Purnomo Prawiro: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
HsfBot (bicara | kontrib)
k v2.04b - Fixed using Wikipedia:ProyekWiki Cek Wikipedia (Tanda baca setelah kode "<nowiki></ref></nowiki>")
Gibranalnn (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
(3 revisi perantara oleh 3 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 33:
|children = [[Noni Purnomo]]<ref name="ekonomi.metrotvnews.com">{{Cite web |url=http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/12/04/327608/purnomo-prawiro-orang-kaya-baru-forbes-yang-taksinya-dinaiki-obama |title=Artikel:”Purnomo Prawiro, 'Orang Kaya Baru' Forbes yang Taksinya Dinaiki Obama” di metronews.com |access-date=2015-01-03 |archive-date=2015-01-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150103104837/http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/12/04/327608/purnomo-prawiro-orang-kaya-baru-forbes-yang-taksinya-dinaiki-obama |dead-url=yes }}</ref><br>[[Sri Adriyani Lestari Purnomo]]<br>[[Adrianto Djokosoetono]]
|alma_mater = [[Universitas Indonesia]]
|parents = [[Djokosoetono]] (ayah)
|profession =
|religion =
Baris 43 ⟶ 44:
 
== Purnomo Prawiro & Blue Bird Group ==
Awalnya pada tahun [[1965]], [[Blue Bird Group|Blue Bird]] didirikan oleh ibunya, [[Mutiara Fatimah Djokosoetono]], sebagai “Taksi Gelap” tanpa meteran dengan nama Chandra Taxi. Ayahnya [[Djokosoetono]], adalah dosen yang juga salah satu pendiri dan Gubernur [[Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian|Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian]] (PTIK). Pada [[6 September]] [[1965]], ayahnya wafat, Sebagai penghargaan pengabdian ayahnya, PTIK dan PTHM menghibahkan dua buah mobil bekas, sedan Opel dan Mercedes. Untuk membiaya kehidupan mereka, timbulah ide untuk mengoperasikan dua mobil tersebut sebagai Taksi.
 
Usaha Taksi ini dijalankan bersama dr. [[Chandra Suharto]] (anak laki-laki pertama) dan dr. Purnomo Prawiro (anak laki-laki paling bungsu).<ref>[http://economy.okezone.com/read/2014/12/04/213/1074610/pendiri-blue-bird-masuk-daftar-orang-terkaya-indonesia Artikel:”Pendiri Blue Bird Masuk Daftar Orang Terkaya Indonesia” di Okezone.com]</ref> Dalam operasionalnya, Chandra Suharto, bertindak sebagai operator telepon. Sedangkan Purnomo, menjadi salah satu sopirnya.<ref>[http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20141204113734-92-15811/purnomo-prawiro-mantan-sopir-kini-berharta-rp-16-triliun/ Artikel:”Purnomo Prawiro, Mantan Sopir Kini Berharta Rp 16 Triliun” di cnnindonesia.com]</ref> Usaha ini terus berkembang dan hasil keuntungan mereka digunakan untuk membeli mobil lagi, hingga 25 unit taxi pertama yang didatangkan dari [[Surabaya]]. Berlanjut sekitar tahun 1970-an jumlah mobilnya sudah mencapai 60 unit taxi.
Baris 51 ⟶ 52:
Sekitar tahun [[1975]], Purnomo Prawiro dipercaya untuk memimpin Blue Bird sebagai direktur operasional, setelah sang kakak [[Chandra Suharto]] lebih fokus di [[Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian|Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian]] (PTIK). Pada tahun [[1985]], Blue Bird di bawah kepemimpinannya sudah mencapai 2.000 unit taksi. Nilai-nilai dan ''brand'' yang ditanamkan adalah Blue Bird sebagai taksi ternyaman, teraman, dengan pengemudi yang santun. Tahun [[1993]], Blue bird meluncurkan Silver Bird, taksi eksekutif dengan fasilitas mobil mewah yang sebagian unitnya merupakan eks-sedan mewah yang digunakan pada [[KTT Non-Blok]] yang digelar di [[Indonesia]], [[1992]]. Pada [[10 Juni]] [[2000]], ibunya wafat di [[Rumah Sakit Medistra|RS Medistra]], ia secara tidak langsung melanjutkan kepemimpinan ibunya di Blue Bird Group.
 
Memasuki tahun [[2010]], taksi ini semakin populer, apalagi sejak [[Presiden AS]] [[Barack Obama]] datang ke [[Jakarta]] pada [[2010]]. Saat itu, Obama menggunakan Blue Bird untuk rombonganya melakukan kunjungan di Indonesia.<ref name="ekonomi.metrotvnews.com">{{Cite web |url=http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/12/04/327608/purnomo-prawiro-orang-kaya-baru-forbes-yang-taksinya-dinaiki-obama |title=Artikel:”Purnomo Prawiro, 'Orang Kaya Baru' Forbes yang Taksinya Dinaiki Obama” di metronews.com |access-date=2015-01-03 |archive-date=2015-01-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150103104837/http://ekonomi.metrotvnews.com/read/2014/12/04/327608/purnomo-prawiro-orang-kaya-baru-forbes-yang-taksinya-dinaiki-obama |dead-url=yes }}</ref> Tahun [[2014]], dengan total sekitar 22 ribu unit taksi,<ref>[{{Cite web |url=http://www.tempo.co/read/news/2014/12/04/090626392/Pemilik-Blue-Bird-Orang-Kaya-Baru-Versi-Forbes |title=Artikel:”Pemilik Blue Bird, Orang Kaya Baru Versi Forbes” di Tempo.co.id] |access-date=2015-01-03 |archive-date=2015-01-03 |archive-url=https://web.archive.org/web/20150103104858/http://www.tempo.co/read/news/2014/12/04/090626392/Pemilik-Blue-Bird-Orang-Kaya-Baru-Versi-Forbes |dead-url=yes }}</ref> Blue Bird berkembang di berbagai kota selain [[Jakarta]], seperti [[Bandung]], [[Banten]], [[Batam]], [[Lombok]], [[Manado]], [[Medan]], [[Padang]], [[Pekanbaru]], [[Palembang]], [[Semarang]], [[Solo]], [[Surabaya]], [[Yogyakarta]], dan kota-kota lainnya. Perusahaan taksi terbesar di Indonesia ini akhirnya juga melepas saham perdananya ke publik (IPO) dan berhasil meraup dana sebesar Rp 2,44 triliun pada November 2014.<ref>[http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20141204062222-92-15744/empat-taipan-baru-dalam-daftar-orang-terkaya-di-indonesia/ Artikel:”Empat Taipan Baru dalam Daftar Orang Terkaya di Indonesia” di cnnindonesia.com]</ref> Ekspansi bisnis Blue bird meluas hingga ke mobil carteran, bus carteran, angkutan truk kontainer, layanan logistik, produksi bodi kendaraan, distributor tunggal alat-alat pemadam kebakaran merk Rosenbauer Internasional dan hotel.
 
Melalui Blue Bird Group, pada [[2014]], Purnomo Prawiro dinobatkan sebagai orang terkaya no. 25 oleh majalah [[Forbes]] dengan kekayaan 1,3 miliar US$.<ref>[http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2014/12/05/115511326/Ini.Daftar.Orang.Terkaya.di.Indonesia Ini Daftar Orang Terkaya di Indonesia di Kompas.com]</ref><ref>[http://finance.detik.com/read/2014/12/04/104344/2767464/4/ini-dia-daftar-orang-kaya-terbaru-ri-2014 Ini Dia Daftar Orang Kaya Terbaru RI 2014 di Detik.com]</ref>
Baris 65 ⟶ 66:
Sepeninggal ibundanya, [[Mutiara Fatimah Djokosoetono]] yang wafat pada [[10 Juni]] [[2000]], konflik internal mulai muncul. Konflik terjadi antara Purnomo Prawiro dengan kakaknya [[Mintarsih Lestiani]] atau Mintarsih A. Latief, yang juga memiliki perusahaan taksi PT Gamya. Perseteruan ini berujung pada saling menggugat secara hukum. Mintarsih menggugat pembubaran CV Lestiani. CV ini didirikan bersama oleh Mintarsih dan Purnomo. Mintarsih melayangkan gugatan di pengadilan negari [[Jakarta Pusat]], dengan tuntutan ganti rugi materiil Rp 25 miliar dan imateriil Rp 50 miliar. Purnomo balik menuntut, ia menuding Mintarsih cs telah menelantarkan perusahaan tersebut sejak [[1993]]. Mereka justru fokus mengurusi Gamya. Ia menggandeng Hotman Paris & Partners melayangkan gugatan di Pengadilan negeri Jakarta Selatan.<ref>[http://nasional.kontan.co.id/news/adu-otot-pemilik-blue-bird-vs-gamya Artikel:"Adu Otot Pemilik Blue Bird Vs Gamya" di Kontan.co.id]</ref>
 
== Lihat jugapula ==
* [[Sjumandjaja]]
 
* [[Agum Gumelar]]
* [[Blue Bird Group|Blue Bird]]
* [[Daftar 40 orang terkaya di Indonesia (2014)]]