Bambang Soegeng: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Dirga udara (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
(63 revisi perantara oleh 39 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
| honorific-prefix = <
| name = Bambang Soegeng
| image = Djenderal Major Bambang Sugeng.png
| imagesize = 200px
| office = Kepala Staf TNI Angkatan Darat
| order = ke-3
| president = [[Soekarno]]
| term_start =
| term_end =
| predecessor = [[Abdul Haris Nasution]]
| successor = [[Zulkifli Lubis]]
| birth_date = {{birth date|1913|10|31}}
| birth_place
| death_date = {{death date and age|1977|6|22|1913|10|31}}
| death_place
| spouse = {Ny. Sukemi (
| children = <!-- Kolom ini diisi hanya jumlah anak; hanya nama anak yang secara independen sudah terkenal atau telah memiliki artikelnya di Wikipedia; bila ada rujukan/referensi, uraikan pada artikel -->6
|
| religion = <!-- Kosongkan bagian ini; kolom terkait Suku, Agama dan Ras telah dinonaktifkan -->
|
| servicenumber = 10001{{sfn|Dinas Sejarah TNI AD|2011|p=29}}
| signature =
| allegiance = {{flag|Kekaisaran Jepang}} (1943–1945){{br}}{{flag|Indonesia}} (1945–1955)
| branch = [[Berkas:Insignia of the Indonesian Army.svg|25px]] [[TNI Angkatan Darat]]
| rank = [[File:21-TNI Army-LG.svg|25px| ]] [[Letnan Jenderal]] [[TNI]] [[Daftar istilah militer Tentara Nasional Indonesia#H|(Kehormatan)]]
| unit = Infanteri
| battles = [[Revolusi Nasional Indonesia]]{{tree list}}
**[[Serangan Umum 1 Maret 1949]]
| office2 = Daftar Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci{{!}}Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci/Vatikan
| order2 = ke-4
| termend2 = 1959
| termstart2 = 1956
| president2 = [[Soekarno]]
| predecessor2 = Jahja daeg
| successor2 = Busono Darusman
| primeminister2 = [[Ali Sastroamidjojo]]<br>[[Djuanda Kartawidjaja]]
| primeminister = [[Wilopo]]<br>[[Ali Sastroamidjojo]]
}}
[[Letnan Jenderal]] [[TNI]] ([[Purnawirawan|Purn.]]) '''Bambang Soegeng''' ([[Ejaan Republik|ER]]: '''Bambang Sugeng''') ({{lahirmati|[[Tegalrejo, Magelang]], [[Jawa Tengah]]|31|10|1913|[[Jakarta]]|22|6|1977}}) adalah seorang tokoh militer Indonesia dan pernah menjadi [[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]] ke-3 yang menjabat dari tanggal [[22 Desember]] [[1952]] hingga [[8 Mei]] [[1955]].<ref name="buku bambang"/>
Selain berkarier di dunia militer, Bambang juga pernah menjabat sebagai [[Duta Besar]] [[Indonesia]] untuk [[Vatikan]], [[Jepang]], dan [[Brasil]].
Bambang meninggal dunia pada usia 63 tahun dengan pangkat terakhir [[Mayor Jenderal]] [[Anumerta]] dan dimakamkan di Kompleks Monumen Pembunuhan Massal Pejuang RI
== Kehidupan awal ==
Bambang lahir di [[Magelang]], [[Jawa Tengah]] merupakan putra sulung dari 6 bersaudara. Ayahnya bernama Slamet dan ibunya bernama Zahro. Ia menempuh pendidikan [[HIS]] di Tegalrejo, kemudian melanjutkan ke [[MULO]] di [[Purwokerto]] dan menyelesaikan pendidikan [[SMA Negeri 1 Yogyakarta|AMS
Pada tahun [[1936]], Bambang menikah dengan Sukemi yang berasal dari [[Temanggung]] dan dikaruniai 3 orang anak (1 putri dan 2 putra). Pernikahannya dengan Sukemi tidak bertahan lama, karena sakit paru-paru, istrinya meninggal dunia pada tahun [[1946]]. Bambang kemudian menikah lagi dengan Istiyah yang berasal dari [[Banjarnegara]] dan dikaruniai 2 orang putri.
Baris 38 ⟶ 53:
== Karier militer ==
[[Berkas:Bambang Sugeng Suara Rakyat 21 Dec 1952 p1.JPG|
Karier militer Bambang dimulai pada tahun 1943 saat ia mengikut pendidikan perwira [[PETA]] ''Gyugun Renseitai'' di [[Bogor]]. Setelah lulus ia menjadi ''Cudanco'' (komandan kompi) dan ditempatkan di Magelang. Pada tahun [[1944]] Bambang sudah menjadi ''Daidanco'' (komandan peleton) di [[Gombong]].
Baris 45 ⟶ 60:
Bambang Sugeng pernah memimpin pasukan [[TKR]] pada saat [[Agresi Militer I]] ([[1947]]) dan [[Agresi Militer II]] ([[1948]]). Selain itu ia juga termasuk perwira yang terlibat dalam perencanaan [[Serangan Umum 1 Maret 1949]]. Sebagai penguasa teritorial, Bambang mengendalikan jalannya pertempuran di wilayah Divisi III [[Jawa Tengah]] dan [[Yogyakarta]] pada masa 1948-1949. Dari tangan pria kelahiran Magelang itu muncul Perintah Siasat dan Intruksi Rahasia untuk melakukan perang propaganda terhadap [[Belanda]].
Dengan posisinya yang senior kemudian Pemerintah menunjuknya untuk menjadi wakil Panglima Besar [[
Sosoknya yang bisa diterima semua pihak yang menjadikanya satu-satunya alternatif bagi Presiden [[Soekarno]] saat mengangkatnya sebagai [[KASAD]] setelah mencopot [[AH Nasution]] yang dianggap mendalangi [[Peristiwa 17 Oktober]]. Bambang menggunakan pendekatan unik khas Indonesia yaitu musyawarah untuk menyatukan para perwira TNI yang terbelah akibat [[Peristiwa 17 Oktober]] dan menghasilkan [[Piagam Djogja 1955]]. Piagam yang meredam friksi di dalam militer membuat Soekarno yang pada akhirnya mengangkat kembali AH Nasution menjadi KASAD.
Baris 52 ⟶ 67:
Setelah berhasil menyatukan kembali para perwira [[TNI Angkatan Darat]] melalui Piagam Djogja 1955, Bambang mengundurkan diri sebagai KASAD pada tanggal [[8 Mei]] [[1955]].<ref>Keputusan Presiden Nomor 117/M Tahun 1955</ref>
== Riwayat jabatan ==
# Komandan Resimen Temanggung TKR Divisi V (1945-1946).
# Kepala Staf Divisi II / Sunan Gunung Djati (1946-1948).
# Panglima Divisi III / Diponegoro merangkap Gubernur Militer Daerah Militer Istimewa III Djawa Tengah (1948-1949).
# Wakil Kepala Staf Angkatan Perang I (1949).
# Kepala Staf "G" Markas Besar Angkatan Darat (1949-1950).
# Panglima Divisi I / Brawijaya kemudian T&T V / Brawijaya (1950-1952).
# Kepala Staf TNI Angkatan Darat (1952-1955).
# Mengundurkan diri (1955).<ref>{{Cite book|title=Panglima Komando Pertempuran Merebut Ibukota Djogja Kembali 1949 dan Seorang Diplomat|last=Hartoto|first=Edi|publisher=Kompas Gramedia|year=2010|isbn=978-979-709-630-4|location=Jakarta|pages=|url-status=live}}</ref>
== Kepangkatan ==
# Letnan Kolonel (1945-1948).
# Kolonel (1948-1952).
# Mayor Jenderal (1952-1955).
# Mengundurkan diri (1955).
# Letnan Jenderal TNI (HOR) (1997).
== Karier diplomat ==
Setelah berhenti dalam dinas militer, Bambang ditunjuk oleh [[Presiden]] [[Soekarno]] menjadi
[[Duta Besar]] [[Indonesia]] untuk [[Vatikan]] yang dijabat dari tanggal [[1 Agustus]] [[1956]] hingga [[Januari]] [[1960]].<ref>Keputusan Presiden Nomor 385/M Tahun 1956</ref> Kemudian pada tanggal [[19 Januari]] [[1960]] hingga tahun [[1964]] ia menjadi [[Duta Besar]] [[Indonesia]] untuk [[Jepang]].<ref>Keputusan Presiden Nomor 12/M Tahun 1960</ref> Pada tahun [[1964]] hingga [[4 November]] [[1966]] menjadi Duta Besar di [[Brasil]].
==Kenaikan Pangkat Kehormatan==
Pada November 1997, Presiden [[Soeharto]] memberikan penghargaan untuk para mantan KSAD. Soeharto memberikan kenaikan pangkat kehormatan satu tingkat lebih tinggi kepada [[Djatikoesoemo|Jenderal (Kehormatan) GPH Djatikusumo]], Letjen (Kehormatan) Bambang Sugeng, dan [[Bambang Utoyo|Letjen (Kehormatan) Bambang Utoyo]]. Selain itu juga kepada [[Sarwo Edhie Wibowo|Jenderal (Kehormatan) Sarwo Edhie Wibowo]], mantan Dubes RI di Korea Selatan.
==Meninggal Dunia==
Beliau wafat hari Rabu malam jam 21.00 WIB tanggal 22 Juni 1977 dan dimakamkan di Kranggan, Temanggung di tepi Kali Progo tidak jauh dari rumah kediaman keluarga.
== Penghargaan ==
=== Tanda jasa{{sfn|Dinas Sejarah TNI AD|2011|p=30}}{{sfn|Dinas Sejarah TNI AD|2018|p=187-188}} ===
{| style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Mahaputera Adipradana.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Dharma.png|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Pita (Ribbon) Bintang Gerilya.png|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Kartika Eka Paksi Utama.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Indonesian Armed Forces "8 Years" Service Star (1945-1953).gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana Kesetiaan XVI.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalancana Perang Kemerdekaan I.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Perang Kemerderkaan II.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana GOM I.gif|width=100}}
|-
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satyalencana G.O.M. IV.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Satya Lencana Penegak.gif|width=100}}
|{{Ribbon devices|number=0|type=award-star|ribbon=Order of St Gregory the Great ribbon bar.gif|width=100}}
|}
{| class="wikitable" width="60%" style="margin:1em auto; text-align:center;"
|-
!Baris ke-1
| colspan="1"|[[Bintang Mahaputera Adipradana]] (7 Agustus 1995)<ref>{{cite book |title=Daftar WNI yang Mendapat Tanda Kehormatan Bintang Mahaputera tahun 1959 s.d. 2003 |url=https://cdn.setneg.go.id/_multimedia/document/20180910/41462-Bintang_Mahaputera_tahun_1959-2003.pdf |access-date=4 Oktober 2021}}</ref>
| colspan="1"|[[Bintang Dharma]]
| colspan="1"|[[Bintang Gerilya]]
|-
!Baris ke-2
| colspan="1"|[[Bintang Kartika Eka Paksi|Bintang Kartika Eka Paksi Utama]]
| colspan="1"|[[Bintang Sewindu Angkatan Perang Republik Indonesia]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Kesetiaan]] 16 Tahun
|-
!Baris ke-3
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan I]]
| colspan="1"|[[Satyalancana Perang Kemerdekaan II]]
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M I]]
|-
!Baris ke-4
| colspan="1"|[[Satyalancana G.O.M IV]]
| colspan="1"|[[Daftar tanda kehormatan di Indonesia#Bekas|Satyalancana Penegak]]
| colspan="1"|[[:en:Order of St. Gregory the Great|Knight Grand Cross of the Order of St. Gregory the Great]] - Vatikan<ref>{{Citation|title=President Sukarno Visits Pope (1959)|url=https://www.youtube.com/watch?v=sJdbTL3UPS0|accessdate=2024-01-13|language=id-ID}}</ref>
|}
== Referensi ==
Baris 64 ⟶ 145:
* {{cite book||last=Hartoto|first=Edi|authorlink=|coauthors=|title=Panglima Bambang Sugeng : Panglima Komando Pertempuran Merebut Ibu Kota Djogja Kembali 1949 dan Seorang Diplomat |year=April, 2012|publisher=Kompas|location=Jakarta|id=ISBN 978-979-709-630-4}}
* {{Citation|author=Dinas Sejarah TNI AD|date=2011|title=Profil Kepala Staf Angkatan Darat Ke-1 s.d.Ke-26|volume=I|pages=|url=https://drive.google.com/file/d/1Ih0ChoFC3Mm-wzOxnZxg12y2oNzBAlPq/view}}
* {{Citation|author=Dinas Sejarah TNI AD|date=2018|title=Jenderal Mayor Bambang Sugeng, Pengayom dan Pemersatu Prajurit AD|location=Jakarta|id=ISBN 978-602-7846-21-0|url=https://drive.google.com/file/d/1K6R-Z6w_XtitsqwK5Ur-sh9poLOSQyHT/view}}
== Pranala luar ==
{{Commonscat|Bambang Sugeng}}
* {{id}} [http://www.temanggungkab.go.id/potensi.php?mnid=108 Situs Pemda Temanggung - Monumen Bambang Sugeng]{{Pranala mati|date=Februari 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}
{{
{{s-mil}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Kepala Staf TNI Angkatan Darat]]|pendahulu=[[Abdul Harris Nasution]]|pengganti=[[Zulkifli Lubis]]|tahun=22 Desember
{{
{{kotak suksesi|jabatan=[[Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci]]|pendahulu=[[Alfian Yusuf Helmi]]|pengganti=[[Mohammad Nazir]]|tahun=1956–1959}}
{{s-new}}
{{s-ttl | jabatan = [[Daftar Duta Besar Indonesia untuk Jepang|Duta Besar Indonesia untuk Jepang]] | tahun = 1960–1964}}
{{s-aft | after = Harsono Reksoatmodjo}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Duta Besar Indonesia untuk Brasil]]|pendahulu=[[Abu Hanifah]]|pengganti=[[Syarief Thayeb]]|tahun=1964–1966}}
{{kotak_selesai}}
{{Kepala Staf TNI Angkatan Darat}}
{{lifetime|1913|1977|}}
{{DEFAULTSORT:Sugeng, Bambang}}
[[Kategori:
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Tokoh
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya]]
[[Kategori:Panglima Komando Daerah Militer IV/Diponegoro]]
[[Kategori:Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat]]
[[Kategori:Alumni SMA Negeri 1 Yogyakarta]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh Jawa Tengah]]
[[Kategori:Tokoh dari Magelang]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Brasil]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Jepang]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Takhta Suci]]
[[Kategori:Politikus Partai Nasional Indonesia]]
[[Kategori:Penerima Bintang Mahaputera Adipradana]]
[[Kategori:Penerima Bintang Dharma]]
[[Kategori:Penerima Bintang Gerilya]]
[[Kategori:Penerima Bintang Sewindu APRI]]
|