Marah Roesli: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: mengubah tempat lahir Menghilangkan referensi Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
→Pranala luar: Bagian dari pemeliharaan Kategori:Tokoh Minangkabau. Untuk para Wikipediawan, jangan menambahkan kembali kategori tokoh Minangkabau ke halaman ini, karena artikel telah dikategorikan ke sub kategori yang tepat. Kategori Tokoh Minangkabau hanya berisi sub kategori. Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(7 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox
|
|
|
|caption = Marah Roesli, tahun 1954 |
▲| birth_date = {{birth date|1889|8|7}}
▲| birth_place = [[Kota Padang|Padang]], [[Sumatra Barat]]
|death_place = [[Kota Bandung|Bandung]], [[Jawa Barat]]
| baptised = ▼
|education =
|language = [[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
|nationality = Indonesia
▲| death_date = {{death date and age|1968|1|17|1889|8|7}}
|
|
|movement = [[Realisme sastra|Realisme]]
|notableworks = [[Siti Nurbaya]]
|
|
|
|
|
|
|
▲| occupation = [[Dokter hewan]], [[Sastrawan]]
▲| partner =
}}
{{#if:Marah Rusli, Pekan Buku Indonesia 1954, p92.jpg||
}}
'''Marah Roesli''' atau sering kali dieja '''Marah Rusli''' atau '''Mh. Rusli''' ({{lahirmati|[[Kota Padang|Padang]], [[
== Riwayat ==
Marah Rusli, sang sastrawan itu, bernama lengkap Marah Rusli bin Abu Bakar. Ia dilahirkan di Padang pada tanggal 7 Agustus 1889. Ayahnya, Abu Bakar, adalah seorang bangsawan Pagaruyung dengan gelar Sutan Pangeran, sedangkan ibunya berdarah Jawa, keturunan Sentot Alibasyah, seorang panglima perang Pangeran Diponegoro yang ditugaskan oleh Belanda ke Minangkabau untuk menghadapi perang Padri, namun kemudian ia membelot dengan membantu perjuangan rakyat Minangkabau melawan kolonialis Belanda.
Ayahnya bekerja sebagai demang di Bukittinggi.<ref>{{Cite web|title="DEMANG BOEKIT TINGGI" - Penelusuran Google|url=https://www.google.com/search?q=%22DEMANG+BOEKIT+TINGGI%22&rlz=1C1CHBF_enID855ID855&sxsrf=ALiCzsaDD_EOEawCXU5QSrRpooOUp1xUMw:1666497135241&source=lnms&tbm=bks&sa=X&ved=2ahUKEwjIjo_OufX6AhWVZ2wGHcvsCe0Q_AUoAXoECAIQCw&biw=1242&bih=545&dpr=1.1|website=www.google.com|access-date=2022-10-23}}</ref> Marah Rusli mengawini gadis Sunda kelahiran Buitenzorg (kini Bogor) pada tahun 1911. Mereka dikaruniai tiga orang anak, dua orang laki-laki dan seorang perempuan. Perkawinan Marah Rusli dengan gadis Sunda bukanlah perkawinan yang diinginkan oleh orang tua Marah Rusli, tetapi Marah Rusli kokoh pada sikapnya, dan ia tetap mempertahankan perkawinannya.
Meski lebih terkenal sebagai sastrawan, Marah Rusli sebenarnya adalah dokter hewan. Berbeda dengan Taufiq Ismail dan Asrul Sani yang memang benar-benar meninggalkan profesinya sebagai dokter hewan karena memilih menjadi penyair, Marah Rusli tetap menekuni profesinya sebagai dokter hewan hingga pensiun pada tahun 1952 dengan jabatan terakhir Dokter Hewan Kepala. Kesukaan Marah Rusli terhadap kesusastraan sudah tumbuh sejak ia masih kecil. Ia sangat senang mendengarkan cerita-cerita dari tukang kaba, tukang dongeng di Sumatera Barat yang berkeliling kampung menjual ceritanya, dan membaca buku-buku sastra. Marah Rusli meninggal dunia pada tanggal 17 Januari 1968 di Bandung dan dimakamkan di Bogor, Jawa Barat.
== Kiprah ==
Baris 124 ⟶ 85:
{{lifetime|1889|1968|Roesli, Marah}}
[[Kategori:Artikel artis Indonesia yang perlu diberi gambar|{{PAGENAME}}]]
[[Kategori:Dokter Indonesia]]
[[Kategori:Sastrawan Indonesia]]
[[Kategori:Marah Rusli]]
[[Kategori:
[[Kategori:Cerdik Pandai Minangkabau]]
[[Kategori:Tokoh Jawa]]
[[Kategori:Tokoh dari Padang]]
|