Masjid Agung Banten: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Penggantian teks otomatis (- tapi + tetapi) |
k Merapikan alamat sesuai dengan halaman masjid seluruh Indonesia pada umumnya. Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
||
(46 revisi perantara oleh 30 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox religious building
| name = Masjid Agung Banten<br>''مسجد بنتن الكبير''
| image = Masjid_agung_banten_lama.jpg
| image_size = 250px
|
| religious_affiliation
| location = [[Kota Serang|Serang]]
|website = ▼
| province = {{flag|Banten}}
|architect = ▼
| country = {{flag|Indonesia}}
|architecture_type = Masjid▼
|
|
|
|
▲| architecture_type = [[Masjid]]
| architecture_style = [[Jawa|Jawa Kuno]] dengan sedikit perpaduan arsitektur [[Eropa]], [[Mughal]], [[Arab]], [[Tiongkok]], dan [[Belanda]]<ref name=zein/>{{rp|164}}
|dome_height_outer = ▼
| capacity = 2.000 orang<ref>{{citeweb | url = https://simas.kemenag.go.id/profil/masjid/537| title = Masjid Agung Banten – Masjid bersejarah| accessdate = 26 Feb 2022}}</ref>
|minaret_quantity = ▼
|
▲| dome_height_outer =
| dome_dia_outer =
▲| minaret_quantity = 1
| minaret_height = 24 meter
}}
'''Masjid Agung Banten''' ([[bahasa Arab]]:''مسجد بنتن الكبير'') ([[aksara Sunda]]: ''ᮙᮞ᮪ᮏᮤᮓ᮪ ᮃᮍᮥᮀ ᮘᮔ᮪ᮒᮨᮔ᮪'') adalah salah satu [[masjid]] tertua di [[Indonesia]] yang penuh dengan nilai [[sejarah]]. Masjid ini terletak di [[Kota Kuno Banten|Banten Lama]], [[Banten, Kasemen, Serang|Kelurahan Banten]], [[Kasemen, Serang|Kecamatan Kasemen]], [[Kota Serang]], [[Banten|Provinsi Banten]], [[Indonesia]]. Masjid ini adalah salah satu dari sedikit peninggalan yang tersisa dari bekas [[Kota Kuno Banten]]—pusat perdagangan paling makmur di [[Daftar pulau di Indonesia menurut provinsi|Indonesia]]—setelah jatuhnya [[Kesultanan Demak]] pada pertengahan abad ke-16.<ref>{{cite book |author=Jo Santoso |series=Indonesian Heritage |title=Cities of the Pesisir |volume=9 |editor=Gunawan Tjahjono |year=1998 |publisher=Archipelago Press |location=Singapore | isbn =9813018585}}</ref>{{rp|102}}
Masjid ini dibangun pertama kali pada 1556 oleh [[Sultan Maulana Hasanuddin]] (1552-1570), [[sultan]] pertama dari [[Kesultanan Banten]].<ref name=sugi>{{Cite book|last=Sugiyanti, dkk.|first=|date=1999|url=http://repositori.kemdikbud.go.id/12674/1/MASJID%20KUNO%20INDONESIA.pdf|title=Masjid Kuno Indonesia|location=Jakarta|publisher=Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Pusat|isbn=979-8250-16-8|pages=v+227|url-status=live}}</ref>{{rp|114}} Ia adalah putra pertama dari [[Sunan Gunung Jati]]. Setiap harinya masjid ini ramai dikunjungi para [[peziarah]] yang datang tidak hanya dari Provinsi Banten dan [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] saja, tetapi juga dari berbagai daerah di [[Pulau Jawa]]. Masjid ini dikenali dari bentuk menaranya yang sangat mirip dengan bentuk sebuah bangunan [[mercusuar]].
==
[[File:The old missigit of Bantam.jpg|left|thumb|Sketsa ini terlihat dari kanan ke kiri: [[Menara masjid|minaret]] bergaya [[Kesultanan Mughal|Mughal]], masjid bergaya [[Arsitektur Jawa|Jawa]], dan ''tiyamah'' bergaya [[Belanda]].]]
Masjid Agung Banten menampilkan desain [[Eklektisisme|eklektik]], bukti pengaruh internasional di [[Banten]] pada saat pembangunannya pada tahun [[1552]]. Masjid ini dibangun dengan gaya arsitektur Jawa pada masa pemerintahan [[Maulana Yusuf dari Banten|Sultan Maulana Yusuf]]–[[Sultan]] ketiga [[Kesultanan Banten]]–pada tahun [[1556]].<ref name=zein>{{cite book |last=Zein |first=Abdul Baqir |date=1999 |title=Masjid-masjid bersejarah di Indonesia |url=https://books.google.com/books?id=-NnF9Ryal0IC&q=banten+masjid |location=Jakarta |publisher=Gema Insani |isbn=9789795615675}}</ref>{{rp|164}}
Sebuah ''[[Pendopo|pawestren]]'' (aula samping masjid yang digunakan untuk [[musala]] perempuan) bergaya [[Arsitektur Jawa|Jawa]] ditambahkan pada masa pemerintahan [[Maulana Muhammad dari Banten|Maulana Muhammad]] ([[1580]]-[[1586]]). Serambi sebelah selatan masjid diubah menjadi [[Pemakaman|makam]] berisi sekitar 15 kuburan.<ref name=bran>{{cite web |url=http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/2111/keistimewaan-masjid-agung-banten |title=Keistimewaan Masjid Agung Banten |author=Branti |date=2015 |website=Kebudayaan Indonesia |publisher=Direktorat Jenderal Kebudayaan Republik Indonesia (15 Juli 2015) |url-status=dead |accessdate=5 Oktober 2016 |archiveurl=https://archive.today/20161005140856/http://kebudayaanindonesia.net/kebudayaan/2111/keistimewaan-masjid-agung-banten |archivedate=5 Oktober 2016 }}</ref>
Di masjid ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten serta keluarganya. Yaitu makam Sultan Maulana Hasanuddin dan istrinya, [[Sultan Ageng Tirtayasa]], dan [[Sultan Abu Nasir Abdul Qohhar]]. Sementara di sisi utara serambi selatan terdapat makam [[Sultan Maulana Muhammad]] dan [[Sultan Zainul Abidin]], dan lainnya.▼
Pada tahun [[1632]], [[Menara masjid|minaret]] setinggi 24 meter ditambahkan ke kompleks masjid.<ref name=zein/>{{rp|164}} Minaret ini dirancang oleh seorang [[Tionghoa]] bernama [[:en:Cek-ban-cut|Cek-ban-cut]].<ref>{{cite news|ref={{sfnref|the Jakarta Post|1999}} |date=July 10, 1999 |title=Banten abounds in arceological treasures |url=http://www.thejakartapost.com/news/1999/07/10/banten-abounds-archeological-treasures.html |newspaper=the Jakarta Post - Life |location=Jakarta |url-status=dead |accessdate=October 5, 2016 |archive-url=https://archive.today/20130204060000/http://www.thejakartapost.com/news/1999/07/10/banten-abounds-archeological-treasures.html |archivedate=February 4, 2013 }}</ref> Sekitar periode yang sama ''tiyamah''<ref>bangunan tambahan, biasanya untuk tempat bermusyawarah</ref> dua lantai bergaya [[Belanda]] ditambahkan ke masjid mengikuti desain [[Hendrik Lucaasz Cardeel]], seorang warga Belanda yang masuk [[Islam]].<ref name=bran/>
Elemen desain masjid ini memiliki pengaruh agama dan budaya dari [[Islam]], [[Agama Hindu|Hindu]], [[Agama Buddha|Buddha]], [[Tiongkok]], dan [[Belanda]]. Budaya-budaya tersebut tidak hanya memaksakan nilai dan gayanya pada [[arsitektur]] masjid, tetapi juga berbaur dengan baik dengan [[budaya Jawa]] di [[Indonesia]]. Misalnya, ada perpaduan unsur arsitektur [[Agama Hindu|Hindu]] dan [[Arsitektur Jawa|Jawa]] yang terdiri dari konstruksi bata Belanda.
[[Hendrik Lucaasz Cardeel|Cardeel]] menggabungkan fitur arsitektur ''[[Barok|Baroque]]'' [[Eropa]] awal dalam desain masjidnya, yang terutama dapat dilihat pada [[Menara masjid|minaret]], bangunan ''tiyamah'', dan dinding masjid.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Wiryomartono|first=Bagoes|date=2009|title=A Historical View of Mosque Architecture in Indonesia|url=http://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14442210902758715|journal=The Asia Pacific Journal of Anthropology|volume=10|issue=1|pages=33–45 (March 2009) |doi=10.1080/14442210902758715|issn=1444-2213}}</ref> Hal inilah yang membedakan Masjid Agung Banten dengan masjid tradisional lainnya di [[Indonesia]], karena terdapat perpaduan budaya yang berbeda yang tertanam dalam desain dan elemen arsitekturalnya.
▲Berkas:Masjid Banten 111225 0526 mer.JPG|Bagian dalam masjid
==
▲Di masjid ini juga terdapat kompleks pemakaman sultan-sultan Banten
* Navigasi.net: [http://www.navigasi.net/goart.php?a=bumsjagn Mesjid Agung Banten]▼
== Pemugaran ==
Selama berdirinya hingga tahun 1987, Masjid Agung Banten telah mengalami delapan kali pemugaran. Pada tahun 1923, dilaksanakan pemugaran oleh [[Dinas Purbakala]] dan tahun 1930 dilakukan penggantian tiang-tiang kayu yang rapuh. Tahun 1945, Tubagus Chotib selaku Residen Banten bersama masyarakat melaksanakan perbaikan atap [[cungkup]] penghubung di kompleks pemakaman utara. Pemugaran menara masjid selanjutnya dilakukan tahun 1966/1967 oleh Dinas Purbakala. Lalu Korem 064 Maulana Yusuf memperbaiki bagian eternit langit-langit pada tahun 1969. Serambi bagian timur dipugar pada tahun 1970 dengan dana dari Yayasan Kur'an. [[Pertamina]] juga pernah berkontribusi memugar bagian-bagian tertentu dari kompleks masjid. Penggantian serambi utara dan penggantian cungkup makam [[Maulana Hasanuddin dari Banten|Sultan Hasanuddin]] dengan [[marmer]] dilakukan tahun 1987.<ref name=sugi/>{{rp|114}}
== Referensi ==
[[Kategori:Masjid di Banten|Agung Banten]]▼
{{reflist|2}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Grand Mosque of Banten|Masjid Agung Banten}}
▲* Navigasi.net: [http://www.navigasi.net/goart.php?a=bumsjagn ''Mesjid Agung Banten''], diakses pada 01/02/23
* PP Banten: [https://satpolpp.bantenprov.go.id/read/berita/173/Mengenal-Sejarah-Masjid-Agung-Banten.html ''Mengenal Sejarah Masjid Agung Banten''], diakses pada 01/02/23
* Khazanah Masjid: [https://khazanahmasjid.com/masjid/masjid-agung-banten-lama/ ''Masjid Agung Banten Lama: Sejarah, Keunikan, Arsitektur, dan Fasilitas''], artikel 23 Juni 2021 diakses pada 01/02/23
* Republika: [https://www.republika.co.id/berita/rbavb4396/masjid-banten-lama-dipadati-ribuan-wisaawan-ziarah ''Masjid Banten Lama Dipadati Ribuan Wisaawan Ziarah''], artikel Selasa 03 May 2022 16:21 WIB diakses pada 01/02/23
* Gurusiana: [https://www.gurusiana.id/read/ihahparihah/article/sisi-lain-wisata-religi-mesjid-agung-banten-4039080 ''Sisi lain wisata religi Mesjid Agung Banten''], diakses pada 01/02/23
* Rumahbicara :[https://rumahbicara.com/bisnis/melihat-dari-dekat-destinasi-wisata-religi-komplek-masjid-agung-banten ''wisata religi komplek masjid agung Banten''], di akses pada 23/07/2023
[[Kategori:Bangunan bersejarah di Banten]]
|