Jalur kereta api Tulungagung–Tugu: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k ~cite |
RaFaDa20631 (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 57:
Jalur ini secara resmi ditutup oleh SS per 1 November 1932 karena ''opgebroken'' (dicabut) dikarenakan faktor resesi ekonomi global dekade 1930-an dan faktor terus meruginya lintas ini juga menjadi penyebab ditutupnya.<ref>{{nl}} {{cite news |first= |last= |authorlink= |author= |coauthors= |title=Spoor- en tramwegen; tijdschrift voor het spoor- en tramwegwezen in Nederland en Indië, jrg 8, 1935, no 16, 30-07-1935 |curly= |url=https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMUTRA03:004502017:pdf |format= |agency= |work= |publisher=Moorman's Periodieke PersDen Haag |location= |id= |pages= |page=380 |date=30 Juli 1935 |accessdate=3 Februari 2020 |language= |quote= |archiveurl=https://web.archive.org/web/20200825071305/https://resolver.kb.nl/resolve?urn=MMUTRA03:004502017:pdf |archivedate=2020-08-25 |dead-url=unfit }}</ref><ref>{{nl}} {{cite magazine |author=<!--Staff writer(s); no by-line.--> |title=De ingenieur; Weekblad gewijd aan de techniek en de economie van openbare werken en nijverheid jrg 49, 1934, no 7, 16-02-1934|url=https://www.delpher.nl/nl/tijdschriften/view?identifier=dts:2969009:mpeg21:0007&query=%28De+Ingenieur+Toegoe%29&coll=dts&rowid=9|magazine=De ingenieur|location= |publisher=De Vereeniging van Burgerlijke Ingenieurs|date=16-02-1934|access-date=2-8-2021}}</ref><ref>{{nl}} [https://www.delpher.nl/nl/kranten/view?query=Trenggalek+lijn&coll=ddd&identifier=ddd%3A011073260%3Ampeg21%3Aa0033&resultsidentifier=ddd%3A011073260%3Ampeg21%3Aa0033 Anonim.1932.Spoorlijn opgeheven.Jakarta:Bataviaasch nieuwsblad]</ref>
Relnya sendiri (Segmen Campurdarat–Tugu) telah dicabut [[Jepang]] pada tahun 1943. Sedangkan gundukan tanahnya (''[[Tubuh baan|railbed]]'') telah dikeruk untuk meninggikan jalan raya Campurdarat–Bandung. Karena jalan raya Campurdarat–Bandung memiliki peran penting untuk mobilitas rakyat dan tentara pada era perang revolusi dan satu-satunya jalan yang tidak tergenang dari awal tahun 1900-an hingga 1960. Sementara segmen Tulungagung–Campurdarat sempat dibuka kembali oleh Djawatan Kereta Api Indonesia dan aktif hingga masa Perusahaan Negara Kereta Api sebagai angkutan gamping dan gula [[Pabrik Gula Mojopanggung|PG Mojopanggung]], serta beberapa segmen jalur yang telah dibongkar oleh [[Jepang]] sempat dibangun kembali oleh pihak pabrik gula sebagai jalur lori perkebunan.
Namun dikarenakan jalur ini ditutup sebelum era kemerdekaan serta dianggap sebagai jalur lori pabrik gula, jalur ini tidak dianggap dan tidak dipatoki sebagai aset [[PT KAI]], meskipun tercatat dalam buku ''Jarak antar Stasiun''. Hanya meninggalkan bekas-bekas railbed dan fondasi jembatan yang masih kokoh.
|