Air Djibouti: Perbedaan antara revisi

{{Infobox airline|airline=Air Djibouti|num_employees=|alliance=|frequent_flyer=|focus_cities=|destinations=|fleet_size=|hubs={{nowrap|[[Bandar Udara Internasional JiboutiDjibouti-Ambouli]]}}|key_people={{startplainlist}}

{{endplainlist}}|headquarters=[[JiboutiDjibouti]]|commenced={{start date|1964|4}}; {{start date|2015|8}}|logo=Air Djibouti logo1.png|aoc=|ceased=|founded={{start date|1963|4}}|parent=|callsign=AIR DJIB|ICAO=DJU|IATA=IV|logo_size=150|website={{URL|www.air-djibouti.com}}}}'''Air Djibouti''', juga dikenal dengan '''Red Sea Airlines''', [[maskapai penerbangan nasional]] [[JibutiDjibouti]]. Terbang perdana pada tahun 1963 dan menghentikan semua operasi penerbangan pada tahun 2002. Di tahun 2015, maskapai diluncurkan kembali, pertama sebagai maskapai kargo dan kemudian pada tahun 2016, hadir juga layanan penumpang. Berkantor pusat di ibu kota [[JiboutiDjibouti]].<ref name="F19672">[http://www.flightglobal.com/pdfarchive/view/1967/1967%20-%200568.html "World Airline Survey", ''Flight International'', 13 April 1967, p.554 (online archive version)] retrieved 6 April 2011</ref><ref>[http://www.airlineupdate.com/content_public/airlines/africa/djibouti.htm Air Djibouti entry at airlineupdate.com] {{webarchive|url=https://archive.today/20120717204531/http://www.airlineupdate.com/content_public/airlines/africa/djibouti.htm|date=2012-07-17}}</ref>

Air Djibouti didirikan sebagai ''Compagnie Territoriale de Transports Aériens de la Cote Française des Somalis'' pada bulan April tahun 1963 oleh B. Astraud, yang telah mengoperasikan layanan ambulans udara di [[Madagaskar]] dan meyakini bahwa JibutiDjibouti berada dalam kondisi yang mendukung untuk kehadiran sebuah maskapai penerbangan yang akan membantu meningkatkan perekonomian negara. Layanan mulai beroperasi pada bulan April 1964 dengan armada yang terdiri dari satu pesawat [[Bristol 170]], satu pesawat [[De Havilland Dragon Rapide]] dan dua pesawat [[Beechcraft Model 18]], melayani [[Dikhil]], [[Obock]] dan [[Tadjoura]]. Satu buah pesawat [[Douglas DC-3]] baru memperkuat maskapai dalam memulai layanan penerbangan antara [[Dire Dawa]] dan [[Aden]], [[Addis Ababa]] dan [[Taiz]]. Keberhasilan layanan penerbangan ini mendorong maskapai untuk membeli lima pesawat DC-3 dari [[Air Liban]], menggantikan pesawat yang berukuran lebih kecil dalam armada. Pengangkutan surat serta penumpang untuk kepentingan pemerintah dan penerbangan charter dan [[Haji]] menambah nilai pemasukan maskapai. Helikopter [[Aérospatiale Alouette III]] berkapasitas lima penumpang, dibeli pada tahun 1969.

''Air Djibouti–Red Sea Airlines'' dibentuk pada bulan April 1971 sebagai hasil dari Air Somalie (didirikan oleh [[Air France]] dan ''Les Messagéries Maritimes'' di tahun 1962) mengambil alih peran Air Djibouti yang telah didirikan pada tahun 1963. Di tahun 1977, setelah kemerdekaan JibutiDjibouti, pemerintah meningkatkan nilai partisipasinya dalam maskapai menjadi 62,5%, Air France memegang 32,29% dan bank serta investor swasta memegang sisanya. Pada bulan Juli tahun 1980, terdapat 210 jumlah pegawai yang bekerja dan armada yang terdiri dari dua pesawat [[DHC-6|Twin Otter]]. Saat ini, rute penerbangan domestik beroperasi bersamaan dengan rute penerbangan internasional menuju Aden, [[Hodeida]] dan Taiz. Addis Ababa, [[Kairo]] dan [[Jeddah]] juga beroperasi bersama dengan Air France. Dengan armada yang terdiri dari dua pesawat [[McDonnell Douglas DC-9|DC-9-30s]] dan dua pesawat Twin Otter, pada bulan Maret tahun 1990, Air Djibouti memiliki [[Abu Dhabi]], Aden, Addis Ababa, Kairo, Dire Dawa, [[Hargeisa]], Jeddah, [[Nairobi]], [[Paris]], [[Roma]] dan [[Sana'a]] sebagai bagian dari rute layanan penerbangan internasional, juga penerbangan domestik menuju Obock dan Tadjoura. Presiden maskapai saat itu ialah Aden Robleh Awaleh dengan jumlah pegawai sebesar 229 orang. Maskapai ini menghentikan pengoperasian layanannya pada tahun 1991.

Air Djibouti dijadwalkan akan meluncurkan kembali layanan penerbangan menjelang akhir tahun 2015 dan 2016 {{Update inline|date=February 2017}} dengan Ketua Dewan Aboubaker Omar Hadi dan CEO Mario Fulgoni. Maskapai ini juga didukung oleh Cardif Aviation yang berbasis di South Wales. Di akhir tahun 2015, Air Djibouti meluncurkan kembali layanan penerbangan dengan pesawat kargo [[Boeing 737]]. Pemerintah berkeinginan untuk menjadikan JibutiDjibouti sebagai pusat logistik dan komersial regional untuk perdagangan di [[Afrika Timur]], dan memilih untuk mengaktifkan kembali maskapai sebagai bagian dari perencanaan ini. Maskapai memulai layanan penerbangan regional dengan pesawat Boeing 737-400 pada tanggal 16 Agustus 2016 dan berencana memasukkan dua pesawat [[British Aerospace 146|British Aerospace 146-300]] sebelum akhir tahun 2016. {{Update inline|date=February 2017}}

| [[JibutiDjibouti]]

| [[JiboutiKota Djibouti]]

| [[Bandar Udara Internasional JiboutiDjibouti-Ambouli|Bandara Internasional Jibouti–AmbouliDjibouti–Ambouli]]||{{Airline hub}}

| [[EtiopiaEthiopia]]

| [[EtiopiaEthiopia]]

* Pada tanggal 23 Juli 1969, sebuah pesawat Air Djibouti [[Douglas C-47 Skytrain|Douglas C-47]] ([[Registrasi pesawat|nomor registrasi]] OCKT) melakukan [[Pendaratan air|pendaratan darurat di perairan]] sejauh 17 kilometer (9 mil laut) dari JiboutiDjibouti setelah bertabrakan dengan beberapa [[burung jenjang]] di ketinggian 300 kaki (91 m). Pesawat tersebut sedang melakukan penerbangan domestik dari [[Bandar Udara Tadjoura|Bandara Tadjoura]] menuju [[Bandar Udara Internasional JiboutiDjibouti-Ambouli]]. Keempat penumpang selamat.

* Pada tanggal 17 Agustus 1986, pesawat Boeing 737-200 sewa (OO-SBQ) dicegat oleh dua pesawat tempur dari Angkatan Udara Yaman Selatan dan terpaksa mendarat di Aden. Kemudian dilakukan penggeledahan oleh aparat keamanan dan satu orang ditahan. Akibat kejadian tersebut, Republik JibutiDjibouti memutuskan hubungan diplomatik dengan [[Yaman Selatan]].{{citation needed|date=August 2016}}

[[Kategori:Maskapai penerbangan JibutiDjibouti]]