Kore (patung): Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
awal |
|||
Baris 34:
Awalnya, banyak korai yang [[polikrom]].<ref>Solly, Meilan, ''[https://www.smithsonianmag.com/smart-news/see-the-vibrant-long-overlooked-colors-of-classical-sculptures-180980321/ See the Vibrant, Long-Overlooked Colors of Classical Sculptures]'', ''[[The Smithsonian]]'', June 28, 2022</ref> Orang Yunani menggunakan warna untuk menggambarkan nilai naratif, mencirikan kepribadian, dan menciptakan makna di balik kore.<ref name=":6" /><ref name=":9">{{Cite journal|last=Kiilerich|first=Bente |author-link=Bente Kiilerich |date=December 2016 |title=Towards a 'Polychrome History' of Greek and Roman Sculpture |url=https://arthistoriography.files.wordpress.com/2016/11/kiilerich.pdf |journal=Journal of Art Historiography |volume=15|pages=5–6}}</ref> Warna digunakan untuk membuat pola pada pakaian korai. Salah satu contoh pola terlihat pada Kore Peplos. Sejarawan awalnya percaya bahwa Kore Peplos mengenakan peplos biasa, namun kenyataannya dia mengenakan ''ependytes'' dengan hiasan binatang. Jenis pakaian bergengsi ketimuran ini biasanya diperuntukkan bagi para dewi.<ref name=":9" />
Sejarawan seni memperdebatkan apakah Peplos Kore adalah Artemis atau dewi pelindung
[[Kore Frasikleia]] adalah contoh lain dari polikrom yang menjadi bagian penting dari kore. Saat pematung merancang kore ini, [[pualam]] digores, menciptakan pola yang sedikit lega. Hal ini terlihat dari corak roset dan berliku-liku pada gaun tersebut. Teknik yang digunakan umum di kalangan pematung ketika merencanakan pewarnaan produk jadi.<ref name=":6" />
|