Katastrofisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Fitur saranan suntingan: 3 pranala ditambahkan. |
||
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 5:
== Doktrin ==
Katastrofisme merupakan sebuah [[doktrin]] yang populer pada abad ke-17 dan ke-18 Masehi. Doktrin katastrofisme menjadi awal sejarah dari ilmu geologi. Doktrin ini meliputi keyakinan bahwa pernah terjadi kemusnahan segala [[makhluk hidup]] di atas permukaan Bumi. Kemusnahan ini disebabkan oleh suatu bencana besar yang pernah terjadi di permukaan Bumi. Bencana ini disebut sebagai katastrof.{{Sfn|Noor|2012|p=13}}
Para ilmuwan yang meyakini katastrofisme mempercayai bahwa di permukaan Bumi pernah terjadi peristiwa malapetaka. Salah satu contohnya adalah peristiwa tenggelamnya daratan dalam kisah [[Nuh|Nabi Nuh]]. Mereka meyakini bahwa perubahan di atas permukaan Bumi terjadi secara tiba-tiba akibat penghancuran yang berlangsung cepat. Mereka tidak mempercayai perubahan permukaan Bumi yang terjadi secara terus-menerus dan perlahan-lahan.{{Sfn|Noor|2012|p=4}}
Katastrofisme diyakini masih ada dalam ingatan masa lalu manusia. Doktrin katastrofisme mengenai bencana alam yang mengerikan telah digambarkan oleh Regweda melalui puisi. Bangsa Yunani juga memiliki catatan mengenai bencana mengerikan yang dijelaskan melalui [[metode ilmiah]]. Catatan mengenai bencana juga dicatat dalam beberapa tulisan dari penyelidik sejarah Bumi di masa lalu. Doktrin katastrofisme juga diterima oleh metode penalaran modern melalui pengamatan [[fosil]] laut. Peristiwa yang memberikan dukungan mengenainya adalah peristiwa terangkatnya bagian permukaan laut.<ref>{{Cite journal|last=King|first=Clarence|date=1877|title=Catastrophisme and Evolution|url=https://www.journals.uchicago.edu/doi/pdf/10.1086/271929|journal=The American Naturalist|volume=XI|issue=8|pages=450}}</ref>
== Tokoh pendukung ==
=== Georges Cuvier
[[Berkas:Georges_Cuvier.jpg|jmpl|[[Georges Cuvier]], salah satu tokoh pendukung katastrofisme sebagai bagian dari [[sejarah Bumi]].]]
Pada tahun 1811, [[Georges Cuvier]] mempresentasikan sebuah [[esai]] berjudul ''Esai tentang Geografi Mineralogi di Sekitar Paris''. Penulisan esai ini merupakan hasil kerja sama Cuvier dengan seorang ahli mineral bernama [[Alexandre Brongniart]]. Isinya adalah peta geologi dari lembah-lembah di Paris dan sintesis [[stratigrafi]] dalam bentuk log sedimen baru. Cuvier dan Brongniart menetapkan subdivisi dan korelasi menggunakan metode yang sama dengan yang digunakan oleh [[William Smith (geolog)|William Smith]] di Inggris. Metode ini didasari oleh kandungan fosil dari strata. Keduanya juga menentukan serangkaian lingkungan air tawar dan air laut secara bergantian. Presentasi ini merupakan suatu perintisan dalam merekonstruksi sejarah geologi suksesi batuan.{{Sfn|Simmons|2018|p=20}}
Hasil analisis dari metode tersebut memberikan kesimpulan kepada Cuvier bahwa revolusi pernah menjadi salah satu bagian episode dalam [[sejarah Bumi]]. Revolusi inilah yang menyebabkan kepunahan dari fauna secara mendadak. Proses revolusi ini dijelaskannya pada tahun 1812 melalui sebuah tulisan. Cuvier mengawalinya dengan menyatakan bahwa pada masa lalu, kehidupan di Bumi disertai dengan peristiwa-peristiwa yang bersifat malapetaka. Makhluk hidup dengan jumlah yang tidak terhitung mengalami kepunahan karenanya. Bagian daratan yang kering mengalami bencana banjir, sedangkan makhluk hidup di perairan mengalami kemusnahaan akibat kekeringan hingga ke dasar laut. Malapetaka ini mengakibatkan seluruh makhluk hidup dan hanya meninggalkan jejak keberadaan mereka. Jejak ini sudah sangat sulit untuk dikenali. Sementara bukti peristiwa malapetaka ini tersebar di banyak tempat namun hanya dapat diketahui dengan jelas melalui catatan informasi yang ada pada batuan.{{Sfn|Simmons|2018|p=21}}
Cuvier kemudian meyakini bahwa dalam sejarah Bumi pernah terjadi peristiwa kepunahan massal dalam skala [[global]]. Setelah bencana yang menyebabkan kepunahan makhluk hidup yang lama, muncul makhluk hidup baru sebagai penggantinya. Penjelasan ini kemudian dikenal sebagai katastrofisme.<ref>{{Cite journal|last=Eldredge|first=Niles|date=2019|title=Revisiting Clarence King’s "Catastrophism and Evolution" (1877)|url=https://link.springer.com/article/10.1007/s13752-019-00326-6|journal=Biological Theory|volume=14|pages=249|doi=10.1007/s13752-019-00326-6}}</ref>
|