Tari Angguk: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan
Yan29ti (bicara | kontrib)
 
(23 revisi perantara oleh 10 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[Berkas:Dolalak.JPG|jmpl|268x268px|Kesenian Angguk di Purworejo]]
'''Tari Angguk''' adalah tarian tradisional yang berasal dari [[Yogyakarta]] dan menceritakan kisah tentang Umarmoyo-Umarmadi dan Wong Agung Jayengrono dalam [[Serat Ambiyo]]. Tarian ini dimainkan secara berkelompok oleh 15 penari wanita yang berkostum menyerupai serdadu [[Belanda]] dan dihiasi gombyok barang [[emas]], sampang, sampur, topi pet warna hitam, dan kaos kaki warna merah atau kuning dan mengenakan kacamata hitam. Tarian ini biasanya dimainkan selama durasi 3 hingga 7 jam.
'''Tari Angguk''' adalah tarian tradisional yang berasal dari Kulon Progo [[Yogyakarta]], keberadaan Angguk di Kulonprogo setelah para [[Warok]] Ponorogo yang mendapatkan tanah perdikan dari [[Kesultanan Mataram|Keraton Mataram]] yang kini bernama [[Kabupaten Kulon Progo|Kulonprogo]], usai berhasil membantu keraton Mataram melawan pemberontakan Trunojoyo. keberadaan Warok Ponorogo di Yogyakarta turut mewarnai kebudayaan di Yogyakarta sehingga adanya kesenian Jathilan maupun Reog dari Ponorogo<ref>{{Cite web|first=humas|date=29 agustus 2019|title=Muhibah Budaya di Ponorogo, Ngumpulke Balung Pisah|url=https://jogjaprov.go.id/berita/detail/8047-muhibah-budaya-di-ponorogo-ngumpulke-balung-pisah|website=Pemerintah DIY|access-date=2021-04-01|archive-date=2022-01-06|archive-url=https://web.archive.org/web/20220106082619/https://www.jogjaprov.go.id/berita/detail/8047-muhibah-budaya-di-ponorogo-ngumpulke-balung-pisah|dead-url=yes}}</ref>
 
Jathilan yang dibawa oleh para [[Warok]] Ponorogo di Kulonprogo berkembang menjadi kesenian sindiran kepada pribumi yang menjadi tentara belanda, karena penari yang ditarikan oleh beberapa gemblak remaja laki-laki menggunakan pakaian ala tentara belanda yang di modifikasi dengan pakaian jathilan. Gerakan tarian gemulai serta kepala yang mengangguk-angguk (gerakan kepala kebawah berkali-kali) maka tarian ini sejak saat itu disebut tari Angguk. Gerakan [[gemulai]] dengan selendang sampur dan kepala mengangguk memiliki makna bahwa tentara pribumi belanda atau londho ireng sebenarnya tidak bisa melakukan apa - apa dan mau - maunya disuruh seperti perempuan oleh belanda yang bukan pemimpin asli Jawa kala itu.
Pada mulanya Tari Angguk adalah tari permainan atau hiburan yang biasa dimainkan oleh muda- mudi. Namun dalam perkembangannya Tari Angguk mulai disisipin hal-hal [[mistis]]. Konon, Tari Angguk juga dianggap bisa mengundang roh halus untuk ikut bermain dengan menggunakan media tubuh sang penari<ref>[http://www.indosiar.com/ragam/tari-angguk-kini-kian-mistis_68656.html "Tari Angguk, Kini Kian Mistis"], [[Indosiar]]</ref>.
 
Dari segi pakaian penari Angguk, pengaruh [[pakaian]] KNIL sangat kuat dari topi, kemeja dan celana yang sangat diluar pakem kostum pakaian sebuah tarian di Yogyakarta dan juga pengaruh dari pakaian busana ponoragan juga kuat, terlihat pakaian yang penuh dengan hiasan motif, benang rumbai-rumbai, selendang sampur dan pada bagian punggung terdapat model waktung (growak butung) yang ada pada penadon, pakaian adat Ponorogo. Sehingga perpaduan dari 2 jenis pakaian antara KNIL atau Barat dengan Ponoragan membuat sangat khas menjadi Angguk mudah dikenali.
 
Pada mulanya Tari Angguk adalah tari permainan atau hiburan yang biasa dimainkan oleh muda-pemuda tampan yang merupakan mudigemblak. Namun dalam perkembangannya Tari Angguk mulai disisipindisisipi hal-hal [[mistis]]. Konon, Tari Angguk juga dianggap bisa mengundang roh halus untuk ikut bermain dengan menggunakan media tubuh sang penari.<ref>[http://www.indosiar.com/ragam/tari-angguk-kini-kian-mistis_68656.html "Tari Angguk, Kini Kian Mistis"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20121128033622/http://www.indosiar.com/ragam/tari-angguk-kini-kian-mistis_68656.html |date=2012-11-28 }}, [[Indosiar]]</ref>.
 
Tari Angguk memiliki kemiripan dengan tarian [[Dolalak]] dari [[Kabupaten Purworejo|Purworejo]], Jawa Tengah. Menurut Wagio sesepuh Angguk, bahwa tarian Angguk ini banyak diminati oleh kalangan kebawah karena merasa terhibur dan lucu melihat tiruan tentara pribumi belanda atau KNIL sehingga menyebar ke berbagai kota, salah satunya Purworejo, yang membedakan Angguk di Kulonprogo dengan Dolalak di Purworejo adalah Angguk menggunakan sabuk timang pada pinggang seperti jathilan sedangkan Dolalak tidak memakai sabuk timang.<ref>{{Cite journal|last=Sartini, S.Sn|first=Nur|date=2009|title=Angguk dalam kehidupan masyarakat Kulonprogo|journal=Angguk dalam kehidupan masyarakat Kulonprogo}}</ref>
 
Dalam perkembangannya, penari Angguk yang mulanya ditarikan oleh remaja laki-laki yang merupakan gemblak seorang Warok di Kulonprogo kini ditarikan oleh remaja perempuan pada tahun 1990 setelah mendapatkan kabar bahwa penari jathilan di Ponorogo sudah mulai ditarikan oleh Perempuan. Tari Angguk saat ini seperti Jathil obyok di ponorogo denga celana yang pendek sepaha, rambut panjang terurai dan gerakan yang erotis.
 
== Jenis-jenis Angguk dan Pemain ==
Tarian yang disajikan dalam kesenian angguk terdiri dari dua jenis, yaitu:
 
* Tari Ambyakan, adalah tari angguk yang dimainkan oleh banyak penari. Tarian ambyakan terdiri dari tiga macam yaitu:
# Tari Bakti
# Tari Srokal
# Tari Penutup
* Tari Pasangan, adalah tari angguk yang dimainkan secara berpasangan. Tari pasangan ini terdiri dari delapan macam, yaitu:
# Tari Mandaroka
# Tari Kamudaan
# Tari Cikalo Ado
# Tari Layung-layung
# Tari Intik-intik
# Tari Saya-cari
# Tari Jalan-jalan
# Tari Robisari
Pada mulanya angguk hanya dimainkan penari pria saja. Namun, dalam perkembangannya tarian ini juga dimainkan oleh penari wanita.
 
PadaPenari mulanya angguk hanya dimainkan oleh kaum laki-laki saja. Namun, dalam perkembangan selanjutnya tarian ini juga dimainkan oleh kaum perempuan. Para pemain anggukAngguk ini mengenakan busana yang terdiri dari dua macam, yaitu busana yang dikenakan oleh kelompok penari utama, dan busana yang dikenakan oleh kelompok penari pengiring.
 
Busana yang dikenakan oleh kelompok penari utama mirip dengan busana prajurit Kompeni Belanda, yaitu:
# baju berwarna hitam berlengan panjang yang dibagian dada dan punggungnya diberi hiasan lipatan-lipatan kain kecil yang memanjang serta berkelok-kelok
# celana sepanjang lutut yang dihiasi pelet vertikal berwarna merah-putih di sisi luarnya
Baris 28 ⟶ 38:
# [[selendang]] yang digunakan sebagai penyekat antara baju dan celana
# [[kacamata]] hitam
# kaoskaus kaki selutut berwarna merah atau kuning
# [[rompi]] berwarna-warni
 
Sedangkan busana yang dikenakan oleh kelompok penari pengiring adalah:
# baju biasa
# [[jas]]
Baris 37 ⟶ 47:
# [[kopiah]]
 
Peralatan musik yang digunakan untuk mengiringi tari Angguk di antaranya adalah:
# [[kendang]]
# [[bedug]]
# [[tambur]]
# kencreng
# [[rebana]] (2 buah)kecil
# terbangrebana besar
# jedor
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Tarian di wilayah pulau Jawa|state=autocollapse}}
{{DEFAULTSORT:Angguk}}
 
[[Kategori:Tari di Indonesia]]
[[Kategori:Tarian dari Yogyakarta]]