Masjid Raya Rengat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Ego.arianto (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
 
(Satu revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{sedang ditulis}}
 
{{Infobox religious building
|image =
Baris 21 ⟶ 19:
}}
 
'''Masjid Raya Rengat''', dikenal juga dengan ''Masjid Raya Ar Rahman'', terletak di Jl. Hang Lekir, Kp. Besar Kota, [[Rengat, Indragiri Hulu|Kecamatan Rengat]], [[Kabupaten Indragiri Hulu]], [[Provinsi Riau]]. Masjid ini merupakan peninggalan '''''[[Kerajaan Indragiri]]''''' pada abad ke-19.<ref>{{Cite web|date=2021-08-05|title=Masjid Raya Ar Rahman Rengat, Saksi Bisu Kejayaan Kerajaan Indragiri di Masa Lampau|url=https://tribunpekanbarutravel.tribunnews.com/2021/08/05/masjid-raya-ar-rahman-rengat-saksi-bisu-kejayaan-kerajaan-indragiri-di-masa-lampau?page=all|website=Tribunnews|access-date=2024-03-17}}</ref>
 
'''Masjid Raya Rengat''', dikenal juga dengan ''Masjid Raya Ar Rahman'', terletak di Jl. Hang Lekir, Kp. Besar Kota, [[Kecamatan Rengat]], [[Kabupaten Indragiri Hulu]], [[Provinsi Riau]]. Masjid ini merupakan peninggalan '''''[[Kerajaan Indragiri]]''''' pada abad ke-19.<ref>{{Cite web|date=2021-08-05|title=Masjid Raya Ar Rahman Rengat, Saksi Bisu Kejayaan Kerajaan Indragiri di Masa Lampau|url=https://tribunpekanbarutravel.tribunnews.com/2021/08/05/masjid-raya-ar-rahman-rengat-saksi-bisu-kejayaan-kerajaan-indragiri-di-masa-lampau?page=all|website=Tribunnews|access-date=2024-03-17}}</ref>
 
==Sejarah==
 
Masjid Raya Rengat pertama kali dibangun oleh Tengku Hadji Mohammad Saleh “Tengku Togok” pada tahun 1895. {{sfn|Hasanah|2020|p=2-7}}
 
== Arsitektur ==
Masjid ini dibangun dengan ukuran 28 x 27 meter. Pada awalnya, bangunan masjid terbuat dari material kayu. Kini, setelah dilakukan berbagai perubahan, bangunannya sudah berbentuk permanen dengan gaya klasik. {{sfn|Zein|1999|p=30-32}}
Pada bagian luar terdapat jeruji besi yang disusun mengelilingi masjid. Model bangunan terlihat seperti masjid-masjid tua di Pulau Jawa, yaitu dengan 5 atap bersusun dengan bentuk Limas. Hal ini melambangkan filosofi Rukun Islam. Model kubah bangunan masjid yang berbentuk limas ini, berbeda dengan kubah masjid-masjid modern umumnya yang berbentuk setengah bola. Di celah antara beberapa atap masjid dibuat seperti rongga-rongga yang berfungsi sebagai ventilasi udara dan sumber cahaya alami. {{sfn|Hasanah|2020|p=2-7}}
 
== Referensi ==