Antraks: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RianHS (bicara | kontrib)
 
(7 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 22:
}}
 
'''Antraks''' adalah [[penyakit menular]] yang disebabkan bakteri ''[[Bacillus anthracis]]''. Antraks bermakna "arang" dalam [[bahasa Yunani]], dan istilah ini digunakan karena kulit para korban akan berubah hitam. Antraks paling sering menyerang [[herbivora|herbivor]]-herbivoraherbivor liar dan yang telah dijinakkan. Penyakit ini bersifat [[zoonosis]] yang berarti dapat ditularkan dari hewan ke manusia, tetapi tidak dapat ditularkan antara sesama manusia.<ref name="tod">{{en}} Todar K. 2005. Bacillus anthracis and anthrax. [terhubung berkala]. http://www.textbookofbacteriology.net/Anthrax.html [31 Mei 2008].</ref>
 
== Etimologi ==
Baris 41:
| image2 = Skin reaction to anthrax.jpg
| caption2 = Antraks kutaneus dengan lesi kulit di leher (atas) dan lengan (bawah)}}
Antraks kutaneus terjadi saat spora ''B. anthracis'' masuk ke dalam kulit;, umumnya melalui kulit yang tergores atau tersayat. Ini merupakan bentuk antraks yang paling banyak ditemukan dan paling tidak berbahaya. Seseorang memperoleh antraks kutaneus setelah kulitnya bersentuhan dengan hewan atau produk hewan yang terkontaminasi spora bakteri, seperti jangat, rambut, atau wol.{{sfn|CDC|2020}} Meskipun demikian, spora tersebut juga dapat terbawa oleh serangga yang kemudian menggigit kulit dan menyebabkan antraks kutaneus.{{sfn|Bradaric|Punda-Polic|1992}}{{sfn|Fasanella dkk.|2013}} Lesi kulit primer umumnya muncul dalam tiga hingga lima hari setelah paparan berupa [[papula]] yang gatal dan tidak menimbulkan nyeri. Dalam 24 hingga 36 jam, terbentuk [[Kondisi kulit|vesikula]] yang mengalami [[nekrosis]] di bagian tengahnya dan kemudian mengering hingga membentuk [[eskar]] hitam (karakteristik penyakit ini) yang dikelilingi [[edema]] dan sejumlah vesikula keunguan. Meskipun spora yang menyebabkan antraks kutaneus dapat menjangkiti semua bagian tubuh, dapat terpapar sporaarea yang berujungpaling padasering antraks kutaneus,terkena tetapiadalah kepala, leher, dan [[ekstremitas]] merupakan area yang paling banyak dilaporkan mengalami antraks bentuk ini.{{sfn|Dixon dkk.|1999}}
 
Infeksi yang bersifat lokal akan mereda dalam tujuh hingga sepuluh hari setelah pemberian antibiotik. Kulit akan pulih dalam beberapa pekan, tergantung ukuran, lokasi, tingkat keparahan lesi. Proses penyembuhan ini tidak dapat dipercepat oleh pemberian obat-obatan. Komplikasi dapat terjadi pada sejumlah kasus. Demam serta eskar yang nyeri dan bernanah merupakan ciri terjadinya infeksi sekunder, sedangkan edema dan [[eritema]] yang meluas merupakan tanda antraks kutaneus yang berat.{{sfn|Dixon dkk.|1999}}{{sfn|Doganay dkk.|2010}}
 
=== Injeksi ===
Pada bulan Desember 2009, terjadi kasus antraks terjadidi pada[[Skotlandia]] yang melibatkan 14 pengguna [[heroin]] di [[Skotlandia]], yangmenyebabkan menewaskankematian tujuh di antaradari mereka.. Heroin yang disuntikkan ke dalam tubuh mereka, baik secara [[infus|intravena]] maupun [[penyuntikan intraotot|intraotot]], terkontaminasi spora ''B. antracis''. Manifestasi antraks akibat injeksi ini di antaranya infeksi jaringan lunak yang serius, [[radang]] dan [[abses]] pada area penyuntikan, [[fasciitis nekrotikan]], [[selulitis]] yang disertai edema, dan [[sepsis]] sistemik yang berujung pada kematian dalam beberapa jam.{{sfn|Ramsay dkk.|2010}}{{sfn|HPSNPS|2011}}
 
== Faktor virulensi ==
Faktor [[virulensi]] dari penyakit ini disebabkan oleh ''B. anthracis'' yang berasal dari kapsul dan [[toksin]].<ref name=dix>{{en}} Dixon TC, Meselson M, Guillemin J, Hanna PC. 1999. Anthrax. ''N Engl J Med''. 341(11):815-26</ref> Kapsul dari ''B. anthracis'' terdiri dari ''poly D-glutamic acid'' yang tidak berbahaya (non toksik) bagi dirinya sendiri.<ref name=dix/> Kapsul ini dihasilkan oleh [[plasmid]] pX02 dan berfungsi untuk melindungi sel dari [[fagositosis]] dan [[lisis]].<ref name=dix/> Toksin yang dihasilkan oleh ''B. anthracis'' berasal dari [[plasmid]] pX01 yang memiliki AB ''model'' (''activating'' dan ''binding''). Toksin dari ''B. anthracis'' terdiri dari tiga jenis, yaitu ''protective antigen'' (PA) yang berasal dari kapsul ''poly D- glutamic acid'', ''edema factor'' (EF), dan ''lethal factor'' (LF).<ref name=dix/> Ketiga toksin ini tidak bersifat [[racun]] secara [[individual]], tetapi dapat bersifat toksik bahkan [[letal]] jika ada dua atau lebih. Toksin PA dan LF akan mengakibatkan aktivitas yang letal, EF dan PA akan mengakibatkan penyakit [[edema]] (nama lain dari penyakit anthrax), toksin EF dan LF akan saling merepresi (inaktif), sedangkan jika ada ketiga toksin tersebut (PA, LF, dan EF), maka akan mengakibatkan edema, [[nekrosis]] dan pada akhirnya mengakibatkan kematian (letal).<ref name=dix/>
 
Bila spora antraks masuk ke dalam tubuh dan kemudian sudah tersebar di dalam peredaran darah, akan tercipta suatu [[mekanisme]] [[pertahanan]] dari [[sel darah putih]], tetapi sifatnya hanya sementara.<ref name=Brock/> Setelah spora dari pembuluh darah terakumulasi dalam sistem limpa, maka [[infeksi]] akan mulai terjadi.<ref name=Brock/> Racun dari toksin yang dihasilkan oleh sel vegetatif tersebut akan mengakibatkan perdarahan internal (''internal bleeding'') sehingga mengakibatkan kerusakan pada beberapa [[jaringan]] bahkan [[organ]] utama. Jika racun dari toksin tersebut telah tersebar, maka [[antibiotik]] apapunapa pun tidak akan berguna lagi.<ref name="Brock">{{Cite book|author=Madigan M; Martinko J (editors).|title=Brock Biology of Microorganisms|edition=11th|publisher=Prentice Hall|year=2005|isbn=0-13-144329-1 }}</ref>
 
== Penularan dan gejala ==
Manusia dapat terinfeksi bila [[kontak]] dengan hewan yang terkena anthraksantraks, dapat melalui [[daging]], [[tulang]], [[kulit]], maupun [[kotoran]]. Meskipun begitu, hingga kini belum ada kasus manusia tertular melalui sentuhan atau kontak dengan orang yang [[mengidap]] antraks
 
[[Infeksi]] antraks jarang terjadi namun hal yang sama tidak berlaku kepada herbivoraherbivor-herbivoraherbivor seperti [[ternak]], [[kambing]], [[unta]], dan [[antelop]]. Antraks dapat ditemukan di seluruh dunia. Penyakit ini lebih umum terjadi di negara-negara [[berkembang]] atau [[negara]]-negara tanpa program [[kesehatan]] umum untuk penyakit-penyakit hewan. Beberapa daerah di dunia seperti ([[Amerika Selatan]] dan [[Amerika Tengah|Tengah]], [[Eropa Selatan]] dan [[Eropa Timur|Timur]], [[Asia]], [[Afrika]], [[Kepulauan Karibia|Karibia]], dan [[Timur Tengah]]) melaporkan kejadian antraks yang lebih banyak terhadap hewan-hewan dibandingkan manusia.
 
Antraks biasa ditularkan kepada [[manusia]] disebabkan pengeksposan kepada [[hewan]] yang [[sakit]] atau hasil ternakan seperti [[kulit]] dan [[daging]], atau memakan daging hewan yang tertular antraks. Selain itu, penularan juga dapat terjadi bila seseorang menghirup [[spora]] dari produk hewan yang sakit misalnya kulit atau [[bulu]] yang dikeringkan. Pekerja yang tertular kepada hewan yang mati dan produk hewan dari negara di mana antraks biasa ditemukan dapat tertular ''B. anthracis'', dan antraks dalam ternakan [[liar]] dapat ditemukan di [[Amerika Serikat]]. Walaupun banyak pekerja sering tertular kepada jumlah [[spora]] antraks yang banyak, kebanyakan tidak menunjukkan [[simptom]].
Baris 65:
Bakteri ''B. anthracis'' ini termasuk [[bakteri]] gram positif, berbentuk basil, dan dapat membentuk [[spora]]. [[Endospora]] yang dibentuk oleh ''B. anthracis'' akan bertahan dan akan terus berdormansi hingga beberapa tahun di [[tanah]]. Di dalam tubuh hewan yang saat ini menjadi inangnya tersebut, spora akan bergerminasi menjadi [[sel]] [[vegatatif]] dan akan terus membelah di dalam tubuh. Setelah itu, sel vegetatif akan masuk ke dalam peredaran darah inangnya. Proses masuknya spora anthrax dapat dengan tiga cara, yaitu:
# ''inhaled anthrax'', di mana spora anthrax terhirup dan masuk ke dalam [[saluran pernapasan]].
# ''cutaneous anthrax'', di mana spora anthrax masuk melalui kulit yang [[terluka]]. Proses masukkanyapemasukkannya spora ke dalam manusia sebagian besar merupakan ''cutaneous anthrax'' (95% kasus).
# ''gastrointestinal anthrax'', di mana daging dari hewan yang dikonsumsi tidak dimasak dengan baik, sehingga masih megandungmengandung [[spora]] dan termakan.
 
=== Gejala ===
Beberapa gejala-gejala antraks tipe pencernaan adalah [[mual]], [[pusing]], muntah, tidak [[nafsu]] makan, [[suhu]] badan meningkat, [[muntah]] berwarna [[Cokelat (warna)|coklatcokelat]] atau [[hitam]], [[buang air besar]] berwarna hitam, sakit perut yang sangat hebat (melilit). Sedangkan, gejala antraks tipe kulit ialah bisul merah kecil yang nyeri. Kemudian lesi tadi membesar, menjadi [[borok]], pecah dan menjadi sebuah [[luka]]. Jaringan di sekitarnya membengkak, dan lesi gatal tetapi agak terasa sakit. Antraks terjadi setelah mengomsumsi daging yang terkena antraks. Daging yang terkena antraks mempunyai ciri-ciri sebagai berikut: berwarna hitam, berlendir, dan berbau.
 
== Penanganan ==
Secara umum, perawatan untuk penyakit antrraksantraks dapat dilakukan dengan pemberian [[antibiotik]], biasanya [[penisilin]], yang akan menghentikan pertumbuhan dan produksi toksin.<ref name=sam>{{en}} Santamaria J, Toranzos GA. 2003. Enteric pathogens and soil. ''Int Microbiol'' 6:5-9.</ref> Pemberian antitoksin akan mencegah pengikatan toksin terhadap sel.<ref name=sam/> Terapi tambahan, seperti ''sedation'' (pemberian obat penenang).<ref name=sam/> Namun, pada level toksin sudah menyebar dalam pembuluh darah dan telah menempel pada [[jaringan]] maka toksin tidak dapat dinetralisasi dengan antibiotik apapunapa pun.<ref name=sam/> Walaupun dengan pemeberianpemberian antitoksin, antibiotik, atau terapi, pasien tentu mempunyai rasio kematian.<ref name=sam/>
 
== Lihat pula ==
Baris 94:
* {{Citation|last=Fasanella|first=Antonio|last2=Garofolo|first2=Giuliano|last3=Galella|first3=Michelangelo|last4=Troiano|first4=Pasquale|last5=De Stefano|first5=Carlo|last6=Pace|first6=Lorenzo|last7=Aceti|first7=Angela|last8=Serrecchia|first8=Luigina|last9=Adone|first9=Rosanna|date=2013|title=Suspect Vector Transmission of Human Cutaneous Anthrax During an Animal Outbreak in Southern Italy|url=https://www.liebertpub.com/doi/10.1089/vbz.2013.1302|journal=Vector-Borne and Zoonotic Diseases|volume=13|issue=10|pages=769–771|doi=10.1089/vbz.2013.1302|issn=1530-3667|ref={{sfnref|Fasanella dkk.|2013}}}}
* {{Cite journal|last=Doganay|first=Mehmet|last2=Metan|first2=Gokhan|last3=Alp|first3=Emine|date=2010|title=A review of cutaneous anthrax and its outcome|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S1876034110000493|journal=Journal of Infection and Public Health|volume=3|issue=3|pages=98–105|doi=10.1016/j.jiph.2010.07.004|ref={{sfnref|Doganay dkk.|2010}}}}
* {{Citation|last=Ramsay|first=C.N.|last2=Stirling|first2=A.|last3=Smith|first3=J.|last4=Hawkins|first4=G.|last5=Brooks|first5=T.|last6=Hood|first6=J.|last7=Penrice|first7=G.|last8=Browning|first8=L.M.|last9=Ahmed|first9=S.|date=2010|title=An outbreak of infection with Bacillus anthracis in injecting drug users in Scotland|url=https://www.eurosurveillance.org/content/10.2807/ese.15.02.19465-en|journal=Eurosurveillance|volume=15|issue=2|pages=19465|doi=10.2807/ese.15.02.19465-en|issn=1560-7917|ref={{sfnref|Ramsay dkk.|2010}}}}
* {{Citation|last=Spear|first=John|date=1882|title=The "Woolsorters' Disease", or Anthrax Fever|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29419008|journal=Transactions. Epidemiological Society of London|volume=4|issue=Pt 4|pages=610–630|pmc=5526422|pmid=29419008}}
* {{Citation|last=Witkowski|first=Joseph A.|last2=Parish|first2=Lawrence Charles|date=2002|title=The story of anthrax from antiquity to the present: a biological weapon of nature and humans|url=https://linkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0738081X0200250X|journal=Clinics in Dermatology|volume=20|issue=4|pages=336–342|doi=10.1016/S0738-081X(02)00250-X}}