Abdullah bin Ali al-Abbasi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(83 revisi perantara oleh pengguna yang sama tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
| name = Abdullah bin Ali al-Abbasi
'''Abu Muhammad Abdullah bin Ali''' ({{Lang-ar|أبو محمد عبد الله بن علي}}; {{circa|712}} – 764 M) adalah seorang anggota [[Bani Abbasiyah]], dan memiliki peran utama dalam kebangkitannya ke tampuk kekuasaan selama [[Revolusi Abbasiyah]]. Ketika menjabat sebagai gubernur Suriah, ia menegakkan kekuasaan Abbasiyah atas provinsi tersebut, menghilangkan sisa-sisa anggota keluarga [[Bani Umayyah]] dan menekan pemberontakan pendukung Bani Umayyah. Setelah kematian [[As-Saffah|Abu al-Abbas As-Saffah]], yang merupakan keponakannya dan khalifah pertama Abbasiyah, pada tahun 754, ia menuntut jabatan khalifah dalam melawan [[Al-Mansur|Abu Ja'far Al-Mansur]], saudara laki-laki As-Saffah, tetapi berhasil dikalahkan dan dipenjarakan. Ia meninggal pada 764.▼
| parents = [[Ali bin Abdullah bin Abbas]]
| death_date = 764
| battles = [[Revolusi Abbasiyah]]
*[[Pertempuran Zab]]
*[[Invasi Damaskus 750|Invasi Damaskus]]
| nickname = Abu Muhammad
| office = Gubernur Suriah
| monarch = [[As-Saffah]]
| successor = [[Shalih bin Ali]]
| termstart = 750
| termend = 754
| children = 12
| birth_date = 721
| death_place = [[Baghdad]]
}}
▲'''
==
=== Asal-usul ===
Silsilahnya adalah Abdullah bin Ali bin [[Abdullah bin Abbas|Abdullah]] bin [[Abbas bin Abdul Muthalib|Abbas]] bin [[Abdul Muthalib]].<ref name="Fawat">{{cite web|title=Kitab Fawat al-Wafayat - Abdullah bin Ali al-Abbasi - Al-Maktaba al-Shamela|page=192|website=shamela.ws|language=ar|author=Ibnu Syakir al-Ketbi|author-link=Ibnu Syakir al-Ketbi|url=https://shamela.ws/book/1003/616|access-date=2023-07-08|archive-date=2022-12-10|archive-url=https://web.archive.org/web/20221210113529/https://shamela.ws/book/1003/616|dead-url=no}}</ref> Abdullah lahir pada tahun 721 pada masa kekhalifahan [[Yazid bin Abdul Malik]] (berkuasa 720–724).<ref name="Al-A'lam">{{cite web|title=Kitab Al-A'lam Az-Zarkali - Abdullah bin Ali - Al-Maktaba al-Shamela|page=104|website=shamela.ws|language=ar|author=Khairuddin Az-Zarkali|author-link=Khairuddin Az-Zarkali|url=https://shamela.ws/book/12286/3279#p1|access-date=2024-02-02|archive-date=2024-01-30|archive-url=https://web.archive.org/web/20240130011833/https://shamela.ws/book/12286/3279#p1|dead-url=no}}</ref> Ia merupakan putra dari [[Ali bin Abdullah bin Abbas]], salah seorang ulama dari kalangan [[tabi'in]].<ref>{{cite web|title=Nasab Quraisy|author=Mush'ab az-Zubairi|author-link=Mush'ab az-Zubairi|language=ar|website=islamport.com|url=http://islamport.com/w/nsb/Web/483/11.htm|access-date=2022-07-04|archive-date=2022-07-04|archive-url=https://web.archive.org/web/20220704152027/http://islamport.com/w/nsb/Web/483/11.htm|dead-url=no}}</ref> Dengan demikian, ia termasuk dalam anggota keluarga [[Abbasiyah]], dan paman dari dua khalifah pertama Abbasiyah; [[As-Saffah|Abul Abbas As-Saffah]] (berkuasa 750–754) dan [[Al-Mansur|Abu Ja'far Al-Mansur]] (berkuasa 754–775).{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}} [[Kunyah]]<nowiki />nya adalah Abu Muhammad.{{sfn|Bahramian|2015}} Abdullah bin Ali disebutkan turut serta dalam pemberontakan [[Abdullah bin Muawiyah al-Ja'fari|Abdullah bin Muawiyah]]. Ketika Abdullah bin Muawiyah dikalahkan oleh pasukan Umayyah di bawah pimpinan [[Amir bin Dhubarah]], Abdullah bin Ali termasuk di antara prajurit yang ditawan.<ref>{{cite web|title=البداية والنهاية/الجزء العاشر/مقتل ابن الكرماني|trans-title=Al-Bidayah wan Nihayah/Jilid 10/Pembunuhan Ibnu al-Kirmani|website=ar.m.wikisource.org|author=Ibnu Katsir|author-link=Ibnu Katsir|language=ar|url=https://ar.m.wikisource.org/wiki/%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%AF%D8%A7%D9%8A%D8%A9_%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%87%D8%A7%D9%8A%D8%A9/%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B2%D8%A1_%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%A7%D8%B4%D8%B1/%D9%85%D9%82%D8%AA%D9%84_%D8%A7%D8%A8%D9%86_%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%B1%D9%85%D8%A7%D9%86%D9%8A|access-date=2024-02-16|archive-date=2024-02-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20240216142159/https://ar.m.wikisource.org/wiki/%D8%A7%D9%84%D8%A8%D8%AF%D8%A7%D9%8A%D8%A9_%D9%88%D8%A7%D9%84%D9%86%D9%87%D8%A7%D9%8A%D8%A9/%D8%A7%D9%84%D8%AC%D8%B2%D8%A1_%D8%A7%D9%84%D8%B9%D8%A7%D8%B4%D8%B1/%D9%85%D9%82%D8%AA%D9%84_%D8%A7%D8%A8%D9%86_%D8%A7%D9%84%D9%83%D8%B1%D9%85%D8%A7%D9%86%D9%8A|dead-url=no}}</ref>
=== Peran dalam Revolusi Abbasiyah ===
Pada awal 749, di bawah pimpinan [[
===
Abdullah adalah gubernur Abbasiyah pertama di Suriah dan
Pembunuhan yang sangat kejam dan kemenangan pasukan Khurasan segera menyulut pemberontakan suku-suku Suriah yang dipimpin oleh gubernur [[Jund Qinnasrin]], [[Abu al-Ward|Abu al-Ward bin al-Kautsar]]. Mereka bergabung dengan [[Abu Muhammad as-Sufyani|Abu Muhammad Ziyad bin Abdullah as-Sufyani]], keturunan Khalifah [[Muawiyah bin Abu Sufyan]], yang ingin Kekhalifahan Umayyah berdiri kembali. Pemberontak pada awalnya berhasil mengalahkan pasukan Abbasiyah di dekat [[Qinnasrin]] yang dipimpin oleh saudara laki-laki Abdullah, [[
=== Menuntut kekhalifahan ===
Meskipun pemberontakan pro-Umayyah selalu berulang kali terjadi di Al-Jazirah, selama beberapa tahun berikutnya Abdullah mampu mengamankan baiat bangsawan suku Suriah, dan sebagian besar provinsi tetap tenang. Ketika As-Saffah meninggal pada bulan Juni 754, Abdullah menjadi salah satu dari tiga orang terkuat di kekhalifahan bersama dengan Al-Mansur dan Abu Muslim yang saat itu menjadi gubernur wilayah timur.{{sfn|Cobb|2001|pp=23–24}}{{sfn|Kennedy|2004|p=129}} As-Saffah meninggal dalam perjalanan ke [[Makkah]], dan di ranjang kematiannya ia menunjuk Al-Mansur sebagai ahli warisnya. Pada saat itu, Abdullah sedang menyiapkan perang besar-besaran melawan [[Kekaisaran Bizantium]], dan telah mengumpulkan pasukan dalam jumlah besar untuk tujuan ini. Setelah menerima berita kematian As-Saffah, Abdullah memproklamasikan dirinya sebagai khalifah, dengan dalih bahwa As-Saffah telah menjanjikannya jabatan khalifah sebagai imbalan atas perannya dalam menjatuhkan Marwan bin Muhammad.{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}}{{sfn|Kennedy|2004|p=129}}{{sfn|Cobb|2001|p=23}}
Kebenaran klaim Abdullah dan tingkat legitimasi yang ia nikmati dibandingkan Al-Mansur sulit untuk dinilai mengingat banyaknya riwayat yang memusuhinya setelah kekalahannya, namun, seperti yang dikomentari oleh [[Paul M. Cobb|P. Cobb]], "yang disepakati oleh semua pihak adalah bahwa jabatan khalifah setelah As-Saffah tidak dijamin secara pasti sebelum kematiannya", dan terdapat indikasi bahwa Abdullah "telah menganggap dirinya sebagai penerus yang jelas [...] dalam beberapa tahun sebelum kematian As-Saffah.{{sfn|Cobb|2001|pp=23–24}} Abdullah mendapat dukungan luas di Suriah, baik dari pasukan asli Suriah–Al-Jazirah maupun elit Suriah yang berusaha mendapatkan kembali posisi istimewa yang mereka pegang di bawah pemerintahan Bani Umayyah, serta pasukan Khurasan yang berperan dalam Revolusi.{{sfn|Kennedy|2004|p=129}}{{sfn|Cobb|2001|p=24}}
Ketika pasukan Abdullah mulai bergerak ke Irak, Al-Mansur meminta dukungan Abu Muslim. Meskipun khalifah tidak mempercayai kekuatan Abu Muslim, fakta bahwa ia terkenal di kalangan prajurit pasukan Khurasan yang turut serta dalam Revolusi menjadikannya pilihan yang ideal untuk menghadapi Abdullah dan mengumpulkan sebagian besar prajurit Khurasan, yang merupakan pilar utama rezim, ke pihak khalifah.{{sfn|Kennedy|2004|p=129}} Kedua pasukan bertemu di [[Nisibis]] pada bulan November 754. Pasukan Abdullah merasa ragu-ragu, karena pasukan Khurasan enggan melawan Abu Muslim. Menurut Zetterstéen, memang benar adanya karena Abdullah "dikatakan telah membunuh 17.000 orang Khurasan di pasukannya, karena dia takut mereka akan menolak berperang melawan Abu Muslim.{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}} Penduduk Suriah masih membenci kekalahan mereka di tangan Abdullah di Pertempuran Zab. [[Hugh N. Kennedy]] mengatakan "Abdullah mencurigai adanya pengkhianatan dan melarikan diri sebelum pertempuran benar-benar meletus". Ia lalu mencari perlindungan di [[Bashrah]], tempat saudaranya yang lain, [[Sulaiman bin Ali]], menjadi gubernur.{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}}{{sfn|Kennedy|2004|pp=129–130}} Meskipun Al-Mansur baru saja meraih kemenangan, ia dengan cepat menggunakan kecerdikannya untuk menyingkirkan Abu Muslim yang kini menjadi saingannya. Beberapa bulan kemudian, Abu Muslim dibujuk untuk datang ke istana khalifah, tempat dia dibunuh.{{sfn|Kennedy|2004|p=130}}
Abdullah tetap di Bashrah di bawah perlindungan saudaranya sampai saudaranya diberhentikan dua tahun kemudian.{{sfn|Zetterstéen|1987|pp=22–23}} Al-Mansur kemudian memberikan jaminan keamanan kepadanya dan memerintahkan bawahannya agar Abdullah dibawa ke [[Baghdad]]. Al-Mansur kemudian memenjarakannya dan rumah tempat dia dipenjara roboh lalu membunuhnya. Ia terkubur di bawah reruntuhan dan tahun kematiannya adalah 764.<ref name="Al-A'lam" />
Saudaranya, Shalih, menggantikannya sebagai gubernur Suriah. Terlepas dari pemberontakan Abdullah, Shalih dan keluarganya menjadi penguasa utama Abbasiyah di Suriah selama setengah abad berikutnya.{{sfn|Grohmann|Kennedy|1995|p=985}}{{sfn|Cobb|2001|pp=27–28}}
== Keturunan ==
Abdullah bin Ali tercatat memiliki dua belas putra, di antaranya adalah Muhammad bin Abdullah yang merupakan
== Catatan ==
Baris 26 ⟶ 52:
{{reflist}}
==
*{{cite journal |last=Bosworth |first=C. E. |authorlink=Clifford Edmund Bosworth |title=Rajāʾ ibn Haywa al-Kindī and the Umayyad Caliphs |journal=The Islamic Quarterly |volume=16 |year=1972 |pages=36–84 |url=https://books.google.com/books?id=iQgIoU-uFu8C|ref=harv}}
*{{cite book |last1=Caskel |first1=Werner |title=Ğamharat an-nasab: Das genealogische Werk des His̆ām ibn Muḥammad al-Kalbī, Volume II |date=1966 |publisher=Brill |location=Leiden |url=https://books.google.com/books?id=ybgUAAAAIAAJ |language=Jerman |oclc=490272940|ref=harv}}
*{{cite book | title=White Banners: Contention in ‘Abbāsid Syria, 750–880 | first=Paul M. | last=Cobb | url=https://books.google.com/books?id=2C6KIBw4F9YC | location = Albany, NY | publisher=State University of New York Press | year=2001 | isbn=0-7914-4880-0 |ref=harv}}
* {{EI2 | volume = 8 | title=Ṣāliḥ b. ʿAlī | first1 = Adolph | last1 = Grohmann | first2 = Hugh | last2 = Kennedy | page = 985 | url = http://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-of-islam-2/salih-b-ali-SIM_6538 }}
*{{The History of al-Tabari |volume=15}}
* {{cite book | title = The Early Abbasid Caliphate: A Political History | first = Hugh N. | last = Kennedy | author-link=Hugh N. Kennedy | publisher = Croom Helm | location = London and Sydney | year = 1986 | isbn = 0-7099-3115-8 | url =https://books.google.com/books?id=_asOAAAAQAAJ|ref=harv}}
* {{The Prophet and the Age of the Caliphates|edition=dua}}
Baris 34 ⟶ 63:
== Bacaan lanjutan ==
* {{Encyclopaedia Islamica|last=Bahramian|first=Ali|title=ʿAbd Allāh b. ʿAlī|year=2015|url=https://referenceworks.brillonline.com/entries/encyclopaedia-islamica/abd-allah-b-ali-SIM_0024?s.num=17&s.f.s2_parent=s.f.book.encyclopaedia-islamica&s.q=umayyad|ref=harv}}
[[Kategori:Kelahiran
[[Kategori:Kematian 764]]
[[Kategori:Abbasiyah]]
|