Dirgantara Indonesia: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Asran S (bicara | kontrib)
k menambahkan informasi bahwa PTDI dikelola oleh SDM yang profesional
Mhwrap (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
 
(5 revisi perantara oleh satu pengguna lainnya tidak ditampilkan)
Baris 2:
{{Infobox company
| name = PT Dirgantara Indonesia
| logo = Dirgantara Indonesia logo.jpeg
| logo_size = 200
| logo_alt =
| logo_caption =
Baris 19:
| successor =
| foundation = 26 April 1976
| former_name = PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (Persero)<small>(1976-1985)</small><br/>PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (Persero)<small>(1985-2000)</small>
| founder =
| defunct = <!-- {{end date|YYYY|MM|DD}} -->
Baris 59:
 
=== Lipnur ===
Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio (Lipnur) memulai sejarahnya pada tanggal 16 Desember 1961 saat [[TNI Angkatan Udara]] mendirikan Lembaga Persiapan Industri Penerbangan (LAPIP) guna mempersiapkan pendirian industri penerbangan untuk mendukung kegiatan penerbangan di Indonesia. Pada tahun yang sama, LAPIP pun meneken perjanjian kerja sama dengan ''{{lang|pl|Centrali Eksportu Kompletnych Obiektów Przemysłowych}}'' (CEKOP), produsenlembaga pesawat asalpemerintah [[Republik Rakyat Polandia]] yang memegang monopoli perdagangan luar negeri. Perjanjian tersebut meliputi pembangunan pabrik pesawat terbang serta pelatihan sumber daya manusia dan produksi, guna memproduksi pesawat terbang PZL-104 Wilga di bawah lisensi dari CEKOP. Pesawat terbang yang kemudian dikenal di Indonesia dengan nama [[Gelatik (pesawat)|Gelatik]] tersebut akhirnya berhasil diproduksi sebanyak 44 unit. Pada tahun 1965, melalui sebuah keputusan presiden, Komando Pelaksana Persiapan Industri Pesawat Terbang (Kopelapip) dan PN Industri Pesawat Terbang Berdikari pun resmi didirikan. Pada bulan Maret 1966, [[Nurtanio Pringgoadisuryo]] meninggal akibat mengalami kecelakaan saat melakukan uji terbang, dan untuk menghormati kontribusinya, Kopelapip dan PN Industri Pesawat Terbang Berdikari kemudian digabung ke dalam Lembaga Industri Penerbangan Nurtanio (Lipnur). Lipnur lalu memproduksi pesawat latih dasar yang diberi nama LT-200 dan membangun bengkel untuk menyediakan layanan purna jual.
 
=== B.J. Habibie ===
Sementara itu, upaya untuk merintis pendirian industri pesawat terbang juga terus dilakukan oleh [[B.J. Habibie]] yang sejak tahun 1965 bekerja di [[Messerschmitt-Bolkow-Blohm]] (MBB), sebuah produsen pesawat terbang asal Jerman. Pada awal Desember 1973, Direktur Utama Pertamina, [[Ibnu Sutowo]] pun menemui Habibie di [[Dusseldorf]] guna menjelaskan impian Pertamina untuk mendirikan industri pesawat terbang di Indonesia. Habibie kemudian diangkat sebagai Penasehat Direktur Utama Pertamina dan diminta untuk segera kembali ke Indonesia. Pada awal bulan Januari 1974, Pertamina pun membentuk divisi baru untuk fokus pada ''advancedteknologi technology''mutakhir dan teknologi penerbangan (ATTP). Pada tanggal 26 Januari 1974, Habibie dipanggil oleh Presiden [[Soeharto]] dan kemudian diangkat sebagai Penasehat Presiden di bidang teknologi. Pada bulan September 1974, ATTP meneken perjanjian dasar untuk kerjasama lisensi dengan MBB asal Jerman dan [[CASA]] asal Spanyol untuk memproduksi helikopter BO-105 dan pesawat sayap tetap NC-212. Karena Pertamina kemudian menghadapi sejumlah masalah, pada tanggal 26 April 1976, semua aset milik divisi ATTP, Lipnur, dan TNI Angkatan Udara yang berkaitan dengan industri pesawat terbang kemudian dijadikan modal untuk mendirikan PT Industri Pesawat Terbang Nurtanio (IPTN). B.J. Habibie lalu ditunjuk sebagai direktur utama IPTN. Setelah semua fasilitas fisik selesai dibangun, IPTN pun diresmikan oleh Presiden Soeharto pada bulan Agustus 1976. Pada tanggal 11 Oktober 1985, nama perusahaan ini diubah menjadi "PT Industri Pesawat Terbang Nusantara", dan pada tanggal 24 Agustus 2000, nama perusahaan ini kembali diubah menjadi seperti sekarang.<ref name="profil">{{Cite web|url=https://indonesian-aerospace.com/tentang/sejarah|title=Sejarah Perusahaan|publisher=PT Dirgantara Indonesia|language=id|access-date=19 Januari 2022}}</ref>
 
=== 2000 - sekarang ===