Brexit: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
k Mengembalikan suntingan oleh Illchy (bicara) ke revisi terakhir oleh InternetArchiveBot Tag: Pengembalian Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
(10 revisi perantara oleh 6 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Politics of the European Union}}
{{Britania Raya di Uni Eropa}}
'''Keluarnya
Britania Raya menarik diri dari Uni Eropa pada pukul 11 malam [[Waktu Universal Terkoordinasi|GMT]] pada tanggal 31 Januari 2020, memulai periode transisi yang akan berakhir pada tanggal 31 Desember 2020.
Sebagai salah satu tahapan untuk secara resmi meninggalkan Uni Eropa, Britania Raya diharuskan untuk meminta digunakannya Artikel 50 dari Perjanjian tentang Uni Eropa kepada Dewan Eropa, dan pada 29 Maret 2017, pemerintah Britania Raya resmi menggunakan [[Artikel 50]] dan mengajukan penarikan diri kepada [[Dewan Uni Eropa]].<ref name=":1">{{Cite web|url=https://ec.europa.eu/info/brexit/brexit-preparedness_en|title=Brexit preparedness|last=|first=|date=|website=European Commission|publisher=|access-date=27 Mei 2018}}</ref> Sesuai dengan aturan yang tertulis dalam Artikel 50 mengenai waktu tenggang yang diberikan untuk negara yang berencana keluar dari Uni Eropa, Britania Raya diberikan waktu hingga tepat pada tengah malam tanggal 30 Maret 2019, [[Waktu Eropa Tengah]], untuk secara resmi meninggalkan Uni Eropa <ref name=":1" />
Baris 30:
=== Tagihan Perceraian (''Divorce Bill'') ===
Tagihan Perceraian merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan tuntutan [[Uni Eropa]] terhadap Britania Raya untuk menyelesaikan komitmen kontribusi keuangan Britania Raya yang sebelumnya telah disetujui semasa [[Britania Raya]] masih menjadi anggota, dan belum terbayarkan hingga saat ini.<ref>Keep, Matthew (12 December 2017). "[http://researchbriefings.files.parliament.uk/documents/CBP-8039/CBP-8039.pdf Brexit: the exit bill]" (pdf). [[
== Latar Belakang ==
[[Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia Utara]] pertama kali mengajukan permohonan untuk bergabung dengan [[Masyarakat Eropa]] pada tahun 1963 dan 1967, tetapi diveto oleh Presiden Prancis saat itu, [[Charles de Gaulle]].<ref>"[http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/november/27/newsid_4187000/4187714.stm 1967: De Gaulle says "non" to Britain – again]". BBC News. 27 November 1976. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref> Masyarakat Eropa sendiri merupakan komunitas negara yang berasal dari [[Komunitas Batubara dan Baja Eropa|Komunitas Batubara dan Baja Eropa (ECSC)]],<ref>Valls, Raquel. "[http://www.cvce.eu/obj/the_european_communities-en-3940ef1d-7c10-4d0f-97fc-0cf1e86a32d4.html The European Communities]". [[
[[Berkas:United Kingdom European Communities membership referendum, 1975 compared to United Kingdom European Union membership referendum, 2016.svg|400px|jmpl|ka|Perbandingan hasil referendum 1975 dan 2016]]
Pada pemilihan umum Oktober 1974, [[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] yang pada pemilu sebelumnya terpilih sebagai [[pemerintahan minoritas]], dalam kampanyenya berkomitmen untuk menegosiasikan kembali persyaratan keanggotaan [[Britania Raya]] dalam [[Komisi Eropa]] dan kemudian mengadakan referendum untuk menentukan apakah Britania Raya akan tetap berada di Komisi Eropa dengan persyaratan baru tersebut.<ref>{{Cite book|title=Britain and Europe Since 1945|url=https://archive.org/details/britaineuropesin0000maya|last=May|first=Alex|publisher=Routledge|year=2013|isbn=978-0582307780|location=London|pages=}}</ref> Setelah Partai Buruh memenangkan pemilu, pada tahun 1975 Britania Raya mengadakan referendum nasional pertama untuk menentukan apakah Britania Raya harus tetap berada di [[Komunitas eropa|Komunitas Eropa]] atau tidak.<ref name=":4">{{Cite news|url=http://news.bbc.co.uk/onthisday/hi/dates/stories/april/26/newsid_2503000/2503155.stm|title=Labour votes to leave the EEC|last=|first=|date=26 April 1975|work=|publisher=BBC|access-date=28 Mei 2018|via=}}</ref> Suara dalam [[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] sendiri terpecah dalam referendum tersebut, sedangkan seluruh partai politik besar dan pers pada umumnya mendukung keanggotaan berkelanjutan dalam Komunitas Eropa.<ref name=":4" /> Pada tanggal 5 Juni 1975, 67,2% dari pemilih dan hampir semua daerah pemilihan memilih untuk tetap tergabung dalam Komisi Eropa.<ref>"[http://researchbriefings.parliament.uk/ResearchBriefing/Summary/CBP-7253#fullreport Research Briefings – The 1974–1975 UK Renegotiation of EEC Membership and Referendum]". Parliament of the United Kingdom. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref>
Pada pemilihan umum 1983, Partai Buruh kembali berkampanye untuk membawa Britania Raya mundur dari [[Komisi Eropa]], tetapi kali ini tanpa referendum.<ref name=":5">Vaidyanathan, Rajini (4 Maret 2010). "[http://news.bbc.co.uk/1/hi/magazine/8550425.stm Michael Foot: What did the "longest suicide note" say?]". ''BBC News Magazine''. BBC. Diakses tanggal 28 Mei 2018.</ref> Partai Buruh menderita kekalahan besar pada pemilihan umum ini, dan sejak saat itu mengubah arah kebijakan mereka.<ref name=":5" /> Pada 1985, Pemerintahan [[Margaret Thatcher|Perdana Menteri Thatcher]] meratifikasi UU Eropa Tunggal—revisi besar pertama terhadap Perjanjian Roma—tanpa mengadakan referendum.<ref>{{Cite news|url=http://www.bbc.com/news/uk-politics-11598879|title=Thatcher and her tussles with Europe|last=|first=|date=8 April 2013|work=|publisher=BBC|access-date=28 Mei 2018|via=}}</ref>
Baris 46:
=== Partai Referendum dan Partai Kemerdekaan Britania Raya (UKIP) ===
[[Partai Referendum]] dibentuk oleh Sir James Goldsmith pada tahun 1994, untuk mengikuti pemilihan umum tahun 1997 dengan tujuan menyelenggarakan referendum guna menentukan hubungan Britania Raya dengan aaa Uni Eropa.<ref>Heath, Anthony; Jowell, Roger; Taylor, Bridget; Thomson, Katarina (1 Januari 1998). "[[doi:10.1080/13689889808413007|Euroscepticism and the referendum party]]". ''British Elections & Parties Review''. '''8''' (1): 95–110. [[Digital object identifier|doi]]:[[doi:10.1080/13689889808413007|10.1080/13689889808413007]]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/1368-9886 1368-9886].</ref><ref>Carter, N.; Evans, M.; Alderman, K.; Gorham, S. (1 Juli 1998). "[https://academic.oup.com/pa/article-abstract/51/3/470/1414063?redirectedFrom=PDF Europe, Goldsmith and the Referendum Party]". ''Parliamentary Affairs''. '''51'''(3): 470–485. [[Digital object identifier|doi]]:[[doi:10.1093/oxfordjournals.pa.a028811|10.1093/oxfordjournals.pa.a028811]]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/0031-2290 0031-2290].</ref> Partai Referendum gagal memenangkan kursi parlemen tunggal kendati berhasil memenangkan 810.860 suara atau 2,6% dari total suara, karena suara yang tersebar di seluruh negeri.<ref name=":7">Carter, Neil; Evans, Mark; Alderman, Keith; Gorham, Simon (1998). "Europe, Goldsmith and the Referendum Party". ''Parliamentary Affairs''. '''51''' (3). [[Digital object identifier|doi]]:[[doi:10.1093/oxfordjournals.pa.a028811|10.1093/oxfordjournals.pa.a028811]].</ref> Kematian Goldsmith pada tahun 1997, menjadi akhir dari partai ini<ref name=":7" />
[[Partai Kemerdekaan Britania Raya (UKIP)]], dibentuk pada tahun 1993, dan sedari awal merupakan partai yang beraliran [[Euroskeptisisme]].<ref name=":2" /> Pada pemilihan umum Eropa 2004 partai ini berhasil mencapai tempat ketiga di Britania Raya, dan kemudian tempat kedua dalam pemilihan Eropa 2009, dan kemudian tempat pertama dalam pemilihan Eropa 2014, dengan persentase 27,5 % dari total suara.<ref>Etheridge, Bill (2014). ''The Rise of UKIP''. Epsom: Bretwalda Books.
=== Jajak Pendapat 1977-2015 ===
Baris 248:
Hampir semua [[ekonom]] dunia beranggapan bahwa keputusan [[Britania Raya]] untuk meninggalkan [[Uni Eropa]] akan memberi dampak buruk bagi perekonomian mereka baik dalam jangka menengah maupun panjang.<ref>Baldwin, Richard (31 Juli 2016). "Brexit Beckons: Thinking ahead by leading economists". ''VoxEU.org''. Diakses tanggal 3 Juni 2018. <q>On 23 June 2016, 52% of British voters decided that being the first country ever to leave the EU was a price worth paying for 'taking back control', despite advice from economists clearly showing that Brexit would make the UK 'permanently poorer' (HM Treasury 2016). The extent of agreement among economists on the costs of Brexit was extraordinary: forecast after forecast supported similar conclusions (which have so far proved accurate in the aftermath of the Brexit vote).</q></ref> Survei yang dilakukan terhadap para ekonom dunia pada tahun 2016 menunjukkan bahwa Brexit akan berimbas pada penurunan tingkat [[Pendapatan per kapita|pendapatan per-kapita]] Britania Raya.<ref>Sodha, Sonia; Helm, Toby; Inman, Phillip (28 Mei 2016). "[https://www.theguardian.com/politics/2016/may/28/economists-reject-brexit-boost-cameron Economists overwhelmingly reject Brexit in boost for Cameron]". ''The Observer''. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/0029-7712 0029-7712]. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[http://www.igmchicago.org/surveys/brexit-ii Brexit survey II]". ''igmchicago.org''. 12 Juli 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Survei pada literatur mengenai Brexit tahun 2017 juga menunjukkan hal yang senada; "Brexit akan membuat Britania Raya lebih miskin dikarenakan munculnya hambatan-hambatan baru terhadap perdagangan, investasi luar negeri, dan juga imigrasi. Penelitian yang dilakukan pada 2017 berdasarkan pada data ekonomi 2010 menunjukkan bahwasanya "Hampir seluruh daerah Britania Raya lebih rentan terhadap Brexit apabila dibandingkan dengan daerah-daerah di negara lain. Wilayah [[Republik Irlandia]] memiliki tingkat kerentanan yang tinggi karena perdagangan mereka yang telah terintegrasi dengan Britania Raya sejak lama, namun tingkat kerentanan Republik Irlandia ini sama tingkatannya dengan kerentanan yang dimiliki oleh daerah dengan tingkat kerentanan terendah Britania Raya, seperti [[London]] dan bagian utara [[Skotlandia]]. Sementara itu, [[Jerman]] juga merupakan negara dengan tingkat kerentanan yang tinggi di antara negara-negara Uni Eropa, dengan tingkat yang rata-rata hanya setengah sampai sepertiga dari kerentanan di Britania Raya. Terdapat alasan geografis ekonomi yang logis apabila melihat tingkat kerentanan di Eropa, di mana Eropa barat dan utara adalah daerah yang paling rentan terhadap Brexit, sedangkan daerah selatan dan timur Eropa hampir tidak terpengaruh sama sekali, setidaknya dalam hal hubungan perdagangan... Secara keseluruhan, Britania Raya jauh lebih rentan terhadap risiko Brexit dibandingkan dengan Uni Eropa.".<ref>Chen, Wen; Los, Bart; McCann, Philip; Ortega-Argilés, Raquel; Thissen, Mark; van Oort, Frank (2017). "[http://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1111/pirs.12334/abstract The continental divide? Economic exposure to Brexit in regions and countries on both sides of The Channel]". ''Papers in Regional Science''. '''97''': n/a–n/a. [[Pengenal objek digital|doi]]:[[doi:10.1111/pirs.12334|10.1111/pirs.12334]]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/1435-5957 1435-5957].</ref>
Kebanyakan pakar ekonom, termasuk Kementerian Keuangan Britania Raya, menegaskan bahwa keberadaan [[Britania Raya]] di [[Uni Eropa]] selama ini memberi efek positif terhadap perdagangan dan maka dengan keluarnya Britania Raya hal itu berarti akan ada efek buruk yang dirasakan pada sektor perdagangan.<ref>"[https://www.gov.uk/government/publications/hm-treasury-analysis-the-long-term-economic-impact-of-eu-membership-and-the-alternatives HM Treasury analysis: the long-term economic impact of EU membership and the alternatives]". Government of the United Kingdom. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[http://www.ifs.org.uk/uploads/publications/comms/r116.pdf Brexit and the UK's Public Finances] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20180719033429/https://www.ifs.org.uk/uploads/publications/comms/r116.pdf |date=2018-07-19 }}" (IFS Report 116). Institute for Fiscal Studies. Mei 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[https://www.economist.com/britain/2016/04/09/the-economic-consequences The economic consequences]". ''The Economist''. 9 April 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref><ref>"[https://www.economist.com/finance-and-economics/2016/04/30/if-it-aint-broke-dont-brexit If it ain't broke, don't Brexit]". ''The Economist''. 30 April 2016. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Berdasarkan pernyataan dari kelompok ekonom [[Universitas Cambridge]], apabila skenario "Hard Brexit" terjadi, maka hanya akan ada sepertiga saja jumlah [[ekspor]] Britania Raya yang bebas [[tarif]], kemudian seperempat dari ekspor Britania Raya akan dikenai tarif dan halangan tinggi, dan sisanya akan dikenai tarif ekspor antara 1-10%.<ref>Corsetti, Giancarlo; Crowley, Meredith; Exton, Oliver; Han, Lu (13 Desember 2017). "[http://voxeu.org/article/analysing-exposure-uk-exports-eu-tariffs-quotas-and-antidumping-under-no-deal A granular analysis of the exposure of UK exports to EU tariffs, quotas and antidumping under 'no deal']". ''VoxEU.org''. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Namun bagaimanapun, terdapat ketidakpastian mengenai seberapa besar efek kerugian yang akan diterima Britania Raya, dengan angka perkiraan beragam mulai dari 1 hingga 10 persen dari pendapatan per-kapita Britania Raya.".<ref name=":10" /> Angka kerugian ini tergantung pada hasil negosiasi, apakah Britania Raya akan tetap berada pada [[Pasar Tunggal Eropa]], atau membuat kesepakatan [[perdagangan bebas]] dengan Uni Eropa, atau hubungan perdagangan keduanya hanya akan diatur oleh [[Organisasi Perdagangan Dunia]] yang mana akan sangat merugikan Britania Raya.<ref name=":10" />
Pada Oktober 2017, Pemerintah Britania Raya dalam hal ini DExEU menerbitkan laporan mengenai dampak ekonomi dari Brexit terhadap 58 industri di Britania Raya, namun DExEU tidak menerangkan secara detail mengenai dampak tersebut.<ref name=":26">{{Cite news|url=https://www.independent.co.uk/news/uk/politics/brexit-latest-news-secret-studies-report-eu-talks-safe-space-labour-opposition-a8028701.html|title=Brexit: Government refuses to publish 'secret studies' amid calls for 'safe space' for EU talks|last=Buchan|first=Lizzy|date=31 Oktober 2017|work=|publisher=The Independent|access-date=1 Juni 2018|via=}}</ref><ref>Jim Pickard (30 Oktober 2017). "[https://www.ft.com/content/da48bd00-bd91-11e7-b8a3-38a6e068f464 Key details of Brexit impact reports on 58 industries to stay secret]". ''Financial Times''. Diakses tanggal 1 Juni 2018.</ref> [[Partai Buruh (Britania Raya)|Partai Buruh]] menuntut adanya akses kebebasan informasi terhadap laporan tersebut, namun DExEU menolak dan mengatakan bahwa untuk memberikan data laporan tersebut kepada khalayak umum dapat menciderai legitimasi proses perancangan kebijakan, dan mereka menginginkan untuk memberikan ruang aman kepada para pembuat kebijakan untuk merancang kebijakan-kebijakan terkait Brexit.<ref name=":26" /> Pada 1 November 2017, Partai Buruh kemudian mengajukan mosi ''humble address'' kepada [[Parlemen Britania Raya|Parlemen]], meminta agar laporan tersebut dirilis, dan mosi ini disetujui.<ref name=":64">Peter Walker (2 November 2017). "[https://www.theguardian.com/politics/2017/nov/02/brexit-impact-documents-david-davis-start-talks-handover Brexit impact papers to be released in victory for Labour]". ''The Guardian''. Diakses tanggal 1 Juni 2018.</ref> Pimpinan Parlemen [[Andrea Leadsom]] mengatakan bahwa akan terdapat sedikit penundaan untuk menunggu menteri terkait memutuskan bagaimana mekanisme perilisan laporan tersebut tanpa menimbulkan prasangka buruk terhadap negosiasi Brexit.<ref name=":64" />
Baris 254:
<nowiki/><nowiki/><nowiki/>'''''<nowiki/><nowiki/><nowiki/>'''''
Setelah referendum, ''[[the Institute of Fiscal Studies]]'' (Institut Ilmu Fiskal) menerbitkan laporan yang didanai oleh [[Dewan Riset Ekonomi dan Sosial]], isi laporan tersebut memperingatkan pemerintah [[Britania Raya]] bahwa Britania Raya dapat mengalami kerugian sampai £70 miliar dalam perlambatan pertumbuhan ekonomi apabila Britania Raya tidak dapat mempertahankan keanggotaannya dalam [[Pasar Tunggal Eropa]], dan kesepakatan baru apapun tetap tidak akan dapat membuat perbedaan apabila mereka kehilangan tempat dalam [[Pasar Tunggal Eropa]] tersebut.<ref>Steven Swinford (10 August 2016). "[https://www.telegraph.co.uk/news/2016/08/10/britain-could-be-up-to-70billion-worse-off-if-it-leaves-the-sing/ Britain could be up to £70billion worse off if it leaves the Single Market after Brexit, IFS warns]". ''The Telegraph''. Diakses tanggal 3 Juni 2018.</ref> Berdasarkan artikel dari [[John Armour]], Profesor Hukum dan Keuangan [[Universitas Oxford]], "Skenario '''Soft Brexit''<nowiki/>' di mana Britania Raya tetap keluar dari Uni Eropa namun tetap tergabung dalam Pasar Tunggal Eropa, merupakan opsi dengan risiko terkecil untuk [[
<nowiki/>'''''<nowiki/>'''''
Baris 268:
Referendum Britania Raya untuk meninggalkan Uni Eropa pada Juni telah menyebabkan kekhawatiran besar di kalangan pendidikan tinggi.<ref name=":34" /> Universitas Britania Raya (UUK), Grup Russell, kelompok MillionPlus, dan kelompok pendidikan tinggi lainnya sedari awal telah menetapkan pilihan untuk tetap tergabung dalam Uni Eropa. Hal ini dikarenakan pendidikan tinggi merupakan salah satu sektor eksportir utama Britania Raya. Laporan dari UUK pada tahun 2015, memperkirakan bahwa sektor ini berkontribusi sebesar £ 10.71 miliar dari pendapatan ekspor pada tahun 2011, atau sekitar 10 persen dari total ekspor jasa layanan di Britania Raya.<ref name=":34" /> Lebih jauh lagi, ekspor jasa ini merupakan aset strategis untuk ekonomi, dengan kegiatan penelitian yang sangat penting terhadap inovasi.<ref name=":34" /> Pendidikan tinggi juga sering kali menjadi penyedia lapangan pekerjaan utama dalam skala lokal di mana mereka berada. Dalam laporan UUK yang sama, UUK mengklaim bahwa, pendidikan tinggi di Britania Raya menghasilkan £73 miliar pada 2011-12, atau 2,8 persen dari PDB, dan pendidikan tinggi menyumbang 2,7 persen dari lapangan pekerjaan di negara itu.<ref name=":34" /> Dengan demikian, ketika UUK mendesak pemerintah untuk mengembangkan kebijakan untuk 'mendukung universitas' agar tetap dapat berkembang pasca-Brexit, merupakan kepentingan nasional dan bukan hanya kepentingan sektoral.<ref name=":34" />
[[Britania Raya]] sendiri merupakan anggota dari [[Area Riset Eropa]], dan sangat mungkin Britania Raya menginginkan untuk melanjutkan keanggotaannya tersebut.<ref>"It is likely that the UK would wish to remain an associated member of the European Research Area, like Norway and Iceland, in order to continue participating in the EU framework programmes." ''[http://unesdoc.unesco.org/images/0023/002354/235406e.pdf UNESCO Science Report: towards 2030]''. Paris: UNESCO Publishing. 2015. p. 269.
=== Skotlandia ===
Baris 282:
=== Perbatasan Republik Irlandia ===
Masih terdapat ketidakjelasan mengenai dampak Brexit terhadap perbatasan [[Republik Irlandia]] dan [[Irlandia Utara]] (Britania Raya), khususnya dampak ekonomi terhadap masyarakat di pulau tersebut apabila "perbatasan keras" (perbatasan fisik dengan pos perlintasan antarnegara yang dijaga dan dikontrol oleh aparat dan juga terdapat infrastruktur bea cukai) diterapkan.<ref>Lyons, Niamh (31 Januari 2017). "[[
Pada Maret 2018, Britania Raya dan Uni Eropa setuju untuk tetap memasukkan Irlandia Utara dalam Pasar Tunggal Eropa dan Serikat Pabean selama periode transisi hinggga Desember 2018, hal ini dimaksudkan agar tidak tercipta perbatasan keras di antara kedua wilayah.<ref name=":57" /> Pemerintah Britania Raya dan Uni Eropa akan bertemu kembali untuk membahas perbatasan Irlandia ini pada Juni 2018 di konferensi Dewan Eropa di Brussel.<ref name=":59" /><ref name=":60" />
Baris 1.489:
|style="background: rgb(220, 36, 31); color: white;"| 1%
|2,035
|[http://www.comresglobal.com/wp-content/uploads/2016/11/DailyMirror_Poll_Tables-281116.pdf ComRes] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20190403103526/https://www.comresglobal.com/wp-content/uploads/2016/11/DailyMirror_Poll_Tables-281116.pdf |date=2019-04-03 }}
|Online
|
Baris 1.619:
* Hobolt, Sara B. (7 September 2016). "[https://dx.doi.org/10.1080/13501763.2016.1225785 The Brexit vote: a divided nation, a divided continent]". Journal of European Public Policy. 23 (9): 1259–1277. [[doi:10.1080/13501763.2016.1225785]]. [[ISSN]] [https://www.worldcat.org/issn/1350-1763 1350-1763].
* Outhwaite, William (ed.), Brexit: Sociological Responses (London: Anthem Press, 2017). ISBN 9781783086443
* Peers, Steve (2016). The Brexit: Legal Framework for Withdrawal from the EU or EU Membership Renegotiations. Oxford, UK: Hart Publishing.
== Pranala luar ==
Baris 1.634:
* [https://www.gov.uk/government/uploads/system/uploads/attachment_data/file/588948/The_United_Kingdoms_exit_from_and_partnership_with_the_EU_Web.pdf The United Kingdom’s exit from and new partnership with the European Union, February 2017 ("White paper")]
* [https://curlie.org/Regional/Europe/United_Kingdom/Society_and_Culture/Issues/European_Union/Brexit Brexit] at Curlie (based on [[DMOZ]])
* [http://quotes.euronews.com/topic/brexit Quotes about Brexit] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20171114185045/http://quotes.euronews.com/topic/brexit |date=2017-11-14 }} on [[Euronews]]
* [http://www.consilium.europa.eu/en/press/press-releases/2017/04/29-euco-brexit-guidelines European Council Brexit Guidelines]
* [http://www.oxfordscholarship.com/view/10.1093/acprof:oso/9780199683123.001.0001/acprof-9780199683123 The Principle of Loyalty in EU Law, 2014, by Marcus Klamert, Legal Officer, European Commission]
|