh yang khusus.
== Kaidah Kebahasaan ==
Teks anekdot memiliki ciri kebahasaan antara lain, pertama konjungsi temporal, menyatakan hubungan waktu. majas atau gaya bahasa. Kedua, Retoris yakni kalimat tanya yang tidak perlu dijawab. Ketiga, kata seru yaitu kata yang menyatakan perasaan seseorang. dan yang terakhir kalimat perintah, yaitu kalimat yang yang bermaksud menyuruh.<ref>{{Cite book|last=Mafrukhi|first=Mafrukhi|date=2021|title=Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA kelas X|location=jakarta|publisher=Erlangga|isbn=978623266593|pages=40|url-status=live}}</ref>
== Lihat juga ==
|