Brexit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Templat dengan kontrol karakter Unicode)
Nyilvoskt (bicara | kontrib)
k Mengembalikan suntingan oleh Illchy (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot
Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
 
(13 revisi perantara oleh 7 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{Politics of the European Union}}
{{Britania Raya di Uni Eropa}}
'''Keluarnya [[Britania Raya]] dari [[Uni Eropa]] (UE)''', biasa disingkat '''Brexit''' ([[lakuran]] "'''''Br'''itain''" dan "'''''exit'''''"),<ref name=":0">{{cite web|url=http://www.bbc.com/news/uk-politics-32810887|title=The UK's EU referendum: All you need to know|last=Hunt|first=Alex|last2=Wheeler|first2=Brian|date=24 Mei 2018|work=BBC News|publisher=|accessdate=27 Mei 2018|author=}}</ref> adalah penarikan diri [[Britania Raya]] dari [[Uni Eropa]] sebagai hasil dari referendum Brexit yang diadakan pada Kamis 23 Juni 2016, referendum Brexit ini diadakan untuk memutuskan apakah Britania Raya harus meninggalkan keanggotaannya atau tetap tergabung dalam Uni Eropa.<ref name=":0" /> Referendum ini diikuti oleh 30 juta pemilih, yang berarti partisipasi total di dalamnya mencapai 71,8% dari penduduk yang memiliki hak pilih di Britania Raya, hasilnya sendiri adalah 51,9% memilih untuk keluar dari Uni Eropa dan 48,1% memilih untuk tetap tergabung dengan Uni Eropa.<ref name=":0" />
 
Britania Raya menarik diri dari Uni Eropa pada pukul 11 malam [[Waktu Universal Terkoordinasi|GMT]] pada tanggal 31 Januari 2020, memulai periode transisi yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.   Selama periode transisi 11 bulan, Britania Raya dan Uni Eropa akan menegosiasikan hubungan masa depan mereka. Britania Raya tetap tunduk pada [[Hukum Uni Eropa]] dan tetap menjadi bagian dari [[Serikat Pabean Uni Eropa|Uni Pabean Uni Eropa]] dan [[Pasar Tunggal Eropa]] selama periode transisi, tetapi tidak lagi terwakili dalam badan atau lembaga politik Uni Eropa.
 
Sebagai salah satu tahapan untuk secara resmi meninggalkan Uni Eropa, Britania Raya diharuskan untuk meminta digunakannya Artikel 50 dari Perjanjian tentang Uni Eropa kepada Dewan Eropa, dan pada 29 Maret 2017, pemerintah Britania Raya resmi menggunakan [[Artikel 50]] dan mengajukan penarikan diri kepada [[Dewan Uni Eropa]].<ref name=":1">{{Cite web|url=https://ec.europa.eu/info/brexit/brexit-preparedness_en|title=Brexit preparedness|last=|first=|date=|website=European Commission|publisher=|access-date=27 Mei 2018}}</ref> Sesuai dengan aturan yang tertulis dalam Artikel 50 mengenai waktu tenggang yang diberikan untuk negara yang berencana keluar dari Uni Eropa, Britania Raya diberikan waktu hingga tepat pada tengah malam tanggal 30 Maret 2019, [[Waktu Eropa Tengah]], untuk secara resmi meninggalkan Uni Eropa <ref name=":1" />
Baris 11:
Menilik dari sejarahnya, Britania Raya sendiri mulai bergabung dalam [[Komunitas eropa|Komunitas Eropa]] pada tahun 1973, meski begitu terdapat dorongan untuk melakukan referendum dari banyak pihak yang tidak setuju apabila Britania Raya bergabung dalam Komunitas Eropa, sehingga pada tahun 1975 diadakan [[referendum 1975]], tetapi hasil dari referendum tersebut justru memenangkan pihak yang setuju untuk bergabung sehingga semakin melegitimasi kebijakan Britania Raya untuk tetap tergabung dalam Komunitas Eropa.<ref>{{Cite web|url=http://www.historyandpolicy.org/policy-papers/papers/the-case-for-brexit-lessons-from-1960s-and-1970s|title=The case for Brexit: lessons from the 1960s and 1970s|last=Williamson|first=Adrian|date=5 Mei 2015|website=History & Policy|publisher=History & Policy|access-date=27 Mei 2018}}</ref> Di era 1970-an dan 1980-an, wacana untuk mengundurkan diri dari Komunitas Eropa utamanya banyak digalang oleh anggota dan tokoh-tokoh dari [[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] dan Serikat Buruh.<ref name=":2">{{Cite book|title=The Conservative Party and European integration since 1945 : at the heart of Europe?|last=Crowson|first=Nicholas J.|publisher=Routledge|year=2007|isbn=9780415400220|location=London|pages=}}</ref> Mulai era 1990-an, pendukung kuat dari wacana ini adalah [[Partai Kemerdekaan Britania Raya]] (UKIP) dan anggota-anggota dari Partai Konservatif yang memiliki pandangan "''[[Euroskeptisisme|Eurosceptic]]''".<ref name=":2" />
 
Untuk efek Brexit ini sendiri dalam jangka pendek, terdapat penelitian yang berfokus pada pengaruh kebijakan Brexit sejak diadakannya referendum hingga Juli 2017, penelitian ini mengungkapkan bahwa Britania Raya mengalami kerugian tahunan sebesar £404 untuk tiap rumah tangga rata-rata, kemudian menurunnya nilai mata uang [[pound sterling]] di mana nilai pound sterling masih 10% di bawah nilai sebelum referendum, lalu meningkatnya [[inflasi]] hingga 1,7%.<ref>{{Cite web|url=https://voxeu.org/article/consequences-brexit-uk-inflation-and-living-standards-first-evidence|title=The consequences of the Brexit vote for UK inflation and living standards: First evidence|last=Sampson|first=Thomas|last2=Novy|first2=Dennis|date=20 November 2017|website=VoxEU.org|publisher=|access-date=28 Mei 2018|last3=Leromain|first3=Elsa|last4=Breinlich|first4=Holger}}</ref> Banyak pakar riset ekonomi dunia yang beranggapan bahwa keluarnya [[Britania Raya]] dari [[Uni Eropa]] ini akan memiliki efek terhadap perekonomian Britania Raya, mereka memprediksi bahwa langkah Britania Raya ini akan mengurangi pendapatan riil per kapita Britania Raya dalam jangka menengah dan panjang.<ref>{{Cite news|url=https://www.nytimes.com/2016/05/22/business/international/brexit-referendum-eu-economy.html|title=‘Brexit,’ a Feel-Good Vote That Could Sink Britain’s Economy|last=Goodman|first=Peter S.|date=20 Mei 2016|work=|publisher=The New York Times|quote=finding economists who say they believe that a Brexit will spur the British economy is like looking for a doctor who thinks forswearing vegetables is the key to a long life|access-date=28 Mei 2018|via=}}</ref><ref name=":10">Sampson, Thomas (2017). "Brexit: The Economics of International Disintegration". ''Journal of Economic Perspectives''. '''31''' (4): 163–184. [[Digital object identifier|doi]]:[[doi:10.1257/jep.31.4.163|10.1257/jep.31.4.163]]. [[International Standard Serial Number|ISSN]] [https://www.worldcat.org/title/journal-of-economic-perspectives/oclc/300936338 0895-3309]. <q>The results I summarize in this section focus on long-run effects and have a forecast horizon of 10 or more years after Brexit occurs. Less is known about the likely dynamics of the transition process or the extent to which economic uncertainty and anticipation effects will impact the economies of the United Kingdom or the European Union in advance of Brexit.</q></ref> Keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa juga diprediksi akan menurunkan jumlah pendatang dari negara-negara [[Area Ekonomi Eropa]] ke Britania Raya,<ref name=":25">Portes, Jonathan (1 November 2016). "[http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/002795011623800111?journalCode=nera Immigration after Brexit". ''National Institute Economic Review'']. '''238''' (1): R13–R21. [[Digital object identifier|doi]]:[http://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/002795011623800111?journalCode=nera 10.1177/002795011623800111]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/title/national-institute-economic-review/oclc/222183474 0027-9501].</ref> dan hal ini dapat berimplikasi kepada pendidikan tinggi dan riset akademis di Britania Raya.<ref name=":34">Mayhew, Ken (1 March 2017). "[https://academic.oup.com/oxrep/article/33/suppl_1/S155/3066079 UK higher education and Brexit]". ''Oxford Review of Economic Policy''. '''33''' (suppl_1): S155–S161. [[Digital object identifier|doi]]:[https://academic.oup.com/oxrep/article/33/suppl_1/S155/3066079 10.1093/oxrep/grx012]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/0266-903X 0266-903X].</ref> Dampak persis, keluarnya Britania Raya dari Uni Eropa sendiri masih harus melihat apakah keluaran ini terjadi dengan cara keras (''Hard'' Brexit) yang berarti tidak terjadi kesepakatan sama sekali antara Britania Raya dan Uni Eropa, atau cara lunak (''Soft'' Brexit) di mana masih terdapat hak-hak yang dapat dinikmati oleh Britania Raya meskipun telah keluar dari Uni Eropa.<ref name=":3"/>
 
== Linimasa ==
Baris 24:
 
=== Brexit ===
Brexit adalah [[lakuran]] "''Britain''" dan "''exit''".<ref name=":0" /> Oxford English Dictionary memberi kehormatan kepada Peter Wildling sebagai penemu pertama istilah ini.<ref name=":54">{{Cite news|url=https://www.bbc.com/news/uk-politics-37896977|title=The rise of the word Brexit|last=Moseley|first=Tom|date=25 Desember 2016|work=|newspaper=BBC|access-date=16 Juni 2018|via=}}</ref> Kata Brexit pertama kali oleh Peter Wildling untuk menggambarkan kemungkinan penarikan diri Britania Raya dari Uni Eropa dalam blog ''Euorativ'' tertanggal 15 Mei 2012 (diberikan sebagai pengesahan pertama dalam ''[[Oxford English Dictionary]]'').<ref>Wilding, Peter (15 May 2012). "[http://blogactiv.eu/blog/2012/05/15/stumbling-towards-the-brexit/ Stumbling towards the Brexit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190403045331/https://blogactiv.eu/blog/2012/05/15/stumbling-towards-the-brexit/ |date=2019-04-03 }}". ''BlogActiv.eu''. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref><ref>Friederichsen, Paul (27 Juni 2016). "[http://www.nydailynews.com/life-style/coining-catchy-brexit-term-helped-brits-determine-eu-vote-article-1.2690231 Coining catchy "Brexit" term helped Brits determine EU vote]". ''Daily News''. New York. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref> Wildling mengatakan bahwa istilah ini terinspirasi dari Grexit.<ref name=":54" />
 
=== ''Hard'' dan ''Soft'' Brexit ===
Baris 30:
 
=== Tagihan Perceraian (''Divorce Bill'') ===
Tagihan Perceraian merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan tuntutan [[Uni Eropa]] terhadap Britania Raya untuk menyelesaikan komitmen kontribusi keuangan Britania Raya yang sebelumnya telah disetujui semasa [[Britania Raya]] masih menjadi anggota, dan belum terbayarkan hingga saat ini.<ref>Keep, Matthew (12 December 2017). "[http://researchbriefings.files.parliament.uk/documents/CBP-8039/CBP-8039.pdf Brexit: the exit bill]" (pdf). [[:en:House of Commons Library|House of Commons Library]]. CBP-8039. Diakses tanggal 28 Mei 2018. <q>When the UK leaves the EU it is expected to make a contribution towards the EU’s outstanding financial commitments – spending that was agreed while the UK was a member. The media have labelled this as an 'exit bill' or 'divorce bill', the EU see it as a matter of 'settling the accounts'. The issue has been discussed in the first phase of Brexit negotiations under the title of the 'single financial settlement' (the settlement).</q></ref>
 
== Latar Belakang ==
[[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara]] pertama kali mengajukan permohonan untuk bergabung dengan [[Masyarakat Eropa]] pada tahun 1963 dan 1967, tetapi diveto oleh Presiden Prancis saat itu, [[Charles de Gaulle]].<ref>"[http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/november/27/newsid_4187000/4187714.stm 1967: De Gaulle says "non" to Britain – again]". BBC News. 27 November 1976. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref> Masyarakat Eropa sendiri merupakan komunitas negara yang berasal dari [[Komunitas Batubara dan Baja Eropa|Komunitas Batubara dan Baja Eropa (ECSC)]],<ref>Valls, Raquel. "[http://www.cvce.eu/obj/the_european_communities-en-3940ef1d-7c10-4d0f-97fc-0cf1e86a32d4.html The European Communities]". [[:en:Centre virtuel de la connaissance sur l'Europe|CVCE]]. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref> dibentuk oleh [[Belgia]], [[Prancis]], [[Italia]], [[Luksemburg]], [[Belanda]], dan [[Jerman Barat]] (biasa disebut "[[enam inti]]"), kemudian pada tahun 1957 berkembang mendirikan [[Masyarakat Ekonomi Eropa]] dan [[Komunitas Energi Atom Eropa]], yang baru kemudian pada 1967 kesemua komunitas ini menjadi [[Masyarakat Eropa]].<ref>Deschamps, Etienne. "[http://www.cvce.eu/obj/a_european_atomic_energy_community-en-19bc7f11-bea1-49c7-b534-18327c303f41.html A European Atomic Energy Community]". [https://www.cvce.eu/en/home CVCE] (Centre for European Studies). Diakses tanggal 28 Mei 2018</ref> Setelah de Gaulle melepaskan kursi kepresidenan Prancis, Britania Raya akhirnya berhasil mengajukan permohonan keanggotaannya, dan [[Perjanjian Aksesi]] untuk Britania Raya saat itu ditandatangani oleh perdana menteri [[Edward Heath]] pada tahun 1972,<ref>"[https://www.parliament.uk/about/living-heritage/transformingsociety/tradeindustry/importexport/overview/europe/ Into Europe]". [https://www.parliament.uk/ Parliament of the United Kingdom]. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref> tak lama berselang setelah itu, Parlemen Britania Raya meloloskan [[Undang-Undang Komunitas Eropa]], dan Britania Raya resmi menjadi anggota [[Komisi Eropa]] pada 1 Januari 1973 beserta dengan [[Denmark]] dan [[Republik Irlandia|Irlandia]].<ref>"[http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/january/1/newsid_2459000/2459167.stm 1973: Britain joins the EEC]". BBC News. 1 Januari 1973. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref>
 
[[Berkas:United Kingdom European Communities membership referendum, 1975 compared to United Kingdom European Union membership referendum, 2016.svg|400px|jmpl|ka|Perbandingan hasil referendum 1975 dan 2016]]
 
Pada pemilihan umum Oktober 1974, [[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] yang pada pemilu sebelumnya terpilih sebagai [[pemerintahan minoritas]], dalam kampanyenya berkomitmen untuk menegosiasikan kembali persyaratan keanggotaan [[Britania Raya]] dalam [[Komisi Eropa]] dan kemudian mengadakan referendum untuk menentukan apakah Britania Raya akan tetap berada di Komisi Eropa dengan persyaratan baru tersebut.<ref>{{Cite book|title=Britain and Europe Since 1945|url=https://archive.org/details/britaineuropesin0000maya|last=May|first=Alex|publisher=Routledge|year=2013|isbn=978-0582307780|location=London|pages=}}</ref> Setelah Partai Buruh memenangkan pemilu, pada tahun 1975 Britania Raya mengadakan referendum nasional pertama untuk menentukan apakah Britania Raya harus tetap berada di [[Komunitas eropa|Komunitas Eropa]] atau tidak.<ref name=":4">{{Cite news|url=http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/april/26/newsid_2503000/2503155.stm|title=Labour votes to leave the EEC|last=|first=|date=26 April 1975|work=|publisher=BBC|access-date=28 Mei 2018|via=}}</ref> Suara dalam [[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] sendiri terpecah dalam referendum tersebut, sedangkan seluruh partai politik besar dan pers pada umumnya mendukung keanggotaan berkelanjutan dalam Komunitas Eropa.<ref name=":4" /> Pada tanggal 5 Juni 1975, 67,2% dari pemilih dan hampir semua daerah pemilihan memilih untuk tetap tergabung dalam Komisi Eropa.<ref>"[http://researchbriefings.parliament.uk/ResearchBriefing/Summary/CBP-7253#fullreport Research Briefings – The 1974–1975 UK Renegotiation of EEC Membership and Referendum]". Parliament of the United Kingdom. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref>
 
Pada pemilihan umum 1983, Partai Buruh kembali berkampanye untuk membawa Britania Raya mundur dari [[Komisi Eropa]], tetapi kali ini tanpa referendum.<ref name=":5">Vaidyanathan, Rajini (4 Maret 2010). "[http://news.bbc.co.uk/1/hi/magazine/8550425.stm Michael Foot: What did the "longest suicide note" say?]". ''BBC News Magazine''. BBC. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref> Partai Buruh menderita kekalahan besar pada pemilihan umum ini, dan sejak saat itu mengubah arah kebijakan mereka.<ref name=":5" /> Pada 1985, Pemerintahan [[Margaret Thatcher|Perdana Menteri Thatcher]] meratifikasi UU Eropa Tunggal—revisi besar pertama terhadap Perjanjian Roma—tanpa mengadakan referendum.<ref>{{Cite news|url=http://www.bbc.com/news/uk-politics-11598879|title=Thatcher and her tussles with Europe|last=|first=|date=8 April 2013|work=|publisher=BBC|access-date=28 Mei 2018|via=}}</ref>
Baris 46:
 
=== Partai Referendum dan Partai Kemerdekaan Britania Raya (UKIP) ===
[[Partai Referendum]] dibentuk oleh Sir James Goldsmith pada tahun 1994, untuk mengikuti pemilihan umum tahun 1997 dengan tujuan menyelenggarakan referendum guna menentukan hubungan Britania Raya dengan aaa Uni Eropa.<ref>Heath, Anthony; Jowell, Roger; Taylor, Bridget; Thomson, Katarina (1 Januari 1998). "[[doi:10.1080/13689889808413007|Euroscepticism and the referendum party]]". ''British Elections & Parties Review''. '''8''' (1): 95–110. [[Digital object identifier|doi]]:[[doi:10.1080/13689889808413007|10.1080/13689889808413007]]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/1368-9886 1368-9886].</ref><ref>Carter, N.; Evans, M.; Alderman, K.; Gorham, S. (1 Juli 1998). "[https://academic.oup.com/pa/article-abstract/51/3/470/1414063?redirectedFrom=PDF Europe, Goldsmith and the Referendum Party]". ''Parliamentary Affairs''. '''51'''(3): 470–485. [[Digital object identifier|doi]]:[[doi:10.1093/oxfordjournals.pa.a028811|10.1093/oxfordjournals.pa.a028811]]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/0031-2290 0031-2290].</ref> Partai Referendum gagal memenangkan kursi parlemen tunggal kendati berhasil memenangkan 810.860 suara atau 2,6% dari total suara, karena suara yang tersebar di seluruh negeri.<ref name=":7">Carter, Neil; Evans, Mark; Alderman, Keith; Gorham, Simon (1998). "Europe, Goldsmith and the Referendum Party". ''Parliamentary Affairs''. '''51''' (3). [[Digital object identifier|doi]]:[[doi:10.1093/oxfordjournals.pa.a028811|10.1093/oxfordjournals.pa.a028811]].</ref> Kematian Goldsmith pada tahun 1997, menjadi akhir dari partai ini<ref name=":7" />
 
[[Partai Kemerdekaan Britania Raya (UKIP)]], dibentuk pada tahun 1993, dan sedari awal merupakan partai yang beraliran [[Euroskeptisisme]].<ref name=":2" /> Pada pemilihan umum Eropa 2004 partai ini berhasil mencapai tempat ketiga di Britania Raya, dan kemudian tempat kedua dalam pemilihan Eropa 2009, dan kemudian tempat pertama dalam pemilihan Eropa 2014, dengan persentase 27,5 % dari total suara.<ref>Etheridge, Bill (2014). ''The Rise of UKIP''. Epsom: Bretwalda Books. [[International Standard Book Number|ISBN]] [[:en:Special:BookSources/978-1-909698-33-8|978-1-909698-33-8]].</ref> Ini adalah pertama kalinya terdapat partai selain Partai Buruh dan Partai Konservatif yang mampu mengambil suara terbesar dalam pemilihan nasional sejak 1910 di Britania Raya.<ref>"[https://www.theguardian.com/politics/2014/may/26/10-key-lessons-european-election-results 10 key lessons from the European election results]". ''The Guardian''. 26 Mei 2014. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref>
 
=== Jajak Pendapat 1977-2015 ===
Baris 248:
Hampir semua [[ekonom]] dunia beranggapan bahwa keputusan [[Britania Raya]] untuk meninggalkan [[Uni Eropa]] akan memberi dampak buruk bagi perekonomian mereka baik dalam jangka menengah maupun panjang.<ref>Baldwin, Richard (31 Juli 2016). "Brexit Beckons: Thinking ahead by leading economists". ''VoxEU.org''. Diakses tanggal 3 Juni 2018. <q>On 23 June 2016, 52% of British voters decided that being the first country ever to leave the EU was a price worth paying for 'taking back control', despite advice from economists clearly showing that Brexit would make the UK 'permanently poorer' (HM Treasury 2016). The extent of agreement among economists on the costs of Brexit was extraordinary: forecast after forecast supported similar conclusions (which have so far proved accurate in the aftermath of the Brexit vote).</q></ref> Survei yang dilakukan terhadap para ekonom dunia pada tahun 2016 menunjukkan bahwa Brexit akan berimbas pada penurunan tingkat [[Pendapatan per kapita|pendapatan per-kapita]] Britania Raya.<ref>Sodha, Sonia; Helm, Toby; Inman, Phillip (28 Mei 2016). "[https://www.theguardian.com/politics/2016/may/28/economists-reject-brexit-boost-cameron Economists overwhelmingly reject Brexit in boost for Cameron]". ''The Observer''. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/0029-7712 0029-7712]. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[http://www.igmchicago.org/surveys/brexit-ii Brexit survey II]". ''igmchicago.org''. 12 Juli 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Survei pada literatur mengenai Brexit tahun 2017 juga menunjukkan hal yang senada; "Brexit akan membuat Britania Raya lebih miskin dikarenakan munculnya hambatan-hambatan baru terhadap perdagangan, investasi luar negeri, dan juga imigrasi. Penelitian yang dilakukan pada 2017 berdasarkan pada data ekonomi 2010 menunjukkan bahwasanya "Hampir seluruh daerah Britania Raya lebih rentan terhadap Brexit apabila dibandingkan dengan daerah-daerah di negara lain. Wilayah [[Republik Irlandia]] memiliki tingkat kerentanan yang tinggi karena perdagangan mereka yang telah terintegrasi dengan Britania Raya sejak lama, namun tingkat kerentanan Republik Irlandia ini sama tingkatannya dengan kerentanan yang dimiliki oleh daerah dengan tingkat kerentanan terendah Britania Raya, seperti [[London]] dan bagian utara [[Skotlandia]]. Sementara itu, [[Jerman]] juga merupakan negara dengan tingkat kerentanan yang tinggi di antara negara-negara Uni Eropa, dengan tingkat yang rata-rata hanya setengah sampai sepertiga dari kerentanan di Britania Raya. Terdapat alasan geografis ekonomi yang logis apabila melihat tingkat kerentanan di Eropa, di mana Eropa barat dan utara adalah daerah yang paling rentan terhadap Brexit, sedangkan daerah selatan dan timur Eropa hampir tidak terpengaruh sama sekali, setidaknya dalam hal hubungan perdagangan... Secara keseluruhan, Britania Raya jauh lebih rentan terhadap risiko Brexit dibandingkan dengan Uni Eropa.".<ref>Chen, Wen; Los, Bart; McCann, Philip; Ortega-Argilés, Raquel; Thissen, Mark; van Oort, Frank (2017). "[http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/pirs.12334/abstract The continental divide? Economic exposure to Brexit in regions and countries on both sides of The Channel]". ''Papers in Regional Science''. '''97''': n/a–n/a. [[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1111/pirs.12334|10.1111/pirs.12334]]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/1435-5957 1435-5957].</ref>
 
Kebanyakan pakar ekonom, termasuk Kementerian Keuangan Britania Raya, menegaskan bahwa keberadaan [[Britania Raya]] di [[Uni Eropa]] selama ini memberi efek positif terhadap perdagangan dan maka dengan keluarnya Britania Raya hal itu berarti akan ada efek buruk yang dirasakan pada sektor perdagangan.<ref>"[https://www.gov.uk/government/publications/hm-treasury-analysis-the-long-term-economic-impact-of-eu-membership-and-the-alternatives HM Treasury analysis: the long-term economic impact of EU membership and the alternatives]". Government of the United Kingdom. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[http://www.ifs.org.uk/uploads/publications/comms/r116.pdf Brexit and the UK's Public Finances] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180719033429/https://www.ifs.org.uk/uploads/publications/comms/r116.pdf |date=2018-07-19 }}" (IFS Report 116). Institute for Fiscal Studies. Mei 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[https://www.economist.com/britain/2016/04/09/the-economic-consequences The economic consequences]". ''The Economist''. 9 April 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[https://www.economist.com/finance-and-economics/2016/04/30/if-it-aint-broke-dont-brexit If it ain't broke, don't Brexit]". ''The Economist''. 30 April 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Berdasarkan pernyataan dari kelompok ekonom [[Universitas Cambridge]], apabila skenario "Hard Brexit" terjadi, maka hanya akan ada sepertiga saja jumlah [[ekspor]] Britania Raya yang bebas [[tarif]], kemudian seperempat dari ekspor Britania Raya akan dikenai tarif dan halangan tinggi, dan sisanya akan dikenai tarif ekspor antara 1-10%.<ref>Corsetti, Giancarlo; Crowley, Meredith; Exton, Oliver; Han, Lu (13 Desember 2017). "[http://voxeu.org/article/analysing-exposure-uk-exports-eu-tariffs-quotas-and-antidumping-under-no-deal A granular analysis of the exposure of UK exports to EU tariffs, quotas and antidumping under 'no deal']". ''VoxEU.org''. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Namun bagaimanapun, terdapat ketidakpastian mengenai seberapa besar efek kerugian yang akan diterima Britania Raya, dengan angka perkiraan beragam mulai dari 1 hingga 10 persen dari pendapatan per-kapita Britania Raya.".<ref name=":10" /> Angka kerugian ini tergantung pada hasil negosiasi, apakah Britania Raya akan tetap berada pada [[Pasar Tunggal Eropa]], atau membuat kesepakatan [[perdagangan bebas]] dengan Uni Eropa, atau hubungan perdagangan keduanya hanya akan diatur oleh [[Organisasi Perdagangan Dunia]] yang mana akan sangat merugikan Britania Raya.<ref name=":10" />
 
Pada Oktober 2017, Pemerintah Britania Raya dalam hal ini DExEU menerbitkan laporan mengenai dampak ekonomi dari Brexit terhadap 58 industri di Britania Raya, namun DExEU tidak menerangkan secara detail mengenai dampak tersebut.<ref name=":26">{{Cite news|url=https://www.independent.co.uk/news/uk/politics/brexit-latest-news-secret-studies-report-eu-talks-safe-space-labour-opposition-a8028701.html|title=Brexit: Government refuses to publish 'secret studies' amid calls for 'safe space' for EU talks|last=Buchan|first=Lizzy|date=31 Oktober 2017|work=|publisher=The Independent|access-date=1 Juni 2018|via=}}</ref><ref>Jim Pickard (30 Oktober 2017). "[https://www.ft.com/content/da48bd00-bd91-11e7-b8a3-38a6e068f464 Key details of Brexit impact reports on 58 industries to stay secret]". ''Financial Times''. Diakses tanggal 1 Juni 2018.</ref> [[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] menuntut adanya akses kebebasan informasi terhadap laporan tersebut, namun DExEU menolak dan mengatakan bahwa untuk memberikan data laporan tersebut kepada khalayak umum dapat menciderai legitimasi proses perancangan kebijakan, dan mereka menginginkan untuk memberikan ruang aman kepada para pembuat kebijakan untuk merancang kebijakan-kebijakan terkait Brexit.<ref name=":26" /> Pada 1 November 2017, Partai Buruh kemudian mengajukan mosi ''humble address'' kepada [[Parlemen Britania Raya|Parlemen]], meminta agar laporan tersebut dirilis, dan mosi ini disetujui.<ref name=":64">Peter Walker (2 November 2017). "[https://www.theguardian.com/politics/2017/nov/02/brexit-impact-documents-david-davis-start-talks-handover Brexit impact papers to be released in victory for Labour]". ''The Guardian''. Diakses tanggal 1 Juni 2018.</ref> Pimpinan Parlemen [[Andrea Leadsom]] mengatakan bahwa akan terdapat sedikit penundaan untuk menunggu menteri terkait memutuskan bagaimana mekanisme perilisan laporan tersebut tanpa menimbulkan prasangka buruk terhadap negosiasi Brexit.<ref name=":64" />
Baris 254:
<nowiki/><nowiki/><nowiki/>'''''<nowiki/><nowiki/><nowiki/>'''''
 
Setelah referendum, ''[[the Institute of Fiscal Studies]]'' (Institut Ilmu Fiskal) menerbitkan laporan yang didanai oleh [[Dewan Riset Ekonomi dan Sosial]], isi laporan tersebut memperingatkan pemerintah [[Britania Raya]] bahwa Britania Raya dapat mengalami kerugian sampai £70 miliar dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi apabila Britania Raya tidak dapat mempertahankan keanggotaannya dalam [[Pasar Tunggal Eropa]], dan kesepakatan baru apapun tetap tidak akan dapat membuat perbedaan apabila mereka kehilangan tempat dalam [[Pasar Tunggal Eropa]] tersebut.<ref>Steven Swinford (10 August 2016). "[https://www.telegraph.co.uk/news/2016/08/10/britain-could-be-up-to-70billion-worse-off-if-it-leaves-the-sing/ Britain could be up to £70billion worse off if it leaves the Single Market after Brexit, IFS warns]". ''The Telegraph''. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Berdasarkan artikel dari [[John Armour]], Profesor Hukum dan Keuangan [[Universitas Oxford]], "Skenario '''Soft Brexit''<nowiki/>' di mana Britania Raya tetap keluar dari Uni Eropa namun tetap tergabung dalam Pasar Tunggal Eropa, merupakan opsi dengan risiko terkecil untuk [[:en:City of London|the City]] (distrik pusat bisnis di [[London]]) dibandingkan dengan opsi lainnya, karena hal ini akan membuat perusahaan-perusahaan jasa finansial tetap melanjutkan bisnisnya dengan aturan hak paspor yang sama. Di bawah '<nowiki/>''Hard Brexit''<nowiki/>'... perusahaan-perusahaan Britania Raya akan merasakan penambahan biaya yang signifikan untuk mengekspor ke [[Uni Eropa]].".<ref name=":28">Armour, John (1 Maret 2017). "[https://academic.oup.com/oxrep/article-abstract/33/suppl_1/S54/3066163 Brexit and financial services]". ''Oxford Review of Economic Policy''. '''33''' (suppl_1): S54–S69. [[Digital object identifier|doi]]:[[doi:10.1093/oxrep/grx014|10.1093/oxrep/grx014]]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/0266-903X 0266-903X].</ref> Lebih lanjut, John Armour juga menjelaskan bahwa perusahaan-perusahaan jasa finansial tersebut sebagian besar merupakan perusahaan anak perusahaan dari [[Amerika Serikat]], di mana apabila "''Hard Brexit''" terjadi, maka tidak ada lagi keuntungan yang akan didapat perusahaan-perusahaan ini untuk berbisnis melalui Britania Raya karena perusahaan-perusahaan ini dapat bersaing secara efektif dari [[New York]] sama seperti dari [[London]].<ref name=":28" />
 
<nowiki/>'''''<nowiki/>'''''
Baris 268:
Referendum Britania Raya untuk meninggalkan Uni Eropa pada Juni telah menyebabkan kekhawatiran besar di kalangan pendidikan tinggi.<ref name=":34" /> Universitas Britania Raya (UUK), Grup Russell, kelompok MillionPlus, dan kelompok pendidikan tinggi lainnya sedari awal telah menetapkan pilihan untuk tetap tergabung dalam Uni Eropa. Hal ini dikarenakan pendidikan tinggi merupakan salah satu sektor eksportir utama Britania Raya. Laporan dari UUK pada tahun 2015, memperkirakan bahwa sektor ini berkontribusi sebesar £ 10.71 miliar dari pendapatan ekspor pada tahun 2011, atau sekitar 10 persen dari total ekspor jasa layanan di Britania Raya.<ref name=":34" /> Lebih jauh lagi, ekspor jasa ini merupakan aset strategis untuk ekonomi, dengan kegiatan penelitian yang sangat penting terhadap inovasi.<ref name=":34" /> Pendidikan tinggi juga sering kali menjadi penyedia lapangan pekerjaan utama dalam skala lokal di mana mereka berada. Dalam laporan UUK yang sama, UUK mengklaim bahwa, pendidikan tinggi di Britania Raya menghasilkan £73 miliar pada 2011-12, atau 2,8 persen dari PDB, dan pendidikan tinggi menyumbang 2,7 persen dari lapangan pekerjaan di negara itu.<ref name=":34" /> Dengan demikian, ketika UUK mendesak pemerintah untuk mengembangkan kebijakan untuk 'mendukung universitas' agar tetap dapat berkembang pasca-Brexit, merupakan kepentingan nasional dan bukan hanya kepentingan sektoral.<ref name=":34" />
 
[[Britania Raya]] sendiri merupakan anggota dari [[Area Riset Eropa]], dan sangat mungkin Britania Raya menginginkan untuk melanjutkan keanggotaannya tersebut.<ref>"It is likely that the UK would wish to remain an associated member of the European Research Area, like Norway and Iceland, in order to continue participating in the EU framework programmes." ''[http://unesdoc.unesco.org/images/0023/002354/235406e.pdf UNESCO Science Report: towards 2030]''. Paris: UNESCO Publishing. 2015. p. 269. [[International Standard Book Number|ISBN]] [[:en:Special:BookSources/978-92-3-100129-1|978-92-3-100129-1]].</ref> Britania Raya saat ini menerima lebih banyak pendanaan riset dari [[Uni Eropa]] daripada Britania Raya menyumbang atau berkontribusi kepada riset di Uni Eropa,<ref>Between 2007–2013 the UK received €8.8 billion from the EU for research while contributing €5.4 billion to the EU's research budget. ''[https://royalsociety.org/~/media/policy/projects/eu-uk-funding/uk-membership-of-eu.pdf UK research and the European Union: the role of the EU in funding UK research]''. London: Royal Society. 2016. hal. 12, Figur 4.</ref> dengan institusi pendidikan universitas menerima 10% dari sumber pendanaan riset mereka dari Uni Eropa.<ref>Around 11% of the research income of British universities came from the EU in 2014–2015 ''[http://www.universitiesuk.ac.uk/policy-and-analysis/reports/Documents/2016/university-funding-explained.pdf University Funding Explained]''. London: UK Universities. Juli 2016.</ref> Menurut penelitian [[Ken Mayhew]], Profesor Edukasi dan Performa Ekonomi [[Universitas Oxford]], pada tahun 2016, Brexit dapat memberikan ancaman pada pendidikan tinggi di Britania Raya, beberapa di antaranya adalah hilangnya pendanaan penelitian dari Uni Eropa, berkurangnya jumlah siswa dari negara-negara Uni Eropa, kemudian hilangnya kemampuan sektor ini untuk mempekerjakan pekerja akademis dari negara-negara Uni Eropa, dan terakhir Brexit akan berdampak pada kemampuan siswa-siswa Britania Raya untuk melanjutkan studi di negara-negara Uni Eropa.<ref name=":34" />
 
=== Skotlandia ===
Baris 279:
 
=== Opsi hubungan di masa depan dengan Uni Eropa ===
Hubungan [[Britania Raya]] dengan negara anggota [[Uni Eropa]] pasca-Brexit dapat berubah menjadi beberapa bentuk, dalam makalah penelitian yang dihadirkan ke [[Parlemen Britania Raya]] di Juli 2013, terdapat beberapa alternatif keanggotaan yang akan memberikan akses pada Britania Raya ke pasar internal Uni Eropa.<ref name=":37">"[http://www.parliament.uk/briefing-papers/rp13-42.pdf Leaving the EU – RESEARCH PAPER 13/42]{{Pranala mati|date=September 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}". House of Commons Library. 1 Juli 2013. Diakses tanggal 4 Juni 2018</ref> Salah satunya adalah tetap bergabung pada [[Area Ekonomi Eropa]], kemudian menegosiasikan perjanjian bilateral yang sangat detail seperti layaknya [[Swiss]], atau keluar dari Uni Eropa tanpa ikut bergabung dalam Area Ekonomi Eropa sama sekali dan hanya berdagang dengan Uni Eropa lewat aturan [[Organisasi Perdagangan Dunia]].<ref name=":37" /> Besar kemungkinan akan terdapat perjanjian sementara saat Britania Raya keluar dari Uni Eropa, hingga sampai saat perjanjian hubungan yang sebenarnya berlaku.<ref name=":37" /> Perjanjian sementara ini akhirnya berlaku setelah pada Maret 2018, pemerintah Britania Raya dan Uni Eropa setuju untuk menerapkan masa transisi sementara terhitung mulai dari tanggal resmi keluarnya Britania Raya, hingga 31 Desember 2020.<ref name=":57" />
 
=== Perbatasan Republik Irlandia ===
Masih terdapat ketidakjelasan mengenai dampak Brexit terhadap perbatasan [[Republik Irlandia]] dan [[Irlandia Utara]] (Britania Raya), khususnya dampak ekonomi terhadap masyarakat di pulau tersebut apabila "perbatasan keras" (perbatasan fisik dengan pos perlintasan antarnegara yang dijaga dan dikontrol oleh aparat dan juga terdapat infrastruktur bea cukai) diterapkan.<ref>Lyons, Niamh (31 Januari 2017). "[[:en:The Times, Ireland edition|Brexit will not mean hard border, leaders vow]]". ''The Times, Ireland edition''. Diakses tanggal 4 Juni 2018.</ref> Sampai saat ini kedua belah negara masih merupakan anggota dari [[Uni Eropa]], dengan begitu keduanya masih tergabung dalam [[Serikat Pabean Uni Eropa|Serikat Pabean]] dan [[Pasar Tunggal Eropa]], sehingga terdapat kebebasan bergerak untuk semua warga [[Uni Eropa]] di dalam [[Area Perjalanan Bersama]] dan tidak terdapat bea cukai ataupun kontrol imigrasi di perbatasan kedua belah negara.<ref>{{Cite news|url=https://www.theguardian.com/uk-news/2017/feb/08/irish-border-checks-impossible-after-brexit-says-ambassador-daniel-mulhall|title=Irish border checks will be impossible after Brexit, says ambassador|last=Wintour|first=Patrick|date=8 Februari 2017|work=|newspaper=The Guardian|access-date=4 Juni 2018|via=}}</ref> Pada dasarnya, sejak [[Perjanjian Jumat Baik]] tahun 1998 (perjanjian internasional antara Britania Raya dan Republik Irlandia yang termasuk di dalamnya perjanjian mengenai Irlandia Utara), perbatasan di antara kedua belah pihak diatur untuk memberi kebebasan bergerak dan ekonomi bagi penduduk di pulau tersebut, sehingga tampak seperti tidak terdapat perbatasan di antara keduanya. Namun nantinya setelah Brexit, perbatasan antara kedua pihak akan menjadi perbatasan darat antara negara anggota Uni Eropa dan negara non Uni Eropa, bukan lagi sekadar perbatasan antara [[Britania Raya]] dan [[Republik Irlandia]].<ref>"[https://www.belfasttelegraph.co.uk/news/northern-ireland/george-mitchell-uk-and-ireland-need-to-realise-whats-at-stake-in-brexit-talks-36785893.html George Mitchell: UK and Ireland need to realise what’s at stake in Brexit talks]". Belfast Telegraph, 8 April 2018. Diakses tanggal 4 Juni 2018.</ref> Hal ini memungkinkan adanya bentuk perbatasan fisik dengan pos perlintasan yang diatur oleh aparat, keimigrasian, dan bea cukai. Britania Raya dan Uni Eropa setuju bahwa "perbatasan keras" merupakan hal yang tidak mereka inginkan bersama, dan berisiko membahayakan Perjanjian Jumat Baik antara kedua belah negara.<ref>{{Cite news|url=https://edition.cnn.com/2018/04/06/opinions/20-years-good-friday-agreement-northern-ireland-nic-r-intl/index.html|title=Brexit: the unexpected threat to peace in Northern Ireland|last=Robertson|first=Nic|date=6 April 2018|work=|newspaper=CNN|access-date=6 Juni 2018|via=}}</ref><ref>{{Cite news|url=https://www.theguardian.com/world/2018/mar/14/brexit-threatens-good-friday-agreement-irish-pm-warns|title=Brexit threatens Good Friday agreement, Irish PM warns|last=Smith|first=David|date=14 Maret 2018|work=|newspaper=The Guardian|access-date=6 Juni 2018|via=}}</ref> Pada Okteber 2016, Pemerintah Britania Raya mengusulkan rencana untuk menerapkan kontrol imigrasi Britania Raya di pelabuhan dan bandara Republik Irlandia, hal ini dimaksudkan untuk mengontrol warga Uni Eropa yang bepergian ke sana, dan juga agar memudahkan mereka karena tidak akan lagi diperlukan adanya cek paspor di perbatasan Republik Irlandia, dan Irlandia Utara.<ref>"[https://www.theguardian.com/politics/2016/oct/10/idea-of-uk-border-controls-in-ireland-is-ridiculous-says-irish-mep-matt-carty Irish Republic signals support for UK plan to avoid post-Brexit "hard border"]". ''The Guardian''. 10 Oktober 2016. Diakses tanggal 6 Juni 2018.</ref> Namun rencana ini secara resmi ditolak oleh pihak Republik Irlandia pada 23 Maret 2017.<ref>O'reagan, Michael (26 Oktober 2016) "[https://www.irishtimes.com/news/politics/oireachtas/brexit-ireland-has-no-agreement-with-uk-on-use-of-irish-ports-1.2844005 Brexit: Ireland has no agreement with UK on use of Irish ports]". ''The Irish Times''. Diakses tanggal 6 Juni 2018.</ref> Menyusul hasil dari referendum Brexit, terdapat usulan untuk menyatukan kembali Republik Irlandia dan Irlandia Utara lewat referendum, usulan ini datang dari pimpinan [[Partai Sinn Féin]], [[Martin McGuinness]], dan pada April 2017,<ref>Fenton, Siobhan (24 Juni 2016). "[https://www.independent.co.uk/news/uk/politics/brexit-northern-ireland-eu-referendum-result-latest-live-border-poll-united-martin-mcguinness-a7099276.html Northern Ireland's Deputy First Minister calls for poll on united Ireland after Brexit]". ''The Independent''. Diakses tanggal 6 Juni 2018.</ref> [[Dewan Eropa]] setuju apabila reunifikasi ini berhasil, Irlandia Utara akan bergabung kembali dengan [[Uni Eropa]].<ref>Coyne, Ellen (29 April 2017). "[https://www.thetimes.co.uk/edition/ireland/leaders-set-to-agree-that-north-could-rejoin-eu-lfrlzdf7d EU approval 'brings united Ireland closer']". ''The Times, Ireland.'' Diakses tanggal 6 Juni 2018.</ref>
 
Pada Maret 2018, Britania Raya dan Uni Eropa setuju untuk tetap memasukkan Irlandia Utara dalam Pasar Tunggal Eropa dan Serikat Pabean selama periode transisi hinggga Desember 2018, hal ini dimaksudkan agar tidak tercipta perbatasan keras di antara kedua wilayah.<ref name=":57" /> Pemerintah Britania Raya dan Uni Eropa akan bertemu kembali untuk membahas perbatasan Irlandia ini pada Juni 2018 di konferensi Dewan Eropa di Brussel.<ref name=":59" /><ref name=":60" />
Baris 1.489:
|style="background: rgb(220, 36, 31); color: white;"| 1%
|2,035
|[http://www.comresglobal.com/wp-content/uploads/2016/11/DailyMirror_Poll_Tables-281116.pdf ComRes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190403103526/https://www.comresglobal.com/wp-content/uploads/2016/11/DailyMirror_Poll_Tables-281116.pdf |date=2019-04-03 }}
|Online
|
Baris 1.619:
* Hobolt, Sara B. (7 September 2016). "[https://dx.doi.org/10.1080/13501763.2016.1225785 The Brexit vote: a divided nation, a divided continent]". Journal of European Public Policy. 23 (9): 1259–1277. [[doi:10.1080/13501763.2016.1225785]]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/1350-1763 1350-1763].
* Outhwaite, William (ed.), Brexit: Sociological Responses (London: Anthem Press, 2017). ISBN 9781783086443
* Peers, Steve (2016). The Brexit: Legal Framework for Withdrawal from the EU or EU Membership Renegotiations. Oxford, UK: Hart Publishing. [[International Standard Book Number|ISBN]] [[:en:Special:BookSources/978-1-84946-874-9|978-1-84946-874-9]]. [[OCLC]] [https://www.worldcat.org/oclc/917161408 917161408].
 
== Pranala luar ==
Baris 1.634:
* [https://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/588948/The_United_Kingdoms_exit_from_and_partnership_with_the_EU_Web.pdf The United Kingdom’s exit from and new partnership with the European Union, February 2017 ("White paper")]
* [https://curlie.org/Regional/Europe/United_Kingdom/Society_and_Culture/Issues/European_Union/Brexit Brexit] at Curlie (based on [[DMOZ]])
* [http://quotes.euronews.com/topic/brexit Quotes about Brexit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171114185045/http://quotes.euronews.com/topic/brexit |date=2017-11-14 }} on [[Euronews]]
* [http://www.consilium.europa.eu/en/press/press-releases/2017/04/29-euco-brexit-guidelines European Council Brexit Guidelines]
* [http://www.oxfordscholarship.com/view/10.1093/acprof:oso/9780199683123.001.0001/acprof-9780199683123 The Principle of Loyalty in EU Law, 2014, by Marcus Klamert, Legal Officer, European Commission]