Condong: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Wagino Bot (bicara | kontrib)
k Karya terkutip: minor cosmetic change
Yan29ti (bicara | kontrib)
 
(6 revisi perantara oleh 5 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
[[FileBerkas:17 Years of Sekar Jepun 2014-11-01 72.jpg|thumbjmpl|300px|Seorang penari condong]]
'''Condong''' adalah [[tarian Bali]] yang sering dipentaskan sebagai pendahuluan untuk [[legong]] dan diiringi oleh [[Gamelan semar pegulingan|semar pangulingan]] . Istilah ini juga merujuk ke karakter fiksi, representasi klasik pelayan wanita, yang ada di dalam tari condong, seperti tari legong, [[gambuh]], dan arja.
 
== Sejarah ==
[[FileBerkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Wajangfiguur voorstellende de vrouwelijke bediende Condong TMnr 15-954-89.jpg|thumbjmpl|leftkiri|300px|Sosok condong di ''[[wayang kulit]]'' (sebelum 1900)]]
Tari condong berasal dari istana di [[Bali]] pada pertengahan abad ke-19. Penciptanya tidak diketahui,{{sfn|Bali Post|2007}} tetapi sejarah rakyat mengacu bahwa ada pangeran dari Sukawati sakit parah mendapat penglihatan dua gadis cantik menari dengan anggun ditemani musik [[gamelan]]; setelah sehat kembali, pangeran ini mereka ulang tarian yang dia pernah lihat.{{sfn|Kusumawati|2012}} Tarian ini awalnya menceritakan kisah dua bidadari bernama Supraba dan Wilotama. Semenjak dekade 1930-an, cerita diubah menjadi seorang raja atau ratu<!--and their subject ???-->.{{sfn|Bali Post|2007}}
 
Baris 12:
Ada beberapa usaha untuk mempertahankan tari condong di Bali. Salah satu usahanya adalah penyelanggaraan kompetisi untuk anak-anak yang melakukan tarian untuk nilai.{{sfn|Bali Post|2007}} Gerakan-gerakan tari condong telah diadaptasi menjadi kreasi seni yang lebih kekinian, termasuk [[panyembrama]] (I&nbsp;Wayan Berata; 1971), yang juga termasuk gerakan-gerakan legong.{{sfn|Tanjung|2012}}
 
== Pertunjukan ==
[[FileBerkas:Ubud, Legong dance.jpg|thumbjmpl|300px|Penari condong (kiri) menunggu dua penari [[legong]] ]]
Condong umumnya digunakan sebagai pendahuluan dari tari legong sehingga ditampilkan sebelumnya<!-- (although it may be dropped)-->.{{sfn|Tenzer|2000|p=160}} Tari ini juga bisa ditampilkan sebelum tari gambuh atau arja; karakter condong cukup khas dibanding karakter yang lain.{{sfn|Indriasari|2013}} Karakter condong juga konsisten di seluruh cerita yang berbeda, sebagai representasi klasik dari pelayan wanita yang telah mengenalkan berbagai macam karakter putri, baik dari Bali atau punataupun bukan, termasuk Rangkesari, [[Ophelia]], dan Miranda.{{sfn|Rubin|Sedana|2007|p=95}}
 
Dalam tarian yang menjadi awalan pertunjukan legong, penari condong memasuki panggung lebih dulu, menampilkan gilirannya. Penari condong umumnya gadis muda, dan gerakan-gerakannya merupakan, seperti istilah yang dikemukakan etnomusikologis Michael Tenzer, karakter yang "tajam dan intens". Ketika pertunjukan legong mulai, penari condong bisa menari bersama dengan penari legong{{sfn|Tenzer|2000|p=160}} menghadirkan tiap-tiap penari legong dengan kipas sebelum keluar panggung. Durasi rata-rata pertunjukan condong adalah sekitar 15 menit.{{sfn|Tenzer|2000|p=357}} Dalam bentuk ''legong lasem'', penari condong kembali dengan mengenakan sayap gagak meramalkan kematian Raja Lasem.{{sfn|Tenzer|2000|p=191}}
Baris 20:
Seperti tari legong, tari condong diiringi gaya gamelan [[Gamelan semar pegulingan|semar pangulingan]].{{sfn|Kusumawati|2012}} Pengiringan musik ini mengambil bentuk rangkaian melodi pendek 16 ketukan,{{sfn|Tenzer|2000|pp=160, 357}} dalam irama ''gegaboran''{{sfn|Tenzer|2000|p=292}} Pada tari condong yang dipentaskan sebagai pendahuluan untuk ''legong kraton'', musik pengiring diganti ke irama ''batle''.{{sfn|Tenzer|2000|p=293}}
 
== Referensi ==
{{reflist|25em}}
 
== Karya terkutip ==
{{refbegin|40em}}
* {{Cite news
|last=Indriasari
|first=Lusiana
Baris 32:
|language=Indonesian
|work=Kompas
|url= http://oase.kompas.com/read/2013/01/05/00582968/Ni.Ketut.Arini.Menari.adalah.Pengabdian
|date=5 January 2013
|accessdate=8 November 2014
|archivedate=8 November 2014-11-09
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6TwlS7Ulm?url=http://oase.kompas.com/read/2013/01/05/00582968/Ni.Ketut.Arini.Menari.adalah.Pengabdian
|ref=harv
|dead-url=no
}}
* {{Cite news
|last=Kusumawati
|first=Utami Diah
Baris 46 ⟶ 47:
|language=Indonesian
|work=Jurnal Nasional
|url= http://www.jurnas.com/halaman/28/2012-12-23/230083
|date=23 December 2012
|accessdate=8 November 2014
|archivedate=8 November 2014-11-09
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6Twir2A4x?url=http://www.jurnas.com/halaman/28/2012-12-23/230083
|ref=harv
|dead-url=yes
}}
* {{Cite book
|title=Performance in Bali
|last1=Rubin
Baris 67 ⟶ 69:
|ref=harv
}}
* {{Cite news
|title=Tari Condong Dipastikan Lestari di Bali
|trans_title=The Condong Dance will be Maintained in Bali
Baris 75 ⟶ 77:
|date=12 March 2007
|accessdate=8 November 2014
|archivedate=8 November 2014-11-09
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6Twi6PmvJ?url=http://www.balipost.co.id/BALIPOSTCETAK/2007/3/12/b17.htm
|ref={{SfnRef|Bali Post|2007}}
|dead-url=yes
}}
* {{Cite news
|last=Tanjung
|first=Intan
|title=Stories within dances
|work=The Jakarta Post
|url= http://www.thejakartapost.com/news/2012/10/07/stories-within-dances.html
|date=7 October 2012
|accessdate=8 November 2014
|archivedate=8 November 2014-11-09
|archiveurl=httphttps://www.webcitation.org/6TwmEtv7K?url=http://www.thejakartapost.com/news/2012/10/07/stories-within-dances.html
|ref=harv
|dead-url=no
}}
* {{Cite book
|title= Gamelan Gong Kebyar: The Art of Twentieth-century Balinese Music
|last=Tenzer
Baris 105 ⟶ 109:
{{refend}}
 
== Pranala luar ==
* {{Commons category-inline|Condong}}
{{Portal bar|Indonesia}}
{{Dance in Bali}}
{{Tarian di wilayah pulau Bali dan Nusa Tenggara|state=autocollapse}}
 
[[CategoryKategori:Tarian dari Bali]]
[[Kategori:Tari di Indonesia]]