Waduk Cacaban: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k Bot: Perubahan kosmetika |
|||
(16 revisi perantara oleh 9 pengguna tidak ditampilkan) | |||
Baris 1:
{{Infobox dam
| name = Waduk Cacaban
| image =
| caption =
| official_name =
| crosses = [[Sungai Cacaban]]
| locale = [[Karanganyar, Kedungbanteng, Tegal|Karanganyar, Kedungbanteng]], [[Tegal]], [[Jawa Tengah]]
| type = Urugan
| crest_elevation = 80,5 mdpl
| length = 168 m
| height = 38 m
| volume = 600.000 m<sup>3</sup>
| spillways = 1
| spillway_type = Ogee
| spillway_capacity = 105 m<sup>3</sup> / detik
| reservoir_surface = 790 hektar
| reservoir_catchment = 59 km<sup>2</sup><ref name="angoedi">{{cite book | last =Angoedi | first = Abdullah | author-link = | title = Sejarah Irigasi di Indonesia | publisher = Komite Nasional Indonesia untuk ICID| series = | volume = | edition = | date = 1984 | location = Bandung | pages = | language = | url = https://pu.go.id/pustaka/biblio/sejarah-irigasi-di-indonesia-1/K74B3 | doi = | id = | isbn = | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
| active_capacity = 89.900.000 m<sup>3</sup><ref name="sinaro"/>
| inactive_capacity = 100.000 m<sup>3</sup>
| width =
| began = 16 September 1952
| open = 19 Mei 1959
| purpose = Irigasi
| status = Beroperasi
| closed =
| cost =
| builder =
| owner = [[Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat]]
| website =
|crest_width=6 m<ref name="balitbang">{{cite book | author =
Badan Penelitian dan Pengembangan Pekerjaan Umum | title = Bendungan Besar Di Indonesia | publisher = Departemen Pekerjaan Umum | date = 1995 | location = Jakarta | pages = 54 | language = id | url =https://pu.go.id/pustaka/storage/biblio/file/Bendungan%20Besar%20di%20Indonesia.pdf}}</ref>|reservoir_capacity=90.000.000 m<sup>3</sup>}}
'''Waduk Cacaban''' adalah sebuah [[waduk]] yang dibangun di [[Karanganyar, Kedungbanteng, Tegal]] untuk menampung air dari [[Sungai Cacaban]]. Waduk ini adalah waduk besar pertama yang dibangun pasca Indonesia merdeka. Waduk ini terutama dimanfaatkan untuk mengairi lahan pertanian seluas sekitar 26.753 hektar. Waduk ini juga digunakan untuk memenuhi kebutuhan air dari [[Pabrik Gula Pangkah]].<ref name="sinaro">{{cite book | last =Sinaro | first = Radhi | author-link = | title = Menyimak Bendungan di Indonesia (1910-2006) | publisher = Bentara Adhi Cipta | series = | volume = | edition = | date = 2007 | location = Tangerang Selatan | pages = | language = Indonesia | url = http://webadmin.ipusnas.id/ipusnas/publications/books/158847/ | doi = | id = | isbn = 978-979-3945-23-1 | mr = | zbl = | jfm =}}</ref>
Waduk ini didukung dengan pemandangan hutan dan panorama alam yang indah, sehingga juga menjadi obyek wisata andalan Kabupaten Tegal, selain [[Wisata Guci]] dan [[Pantai Purwahamba Indah]].<ref>{{Cite web |url=http://www.disparbud.tegalkab.go.id/id/wisata-alam/tirta-waduk-cacaban.html |title=Situs resmi Pemerintah Kabupaten Tegal, diakses 14 Feb 2015 |access-date=2015-02-14 |archive-date=2014-11-30 |archive-url=https://web.archive.org/web/20141130062052/http://www.disparbud.tegalkab.go.id/id/wisata-alam/tirta-waduk-cacaban.html |dead-url=yes }}</ref>
== Sejarah ==
Gagasan pembangunan waduk ini telah muncul sejak masa pendudukan Belanda di Indonesia, karena di musim hujan sering terjadi banjir yang merusak lahan pertanian milik masyarakat, tetapi di musim kemarau, lahan pertanian milik masyarakat kesulitan untuk mendapatkan air. Pembangunan waduk ini lalu dimulai dengan prosesi peletakan batu pertama oleh Presiden [[Soekarno]] pada tanggal 16 September 1952. Waduk ini kemudian diresmikan pada tanggal 19 Mei 1959 oleh Pj. Presiden [[Sartono]].<ref name="sinaro"/>
Pada tahun 1963, dilakukan penanaman pohon cemara di sekeliling waduk ini untuk mengurangi jumlah lumpur yang masuk ke dalam waduk. Tetapi pohon cemara yang ditanam di atas bendungan dari waduk ini kemudian ditebang pada dekade 1980-an, karena dikhawatirkan melemahkan struktur bendungan.<ref name="sinaro"/>
Setelah waduk ini selesai dibangun, Ketua Dewan Tourisme Indonesia saat itu, [[Hamengkubuwono IX]], juga pernah berkunjung ke waduk ini untuk mengecek kelayakan waduk ini sebagai obyek wisata. Untuk itu, kemudian direncanakan pembangunan jalan di sekeliling waduk dan pembangunan penginapan di daratan di tengah waduk. Tetapi rencana tersebut belum dapat diwujudkan hingga saat ini.<ref name="sinaro"/>
== Fasilitas ==
* Mushala,
* Toilet umum,
Baris 21 ⟶ 57:
* ''Waking track'' di atas waduk.
Bahkan saat ini, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Pemerintah [[Kabupaten Tegal]] sedang merintis [[agrowisata]] dengan menanami tanaman buah-buahan di sekitar waduk.
Wisatawan juga dapat mengelilingi waduk dengan menggunakan [[kapal motor]]. Makanan khas di waduk ini adalah aneka ikan air tawar.<ref>[http://news.liputan6.com/read/661363/kisah-mistis-di-waduk-cacaban-warisan-soekarno Liputan 6 SCTV, diakses 14 Feb 2015]</ref><ref>[http://tipsjalan.com/1307/keindahan-tempat-wisata-waduk-cacaban-slawi-jawa-tengah.php Tips Jalan, diakses 14 Feb 2015]</ref>
== Lihat pula ==
Baris 28 ⟶ 66:
== Referensi ==
{{reflist}}
{{Indo-geo-stub}}▼
[[Kategori:Kedungbanteng, Tegal]]▼
[[
▲[[Kategori:Kedungbanteng, Tegal]]
[[Kategori:DAS Cacaban]]
{{DEFAULTSORT:Cacaban}}
|