Kusno Danupoyo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fiqhi Rizky (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
k (GR) File renamed: File:Kusno Damopoyoh (cropped).jpg → File:Kusno Danupoyo (cropped).jpg Criterion 3 (obvious error) |
||
(11 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{More citations needed|date=Sept 2022}}
{{Infobox officeholder
|name =
|image=Lampung Governor, Kusno Danupojo.jpg
|office = Gubernur Lampung
Baris 18:
|religion = [[Islam]]
}}
'''Kusno Danupoyo''' ({{lahirmati|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|12|8|1913|[[Surakarta]], [[Jawa Tengah]]|10|9|1989}}) adalah seorang pejuang kemerdekaan Indonesia di [[Gorontalo]], [[Sulawesi
Kusno berperan dalam mendampingi [[Daftar pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] [[Nani Wartabone]]
Untuk mengenang jasa-jasanya dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia di Gorontalo, maka [[Komando Daerah Militer XIII/Merdeka|Kodam 13 Merdeka]] menyematkan nama Kusno Danupoyo sebagai nama gedung Auditorium Utama di lingkungan [[Komando Resor Militer 133|Korem 133 Nani Wartabone]] yang berlokasi di [[Kabupaten Gorontalo]], Provinsi Gorontalo.<ref>{{Cite web|date=2019-01-11|title=Pangdam XIII/Merdeka Resmikan Aula Kusno Danupoyo|url=https://gopos.id/pangdam-xiii-merdeka/|website=gopos.id|language=id-ID|access-date=2022-12-05}}</ref>
== Riwayat Hidup ==
Kusno Danupoyo lahir di [[Kota Surakarta|Surakarta]], [[Jawa Tengah]] pada tanggal 12 Agustus 1913. Belum banyak catatan sejarah yang menuliskan riwayat hidup dari Kusno Danupoyo. Namun, dalam beberapa literatur dituliskan bahwa Kusno merupakan keturunan dari Pangeran Ronggo Danupoyo yang diasingkan ke Sulawesi. Kusno Danupoyo adalah anak dari Raden Ajeng Kandari Danupoyo (RA Kandari Danupoyo adalah anak keenam Raden Mas Kodrat Samadikun, RM Kodrat Samadikun salah satu dari 7 anak Pangeran Ronggo Danupoyo) .<ref>{{Cite web|title=Pejuang Islam yg terasing di tanah minahasa - PDF Free Download|url=https://adoc.pub/pejuang-islam-yg-terasing-di-tanah-minahasa.html|website=adoc.pub|language=en|access-date=2022-12-05}}</ref> Pangeran Ronggo sendiri merupakan cucu dari [[Pakubuwana IV|Sri Susuhunan Pakubuwana IV]] dari [[Kesunanan Surakarta Hadiningrat]].<ref>{{Cite web|title=Mataram {{!}} Keraton Nusantara {{!}} Perpustakaan Nasional Republik Indonesia|url=http://keraton.perpusnas.go.id/taxonomy/term/171?page=2|website=keraton.perpusnas.go.id|access-date=2022-12-05}}</ref>
Pangeran Ronggo Danupoyo merupakan salah satu pejuang Nusantara yang diasingkan ke [[Kampung Jawa, Tondano Utara, Minahasa|Kampung Jawa Tondano]] setelah [[Kiai Madja|Kyai Modjo]], bersama-sama dengan Kyai Hasan Maulani (
Berdasarkan catatan silsilah keluarga besar Danupoyo
== Hari Patriotik 23 Januari 1942 ==
Peristiwa [[Hari Patriotik 23 Januari 1942|patriotik 23 Januari 1942]] merupakan proses panjang dari perlawanan bangsa Indonesia di [[Gorontalo]].<ref>Moo, I. (1976). Sejarah 23 Januari 1942 di Gorontalo. ''Jakarta: Yayasan'', ''23 Januari 1942''.</ref> Berawal ketika Pemerintah Belanda merencanakan pembumi hangusan segala aset di daerah jajahan, termasuk aset-aset yang berada di Gorontalo. Propaganda Belanda ini untuk mengantisipasi adanya serbuan tentara Jepang yang akan masuk ke Indonesia saat itu. Hingga akhirnya propaganda Belanda ini pun kemudian diketahui oleh Saripa Rahman Hala, yang sehari-hari bertugas selaku penyelidik pada pemerintahan Belanda.
Dilandasi oleh semangat nasionalisme, Saripa kemudian membocorkan informasi ini kepada Kaharu dan Ahmad Hippy, yang akhirnya sampai kepada Kusno Danupoyo dan Nani Wartabone. Karena penderitaan rakyat yang sudah tidak dapat dibendung lagi, Nani Wartabone bersama Kusno Danupoyo kemudian tergerak hati nuraninya untuk berjuang melawan para penjajah dan kemudian menyiapkan strategi untuk merebut kekuasaan Belanda di Gorontalo.<ref name="Kusno Danupoyo - Kronologi.id"/><ref>{{Cite journal|last=Kulap|first=Mursalat|last2=Warto|first2=Mr.|last3=Joebagio|first3=Hermanu|date=2017-06-06|title=Nationalism of Nani Wartabone: Nation Character Building Foundation of Indonesia|url=http://dx.doi.org/10.18415/ijmmu.v4i3.69|journal=International Journal of Multicultural and Multireligious Understanding|volume=4|issue=3|pages=12|doi=10.18415/ijmmu.v4i3.69|issn=2364-5369
'''Tokoh yang terlibat'''<gallery>
Berkas:Portrait of Nani Wartabone, Sulawesi Utara Bergolak, p34.jpg|Proklamator [[Nani Wartabone]]
Berkas:Lampung Governor, Kusno Danupojo.jpg|Proklamator,
</gallery>Proklamasi Gorontalo merupakan momentum bagi para pejuang kemerdekaan yang saat itu tengah mempersiapkan perlawanan diplomatik hingga kekuatan perang dalam merebut kemerdekaan dari tangan penjajah Belanda. Pada peristiwa bersejarah ini pula dibacakan Naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia di Gorontalo oleh Nani Wartabone yang didampingi oleh Kusno.<ref>Marunduh, S. U. (1988). ''Peristiwa Merah Putih 23 Januari 1942 di Daerah Gorontalo''. Fakultas Sastra, Universitas Sam Ratulangi.</ref> Nani Wartabone tidak lain merupakan sahabat seperjuangan Soekarno dalam perjuangan memerdekakan Indonesia dari tangan penjajah.
== Riwayat Karir ==
[[File:Kusno Danupoyo (cropped).jpg|jmpl|Kusno Danupoyo sebagai Gubernur Lampung]]
Pada era [[Presiden]] [[Soekarno]], Kusno Danupoyo diangkat menjadi [[Gubernur Lampung]] pertama, yaitu periode [[1964]]–[[1966]].<ref>{{cite web |url=http://www.worldstatesmen.org/Indonesia_prov.html |title=Indonesian Provinces|last= |first= |date= |website= World Statesmen|publisher=World Statesmen |access-date=29 Oktober 2017 |quote=}}</ref> Ia kemudian mengundurkan diri sebagai [[Gubernur Lampung]] pada tahun [[1966]], dan setelah itu menjadi Anggota [[DPR RI]] periode 1968–1976.
Kusno juga pernah menjadi Anggota [[DPRD]] periode 1976–1980 serta Ketua [[DPRD]] untuk [[Lampung|Provinsi Lampung]] dalam masa jabatan 1968–1970. Dalam catatan sejarah, Kusno juga pernah menjabat sebagai [[Bupati]] [[Wonosobo]].
Baris 67 ⟶ 68:
[[Kategori:Bupati Wonosobo]]
[[Kategori:Tokoh Angkatan 45]]
|