Jalur kereta api Besitang–Medan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
 
(7 revisi perantara oleh 4 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 9:
*Reaktivasi
**[[Stasiun Kuala Bingai| Kuala Bingai]] - [[Stasiun Besitang|Besitang]]
| locale = [[SumatraSumatera Utara]]
| start = [[Stasiun Besitang|Besitang]]
| end = [[Stasiun Medan|Medan]]
Baris 22:
|image =[[File:Jembatan Sei Wampu Baru.jpg|300px]]
|caption = Jembatan Sei Wampu baru menggantikan yang lama
| operator = [[PT Kereta Api Indonesia]] [[Divisi Regional I SumatraSumatera Utara dan Aceh]]<br>[[KAI Bandara]] (Medan–Kuala Bingai)
| character = Lintas datar
|buildby = [[Deli Spoorweg Maatschappij]]
Baris 40:
| map = {{Peta rute Jalur kereta api Besitang–Medan}}
}}
'''Jalur kereta api Besitang–Medan''' adalah jalur kereta api yang menghubungkan [[Stasiun Besitang]] dengan [[Stasiun Medan]] melalui [[Stasiun Binjai]], termasuk dalam [[Divisi Regional I SumatraSumatera Utara dan Aceh]]. Jalur ini merupakan gelombang pertama dan terakhir dari pembangunan jalur kereta api di SumatraSumatera Utara yang dilakukan oleh [[Deli Spoorweg Maatschappij]].
 
Jalur kereta api ini kemudian dihidupkan lagi sebagai bagian dari pembangunan jalur kereta api Trans-Sumatra.
 
== Sejarah ==
Jalur ini dibangun dalam dua periode, yaitu pembangunan jalur kereta api dari Medan menuju Timbang Langkat (Binjai) serta pembangunan menuju Besitang. Pada tanggal 23 Januari 1883, [[Deli Maatschappij]] berhasil mendapat konsesi izin dari Pemerintah Kolonial Hindia Belanda membangun jalur kereta api dari [[Stasiun Belawan|Belawan]] menuju [[Stasiun Medan|Medan]] dan dilanjut ke Deli Tua dan Timbang Langkat, SumatraSumatera Utara. Pembangunan jalur ini dimaksudkan untuk memperlancar arus angkutan kayu, kelapa sawit, tembakau, dan komoditas-komoditas ekspor lainnya dari SumatraSumatera Utara.
 
Sebagai langkah awal, dibangunlah jalur kereta api Belawan–Medan, namun sejak 3 November 1883, konsesi yang didapat oleh Deli Maatschappij kemudian diserahkan kepada Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) yang sudah menspesialisasikan dirinya sebagai perusahaan kereta api di tanah Deli tersebut. Untuk jalur Medan–Timbang Langkat(Binjai) selesai pada tanggal 1 Mei 1887.<ref name=":0">{{cite book|title=Geschiedkundig overzicht van het ontstaan der spoor- en tramwegen in Nederlandsch-Indië|last=Weijerman|first=A. W. E.|publisher=Javasche Boekhandel & Drukkerij|year=1904}}</ref><ref>{{Cite book|title=The History of Medan in the Olden Times|last=Sinar|first=Tengku Luckman|publisher=Lembaga Penelitian dan Pengembangan Seni Budaya Melayu|year=1996|isbn=|location=Medan|pages=}}</ref><ref>{{Cite book|title=Yearbook of the Netherlands East Indies|last=Anonim|first=|publisher=Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel|year=1916|isbn=|location=|pages=195}}</ref>
 
Agar DSM dapat menjangkau seluruh SumatraSumatera Utara, untuk hubungan ke utara, dibangun jalur kereta api Timbang Langkat–Stabat yang dimulai pada tahun 1900 dan selesai pada tanggal 20 Juni 1903,<ref name=":0" /> lalu dilanjut ke Tanjung Pura pada tanggal 1 Agustus 1904 dan berakhir di Pangkalan Brandan pada tanggal 15 Desember 1904.<ref>{{cite book|title=Archiv Für Eisenbahnwesen|year=1935|volume=58}}</ref>
 
Pada tahun 1916, DSM mengajukan konsesi untuk membangun jalur dari Besitang menuju Pangkalan Brandan, yang dibuka pada tahun 1919.<ref>{{Cite book|url=https://www.worldcat.org/oclc/53057901|title=Engines of Empire : steamshipping and state formation in colonial Indonesia|last=1946-|first=Campo, Joseph Norbert Frans Marie à,|date=2002|publisher=Verloren|isbn=9065507388|location=Hilversum|oclc=53057901}}</ref> Hubungan ini bertujuan untuk menghubungkan Banda Aceh dengan Medan, hanya saja jalur-jalur milik [[Atjeh Tram|Atjeh Staatsspoorwegen (ASS)]] semuanya menggunakan sepur 750&nbsp;mm, sedangkan DSM adalah 1.067&nbsp;mm. Karena berbeda, maka agar pengiriman ke Pelabuhan Pangkalan Susu lancar baik dari Aceh maupun Medan, maka dibangun jalur dengan lebar sepur ganda (''double gauge'') dari Besitang dengan Pangkalan Susu. Jalur ini selesai pada tanggal 29 Desember 1919.<ref>{{Cite journal|last=|first=|date=1920|title=Vooltooling der Spoorwegverbinding Koeta Radja-Medan|url=|journal=de Ingenieur|volume=35|issue=|doi=|pmid=|access-date=}}</ref>
Baris 58:
[[Berkas:Penandatanganan kontrak kereta api perintis TA. 2021.png|jmpl|Penandatanganan kontrak penugasan pelayanan jalur kereta Binjai–Besitang dengan Kereta Api Perintis Amir Hamzah di kantor Kementerian Perhubungan pada Rabu, 6 Januari 2021.|243x243px]]
[[Berkas:Stasiun Baru.png|jmpl|Seluruh stasiun baru yang ada di segmen [[Stasiun Kuala Bingai|Kuala Bingai]] sampai [[Stasiun Besitang|Besitang]] ini bentuk bangunannya sama, yang membedakan adalah warnanya.|243x243px]]
Penutupan jalur ini tidak diketahui kapan terjadinya dan mengapa dilakukan walaupun jalur ini strategis. Bahkan kereta api masih diperlukan terutama untuk angkutan minyak bumi dari tambang lepas pantai timur SumatraSumatera Utara.
 
Pada tanggal 6 Maret 2010, diluncurkan [[kereta api Sri Lelawangsa]] yang melayani rute Medan–Binjai, p.p. serta menjadi satu-satunya kereta api yang melintas di jalur tersebut.<ref>{{Cite news|url=https://news.okezone.com/read/2010/03/05/340/309464/besok-krdi-sri-lelawangsa-mulai-operasi-di-medan|title=Besok, KRDI Sri Lelawangsa Mulai Operasi di Medan|last=Marza|first=Adela Eka Putra|date=|work=[[Okezone.com]]|language=id-ID|access-date=2018-10-03|via=}}</ref>
Baris 90:
 
== Layanan kereta api ==
=== PenumpangKomuter ===
==== Kereta Lokal ====
{| class="wikitable"
|-
Baris 97 ⟶ 96:
!colspan=2|Relasi
|-
|colspan=2 rowspan=2| {{rint|medan|s}} {{kereta api|Sri Lelawangsa}}
| rowspan=2|{{sta|MedanBandara Kualanamu}}
| {{sta|Binjai}}
|-
| {{sta|Kuala Bingai}}
|}
Baris 135 ⟶ 132:
{{DaftarStasiun|nomor=8815|nama=Binjai|singkatan=BIJ|status=Beroperasi|letak=km 0+000 lintas [[Stasiun Binjai|Binjai]]–[[Stasiun Pangkalan Brandan|Brandan]]<br>km 20+889 lintas [[Stasiun Medan|Medan]]–[[Stasiun Binjai|Binjai]]–''[[Stasiun Kuala|Kuala]]''|kelas=II|alamat=Jalan Ikan Paus, [[Tanah Tinggi, Binjai Timur, Binjai]]|gambar=Stasiun-ka-binjai-300x225.jpg|ketinggian=+25,30 m}}
{{DaftarStasiun|nomor=8816|nama=Diski|singkatan=DI|status=Tidak beroperasi|alamat=Jalan Paya Bakung, [[Sei Semayang, Sunggal, Deli Serdang]]|letak=km 14+926|kelas=III|gambar=Reruntuhan bangunan stasiun diski.jpeg}}
{{DaftarStasiun|nomor=8817|nama=Sunggal|singkatan=SUN|status=Konstruksi||alamat=Jalan Stasiun, [[Kampung Lalang, Sunggal, Deli Serdang]]|letak=km 8+900|kelas=III|gambar=Bekas Stasiun Sunggal 2023.jpegjpg}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Helvetia|singkatan=-|status=Konstruksi|alamat= Jalan Setia Luhur, [[Dwikora, Medan Helvetia, Medan]]|letak=km 6+000|kelas=-|gambar=Calon stasiun Helvetia.jpeg}}
{{DaftarStasiun|nomor=-|nama=Sikambing|singkatan=-|status=Tidak beroperasi|alamat=Jalan Kapten Muslim, [[Dwikora, Medan Helvetia, Medan]]||letak=km 4+575|kelas=Halte|gambar=}}
{{DaftarStasiun|nomor=9300|nama=Medan|singkatan=MDN|letak=km 0+000 (semua lintas)|kelas=Besar|status=Beroperasi|alamat=Jalan Kereta Api, [[Kesawan, Medan Barat, Medan]]|gambar=Medan Railway StationMedanStasiun.jpg|ketinggian=+22 m}}
{{daftarStasiun-end}}
 
Baris 154 ⟶ 151:
[[Kategori:Jalur kereta api aktif di Indonesia|MDN-BSG]]
[[Kategori:Jalur kereta api tidak aktif di Indonesia|MDN-BSG]]
[[Kategori:Divisi Regional I SumatraSumatera Utara dan Aceh|MDN-BSG]]
[[Kategori:Jalur kereta api yang sedang dibangun di Indonesia|BSG-MDN]]