Mohammad Syafa'at Mintaredja: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Rujukan: kategori
(42 revisi perantara oleh 24 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Infobox Officeholder
|office1 = [[Menteri Negara Penyelenggaraan Hubungan antara Pemerintah dengan MPR, DPR-GR, dan DPA]]
|order1 =
|term_start1 = 6 Juni 1968
Baris 12:
|term_end = 29 Maret 1978
|president = [[Soeharto]]
|predecessor = [[A.M.Albert Mangaratua Tambunan]]
|successor = Supardjo
|office3 = Ketua Umum [[Partai Persatuan Pembangunan]]
|order3 = ke-1
|term_start3 = [[1973]]
|term_end3 = [[1978]]
|president3 = [[Soeharto]]
|predecessor3 =
Baris 26:
|birth_name =
|othername =
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|religion = Islam
|nationality = {{flagicon|Indonesia}} [[Indonesia]]
|birth_date = {{Birth date|1921|2|17}}
|birth_place = [[Kabupaten Bogor|Bogor]], [[Jawa Barat]], [[IndonesiaHindia Belanda]]
|death_date = {{Death date and age|1984|10|20|1921|2|17}}
|death_place = [[Jakarta]], [[Indonesia]]
|spouseparty = Hj. Siti Romlah binti Abdul Kadir{{parpolicon|PPP}}
|otherparty = [[Partai Muslimin Indonesia|Parmusi]]
|education = [[Sarjana Hukum]]<br>[[Universitas Gadjah Mada]]<br>[[Universitas Leiden]]<br>[[Universitas Indonesia]]
|spouse = Siti Romlah
|children = Evac S Mintaredja
 
}}
[[Haji|H.]] '''Haji Mohammad Syafa’atSyafaat Mintaredja, S.H.''', ({{lahirmati|[[KabupatenSarjana BogorHukum|BogorS.H.]],<ref name=luthfi>{{citeweb
({{lahirmati|[[Kabupaten Bogor|Bogor]],<ref name=luthfi/> [[Jawa Barat]]|17|2|1921|[[Jakarta]]|20|10|1984}}<ref name=luthfi>{{citeweb
|url=http://books.google.co.id/books?id=H8ZEwdcxQX0C&pg=PA111&dq=mintaredja&hl=en&sa=X&ei=Cz7_U6LuOJKSuATYqYGQBQ&ved=0CEQQ6AEwBw#v=onepage&q=mintaredja&f=false
|title=Islam and the Secular State in Indonesia
Baris 40 ⟶ 45:
|language={{en}}
|accessdate=2014-09-02
}}</ref> [[Jawa Barat]]|17|2|1921|[[Jakarta]]|20|10|1984}}<ref name=luthfi/><ref name=yudi>{{citeweb
|url=http://books.google.co.id/books?hl=id&id=-2zDpJM19bEC&dq=isbn%3A9794334006&q=mintaredja#v=snippet&q=mintaredja&f=false
|title=Inteligensia Muslim dan Kuasa: Genealogi Inteligensia Muslim Indonesia Abad ke-20
Baris 52 ⟶ 57:
|title=Meninggal dunia
|language={{id}}
|archiveurl=https://archive.istoday/20140908234741/majalah2.tempo.co/arsip/1984/10/27/ALB/41611/isi.mbm
|date=1984-10-27
|archivedate=2014-10-31
|accessdate=2015-08-31
|publisher=[[Tempo (majalah)|Tempo]]
}}</ref>) adalah seorang politisi dan pejabat pemerintahan yang berkiprah terutama pada masa [[Orde Baru]] yang berasal dari [[Bogor]]. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Negara Penyelenggaraan Hubungan antara Lembaga Tinggi Negara dan [[Menteri Sosial]] pada [[Kabinet Pembangunan I]] dan [[Kabinet Pembangunan II|II]], serta [[Duta Besar]] [[Indonesia]] di [[Turki]] pada masa pemerintahan [[Presiden Suharto]]. Ia juga pernah menjadi pimpinan [[partai politik]] [[Partai Muslimin Indonesia|Partai Muslimin Indonesia (Parmusi)]] dan [[Partai Persatuan Pembangunan]] serta tergabung dalam beberapa organisasi diantaranya [[Himpunan Mahasiswa Islam]] (HMI) dan [[Muhammadiyah]].
 
Lahir dari keluarga [[Muhammadiyah]] di [[Bogor]], ia kuliah di Fakultas Hukum [[Universitas Gadjah Mada]], di [[Yogyakarta]], dan Fakultas Hukum [[Universitas Leiden]], [[Belanda]].
Ia memperoleh gelar sarjana hukum di Fakultas Hukum [[Universitas Indonesia]]. Sebagai pemuda, ia aktif dalam Gerakan Pemuda Islam Indonesia.
Bersama beberapa orang lainnya, ia mendirikan [[Himpunan Mahasiswa Islam]] yang berkedudukan di Yogyakarta.
Beliau menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Besar HMI periode 1947-1950.
 
Pada Sabtu, 20 Oktober 1984, Mintaredja meninggal dunia dalam usia 63 tahun.
 
== Karya tulis dan buah pikiran ==
Baris 63 ⟶ 75:
 
Selama hidupnya, Mintaredja telah menulis beberapa buku. Buku-buku yang pernah ia tulis dan diurutkan berdasarkan tahun terbitnya antara lain:
* 1968: Pemerintah dan Pembentukan [[Partai Muslimin Indonesia]]. Djakarta.
* 1968: Perdjuangan Ummat Islam Mengalami Setback 25 Tahun. Djakarta.
* 1971: Renungan Pembaharuan Pemikiran: Masjarakat Islam dan Politik di Indonesia. Jakarta: Permata.
Baris 72 ⟶ 84:
* 1977: Kehidupan Berumah Tangga dan Naik Haji. Tunas Jaya.
 
Dalam buku-buku yang ditulisnya itu tampak pandangan Mintaredja yang bersifat moderat tentang Islam. Ia termasuk pengkritik awal tentang keinginan mendirikan negara Islam.<ref name=luthfi/> Bukan hanya karena bangsa Indonesia bersifat majemuk tetapi juga karena menurutnya tidak ada dasar yang kuat dalam [[Al Qur’an]] dan [[hadits]] untuk mendirikan negara demikian. Mintaredja juga mengkritik [[Partai Masyumi|Masyumi]] yang terlalu menekankan masalah ideologi dan mengabaikan masalah ekonomi dan kesejahteraan yang sebetulnya sama pentingnya.<ref name=luthfi/> Rupanya pandangan demikianlah yang membuat Mintaredja dapat masuk ke lingkaran dalam pemerintahan Orde Baru, setidaknya dalam periode-perode awalnya.
 
== Jabatan yang disandang ==
Baris 95 ⟶ 107:
|language={{id}}
|accessdate=2014-09-02
}}</ref> Ia menempati posisi baru sebagai Menteri Sosial menggantikan pejabat sebelumnya yaitu [[Dr.Albert A.M.Mangaratua Tambunan, S.H.]].
 
=== Partai Muslimin Indonesia (Parmusi) ===
Baris 119 ⟶ 131:
|url= http://alfathimiyyah.net/?p=3666
|title= Nahdlatul Ulama Menjadi Partai Politik
|language= {{id}}
|accessdate= 2014-09-02
|archive-date= 2014-09-03
|archive-url= https://web.archive.org/web/20140903142019/http://alfathimiyyah.net/?p=3666
|dead-url= yes
}}</ref> Bagaimanapun, Mintaredja tetap menjadi pimpinan sampai partai ini mengalami fusi pada tahun [[1973]].
 
Pada masa kepemimpinan Mintaredja, Parmusi mengikuti [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1971|Pemilu tahun 1971]]. Saat itu partai tersebut mendapatkan 2.930.746 suara (5,36%) serta memperoleh 24 kursi di [[DPR]] atau urutan ketiga terbesar setelah [[Golongan Karya|Golkar]] dan [[Partai Nahdlatul Ulama]].<ref name=pemilu>{{citeweb
|url= http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/election/directory/election/?box=detail&id=20&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=
|title=Pemilihan Umum Tahun 1971
|author= Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
|language={{id}}
|accessdate=2014-09-02
|archive-date=2016-03-04
|archive-url=https://web.archive.org/web/20160304203948/http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/election/directory/election/?box=detail&id=20&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=
|dead-url=yes
}}</ref>
 
Baris 135 ⟶ 153:
 
Jabatan tersebut kembali disandangnya pada [[Kabinet Pembangunan II]], mulai tanggal 28 Maret 1973 sampai dengan tanggal [[29 Maret]] [[1978]]. Salah satu gagasan kontroversial Departemen Sosial pada periode itu, tepatnya pada tahun [[1974]], adalah dimunculkannya sistem [[perjudian]] yang disebut ‘’forecast’’. Pemerintah sampai merasa perlu untuk mengirimkan tim guna mempelajari sistem perjudian tersebut ke [[Inggris]], tempat sistem ini pertama kali diperkenalkan. Setelah dua tahun ditelaah, Departemen Sosial berpendapat ‘’forecast’’ mempunyai sistem yang sangat sederhana serta tidak menimbulkan kesan judi semata.<ref name=merdeka>{{citeweb
|url= http://suaramerdeka.com/harian/0401/19/nas4.htm
|title= Dari Porkas sampai SDSB
|publisher=[[Suara Merdeka]]
|language={{id}}
|accessdate=2014-09-02
|archive-date=2014-09-27
|archive-url=https://web.archive.org/web/20140927071243/http://www.suaramerdeka.com/harian/0401/19/nas4.htm
|dead-url=yes
}}</ref><ref name=365liga>{{citeweb
|url= http://365liga.com/serba-serbi-dunia-perjudian-ii/
|title= Serba-serbi Dunia Perjudian II
|language={{id}}
|accessdate=2014-09-02
|archive-date=2014-09-03
|archive-url=https://web.archive.org/web/20140903144827/http://365liga.com/serba-serbi-dunia-perjudian-ii/
|dead-url=yes
}}</ref> Walaupun demikian, penerapan gagasan tersebut yang berupa Kupon Berhadiah Porkas Sepak Bola baru diresmikan, diedarkan, dan dijual sebelas tahun kemudian, tepatnya pada tanggal [[28 Desember]] [[1985]] saat menteri sosial dijabat oleh [[Nani Soedarsono|Ny. Nani Soedarsono, S.H.]].
 
Baris 182 ⟶ 206:
 
Konfrontasi selanjutnya terjadi saat [[Pemilihan umum legislatif Indonesia 1977|Pemilu 1977]]. Saat itu ada pemaksaan kepada rakyat dari pihak militer dan penguasa sipil untuk memilih Golkar disertai adanya kekerasan-kekerasan pada juru kampanye PPP.<ref name= Bruinessen/> Namun hasil pemilu tersebut cukup memuaskan karena PPP mendapat 29 kursi<ref>{{citeweb
|url= http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/election/directory/election/?box=detail&id=22&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=
|title=Pemilihan Umum Tahun 1977
|author= Perpustakaan Nasional Republik Indonesia
|language={{id}}
|accessdate=2014-09-02
|archive-date=2013-09-27
}}</ref> yang berarti ada tambahan 5 kursi dibanding jumlah kursi dalam pemilu sebelumnya dari partai-partai yang kemudian tergabung dalam PPP. Partai ini bahkan memperoleh kemenangan yang penting secara psikologis dengan mengalahkan Golkar di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan bahkan memperoleh mayoritas mutlak di [[Aceh]].<ref name= Bruinessen/>
|archive-url=https://web.archive.org/web/20130927160053/http://kepustakaan-presiden.pnri.go.id/election/directory/election/?box=detail&id=22&from_box=list&hlm=1&search_ruas=&search_keyword=&activation_status=
|dead-url=yes
}}</ref> yang berarti ada tambahan 5 kursi dibanding jumlah kursi dalam pemilu sebelumnya dari partai-partai yang kemudian tergabung dalam PPP. Partai ini bahkan memperoleh kemenangan yang penting secara psikologis dengan mengalahkan Golkar di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]] dan bahkan memperoleh mayoritas mutlak di [[Aceh]] (yang sebelumnya merupakan basis [[Persatuan Tarbiyah Islamiyah|PERTI]]).<ref name= Bruinessen/>
 
Konfrontasi lain yang lebih serius kembali muncul saat membahas [[GBHN|Garis-garis Besar Haluan Negara (GBHN)]] dalam Sidang Umum [[Majelis Permusyawaratan Rakyat|MPR]] tahun [[1978]]. PPP menentang keras item dalam GBHN tersebut yang menyejajarkan [[aliran kepercayaan]] dengan [[agama]] sampai-sampai mereka meninggalkan ruang sidang (‘’walk-out’’) pada saat dilakukan voting sehingga dianggap menghina pemerintah dengan ideologinya.<ref name= Bruinessen/> Akibatnya kedudukan Mintaredja sebagai Ketua Umum DPP PPP dicopot melalui manipulasi politik yang dijalankan [[Ali Murtopo]]. Tanpa ada undangan rapat pengurus apalagi muktamar, Djaelani Naro, rekan dekat Ali Murtopo, mengumumkan dirinya sebagai ketua baru. Suatu proses penggantian pimpinan yang jelas-jelas melanggar anggaran dasar partai.<ref name= Bruinessen/>
Baris 215 ⟶ 242:
{{s-ttl|title=Menteri Negara Penyelenggaraan<br> Hubungan antara Pemerintah dengan <br>MPR, DPR-GR, dan DPA|years=1968–1971}}
{{s-non|reason=Jabatan dihapus}}
{{kotak suksesi|jabatan=[[Menteri Sosial]]|tahun=1971–1978|pendahulu=[[A.M.Albert Mangaratua Tambunan]]|pengganti=Supardjo}}
{{S-ppo}}
{{s-bef|before=Djarnawi Hadikusumo}}
Baris 230 ⟶ 257:
| pengganti = Abdulrachim Alamsjah
}}
{{S-end}}{{Kabinet Pembangunan II}}{{Kabinet Pembangunan I}}
{{S-end}}
 
{{DEFAULTSORT:Mintaredja, Mohammad Syafa'at}}
[[Kategori:Alumni Universitas Gadjah Mada]]
[[Kategori:DutaAlumni BesarUniversitas Indonesia]]
[[Kategori:DutaCendekiawan BesarMuslim Indonesia untuk Turki]]
[[Kategori:KetuaIlmuwan Partaipolitik Persatuan PembangunanIndonesia]]
[[Kategori:MenteriPenulis Indonesiapolitik]]
[[Kategori:Tokoh politik Sunda]]
[[Kategori:Tokoh dari Bogor]]
[[Kategori:Tokoh HMIAngkatan 45]]
[[Kategori:Tokoh Orde Baru]]
[[Kategori:Tokoh SundaMuhammadiyah]]
[[Kategori:Tokoh Himpunan Mahasiswa Islam]]
[[Kategori:Politikus Indonesia]]
[[Kategori:Ketua Partai Persatuan Pembangunan]]
[[Kategori:Duta Besar Indonesia untuk Turki]]
[[Kategori:Menteri Indonesia]]
[[Kategori:Menteri Sosial Indonesia]]
[[Kategori:Pendiri partai politik]]