Waduk Jatiluhur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Dasnusantara (bicara | kontrib)
revisi link nama waduk pada peta di infobox; +link→‎Lihat Pula
Edogang1 (bicara | kontrib)
 
(3 revisi perantara oleh 2 pengguna tidak ditampilkan)
Baris 1:
{{disambiginfo|Jatiluhur (disambiguasi)}}[[Berkas:Jatiluhur_dam.jpg|al=Bendungan Jatiluhur|960x960px]]
'''Waduk Ir. H. Juanda''' atau biasa disebut sebagai '''Waduk Jatiluhur''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮝᮓᮥᮊ᮪ ᮏᮒᮤᮜᮥᮠᮥᮁ}}), adalah sebuah [[waduk]] yang terletak di Kecamatan [[Jatiluhur, Purwakarta|Jatiluhur]], Kabupaten [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]], [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] (±9&nbsp;km dari pusat [[Kota Purwakarta]]). Waduk ini diberi nama sesuai nama seorang pahlawan nasional, yakni Ir. H. [[Djuanda Kartawidjaja]], yang bersama Ir. [[Sedijatmo]], gigih memperjuangkan terwujudnya pembangunan waduk ini di internal pemerintah Indonesia maupun di forum internasional.<ref name="sinaro">{{cite book|last=Sinaro|first=Radhi|date=2007|url=http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/|title=Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006)|location=Tangerang Selatan|publisher=Bentara Adhi Cipta|isbn=978-979-3945-23-1|edition=|series=|volume=|pages=|language=Indonesia|doi=|jfm=|mr=|zbl=|id=|author-link=}}</ref> Waduk ini adalah waduk terbesar di [[Indonesia]], dengan potensi air sebesar 12,9 miliar m<sup>3</sup>/tahun dan merupakan [[waduk]] serbaguna pertama di [[Indonesia]]. Waduk ini dapat dikunjungi melalui [[Jalan Tol Purbaleunyi]] ([[Purwakarta]]-[[Bandung]]-[[Cileunyi, Bandung|Cileunyi]]) dengan keluar di Gerbang Tol Jatiluhur.
{{Infobox dam
| name = Waduk Jatiluhur
Baris 11 ⟶ 10:
| length = 1.220 m
| height = 96 m
| crest_elevation = 114,5 mmdpl
| volumecrest_width = 9.100.00010 m³
| volume = 9.100.000 m<sup>3</sup>
| spillway_type = Corong
| reservoir_catchment = 4.500 km²<sup>2</sup>
| active_capacity = 21.448790.000.000 m³<sup>3</sup>
| hydraulic_head =
| width =
Baris 75:
]
}</mapframe>
|spillways=1
}}
|spillway_capacity=3.000 mm<sup>3</sup> / detik
 
|reservoir_capacity=2.448.000.000 m<sup>3</sup>
|inactive_capacity=960.000.000 m<sup>3</sup>
|reservoir_surface=7.780 hektar<ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 26 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>
}}'''Waduk Ir. H. Juanda''' atau biasa disebut sebagai '''Waduk Jatiluhur''' ([[Aksara Sunda Baku]]: {{sund|ᮝᮓᮥᮊ᮪ ᮏᮒᮤᮜᮥᮠᮥᮁ}}), adalah sebuah [[waduk]] yang terletak di Kecamatan [[Jatiluhur, Purwakarta|Jatiluhur]], Kabupaten [[Kabupaten Purwakarta|Purwakarta]], [[Jawa Barat|Provinsi Jawa Barat]] (±9&nbsp;km dari pusat [[Kota Purwakarta]]). Waduk ini diberi nama sesuai nama seorang pahlawan nasional, yakni Ir. H. [[Djuanda Kartawidjaja]], yang bersama Ir. [[Sedijatmo]], gigih memperjuangkan terwujudnya pembangunan waduk ini di internal pemerintah Indonesia maupun di forum internasional.<ref name="sinaro">{{cite book|last=Sinaro|first=Radhi|date=2007|url=http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/|title=Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006)|location=Tangerang Selatan|publisher=Bentara Adhi Cipta|isbn=978-979-3945-23-1|edition=|series=|volume=|pages=|language=Indonesia|doi=|jfm=|mr=|zbl=|id=|author-link=}}</ref> Waduk ini adalah waduk terbesar di [[Indonesia]], dengan potensi air sebesar 12,9 miliar m<sup>3</sup>/tahun dan merupakan [[waduk]] serbaguna pertama di [[Indonesia]]. Waduk ini dapat dikunjungi melalui [[Jalan Tol Purbaleunyi]] ([[Purwakarta]]-[[Bandung]]-[[Cileunyi, Bandung|Cileunyi]]) dengan keluar di Gerbang Tol Jatiluhur.
== Sejarah ==
Pembangunan waduk ini telah digagas sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia oleh [[W.J. van Blommestein]], seorang ahli pengairan asal [[Belanda]], guna memanfaatkan derasnya aliran [[Sungai Citarum]] untuk mengairi lahan pertanian. Pada saat itu, di musim hujan, Sungai Citarum kerap meluap dan menyebabkan banjir di [[Bekasi]] dan [[Karawang]], sehingga menyulitkan kegiatan pertanian. Selain itu, banjir juga kerap menggenangi jalan raya [[Jakarta]] - [[Cirebon]], sehingga terkadang membuat para pelintas harus berhenti dan menginap di Karawang atau [[Cikampek]].
Baris 124 ⟶ 129:
* [http://www.pln.co.id/ PT. PLN (Persero)]
{{Lokasi wisata Jawa Barat}}
{{Bendungan dan waduk di Indonesia|state=autocollapse}}
 
[[Kategori:Bendungan dan waduk di Jawa Barat]]