Tari Rentak Kudo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
(29 revisi perantara oleh 19 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
'''Tari Rentak Kudo''' adalah tarian kesenian khas budaya asli masyarakat [[Suku Kerinci]] yang berasal dari daerah [[Hamparan Rawang, Sungai Penuh]], [[Jambi]]. Tarian ini banyak diminati kalangan masayakat di Kabupaten Kerinci dan Kota Sungai Penuh.
== Latar belakang ==
Tarian ini dikenal sebagai "''Rentak Kudo''" karena gerakannya yang menghentak-hentak seperti [[kuda]]. Tarian ini ditarikan di dalam perayaan yang dianggap sangat Latar belakang sakral oleh masyarakat Kerinci. Tingginya penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya Kerinci ini pada zaman dahulu sangat kuat sehingga dipercaya bahwa dalam setiap pementasan seni budaya ini getaran dan hentakan tari Rantak Kudo bisa terasa hingga jarak yang sangat jauh dari lokasi pementasan. Tarian ini dipersembahkan untuk merayakan hasil panen pertanian di daerah Kerinci yang secara umum adalah beras (padi) dan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti. Kadang bila dilanda musim kemarau yang panjang, masyarakat Kerinci juga akan mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada Yang Maha Kuasa (menurut kepercayaan mereka masing-masing). Tujuan dari pementasan tari ini umumnya adalah untuk melestarikan pertanian dan kemakmuran masyarakat, untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat Kerinci baik dalam musim subur maupun dalam musim kemarau untuk memohon berkah hujan sakral oleh masyarakat Kerinci. Tingginya penghormatan terhadap perayaan seni dan budaya Kerinci ini pada zaman dahulu sangat kuat sehingga dipercaya bahwa dalam setiap pementasan seni budaya ini getaran dan hentakan tari Rantak Kudo bisa terasa hingga jarak yang sangat jauh dari lokasi pementasan. Tarian ini dipersembahkan untuk merayakan hasil [[panen]] [[pertanian]] di daerah Kerinci yang secara umum adalah [[beras]] ([[padi]]) dan dilangsungkan berhari-hari tanpa henti. Kadang bila dilanda [[musim kemarau]] yang panjang, masyarakat Kerinci juga akan mementaskan kesenian ini untuk berdoa kepada [[Tuhan|Yang Maha Kuasa]] (menurut kepercayaan mereka masing-masing). Tujuan dari pementasan tari ini umumnya adalah untuk melestarikan pertanian dan kemakmuran masyarakat, untuk menunjukkan rasa syukur masyarakat Kerinci baik dalam [[musim]] [[subur]] maupun dalam musim kemarau untuk memohon berkah [[hujan]].<ref name=":0">{{Cite web |url=https://padek.co/koran/newspadek.com/read/detail/119368/Tarian-Tradisional-Tari-Rantak |title=Salinan arsip |access-date=2019-10-08 |archive-date=2019-10-08 |archive-url=https://web.archive.org/web/20191008081451/https://padek.co/koran/newspadek.com/read/detail/119368/Tarian-Tradisional-Tari-Rantak |dead-url=yes }}</ref>
== Asal usul ==
Mayoritas pengasuh (penyanyi) dalam rentak kudo berasal dari daerah Tanjung Rawang, yang berada di hilir Hamparan Rawang menyusuri pinggiran sungai Batang Merao yang mengalir menuju Danau Kerinci. Hal ini terlihat dari lirik dan pantun serta bahasa Rawang yang digunakan dalam mendendangkan lagu yang mengiringi gerakan tarian (pengasuh).<ref name=":0" />
== Tata tari dan adat ritual ==
Tari Rantak Kudo dimainkan dengan diiringi alat musik [[gendang]] dan di iringi oleh [[nyayian]] yang berisi [[pantun]]-pantun, hal ini berbeda dengan [[Tari Rantak]] dari [[Minangkabau]] yang hanya diiringi instrumen musik. Para penari terdiri dari [[pria]] dan [[wanita]] yang menari dengan gerakan yang khas, yaitu kombinasi dari gerakan [[silat]] "''langkah tigo''" ("Langkah Tiga") dan tari. Biasanya tarian ini juga dipentaskan dengan pembakaran [[kemenyan]] tradisional upacara ritual yang membuat penari semakin khidmat dalam geraknya, bahkan kadang-kadang ada di antara penari yang mengalami [[kesurupan]].<ref name=":0" />
Di [[Indonesia]] saat ini, tarian ini biasanya dipentaskan dalam acara-[[acara adat]] dan acara [[resepsi pernikahan]] adat [[Suku Kerinci|Kerinci]]. Salah satu lirik lagu di dalam pantun yang bersahut-sahutan adalah: "''Tigeo dili, empoak tanoh rawoa. Tigeo mudik, empoak tanoh rawoa''" (Bahasa Indonesia: "Tiga di Hilir, Empat dengan Tanah Rawang. Tiga di Mudik, Empat dengan Tanah Rawang"). Lirik tersebut menceritakan sebuah kisah pada zaman nenek moyang [[suku Kerinci]] dahulu kala, di kala pemerintahan para ''[[Depati]]'' ([[Adipati]]), Tanah [[Hamparan Rawang, Kerinci|Hamparan Rawang]] merupakan [[pusat pemerintahan]], [[pusat kota]] dan [[kebudayaan]] di kala itu, yaitu dalam lingkup ''Depati 8 helai kain'' yang berpusat di Hiang ([[Depati Atur Bumi]]) dimana Tanah Hamparan Rawang merupakan tempat duduk bersama (pertemuan penting dalam adat Kerinci).<ref name=":0" />
== Lihat pula ==
* [[Daftar tarian di Indonesia]]
* [[Tari Pendet]] - tari yang terkenal di Bali karena Pariwisata
* [[Tari Kecak]] - tari massal di Bali yang dikenal di seluruh dunia
== Pranala luar ==
* [http://artkerinci-sakti.blogspot.com/2009/08/art-of-qnchai-sorry.html Tari Rantak Kudo]
* [http://menongkawao.blogspot.com/2010/03/rantak-kudo.html Rantak Kudo]
{{budaya-stub}}
{{Tarian di wilayah pulau Sumatera|state=autocollapse}}
{{indo-tari-stub}}
== Referensi ==
{{DEFAULTSORT:Rantak Kudo}}
[[Kategori:Tari di Indonesia]]
[[Kategori:Tarian dari Jambi]]
|