Ath-Thabrani: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(19 revisi perantara oleh 14 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Abul-Qasim Sulaiman bin Ahmad al-Lakhmiy ath-Thabrani''', atau yang lebih dikenal dengan nama '''Imam ath-Thabrani''' (
==
=== Lahir dan Wafat ===
Ath-Thabrani lahir di [[Akko|kota Akka]] pada bulan [[Safar]] tahun [[260]] H. di tengah keluarga yang terhormat dari kabilah [[Bani Lakhm|Lukham]] suku [[Yaman]] dan kemudian berimegrasi ke [[Yerusalem|Quds]], [[Palestina (wilayah)|Palestina]] dan menetap di sana.<ref name="Suryadi">
===
[[
Ath-Thabrani pada tahun [[273]] H. mulai belajar hadits, atau pada usianya yang ke-13 tahun, dan pada tahun [[274]] H. dia berkelana ke Quds [[Palestina]], juga ke [[Syiria]] dan [[Kaisarea|Qaisariyah]] untuk menghafal [[Al-Qur'an]] dan memperdalam ilmu agama, dilanjutkan kemudian dengan mengunjungi [[Hijaz]], [[Yaman]], [[Mesir]], [[Irak]], [[Iran]], [[Jazirah Arab|Semenanjung Saudi Arabia]], [[Afganistan]], dan lain-lain dalam rangka mempelajari [[hadits]] Nabi, selama kurun kurang lebih 30 tahun.
=== Guru dan Murid ===
Selama masa pengembaraannya menuntut ilmu di berbagai negeri, tercatat banyak ulama besar pada masanya yang menjadi guru Ath-Thabrani, antara lain: Hastim bin Mursi Ath-Thabrani, Ahmad bin Mas'ud Al-Khayyar, Idris bin Ja'far, Yahya bin Abi Ayyub Al-'Allaq, Ishaq bin Ibrahim Ad-Dabiri, Hafshah bin Umar, Miqdam bin Dawud Ar-Ru'yani, Ali Al-Baghawi, Amr bin Tsaur, Ahmad bin Abdillah Al-Lihyani, Ahmad bin Ibrahim Al-Busri, Abdullah bin Muhammad bin Sa'id bin Abi Maryam, dan Ahmad bin Ishaq bin Ibrahim Al-Asja'i.
== Karya-karya ==
Ath-Thabrani memiliki perhatian khusus pada bidang keilmuan Islam, terlebih dalam bidang hadits; beberapa karyanya antara lain:
# ''Musnadul Asy'ari'';
# ''Musnadusy Syamiyyin'';
# ''An-Nawadir'';
# ''Musnad Abi Hurairah'';
# ''Musnad 'Aisyah'';
# ''At-Tafsir'';
# ''Dalailun Nubuwwah'';
# ''Ar-Raddu 'alal Mu'tazilah'';
# ''Ahaditsuz Zuhri 'An Anas'';
# ''Kitabus Sunnah'';
# ''Al-Manasik'';
# ''Manaqibu Ahmad'';
# ''Kitabul Asyribah'';
# ''Al-'Ilmu'';
# ''Ahaditsul Munkadir 'alar Rasul'';
# ''Hadits Syaiban'';
# ''Ma'rifatush Shahabah''; dan lain-lain.<ref name="
Selain yang sudah disebutkan, berikut ini adalah tiga karya besar Ath-Thabrani yang terkenal dan mendapat banyak apresiasi
=== ''Mu'jamul Kabir'' ===
Terdiri dari dari 12 jilid dan merupakan [[kitab hadits]] yang berbentuk ensiklopedis, tidak hanya memuat hadits Nabi, melainkan juga memuat beberapa informasi sejarah; dan secara keseluruhan memuat 60.000 hadits, karenanya, Ibnu Dihyah mengatakan bahwa ''Mu'jamul Kabir'' ini merupakan karya ensiklopedis hadits terbesar di dunia.
=== ''Mu'jamul Ausath'' ===
Karya ini terdiri dari 2 jilid besar, memuat 30.000 hadits, baik yang berkualitas [[shahih]],
=== ''Mu'jamush Shaghir'' ===
Karya ini disusun berdasarkan naman guru-guru Ath-Thabrani, hanya saja untuk setiap nama guru, hadits yang dicantumkan hanya satu buah, karenanya, dibandingkan dua ''Mu'jam'' sebelumnya, ''Mu'jamush Shaghir'' ini merupakan ''mu'jam'' yang sangat singkat dan ringkas.<ref name="Suryadi"/>
Baris 46:
{{reflist}}
[[Kategori:Ahli
[[Kategori:Cendekiawan Muslim Sunni]]
|