Reog: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Tokoh-tokoh dalam seni Reog: Perbaikan kesalahan ketik Tag: menambah alamat surel di artikel Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan aplikasi seluler Suntingan aplikasi Android |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
(12 revisi perantara oleh 11 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{other|Reog (disambiguasi)}}
{{Infobox performing art
| name =
| image = [[File:Reog ponorogo dalam event eksotika bromo.jpg|350px]]
| caption = Pertunjukan Reog Ponorogo dalam acara Eksotika Bromo di [[Jawa Timur]], [[Indonesia]]
Baris 12:
}}
[[Berkas:Reog Ponorogo, Surabaya 2018.jpg|jmpl|250px|Penari Reog Ponorogo]]
'''Reog'''<ref name="KBBI-reog" /> ([[aksara Jawa]]: ꦫꦺꦪꦺꦴꦒ꧀, ''Réyog'')
== Tentang Reog ==
Reog merupakan salah satu seni budaya yang berasal dari [[Jawa Timur]] bagian barat-laut, dan [[Ponorogo]] dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok [[warok]] dan [[gemblak]], dua sosok yang ikut tampil pada saat Reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di [[Indonesia]] yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau [[mistik]] dan ilmu kebatinan yang kuat.
Reog Sebuah seni pertunjukan tua yang bertahan dari gempuran zaman. Memiliki nilai seni sekaligus nilai-nilai luhur. Reog Ponorogo adalah bentuk kesenian yang tumbuh berabad-abad lalu. Reog merupakan salah satu seni budaya yang berasal dari Jatim bagian barat-laut dan Ponorogo dianggap sebagai kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat Reog dipertunjukkan. Reog adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan hal-hal yang berbau mistik dan ilmu kebatinan yang kuat.
Baris 25:
== Sejarah ==
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Eerste bedrijf uit een dansvoorstelling waarin een draak met vier ruiters wordt opgevoerd TMnr 10004817.jpg|jmpl|Pertunjukan Reog di Ponorogo pada tahun 1920. Selain Reog, terdapat pula penari kuda kepang, Bujang Ganong, Warok dan Potro.]]
Ada lima versi cerita populer yang berkembang di masyarakat tentang asal usul Reog dan Warok,{{sfn|Timur|1978}} namun salah satu cerita yang paling terkenal adalah cerita tentang pemberontakan [[Ki Ageng Kutu]], seorang abdi kerajaan pada masa [[Bhre Kertabhumi]], Raja [[Majapahit]] terakhir yang berkuasa pada abad ke-15.<ref name="warisan-budaya-takbenda">{{Cite web|url=https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail&detailTetap=28|title=Reog Ponorogo|date=1 Januari 2013|author=|website=Warisan Budaya Takbenda|publisher=Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia|archive-url=https://web.archive.org/web/20200330082131/https://warisanbudaya.kemdikbud.go.id/?newdetail=&detailTetap=28|archive-date=30 Maret 2020|dead-url=no|access-date=30 Maret 2020}}</ref> [[Ki Ageng Kutu]] murka akan pengaruh kuat dari pihak istri raja [[Majapahit]] yang berasal dari [[Tiongkok]], selain itu juga murka kepada rajanya dalam pemerintahan yang
Dalam pertunjukan Reog ditampilkan topeng berbentuk kepala singa yang dikenal sebagai "[[Singo Barong|Singa Barong]]", raja hutan, yang menjadi simbol untuk Kertabhumi, dan di atasnya ditancapkan bulu-bulu merak hingga menyerupai kipas raksasa yang menyimbolkan pengaruh kuat para rekan Tiongkoknya yang mengatur dari atas segala gerak-geriknya. Jathilan, yang diperankan oleh kelompok penari [[gemblak]] yang menunggangi kuda-kudaan menjadi simbol kekuatan pasukan Kerajaan Majapahit yang menjadi perbandingan kontras dengan kekuatan warok, yang berada dibalik topeng badut merah yang menjadi simbol untuk Ki Ageng Kutu, sendirian dan menopang berat topeng Singa Barong yang mencapai lebih dari 50 kg hanya dengan menggunakan giginya.{{sfn|Balai Kajian Sejarah dan Nilai Tradisional Yogyakarta|1997|p=1-59}}<ref>Kaset video No. 24, 14/7/1991, arsip video milik Josko Petkovic.</ref> Kepopuleran Reog Ki Ageng Kutu akhirnya menyebabkan [[Bhre Kertabhumi]] mengambil tindakan dan menyerang perguruannya, pemberontakan oleh [[warok]] dengan cepat diatasi, dan perguruan dilarang untuk melanjutkan pengajaran akan [[warok]]. Namun murid-murid Ki Ageng Kutu tetap melanjutkannya secara diam-diam. Walaupun begitu, kesenian Reognya sendiri masih diperbolehkan untuk dipentaskan karena sudah menjadi pertunjukan populer di antara masyarakat, namun jalan ceritanya memiliki alur baru di mana ditambahkan karakter-karakter dari
Versi resmi alur cerita Reog Ponorogo kini adalah cerita tentang Raja Ponorogo yang berniat melamar putri
Hingga kini masyarakat Ponorogo hanya mengikuti apa yang menjadi
== Pementasan
[[Berkas:Reog Ponorogo Indonesia.jpg|jmpl|kiri|Reog Ponorogo]]
Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa acara seperti pernikahan, khitanan, dan hari-hari besar Nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri dari beberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6–8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6–8 gadis yang menaiki kuda. Pada Reog tradisional, penari ini biasanya diperankan oleh [[gemblak]], penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari [[jaran kepang]] atau jathilan, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari [[kuda lumping]].
Baris 59:
Jathil ini pada mulanya ditarikan oleh [[gemblak]], laki-laki yang halus, berparas tampan atau mirip dengan wanita yang cantik.<ref>{{Cite web|url=https://beritajatim.com/gaya-hidup/dalam-sejarah-penari-jathil-adalah-laki-laki/|title=Dalam Sejarah, Penari Jathil Adalah Laki-Laki|author=Endra Dwiono|date=29 Agustus 2019|website=Berita Jatim|publisher=|archive-url=https://web.archive.org/web/20200304151452/https://beritajatim.com/gaya-hidup/dalam-sejarah-penari-jathil-adalah-laki-laki/|archive-date=4 Maret 2020|dead-url=no|access-date=4 Maret 2020}}</ref> Gerak tarinya pun lebih cenderung feminin. Sejak tahun 1980-an ketika tim kesenian Reog Ponorogo hendak dikirim ke Jakarta untuk pembukaan PRJ (Pekan Raya Jakarta), penari jathilan diganti oleh para penari putri dengan alasan lebih feminin. Ciri-ciri kesan gerak tari Jathilan pada kesenian Reog Ponorogo lebih cenderung pada halus, lincah, dan cekatan. Hal ini didukung oleh pola ritmis gerak tari yang silih berganti antara irama ''mlaku'' (lugu) dan irama ''ngracik''.<ref name="intersections">{{Cite web|url=http://intersections.anu.edu.au/issue2/Oetomo.html|title=Talks on Reyog Ponorogo - Intersections : gender, history and culture in the Asian context|date=02 Mei 1999|website=intersections.anu.edu.au|publisher=Perth, W.A: Murdoch University, School of Asian Studies|archive-url=https://web.archive.org/web/20200304151451/http://intersections.anu.edu.au/issue2/Oetomo.html|archive-date=4 Maret 2020|dead-url=no|access-date=4 Maret 2020}}</ref>
Saat ini Mestro Jathilan adalah Wenas Sudirman Paju yang masih aktif memperagakan tari Jathilan Lanang atau laki-laki dan Jathilan Pakem.
=== Bujang Ganong ===
Baris 64 ⟶ 66:
[[Berkas:Bujang Ganong di lapangan.jpg|jmpl|Bujang Ganong]]
Bujang Ganong atau Patih Pujangga Anom adalah salah satu tokoh yang energik, kocak sekaligus mempunyai keahlian dalam seni bela diri sehingga di setiap penampilannya senantiasa diperagakan oleh 2 orang pada umumnya yang selalu ditunggu-tunggu oleh penonton khususnya anak-anak. Bujang Ganong menggambarkan sosok seorang patih muda yang meskipun secara fisik cenderung buruk rupa, tetapi ia cekatan, berkemauan keras, cerdik, jenaka, dan sakti.<ref name="tokoh" /> Topeng Bujang Ganong berwarna merah menyala dengan khas mata yang melotot, hidung yang besar, dan gigi yang menonjol. Topeng tersebut terbuat dari kayu [[dadap]], sedangkan rambut pada topengnya terbuat dari ekor [[kuda]].<ref>{{Cite web|url=https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3898567/cerita-di-balik-perajin-topeng-ganongan-di-ponorogo|title=Cerita di Balik Perajin Topeng Ganongan di Ponorogo|author=Charolin Pebrianti|date=5 Maret 2018|website=detikNews|publisher=|archive-url=https://web.archive.org/web/20200308063450/https://news.detik.com/berita-jawa-timur/d-3898567/cerita-di-balik-perajin-topeng-ganongan-di-ponorogo|archive-date=8 Maret 2020|dead-url=no|access-date=8 Maret 2020}}</ref>
Saat ini Maestro Bujang Ganong adalah Hartono Leke Pakunden yang menciptakan pakem tari Bujang Ganong serta masih aktif memperagakan tari Bujang Ganong dan membuat topeng Bujang Ganong maupun peralatan Reog.
=== Klono Sewandono ===
Baris 71 ⟶ 75:
=== Singo Barong ===
{{
[[Berkas:Reog Ponorogo - Singo Barong.jpg|jmpl|Raja Prabu Singo Barong]]
Singo Barong adalah tokoh dan penari berkepala macan dengan hiasan merak dan paling dominan dalam kesenian Reog Ponorogo. Bagian-bagian [[Dadak merak|topengnya]] antara lain; kepala harimau (''caplokan''), terbuat dari kerangka kayu, bambu, rotan ditutup dengan kulit macan gembong/
Saat ini Maestro Pembarong adalah Pembarong saudara Kembar Yakni Wondo Babadan dan Wandi Cokromenggalan, Wondo dan Wandi menciptakan tarian Merak Tarung atau dadak merak kembar sehingga dapat diperagakan lebih dari satu Singo Barong, Meski usianya lebih 70 tahun masih aktif memperagakan tarian Barongan.
== Penyebaran ==
Dalam data ''Lembaga Arsip Reyog Ponorogo'', Reog dapat ditemukan di berbagai negara seperti di Amerika Serikat, Australia, Jerman, Arab Saudi, Lebanon, Suriname, Hongkong, Makau, Taiwan, Korea, Jepang, Singapura, Filipina, Brunei Darussalam dan Malaysia. Reog yang ada di
== Kontroversi ==
|